10 Usaha Jangka Panjang di DesaDi tengah hiruk-pikuk kota, desa seringkali dipandang sebelah mata. Padahal, potensi usaha di desa sangatlah besar—terutama jika kamu mampu melihat peluang jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan berkelanjutan. Banyak orang berpikir bahwa membangun bisnis hanya cocok dilakukan di kota besar, padahal desa justru menyimpan kekuatan ekonomi yang stabil, alami, dan cenderung tahan banting terhadap krisis.

Nah, kali ini kita akan membahas 10 usaha jangka panjang di desa yang bisa kamu pertimbangkan sebagai ladang investasi sekaligus sumber penghasilan berkelanjutan. Mulai dari sektor pertanian, peternakan, hingga pengolahan produk lokal, semuanya punya potensi luar biasa jika dikelola dengan serius.

1. Budidaya Tanaman Herbal

Sahabat Wirausaha, tren hidup sehat membuat permintaan terhadap produk herbal semakin tinggi, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai bahan baku industri. Tanaman seperti jahe, kunyit, temulawak, hingga sambiloto sangat cocok ditanam di lingkungan pedesaan karena iklim dan tanahnya yang mendukung.

Mengapa ini termasuk dalam 10 usaha jangka panjang di desa? Tanaman herbal bisa dipanen berkali-kali, dan permintaannya terus meningkat baik lokal maupun ekspor. Jika kamu fokus dan membentuk kelompok tani, penghasilan yang dihasilkan bisa sangat menjanjikan.

Baca Juga: 13 Usaha yang Cocok di Desa dengan Potensi Besar

2. Ternak Kambing atau Sapi Potong

Peternakan adalah salah satu bidang usaha yang tidak pernah sepi pasar. Daging selalu dibutuhkan, apalagi menjelang hari besar keagamaan seperti Idul Adha. Dengan pengelolaan yang baik, ternak kambing dan sapi bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Kamu juga bisa mengembangkan produk olahan seperti susu sapi segar atau yogurt lokal.

Jika potensinya besar + permintaan stabil, maka akan menjadi peluang emas sehingga usaha ini masuk ke dalam daftar 10 usaha jangka panjang di desa.

3. Perkebunan Buah Organik

Desa adalah tempat ideal untuk memulai perkebunan buah seperti mangga, durian, jeruk, dan alpukat. Apalagi jika kamu menerapkan sistem organik, maka nilai jual buah-buahanmu bisa dua kali lipat lebih tinggi. Perkebunan memang butuh waktu dan perawatan, tapi hasilnya bisa dinikmati hingga bertahun-tahun. Kamu juga bisa menjual bibitnya sebagai sumber pendapatan tambahan.

4. Produksi Pupuk Organik

Permintaan terhadap pupuk organik meningkat seiring kesadaran akan pertanian ramah lingkungan. Kamu bisa memanfaatkan limbah peternakan atau sisa tanaman untuk membuat pupuk kompos atau biofertilizer. Modal awalnya kecil, tapi jika dilakukan dalam skala kelompok, keuntungan bisa berlipat. Apalagi jika kamu berhasil menjalin kerja sama dengan toko pertanian atau koperasi desa.

Sahabat Wirausaha, usaha ini bisa menjadi pilihan cerdas dari 10 usaha jangka panjang di desa yang ramah lingkungan dan ekonomis. Selain itu, pupuk organik juga mendukung usaha jangka panjang, karena menjaga dan meningkatkan kesuburan tanah yang ditanami. Jadi, selain merawat lingkungan, kamu juga bisa menghemat biaya produksi karena harga pupuk ini yang relatif lebih murah dibanding pupuk kimia.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

5. Usaha Pengolahan Hasil Tani

Banyak desa menghasilkan produk pertanian melimpah, tapi sayangnya, banyak juga yang dijual dalam bentuk mentah dengan harga rendah. Nah, kamu bisa mengubah itu dengan memulai usaha pengolahan seperti keripik singkong, tepung pisang, atau sari jahe instan. Dengan kemasan menarik dan pemasaran digital, kamu bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Pengolahan hasil tani adalah bagian penting dari rantai nilai agribisnis, dan layak masuk ke dalam 10 usaha jangka panjang di desa.

