Gambar diambil dari Unsplash
Sahabat Wirausaha, kita tentu sepakat bahwa investasi saham memang tidak hanya menguntungkan investor tapi juga pihak perusahaan. Bagi perusahaan, saham-saham yang dijual ini tentu akan membantu keuangan bisnis mereka. Hanya saja kalau saham yang beredar di lingkup publik terlalu banyak, tentu bisa memicu sentimen negatif. Dalam kondisi seperti ini, convertible loan hadir sebagai solusi.
Apa itu Convertible Loan?
Dilansir dari Pluang.com, Convertible Loan sebetulnya adalah jenis obligasi pendapatan tetap yang dikeluarkan oleh perusahaan kepada investor. Sebagai obligasi, convertible loan tentunya memiliki fitur-fitur khas surat utang pada umumnya seperti pembayaran bunga.
Baca Juga: Apa itu Long Term Loan?
Hanya saja harga dari convertible loan ini cukup sensitif, sehingga saat terjadi perubahan suku bunga dari bank sentral, nilai obligasi akan berpengaruh. Mulai dari peringkat penerbit kredit sampai acuan harga saham, turut membuat naik-turunnya nilai convertible loan juga.
Sebagai pilihan pembiayaan yang fleksibel, convertible loan punya keamanan hibrida karena surat utang ini bisa dikonversi menjadi saham biasa atau ekuitas sesuai ketentuan. Selama obligasi masih aktif, Sahabat Wirausaha bisa melakukan konversi kapanpun.
Mengenal QRIS: Metode Pembayaran Digital Baru yang Bermanfaat Bagi UKM
Biasanya rasio konversi obligasi akan menentukan berapa banyak saham yang bisa diperoleh investor. Misalkan saja sebuah convertible loan memiliki rasio 4:1, maka artinya satu surat utang bisa dikonversi jadi empat lembar saham biasa.
Melalui convertible loan, investor diberikan pilihan untuk menahan surat utang itu hingga jatuh tempo atau diubah menjadi saham. Setidaknya menurut Investree.id, ada empat jenis convertible loan yang bisa diketahui Sahabat Wirausaha seperti Saham Preferen, Wajib Konversi, Obligasi Tukar dan Obligasi Konversi Bersyarat.
Baca Juga: Cerita Inspirasi Roeparasa
Manfaat Convertible Loan
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, convertible loan menjadi salah satu jenis surat utang yang membuat perusahaan dapat meminimalkan sentimen investor ketika menerbitkan ekuitas baru. Karena saat ekuitas baru terbit, jumlah saham yang beredar bakal bertambah dan membuat kepemilikan investor yang sudah ada jadi melemah.
Sedangkan bagi investor, convertible loan juga bisa langsung diubah menjadi saham ekuitas apalagi saat kinerja bisnis perusahaan menjadi positif. Selain itu convertible loan juga memberikan manfaat perlindungan terhadap pokok investor. Di mana saat terjadi gagal bayar, investor akan tetap merasa aman.
Baca Juga: Tips Membaca Laporan Neraca Keuangan
Bagi UKM
Misalkan saja ada perusahaan konstruksi penerbit convertible loan tengah mengerjakan sebuah proyek pembangunan jalan. Dalam perjalanannya, perusahaan ini mengalami kerugian pendapatan jangka pendek, tetapi rupanya berpeluang mencetak laba secara jangka panjang.
Sebagai investor, Sahabat Wirausaha dapat memperoleh kembali sebagian pokok saat kegagalan keuangan ini terjadi. Namun Anda juga bisa mendapatkan untung dari apresiasi modal saat obligasi itu diubah jadi ekuitas ketika finansial perusahaan membaik.
Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Kopi
Pro-Kontra Convertible Loan
Berbeda dengan jenis surat utang biasa, convertible loan rupanya cenderung menawarkan tingkat kupon yang lebih rendah. Hal ini memberikan pengaruh pada tingkat pengembalian sebagai ganti nilai opsi, saat convertible loan dikonversi menjadi saham biasa.
Nilai opsi ini merujuk pada opsi beli yang merupakan perjanjian untuk memberikan hak kepada pembeli opsi agar bersedia membeli surat utang, saham atau ekuitas lain dengan harga tertentu dari perusahaan penerbit.
Baca Juga: Apa itu Payables Turnover?
Perusahaan akan memperoleh untung karena surat utang diterbitkan dengan tingkat bunga lebih rendah daripada obligasi tradisional, tetapi rupanya tak semua perusahaan bersedia menerbitkan convertible loan. Pandangan bahwa surat utang jenis ini lebih tinggi risiko dan tidak stabil adalah yang memicu pro-kontra itu sendiri.
Jadi kalau Sahabat Wirausaha sebagai pemilik perusahaan ingin menerbitkan obligasi jenis ini, atau sebagai investor tertarik dengan convertible loan, haruslah dipertimbangkan dengan bijaksana.