
Halo, Sahabat Wirausaha!
Bagi banyak pelaku UMKM di bidang jasa kreatif—entah itu fotografer, videografer, desainer grafis, pembuat konten, event organizer, hingga ilustrator—akhir tahun bukan hanya masa ramai, tetapi sering menjadi periode paling menentukan dalam perjalanan bisnis mereka. Ada yang jadwalnya penuh berminggu-minggu, ada yang menolak pekerjaan karena tidak sanggup menampung permintaan, dan ada pula yang justru mendapatkan klien-klien baru yang kemudian menjadi pelanggan tetap sepanjang tahun berikutnya.
Mengapa hal ini terjadi? Mengapa industri kreatif justru mengalami puncak permintaan ketika sebagian bisnis retail atau jasa lainnya mulai bersiap menghadapi perlambatan awal tahun?
Untuk menjawabnya, kita perlu memahami bagaimana masyarakat, perusahaan, komunitas, dan UMKM menggunakan jasa kreatif menjelang akhir tahun. Ada dinamika sosial, budaya, dan digital yang saling berkaitan, sehingga kebutuhan terhadap jasa kreatif meningkat secara signifikan. Dan menariknya, tren ini semakin menguat dalam dua tahun terakhir.
Perusahaan Menutup Tahun dengan Kebutuhan Visual yang Meningkat
Setiap memasuki kuartal keempat, perusahaan—baik skala besar maupun UMKM—mulai menyusun laporan kinerja, rekap kegiatan, hingga rencana tahun depan. Proses ini mendorong kebutuhan visual yang jauh lebih besar dibanding bulan-bulan biasa. Desain laporan tahunan, materi presentasi, profil perusahaan, hingga visual untuk internal gathering biasanya memerlukan sentuhan profesional.
Banyak perusahaan yang ingin menampilkan perjalanan setahun mereka dalam bentuk video recap. Hal ini membuat jasa videografer dan editor video kebanjiran permintaan. Foto kegiatan internal, dokumentasi penghargaan karyawan, hingga sesi foto profesional untuk manajemen menjadi kebutuhan yang muncul hampir di semua sektor.
McKinsey dalam SEA Business Communication Pulse 2024 mencatat bahwa perusahaan Asia Tenggara meningkatkan penggunaan konten visual sebesar 40% pada kuartal IV karena kebutuhan dokumentasi dan komunikasi internal-eksternal. Tren ini menunjukkan bahwa jasa kreatif bukan lagi layanan tambahan, tetapi bagian dari ritual perusahaan menutup tahun dengan cara yang profesional.
Baca juga: Perkembangan SDM di Industri Kreatif: Apa yang Bisa Dipelajari UMKM?
Komunitas dan Sekolah Menjadi Motor Kecil Tapi Konsisten
Tidak hanya perusahaan. Akhir tahun selalu identik dengan kegiatan komunitas, organisasi sosial, dan sekolah. Mulai dari acara perpisahan semester, panggung seni, perayaan Natal komunitas, seminar akhir tahun, hingga kegiatan bakti sosial. Semua kegiatan membutuhkan poster, dokumentasi foto dan video, desain sertifikat, hingga pengelolaan acara sederhana.
UMKM kreatif sering menjadi penyedia utama jasa untuk segmen ini karena fleksibilitas dan harganya yang lebih bersahabat dibanding vendor besar. Menariknya, komunitas kecil dan sekolah cenderung menjadi klien berulang. Mereka mungkin tidak memesan setiap bulan, tetapi hampir selalu membutuhkan jasa kreatif di akhir tahun. Pelaku kreatif yang mampu melayani segmen ini dengan baik sering mendapatkan kontrak tahunan tanpa perlu promosi besar-besaran.
BPS dalam laporan Aktivitas Sosial 2024 juga mencatat lonjakan kegiatan komunitas dan pendidikan pada bulan November–Desember di berbagai kota besar. Ini menjadi dasar mengapa permintaan jasa kreatif meningkat drastis.
Era Konten Membuat Desember Menjadi “High Season” Bagi Kreator Digital
Perubahan terbesar dalam dunia kreatif adalah digitalisasi. Dua tahun terakhir, konsumsi konten Indonesia melonjak tajam, terutama konten video pendek. TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts mendorong bisnis—kecil maupun besar—untuk membuat konten secara lebih konsisten. Dan ketika bisnis menutup tahun, kebutuhan ini meningkat dua kali lipat.
Meta Holiday Insights 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 70% UMKM Indonesia merilis konten khusus akhir tahun untuk meningkatkan engagement. Banyak pemilik usaha ingin membuat video perjalanan usaha, konten “terima kasih pelanggan”, highlight produk yang paling laris, hingga teaser peluncuran produk baru di Januari. Di sinilah peran jasa kreatif menjadi sangat penting.
Bagi konten kreator, Desember adalah bulan penuh peluang. Brand lokal membutuhkan desain feed bernuansa perayaan, pembuatan konten promosi, foto produk, hingga pembuatan caption storytelling. Bahkan banyak UMKM yang ingin membuat kalender digital, profil WhatsApp Business yang lebih rapi, atau template promosi untuk awal tahun. Semua membutuhkan sentuhan kreatif.
NielsenIQ Indonesia (2025) menemukan bahwa pengeluaran UMKM untuk konten digital di akhir tahun meningkat 32% dibanding kuartal lainnya. Ini membuktikan bahwa sektor jasa kreatif kini menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi pemasaran akhir tahun.
