Saat ini, banyak orang sulit mencapai hidup yang sejahtera karena tak mampu mengelola keuangan pribadi dan finansial dengan baik. Hal inilah yang melatari pelatihan edukasi keuangan Pintar Bareng GoPay yang diadakan GoTo Financial bersama Findaya dan Gojek pada Kamis (10/7) lalu. Program ini menyasar masyarakat luas, termasuk mitra driver Gojek dan mitra juara GoPay. Tujuannya adalah memperkenalkan prinsip pengelolaan keuangan secara mudah dan praktis dalam kehidupan sehari-hari.
“Melalui Pintar Bareng GoPay, kami mengajak masyarakat luas termasuk mitra driver Gojek memahami prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi, mulai dari cara menyiasati pemasukan harian, mengatur pengeluaran, serta bagaimana cara memanfaatkan layanan keuangan secara bertanggung jawab dan produktif,” ujar Head of Corporate Affairs GoPay, Audrey P. Petriny.
Lewat acara ini, GoPay ingin menunjukkan bahwa siapa pun bisa lebih melek finansial, asalkan tahu caranya. Yuk, simak insight penting dari program Pintar Bareng GoPay di artikel berikut!
Kenapa Banyak Orang Gagal Naik Kelas Finansial? Ini Akar Masalahnya
Hadir sebagai salah satu pengisi materi, Dewi Meisari Haryanti, seorang Edukator Keuangan Masyarakat, membeberkan beberapa fakta keuangan masyarakat Indonesia. Ternyata, dari 618 juta rekening yang ada, hanya 1,1% diantaranya yang terisi saldo di atas Rp100 juta. Alias, hanya 1 dari 1000 orang.
Data dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Maret 2025, juga menyebutkan bahwa rata-rata saldo rekening orang Indonesia adalah Rp4,8 juta. Karenanya, tak heran jika banyak yang ingin naik kelas dan menjadi lebih sejahtera. Hanya saja, tak semua orang paham caranya.
Menurut Dewi Meisari, lantaran minimnya edukasi tentang pengelolaan uang dan aset yang baik, ada beberapa praktik yang umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia. Pertama, mereka tak menghitung target keuangan ataupun anggaran pengeluaran secara rutin. Kedua, mereka cenderung bingung dalam menentukan prioritas keuangan.
Gejala yang kedua ini menempatkan banyak orang dalam keputusan yang salah, yaitu rela berhutang demi kebutuhan konsumtif. Misalnya, mengambil hutang demi gaya hidup, kendaraan pribadi, liburan, hingga game. Hal ini diperparah saat mereka menggunakan cara mudah, seperti pinjaman online alias pinjol ilegal untuk membiayai judi online. Atau, meminjam ke rentenir dengan bunga tinggi untuk biaya rumah sakit dan keperluan mendesak lainnya.
“Seperti pisau bermata dua, pinjaman mengandung risiko dan manfaat sendiri, tergantung digunakan untuk tujuan apa,” jelas Dewi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat pinjaman atau hutang diajukan demi tujuan produktif, seperti modal usaha atau peningkatan penghasilan, maka akhirnya bisa jadi hal yang menguntungkan. Hanya saja, kita harus betul-betul memahami kriteria penyedia pinjaman yang legal serta aman, yaitu :
- Mengantongi izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
- Memiliki skema yang jelas dan transparan
- Mudah dimonitor cicilan dan pembayarannya, serta
- Memiliki layanan call center untuk melayani bantuan dan aduan pengguna pinjaman.
Artinya, penyedia pinjaman harus ada pelayanan dan aturan perlindungan konsumen yang jelas. Misalnya, ada perjanjian soal denda maksimal, terdapat aturan penagihan yang tidak mengandung unsur kekerasan, hingga persetujuan tentang jumlah bunga dan biaya pinjaman yang berlaku.