6. Agrowisata

Sektor wisata desa terus berkembang, terutama bagi masyarakat kota yang rindu suasana alam. Kamu bisa membuka lahan sebagai kebun wisata, petik buah langsung, wisata edukasi pertanian, atau bahkan penginapan bernuansa desa (homestay).

Modal awal memang relatif besar untuk membangun fasilitas, tapi pengembaliannya jangka panjang dan berkelanjutan, apalagi jika kamu bekerja sama dengan pemerintah desa atau BUMDes. Inilah salah satu bentuk kreatif dari 10 usaha jangka panjang di desa yang tidak hanya menghasilkan uang, tapi juga memperkenalkan budaya lokal.

7. Usaha Bibit Tanaman dan Ternak

Sahabat Wirausaha, jangan anggap remeh bisnis bibit. Petani dan peternak selalu butuh bibit unggul, dan jika kamu bisa menyediakan bibit tanaman berkualitas atau anakan ternak sehat, maka usahamu akan terus dicari.

Kelebihan dari usaha ini adalah bisa dimulai dari skala kecil dan bertahap. Misalnya, kamu bisa memulai dari pembibitan cabai, tomat, atau lele. Karena keberlanjutan dan skalabilitasnya, bisnis ini cocok dimasukkan dalam 10 usaha jangka panjang di desa.

Baca Juga: 10+ Peluang Usaha 2025 Di Desa, Terbukti Cuan!

8. Kerajinan Tangan dan Produk Lokal

Potensi budaya dan kreativitas masyarakat desa bisa diubah menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti kerajinan bambu, anyaman pandan, hingga batik khas daerah. Jika dikemas dan dipasarkan dengan baik, kerajinan ini bisa menembus pasar internasional.

Kamu juga bisa memanfaatkan platform digital atau bekerja sama dengan e-commerce untuk menjualnya secara online. Inilah salah satu contoh dari 10 usaha jangka panjang di desa yang menjunjung tinggi nilai lokal namun bisa bersaing global.

9. Teknologi Pertanian (Smart Farming)

Sebaiknya, kita jangan menganggap bahwa teknologi hanya milik kota saja. Di beberapa desa maju, teknologi pertanian seperti sistem irigasi otomatis, sensor kelembapan, atau aplikasi cuaca sudah mulai diterapkan. Kamu bisa menjadi pelopor di desamu dengan memperkenalkan dan menjual perangkat smart farming sederhana.

Inovasi seperti ini sangat penting dan patut masuk ke dalam 10 usaha jangka panjang di desa yang berbasis teknologi. Selain bisa jadi usaha, kamu juga ikut mengedukasi petani agar hasil pertanian lebih optimal.

Baca Juga: Layak Dicoba, Ini 5 Usaha di Desa Sukses yang Menjanjikan Cuan

10. Pembibitan Ikan Air Tawar

Terakhir, tapi tidak kalah penting, usaha pembibitan ikan seperti lele, nila, dan gurame sangat cocok dilakukan di desa yang memiliki akses air bersih. Budidaya ikan tidak hanya menguntungkan, tapi juga bisa dijadikan sumber protein masyarakat desa.

Secara umum, ternak ikan lele dianggap sebagai salah satu jenis ternak ikan yang paling menguntungkan karena mudah dibudidayakan, tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan, dan memiliki pasar yang luas. Selain lele, ikan nila dan ikan gurame juga menjadi pilihan yang populer dan menguntungkan, terutama bagi pemula yang ingin mulai usaha jangka panjang di desa.

Kamu juga bisa menjual benih ke peternak lain dan memperluas pasar lewat media sosial atau forum perikanan. Hal inilah yang membuat usaha ini dapat bertahan dalam jangka panjang, dan termasuk dalam 10 usaha jangka panjang di desa yang sangat direkomendasikan.

Sahabat Wirausaha, dari contoh 10 usaha jangka panjang di desa di atas kita bisa mempelajari bahwa desa bukan hanya tempat tinggal yang tenang, tapi juga lahan emas untuk berbisnis secara berkelanjutan. Dengan memulai salah satu dari 10 usaha jangka panjang di desa, kamu tidak hanya membangun masa depanmu, tapi juga ikut memajukan daerah sekitar.

Pilihlah usaha yang sesuai dengan minat, potensi lahan, dan kebutuhan masyarakat setempat. Mulai dari kecil, kelola dengan baik, dan jangan ragu untuk berinovasi. Semangat selalu ya, Sahabat Wirausaha!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.