Baca juga: Perizinan Usaha yang Dibutuhkan Fotografer
Keluarga dan Individu Membutuhkan Dokumentasi Momen Kehangatan
Tidak semua permintaan datang dari bisnis. Banyak keluarga memanfaatkan akhir tahun untuk mengadakan sesi foto bersama, mengabadikan momen liburan, atau membuat video perayaan. Ada yang mengadakan sesi foto keluarga besar, foto anak, prewedding sederhana, hingga video ucapan tahun baru.
Tren ini semakin menguat setelah pandemi, ketika masyarakat mulai menghargai dokumentasi momen personal. Fotografer keluarga, videografer, bahkan editor freelance yang menyediakan jasa "photo cleanup" atau “video montage” sering kebanjiran permintaan.
Platform digital seperti TikTok dan Instagram juga menciptakan budaya “year-end recap”. Banyak orang ingin memiliki video kompilasi momen terbaik mereka dalam setahun. Jasa editor video singkat pun menjadi peluang baru yang tumbuh cepat, terutama di kalangan remaja dan profesional muda.
UMKM Melakukan Rebranding Kecil-Kecilan Menjelang Tahun Baru
Akhir tahun adalah momentum refleksi. Tidak hanya individu, UMKM juga ingin menyambut tahun baru dengan identitas yang lebih rapi dan profesional. Karena itu, jasa kreatif seperti desain logo, desain kemasan, foto produk, dan penulisan profil usaha mengalami kenaikan permintaan.
Pelaku UMKM ingin memperbarui tampilan bisnisnya: logo agar lebih modern, foto produk agar lebih menarik, kemasan agar lebih premium, dan tampilan media sosial agar lebih konsisten.
Laporan e-Conomy SEA 2024 menunjukkan bahwa 52% UMKM Indonesia melakukan perubahan identitas visual atau perbaikan materi pemasaran setiap akhir tahun. Ini bukan tren estetika semata, tetapi strategi bisnis untuk meningkatkan daya tarik pelanggan di tahun berikutnya.
Bagi pelaku jasa kreatif, periode ini adalah kesempatan untuk menawarkan paket branding kecil-kecilan yang terjangkau namun memberi dampak besar bagi UMKM.
Pengaruh Teknologi: AI Kreatif Justru Meningkatkan Permintaan Jasa Manusia
Meskipun teknologi seperti AI image generator atau video automation semakin berkembang, laporan McKinsey 2024 menunjukkan bahwa adopsi AI justru meningkatkan permintaan jasa kreatif manusia. AI membantu mempercepat proses, tetapi tetap membutuhkan sentuhan estetika, storytelling, dan pemahaman konteks budaya yang hanya dimiliki kreator lokal.
AI juga mendorong munculnya layanan kreatif baru: seperti pembersihan background foto, pembuatan moodboard visual, atau editing cepat untuk konten harian. Pelaku UMKM dan generasi muda kini lebih terbiasa membeli jasa digital kecil-kecilan melalui platform online. Tren ini memperluas peluang bagi kreator, bukan menggantikannya.
Baca juga: Kreator Wajib Tahu! 10 Tools AI Selain ChatGPT yang Bikin Konten Lebih Cepat
Mengapa Akhir Tahun Adalah Momentum yang Tidak Boleh Dilewatkan Pelaku Kreatif
Ketika kita melihat keseluruhan gambarnya—penutupan tahun perusahaan, maraknya event komunitas, gelombang konten digital, kebutuhan keluarga, rebranding UMKM, hingga adopsi teknologi—semua bertemu pada satu titik: tingginya kebutuhan kreativitas di akhir tahun.
Akhir tahun menjadi puncak kesempatan bukan karena permintaan sekadar banyak, tetapi karena kreativitas menjadi bagian dari cara masyarakat merayakan, mengenang, dan mempersiapkan diri. Itulah sebabnya pelaku jasa kreatif sering merasakan bahwa Desember bukan hanya tentang pekerjaan yang menumpuk, tetapi tentang momentum untuk memperkuat reputasi, memperluas portofolio, dan mendapatkan klien jangka panjang.
Jika dikelola dengan baik—dengan komunikasi profesional, sistem kerja rapi, manajemen waktu yang hati-hati, dan kualitas hasil yang konsisten—akhir tahun dapat menjadi pondasi pertumbuhan usaha kreatif untuk seluruh tahun berikutnya.
Jika artikel ini bermanfaat, mohon berkenan bantu kami sebarkan pengetahuan dengan membagikan tautan artikelnya, ya!
Bagi Sahabat Wirausaha yang ingin bergabung dengan Komunitas UMKM di bawah naungan kami di UKMIndonesia.id - yuk gabung dan daftar jadi anggota komunitas kami di ukmindonesia.id/registrasi. Berkomunitas bisa bantu kita lebih siap untuk naik kelas!
Referensi:
- Google, Temasek & Bain & Company. e-Conomy Southeast Asia Report, 2024.
- Meta. Southeast Asia Holiday Season Insights, 2024.
- NielsenIQ Indonesia. Connected Consumer Report, 2024–2025.
- McKinsey & Company. Southeast Asia Business & Consumer Pulse, 2024.
- Badan Pusat Statistik (BPS). Aktivitas Sosial dan Konsumsi Rumah Tangga Indonesia, 2024.
- Statista. Creative Economy and Digital Content Market Outlook Indonesia, 2025.









