
Halo, Sahabat Wirausaha!
Setiap akhir tahun, pola perilaku konsumen Indonesia berubah secara drastis. Mereka lebih aktif mencari produk, lebih sering berbelanja lewat ponsel, lebih mudah terpengaruh rekomendasi kreator, dan lebih responsif terhadap konten bernuansa perayaan. Perubahan ini bukan sekadar lonjakan konsumsi musiman, tetapi momentum digital yang sangat kuat—dan UMKM yang mampu memaksimalkannya sering mendapat keuntungan yang bertahan hingga awal tahun berikutnya.
Namun di tengah derasnya arus konten, kampanye marketplace, dan meningkatnya persaingan, banyak UMKM masih bingung harus memulai dari mana. Apa saja langkah digital yang benar-benar penting dilakukan di penghujung tahun? Dan bagaimana strategi digital bisa ikut memperkuat kehadiran brand sekaligus memperbaiki performa penjualan?
Artikel ini akan membahas strategi digital yang paling relevan bagi UMKM dalam memanfaatkan momentum akhir tahun, berdasarkan data konsumen dan tren platform digital tahun 2024–2025.
Akhir Tahun Menciptakan Gelombang Pencarian Digital Baru
Ketika memasuki November–Desember, hampir semua platform mengalami peningkatan pencarian yang signifikan. Orang mencari inspirasi hadiah, hampers, makanan untuk perayaan, dekorasi rumah, rekomendasi restoran, hingga jasa kreatif. Meta dalam Holiday Season Insights 2024 menunjukkan bahwa 8 dari 10 konsumen Indonesia mencari inspirasi belanja secara online sebelum membeli produk. Ini berarti keputusan pembelian tidak dimulai di toko, melainkan di layar ponsel.
Google–Temasek–Bain 2024 juga menegaskan bahwa lebih dari separuh pembelian akhir tahun dipengaruhi konten digital. Konsumen melihat video “best gift ideas”, review produk lokal, atau showcase produk UMKM di TikTok, lalu langsung melakukan transaksi.
Bagi UMKM, data ini menunjukkan satu hal penting: kehadiran digital bukan lagi pilihan—tetapi kebutuhan. Jika produk tidak muncul di pencarian atau tidak tampil menarik dalam konten, peluang pembelian akan beralih ke kompetitor.
Baca juga: Peluang Usaha Jasa Kreatif Menjelang Akhir Tahun yang Semakin Dicari Konsumen
Brand yang Konsisten di Media Sosial Selalu Unggul Dalam Ruang Kompetisi
Akhir tahun bukan hanya tentang menjual produk, tetapi tentang membangun hubungan kepercayaan. Konsumen kini lebih tertarik pada brand yang aktif, jelas komunikasinya, dan memiliki identitas visual yang konsisten. Itulah sebabnya UMKM yang rutin membuat konten sepanjang November–Desember sering mengalami peningkatan penjualan yang lebih stabil dibanding mereka yang hanya memposting ketika ada promo.
NielsenIQ Indonesia (2025) menemukan bahwa brand kecil yang memposting konten minimal tiga kali seminggu memiliki konversi penjualan 27% lebih tinggi selama periode akhir tahun. Ini karena konsumen cenderung membeli dari brand yang sering mereka lihat—bukan dari brand yang muncul hanya saat promosi.
Konten tidak harus rumit. Foto produk sederhana, video behind-the-scenes, testimoni pelanggan, atau cerita perjalanan usaha dapat menciptakan kedekatan emosional yang kuat. Yang penting adalah konsistensi dan relevansi dengan momen akhir tahun.
Pengaruh Creator dan UGC Semakin Kuat
Tren terbesar dua tahun terakhir adalah meningkatnya pengaruh konten yang dibuat kreator atau pelanggan. Konten UGC (user-generated content) memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dibanding iklan atau postingan brand. Meta mencatat bahwa 65% konsumen Indonesia lebih percaya rekomendasi kreator dibanding materi promosi tradisional.
Inilah peluang emas bagi UMKM. Tidak perlu bekerja sama dengan kreator besar; kreator mikro dengan 5.000–20.000 pengikut justru lebih efektif karena audiensnya lebih terlibat. UMKM dapat bekerja sama dengan mereka untuk membuat review jujur, unboxing hampers, atau konten demonstrasi penggunaan produk.
Di era ketika kepercayaan adalah mata uang digital terpenting, UGC menjadi strategi yang sangat menguntungkan. Bahkan satu video review yang otentik sering kali cukup untuk mendorong lonjakan penjualan.
WhatsApp Business Menjadi Kanal Transaksi Tercepat
Satu hal yang membedakan konsumen Indonesia dari negara lain adalah kebiasaan berbelanja melalui WhatsApp. Platform ini tidak hanya digunakan untuk komunikasi, tetapi juga untuk konsultasi, pemesanan, dan transaksi. Di akhir tahun, ketika konsumen ingin proses lebih cepat, WhatsApp menjadi saluran yang sangat efektif.
