Cara Memulai Usaha Undangan Pernikahan – Pernikahan merupakan suatu hal yang bersifat sakral, maka banyak orang yang mempersiapkannya dengan matang, bahkan menyusun anggaran pernikahan sendiri agar bisa mewujudkan momen acara pernikahan yang terindah seumur hidupnya. Dari fase ini, sebagai pelaku usaha kita bisa melihatnya sebagai peluang bisnis untuk mewujudkan momen pernikahan yang terbaik bagi pelanggan.

Ada beberapa peluang yang bisa dicoba, seperti jasa WO (Wedding Organizer), catering, bahkan undangan pernikahan sekalipun. Jika baru ingin memulai usaha, kita bisa mencoba untuk berbisnis undangan pernikahan karena modalnya relatif terjangkau. Apalagi, sekarang undangannya sudah ada yang berbentuk digital lho! Nah, kira-kira bagaimana cara memulai usaha undangan pernikahan yang baik?  Yuk kita simak pada artikel berikut ini.

1. Mempelajari Tentang Seluk Beluk Usaha Undangan Pernikahan

Saat memulai usaha ini, Cara Memulai Usaha Undangan Pernikahan pertama yang bisa dilakukan adalah mempelajari tentang usaha undangan pernikahan itu sendiri. Hal ini bertujuan agar kita memahami cara menjalankan dan mengembangkan usaha ini dengan baik. Supaya lebih mantap, kita bisa mulai dengan melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi calon pelanggan. Kemudian, pelajari juga tentang tren desain undangan pernikahan terkini, bahan yang sedang populer digunakan, serta harga yang digunakan para pesaing. Di sini, kita bisa mencari preferensi desainnya dari Canva, Instagram, Pinterest, atau dari beberapa website penyedia jasa undangan pernikahan.

Selain itu, kita juga bisa bertanya langsung dengan pasangan yang baru menikah, misalnya teman atau saudara apabila memungkinkan. Jika mereka berkenan, tanyakan bagaimana pengalaman mereka dalam mempersiapkan pernikahan tersebut, khususnya undangan pernikahan. Dari sini, mereka dapat mengutarakan apa saja kesan dan harapan mereka sebagai pelanggan untuk dijadikan referensi bagi usaha undangan pernikahan kita.

2. Menentukan Konsep dan Niche

Cara memulai usaha undangan pernikahan yang kedua adalah menentukan konsep dan niche market. Tentukan niche alias segmen khusus yang ingin kita targetkan untuk usaha undangan pernikahan ini. Misalnya, kita bisa memilih pada produk undangan pernikahan dengan konsep mewah bagi kalangan menengah ke atas, undangan minimalis bagi kawula muda, undangan ramah lingkungan, ataupun undangan berkonsep tradisional dengan adat tertentu. Memiliki niche yang spesifik akan membantu kita agar lebih fokus dan menjadi nilai tambah yang membedakan usaha ini dari pesaing.

Bahkan, kini sudah ada opsi undangan dengan versi digital, yaitu tidak berwujud fisik dan hanya bisa diakses di gawai (HP/Komputer) kita. Opsi ini bisa digunakan dengan target pasangan muda yang menginginkan konsep yang praktis, sehingga undangannya bisa disebar secara efektif dan efisien. Tetapi, meskipun undangan digital tersebut diminati, sebaiknya kita tetap menyediakan opsi undangan pernikahan fisik juga ya! Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat masih ada yang lebih memilih mengirimkan undangan fisik secara langsung kepada kerabat atau temannya, karena dianggap lebih sopan serta menghargai tamu yang akan diundang ke pernikahan tersebut.

3. Menggunakan Peralatan dan/atau Bahan yang Berkualitas

Baik undangan pernikahan digital dan fisik memerlukan peralatan dan bahan berkualitas tinggi. Hal ini dikarenakan dua komponen tersebut akan mempengaruhi hasil akhir undangan pernikahan yang akan dibuat. Maka, investasikan modal kita dengan alat printer yang berkualitas, kertas khusus, alat pemotong, serta perangkat lunak untuk desainnya. Jika memungkinkan, kita bisa langsung bekerja sama dengan desainer grafis untuk membuat desain undangan yang dipesan pelanggan. Namun, jika modalnya terbatas kita bisa mulai dengan menjelajahi template desain undangan yang ada di internet.