GoPay Pinjam: Solusi Dana Siaga Aman untuk Mitra Gojek
Selain mengadakan pelatihan keuangan, acara Pintar Bareng GoPay kali ini juga memperkenalkan GoPay Pinjam, sebuah layanan pinjaman keuangan yang bisa jadi solusi masalah keuangan bagi para mitranya. Dikhususkan untuk para mitra Gojek lewat program Gojek Swadaya, layanan ini menyediakan akses dana siaga yang aman, transparan, tanpa biaya tersembunyi, serta diawasi oleh OJK.
Singkatnya, GoPay Pinjam sudah memenuhi segala kriteria penyedia pinjaman yang terpercaya. Lebih lanjut, Bambang Adi Wirawan selaku Head of Region Operations Gojek juga menyebutkan skema seleksi persetujuan pinjaman yang cukup ketat.
“Penyaluran pinjaman dilakukan berdasarkan pola pendapatan, serta hasil penilaian profil risiko masing-masing mitra, guna memastikan bahwa fasilitas yang diberikan tepat sasaran, serta sesuai dengan kebutuhan individu,” jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa Mitra Juara Gojek bisa memperoleh :
- Bunga spesial sebesar 0,1% per hari,
- Limit pinjaman hingga Rp25 juta,
- Pilihan skema cicilan harian yang mempermudah mitra driver, dam
- Libur cicilan hingga 10 hari per bulan yang bisa meringankan aktivitas pembayaran pinjaman.
Bambang menyampaikan bahwa dana siaga GoPay Pinjam yang hadir lewat program Swadaya Gojek ini punya berbagai manfaat yang bisa diakses lewat aplikasi Gojek Driver. Manfaat ini mencakup layanan keuangan, perlindungan sosial seperti BPJS Ketenagakerjaan, diskon kebutuhan harian, paket internet khusus, serta layanan perawatan kendaraan dan bantuan operasional lainnya.
“Upaya ini sejalan dengan komitmen Gojek untuk menyejahterakan, melindungi, dan mendengar kebutuhan mitra,” ujar Bambang.
Produk dana siaga GoPay Pinjam, yang dipadukan dengan edukasi keuangan, menjadi langkah nyata GoPay, Findaya, dan Gojek dalam mendorong inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Inisiatif ini juga mendukung peningkatan kesejahteraan dan akses finansial bagi para mitra Gojek.
Rekam Jejak Keuangan: Kunci Akses Pinjaman di Era Digital
Di era digital ini, yang tak kalah penting adalah membangun rekam jejak keuangan yang baik. Sebab, berdasarkan data OJK di tahun 2024, sebanyak 85% pinjaman yang diajukan dari seseorang dengan riwayat kredit buruk cenderung ditolak oleh lembaga keuangan formal. Apalagi, saat ini Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) terhubung langsung dengan data OJK serta Bank Indonesia.
Artinya, kita harus sangat hati-hati dalam melakukan pinjaman. Pastikan, kita lakukan beberapa hal ini :
- Bangun rekam jejak transaksi keuangan digital secara rutin,
- Pastikan tak ada catatan buruk, misalnya kredit macet, di SLIK di OJK,
- Memiliki rekening dengan riwayat saldo yang terus meningkat dari waktu ke waktu akan memberi kesan positif,
- Selalu waspada akan risiko scam dengan tidak sembarangan meng-klik link yang tidak jelas,
- Tidak memberitahu kode OTP ke orang lain, dan
- Tidak meminjamkan KTP atau kartu identitas lainnya ke siapapun, termasuk kerabat terdekat.
Di era digital saat ini, menjadi sejahtera bukan hanya soal kerja keras, tapi juga tentang cerdas mengelola uang dan menjaga rekam jejak keuangan. Lewat edukasi dan akses ke layanan keuangan yang aman seperti GoPay Pinjam, harapan untuk hidup lebih mapan kini makin terbuka lebar. Karena pada akhirnya, inklusi keuangan bukan hanya soal angka atau saldo rekening, tapi soal kesempatan yang setara untuk tumbuh dan naik kelas bersama