Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyoroti kebiasaan perbankan yang cenderung menyalurkan KUR kepada debitur lama. Hal ini ia sampaikan pada Rapat Koordinasi KUR Regional Kalimantan, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada pekan lalu. 

“Ini yang saya minta diperbaiki. Target kita jelas, debitur baru, graduasi, dan sektor produksi. Bank harus berani menyasar pengusaha baru,” tegas Maman seperti dikutip dari sokoguru.id. 

Maman juga mendorong peran aktif pemerintah daerah untuk mendorong pemerataan KUR yang tepat sasaran dan berkualitas. Menurutnya, Pemda juga memiliki akses dan kewenangan untuk mengusulkan calon debitur KUR melalui sistem tersedia. Langkah ini penting agar pelaku usaha baru yang potensial juga mendapat kesempatan memperoleh pembiayaan.

“Jangan sampai muncul narasi bahwa KUR itu sulit diakses. Pemda harus aktif agar yang layak tapi belum tersentuh, bisa diakomodasi,” ujar Maman.

Maman juga mengungkap jika Kementerian UMKM akan menata kembali pintu masuk KUR agar tak hanya melalui perbankan, tetapi juga dari usulan pemerintah provinsi.

“Kami akan tata sebaik mungkin. Akses KUR bisa juga lewat provinsi, bukan hanya bank,” jelasnya.

Gabung Jadi Member UMKM dan Dapatkan Banyak Keuntungan!


Perbankan Dihimbau Konsisten dengan Aturan Agar Tidak Hambat UMKM

Maman juga menegaskan bahwa penyaluran KUR harus memprioritaskan sektor produksi karena memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Selain itu, ia juga mengingatkan jika pinjaman KUR di bawah Rp100 juta tidak memerlukan agunan tambahan dan meminta agar ketentuan ini dijalankan oleh perbankan agar tak menghambat UMKM.

“Jangan sampai aturan cuma di atas kertas. UMKM yang layak jangan dipersulit dengan permintaan agunan tambahan,” ujar Maman. 

Baca Juga: UU Tipikor Bisa Jerat Penjual Pecel Lele di Trotoar, Begini Penjelasan Eks Wakil Ketua KPK

Referensi: sokoguru.id