Omzet UMKM - Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), Supari, mengungkap jika rata-rata pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan omzet sebesar 40-60%. Hal ini ia sampaikan setelah mengunjungi beberapa wilayah Indonesia. 

"Seluruh pasar yang saya hampirin, mereka omzetnya turun 40—60% sekarang. Suka tidak suka ini harus kita lihat dengan apa adanya. Begitu mereka [pelaku UMKM] sekarang kondisinya," terang Supari dalam acara KUR Meets the Press di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (13/11) seperti dilansir dari bisnis.com. 

Supari berpendapat penyebab turunnya omzet UMKM ini dikarenakan adanya penurunan daya beli masyarakat yang terjadi sejak tahun lalu. Menurut pengamatannya, kondisi ini terjadi usai pemerintah menyetop bantuan sosial pandemi Covid-19. Sebab, selama 2020—2022 lalu, daya beli masyarakat masih cenderung stabil karena penyaluran bansos pandemi.


Program Makan Bergizi Gratis Bisa Genjot Perekonomian

Di samping menyoroti turunnya omzet UMKM, Supari juga menyebut program makan bergizi gratis yang akan dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 

Menurutnya, program itu bisa menggenjot kembali perekonomian nasional karena melibatkan UMKM dalam proses produksinya. Supari berharap kegiatan itu bisa berjalan optimal dan meningkatkan omzet UMKM. 

"Mudah-mudahan ya situasi perekonomian lebih baik, pertumbuhan ekonomi lebih baik, lebih positif," tuturnya seperti dikutip dari bisnis.com. 

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!


Mengoptimalkan Penyaluran Kredit Usaha Rakyat 

Supari juga menyebutkan jika program Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan berlanjut dan dioptimalkan proses penyalurannya. Program yang bertujuan memberikan akses modal bagi UMKM ini termasuk program prioritas pemerintah yang berjalan sejak 2007. 

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menjelaskan, pihaknya akan mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha produktif sektor penyediaan akomodasi makanan dan minuman (mamin) melalui KUR Mikro dan KUR Kecil.

Selain menyasar pelaku usaha mamin yang berada di hilir, Ferry juga menyebut KUR juga akan menyasar pelaku usaha di hulu seperti petani, peternak, nelayan yang berperan sebagai penyedia bahan baku dari makan bergizi gratis.

"Ini kita harapkan bisa juga di-support dengan berbagai skema yang ada di KUR, terkhusus KUR Mikro maupun KUR Kecil" jelasnya seperti dikutip dari bisnis.com. 

Dengan program makan begizi gratis dan KUR diharapkan dapat meningkatkan kembali omzet UMKM dan menghangatkan kembali perekonomian. Semoga!