Saat ini kita sering menggunakan sebuah aplikasi secara gratis, namun para start-up dan pengembang memberikan akses menggunakan aplikasi tersebut bukan tanpa alasan. Hal tersebut merupakan bisnis model mereka untuk dapat menarik lebih banyak pengguna menggunakan aplikasi yang mereka kembangkan.
Bisnis model tersebut dinamakan freemium. Kini kita akan membahas seputar freemium untuk mengetahui lebih jauh bisnis model yang paling sering digunakan oleh start-up hingga saat ini.
Baca Juga: 7 Model Bisnis Social Enterprise
Pengertian Freemium
Sumber foto: Pattern Freemium | Business Model Toolbox
Freemium merupakan kata yang diambil dari kombinasi kata “Free” (gratis) dan “Premium”. Freemium adalah bisnis model yang menawarkan layanan dasar kepada pengguna gratis, namun mereka menyediakan layanan tambahan dan premium dapat dinikmati dengan biaya berlangganan.
Baca Juga: Memantapkan Rencana Usaha Sederhana Dengan Kanvas Model Bisnis
Model freemium bertujuan membangun pondasi kepercayaan antara pelanggan dan perusahaan sambil mengkomunikasikan fitur dan layanan yang ditawarkan. Pengguna memiliki kesempatan untuk merasakan produk dan layanan dengan kondisi yang paling dasar selama yang mereka butuhkan untuk memahami nilainya.
Keuntungan dan Risiko Freemium
Sebuah model bisnis pastilah memiliki keuntungan dan risiko yang berbeda-beda. Kali ini kita akan membahas hal tersebut agar Sahabat Wirausaha dapat memahami dan menimbang kembali apakah model bisnis freemium cocok diterapkan di bisnis Anda.
1. Keuntungan
- Akuisisi Pelanggan
Dengan memberikan akses layanan dasar bagi pelanggan dengan gratis maka sudah dapat dipastikan bahwa akan dengan mudah menarik pelanggan untuk mencoba layanan dasar yang Anda sediakan.
- Efek Pemasaran
Dengan menyediakan sebuah layanan secara gratis, pelanggan Anda cenderung untuk mencoba mengajak orang disekitarnya untuk mencoba juga karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mencobanya.
Baca Juga: Access Over Ownership
2. Risiko
- Terdapat Banyak Pengguna Gratis namun Tidak dengan Pelanggan Berbayar
Tentu saja ini adalah resiko bagi Anda apabila memiliki banyak pelanggan gratis namun tidak cukup banyak pelanggan yang ingin membayar lebih untuk mendapatkan layanan premium yang Anda sediakan.
Hal tersebut karena semakin banyak pelanggan maka semakin besar biaya operasional bisnis Anda, apabila pelanggan berbayar tidak cukup banyak maka kemungkinan terburuknya Anda tidak dapat membiayai operasional bisnis dengan baik.
- Komitmen untuk Inovasi yang Berkelanjutan
Hal yang salah apabila kita menganggap freemium hanya sebagai alat akuisisi pelanggan. Apabila Anda tidak cukup bisa memberikan nilai dan layanan yang terbaik kepada pelanggan berbayar Anda, maka tentu saja pelanggan Anda tetap memilih untuk hanya menggunakan layanan secara gratis.
Baca Juga: Perkembangan Model Bisnis Bagi UKM
Oleh karena itu, bisnis yang baik melihat freemium tidak hanya sebagai model pendapatan tetapi juga sebagai komitmen terhadap inovasi. Dengan terus melakukan riset terhadap kebutuhan pelanggan dan menghadirkan layanan terbaik dan tepat bagi pelanggan berbayar.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.
Referensi:
Freemium | Business Model Toolbox
Making “Freemium” Work | Harvard Business Review