Khusus untuk undangan pernikahan fisik, kita juga perlu mempersiapkan berbagai jenis kertas yang akan digunakan sebagai media cetak undangan pernikahan. Ada beberapa jenis kertas yang bisa dipilih untuk undangan pernikahan. Misalnya, undangan dengan bahan matte paper yang banyak digunakan oleh calon pengantin karena harganya relatif terjangkau namun tetap memiliki kesan elegan dan glossy. Kemudian, ada juga jenis kertas art carton yang lebih tebal dan kokoh, atau kertas aster yang lebih halus sehingga memberikan kesan eksklusif dan mewah.

Pada Cara Memulai Usaha Undangan Pernikahan ini, tentunya kita membutuhkan perencanaan dan persiapan yang matang dari segi pendanaan, peralatan, serta SDM sebagai mitra bisnis. Maka, sebaiknya buatlah rencana bisnis sederhana untuk pemetaan bisnis yang lebih baik (bisa menggunakan Kanvas Model Bisnis/BMC) agar lebih mudah dipahami. Jika memungkinkan, mulai jalin kerjasama dengan supplier yang terpercaya serta konsultasikan rencana yang telah dibuat dengan mentor bisnis agar bisnis kita cepat berkembang.

Baca Juga: Modal Nekat, Firaqueen Gallery Sukses Jadi Bisnis Mahar dan Seserahan Pernikahan

4. Membuat Portofolio / Sampel Output Undangan Pernikahan

Cara memulai usaha undangan pernikahan yang selanjutnya adalah mempersiapkan katalog cetak undangan pernikahannya. Katalog ini merupakan sekumpulan contoh atau sampel dari beberapa jenis dan model undangan. Sebagai permulaan, kita bisa mempersiapkan sekitar 10 contoh model undangan pernikahan. Nantinya, katalog ini bisa ditampilkan dalam bentuk fisik di toko (jika ada) atau secara digital di katalog WhatsApp Business atau situs website kita.

Namun, jika masih bingung dalam menentukan desain undangan pernikahan, kita bisa mencari contoh hasil undangan pernikahan dengan melakukan survei di tempat jasa percetakan blangko undangan, atau desain undangan yang ada di platform Canva/Pinterest. Setelah membuat katalog, jangan lupa untuk menjadikannya sebagai portofolio jika ada yang sudah memesan produk undangan pernikahan kita. Hal ini bisa membangun kepercayaan pelanggan, serta menjadi referensi pelanggan lainnya agar tertarik untuk memesan produk undangan yang ditawarkan. Sebagai contoh, berikut adalah portofolio undangan pernikahan digital dan fisik yang bisa diakses di bawah:

Contoh portofolio undangan pernikahan digital (Sumber: satumomen.com)

Contoh katalog undangan pernikahan fisik (Sumber: zature.com)

5. Gencar Melakukan Promosi dan Pemasaran

Cara memulai usaha undangan pernikahan yang paling akhir adalah melakukan promosi yang tepat agar bisa semakin dikenal banyak orang. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mempromosikan usaha undangan pernikahan kita, misalnya dengan situs yang mengarahkan ke katalog WA, iklan FB Ads, menyebarkan pamflet/brosur, dan lainnya. Sebagai permulaan, kita bisa mulai dengan promosi online terlebih dahulu via media sosial tadi (FB/WA), atau Instagram dan TikTok jika memungkinkan.

Selain itu, kita juga bisa kok mempromosikan usaha ini secara konvensional atau offline, jika memang ada kesempatan dan ingin eksplorasi secara langsung di lapangan. Cara termudahnya adalah dengan memperkenalkan usaha undangan pernikahan ini kepada rekan, sahabat, kerabat, bahkan keluarga sendiri. Atau bisa juga dengan mengikuti event pameran vendor pernikahan, serta jalin relasi dengan wedding organizer lainnya untuk mempromosikan usaha kita. Langkah ini bisa menjadi cara promosi bisnis yang efektif serta hemat biaya.

Baca Juga: After Sales Service yang Efektif: Kunci Keberhasilan Bisnis Jangka Panjang

Sahabat Wirausaha, itu tadi 5 cara memulai usaha undangan pernikahan yang bisa dicoba. Dari daftar tersebut, kita bisa mempelajari bahwa persiapan dan strategi bisnis sangat diperlukan agar produksi undangan pernikahan kita bisa menguntungkan. Sebagai pemula, kita perlu menciptakan branding dan kesan positif melalui undangan yang dibuat agar pelanggan merasa puas.

Jangan lupa untuk berkolaborasi dengan mitra seperti jasa percetakan, atau desainer grafis jika memang dibutuhkan. Jika ingin dikerjakan sendiri, tentukan harga yang tepat dan bersaing agar pelanggan yakin terhadap produk undangan kita. Semangat mencoba!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.

Referensi : Maxipro, LinkUMKM, KreasiUndangan