NielsenIQ 2025 menunjukkan bahwa 42% UMKM Indonesia menerima pemesanan akhir tahun melalui WhatsApp. Konsumen menyukai kehangatan komunikasi dan fleksibilitas negosiasi dalam chat. Karena itu, UMKM perlu memastikan:
- profil bisnis sudah lengkap,
- katalog produk mudah dipahami,
- balasan cepat dan sopan,
- pesan otomatis aktif ketika jam ramai.
Kesan pertama pada chat sering menentukan apakah konsumen melanjutkan pembelian atau tidak.
Live Commerce Membentuk Keputusan Pembelian Impulsif
Live commerce bukan lagi tren sesaat. Ia telah menjadi bagian penting dari ekosistem digital Indonesia. Ketika seseorang melihat produk digunakan, dijelaskan, dan ditawarkan secara real time, mereka lebih mudah membeli. Platform seperti TikTok Live, Instagram Live Shopping, hingga fitur live di marketplace mendorong pembelian cepat yang sulit tercapai dengan konten statis.
Google & Bain 2024 melaporkan bahwa transaksi live commerce di Asia Tenggara meningkat lebih dari 30% pada akhir tahun. UMKM yang mampu melakukan live sederhana—baik memperkenalkan produk, menjelaskan manfaat, atau menunjukkan proses packing—cenderung lebih menarik perhatian konsumen.
Live commerce juga meningkatkan rasa percaya. Konsumen melihat bahwa penjual benar-benar ada, produknya nyata, dan prosesnya transparan.
Baca juga: Mengapa Akhir Tahun Menjadi Musim Emas bagi UMKM Indonesia? Memahami Pola Konsumen di Era Digital
Branding Akhir Tahun Adalah Investasi untuk Awal Tahun
Banyak UMKM menganggap akhir tahun hanya sebagai momen untuk mengejar penjualan. Padahal ini adalah waktu terbaik untuk memperkuat digital branding. Konsumen mengingat brand yang membuat konten menarik, memberikan pelayanan baik, atau menciptakan pengalaman kecil yang menyenangkan.
Brand yang tampil profesional di akhir tahun justru lebih mudah dipilih konsumen pada awal tahun ketika permintaan mulai menurun. Dengan kata lain, branding akhir tahun bukan sekadar promosi musiman, tetapi fondasi untuk mempertahankan bisnis saat Januari terasa sepi.
McKinsey mencatat bahwa UMKM dengan branding digital kuat mengalami retensi pelanggan lebih tinggi pada kuartal pertama tahun berikutnya. Pelanggan yang puas pada Desember cenderung kembali di bulan-bulan berikutnya.
Mengukur Performa Digital Agar Strategi Tidak Berjalan Tanpa Arah
Dalam dunia digital, yang tidak diukur tidak bisa diperbaiki. Banyak UMKM sudah aktif posting, tetapi tidak memahami konten mana yang efektif, kapan waktu posting terbaik, atau platform mana yang paling banyak mendatangkan pembeli.
Mengukur performa tidak harus rumit. Pelaku usaha cukup memperhatikan pola dasar seperti:
- konten mana yang paling disukai,
- jam berapa postingan paling banyak interaksi,
- jenis caption atau visual apa yang menarik perhatian,
- dari mana pelanggan mengetahui brand.
Insight sederhana ini dapat membantu UMKM menyesuaikan strategi konten dengan lebih tepat, terutama ketika musim belanja sedang memuncak.
Akhir Tahun: Bukan Hanya Momentum Penjualan, Tetapi Momentum Konsolidasi Digital
Ketika seluruh faktor ini disatukan—lonjakan pencarian digital, meningkatnya pengaruh kreator, kecepatan transaksi lewat WhatsApp, efektivitas live commerce, dan kekuatan branding musiman—kita melihat bahwa akhir tahun adalah momentum strategis yang seharusnya tidak dilewatkan UMKM.
Ini adalah waktu ketika konsumen paling aktif, paling responsif, dan paling terbuka mencoba produk baru. Namun momentum ini tidak hanya tentang penjualan cepat. Ini juga tentang memperkuat identitas digital, membangun hubungan dengan pelanggan, dan menyiapkan fondasi untuk menghadapi awal tahun yang biasanya lebih menantang.
UMKM yang mampu memanfaatkan momentum ini dengan strategi digital yang tepat bukan hanya akan menikmati penjualan lebih tinggi, tetapi akan memasuki tahun baru dengan posisi yang lebih kuat dan kepercayaan pelanggan yang lebih besar.
Jika artikel ini bermanfaat, mohon berkenan bantu kami sebarkan pengetahuan dengan membagikan tautan artikelnya, ya!
Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM di bawah naungan kami di UKMIndonesia.id - yuk gabung dan daftar jadi anggota komunitas kami di ukmindonesia.id/registrasi. Berkomunitas bisa bantu kita lebih siap untuk naik kelas!
Referensi Terbaru
- Meta. Southeast Asia Holiday Season Insights, 2024.
- Google, Temasek & Bain & Company. e-Conomy Southeast Asia Report, 2024.
- NielsenIQ Indonesia. Connected Consumer Report, 2024–2025.
- McKinsey & Company. SEA Consumer Pulse & Digital Behavior, 2024.
- Statista. Social Commerce & Live Shopping Indonesia Outlook, 2025.
- Deloitte. Digital Holiday Spending Trends, 2024.









