Strategi Bisnis Jago Coffee –  Apakah Sahabat Wirausaha pernah mencicipi Jago Coffee? Ya, minuman kekinian ini kerap dijumpai di sebagian jalanan Ibu Kota Jakarta. Keberadaanya pun selalu menjadi buah bibir sebagian masyarakat, sampai pekerja kantoran.

Pasalnya, brand kopi ini punya konsep dagang yang unik, yakni menyajikan minuman kopi berkualitas dengan gerobak sepeda ala starling. Harga yang ditawarkan pun cukup miring, dengan kisaran Rp8.000 hingga Rp12.000 per cup. Bagaimana Jago Coffee bisa jadi kompetitor gerai kopi besar dengan konsep sederhana di ibukota? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini!


Strategi Bisnis Jago Coffee, Berani Mengusung Konsep Starling Dengan Target Pasar Kaum Urban

Masyarakat Indonesia biasanya mengenal kopi premium baru dapat dijumpai di kafe-kafe. Jago Coffee mengusung konsep kebalikannya yakni menjajakan kopi premium yang meniru konsep Starbuck Keliling (Starling). Bahan mentah kopi premium yang telah disebutkan tadi ditempatkan dalam kotak aman kemudian didorong menggunakan sepeda listrik.

Gerobak ini dikemudikan oleh barista (Jagoan) yang sebelumnya mendapatkan pelatihan seperti bagaimana caranya mengemudikan sepeda listrik, meracik minuman di atas gerobak, sampai bagaimana caranya berkomunikasi pada konsumen.

Ragam jenis minuman yang ditawarkan Jago Coffee dapat Sahabat Wirausaha dapatkan secara langsung dengan mendatangi gerobak Jagoan yang berada di Ibu Kota mulai pukul 07.00-18.00 WIB. Area jangkauannya meliputi Karet Kuningan, Cipete, kawasan perkantoran Sudirman, Tanah Abang, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Menteng Atas, hingga Setiabudi. 

Jago Coffee dibuat untuk memanjakan pecinta kopi. Salah satu yang menjadi sorotan adalah menghadirkan bahan baku premium. Seperti misalnya perpaduan kopi speciality arabika, salah satu varietas biji kopi populer dunia yang produksinya mencapai 105,26 juta karung di 2020. Angka ini tumbuh sebesar 13,7% (2019-2020), dibandingkan dengan varietas lain seperti robusta atau liberika. 

Kopi arabika yang didatangkan Jago Coffee juga tak main-main, yakni berasal dari Toraja dan Bali, 2 daerah penghasil biji kopi arabika asal Indonesia terbaik di dunia. Untuk menghasilkan kopi susu yang nikmat, Jago Coffee juga mempertimbangkan unsur tambahan lain yakni fresh cream, susu segar terbaik plus gula merah organik. Campuran bahan dari unsur unsur-unsur yang tadi disebutkan diestimasi mengandung 57 kalori per cup.

Baca Juga: 5 Cara Memulai Usaha Warung Kopi, Butuh Konsistensi dan Terus Berinovasi


Menjangkau Pasar Lebih Luas Lewat Aplikasi Digital

Aneka macam minuman yang ditawarkan Jago Coffee juga dapat dibawa pulang melalui fitur grab-and-go (layanan penjemputan dan pengiriman langsung ke konsumen) menggunakan aplikasi yang dapat diunduh melalui iOS ada PlayStore.

Strategi produksi dan inovasi selanjutnya adalah menghadirkan aplikasi JAGO+. Terobosan ini merupakan layanan berlangganan dari Jago Coffee (menggunakan aplikasi) untuk memudahkan konsumen dalam membeli minuman maksimal 1 gelas per hari dengan varian paket seperti fresh brew, kopi susu, cokelat hingga teh. Pembayaran pun bisa dilakukan lewat dompet digital seperti GoPay dan OVO. Lewat aplikasi ini, pelanggan bisa dengan mudah memesan kopi tanpa harus mengunjungi gerobak.


Turut Menawarkan Bisnis Kemitraan Bagi Hasil

Masyarakat yang tertarik dengan konsep Jago Coffee diberi kesempatan untuk ikut bergabung melalui program kemitraan bagi hasil. Mitra lalu diberikan pelatihan kemudian dipinjamkan sarana seperti sepeda listrik untuk berjualan. Artinya, jika Sahabat Wirausaha tertarik bergabung, mau tidak mau harus terjun langsung dan tidak bisa diwakili untuk berkeliling berjualan minuman kopi.

Prosedurnya juga terbilang cepat. Mitra bisnis cukup menyiapkan e-KTP, smartphone, dan mengisi formulir, maka tim Jago dalam waktu dekat akan menghubungi calon mitra untuk menjawab pertanyaan, sampai membahas langkah selanjutnya. Setelah menyelesaikan tahap komunikasi, calon mitra akan dilatih termasuk mendapatkan pembagian lokasi berjualan. 

Saat itu juga, Jago Coffee bakal memberikan kesempatan pada calon mitra untuk memilih beberapa opsi berjualan seperti memilih berjualan dengan tujuan sendiri, berjualan sesuai arahan tim Jago, berjualan di lokasi konsumen yang sebelumnya telah mengunduh aplikasi Jago, atau memilih berjualan pada acara tertentu.

Beberapa strategi bisnis Jago Coffee yang sudah dilakukan antara lain: aktif di media sosial, menjual dengan harga terjangkau, dan berjualan di pasar kecil.

Baca Juga: Miliki Lebih dari 200 Gerai, Inilah Rahasia Sukses Kopi Soe yang Berhasil Ekspansi Lewat Inovasi Produk dan Digital Marketing


Tetap Berpromosi Aktif di Media Sosial

Tanpa marketing, sebuah bisnis akan sulit berkembang. Hal ini yang menjadi perhatian Jago Coffee untuk terus eksis. Walaupun memiliki website dan aplikasi, Jago Coffee tetap aktif di media sosial. Justru berkat media sosial usaha minuman ini semakin dikenal. Caranya dengan mengangkat personal branding melalui konten menarik dan atraktif berupa point of view dari aksi 'Bang Jagoan' berupa foto, dan video melalui akun Instagram dan TikTok saat membuat minuman. 

Lewat media sosial juga, mereka dapat dengan mudah mengenal para pengikut. Termasuk banyak melakukan tanya jawab, mendengar keluhan, dan masukan melalui kolom komentar atau pesan direct (DM). Bahkan CEO sekaligus Co-Founder dari Jago Coffee Yoshua Tanu menyebutkan sebelum Jago Coffee besar seperti ini bisnis terlebih dahulu memanfaatkan media sosial untuk mencari target market pecinta kopi speciality. Dari sana dia memberikan tawaran satu per satu (melalui DM) untuk mencoba Jago Coffee.


Harga Murah Tapi Tidak Murahan

Poin ketiga ini jadi hal paling ditonjolkan sebagai strategi bisnis Jago Coffee. Meskipun harga minuman dijual meniru konsep Starling, kualitas yang diberikan setara kopi yang dijual di cafe bintang lima. Hal ini bisa Jago lakukan lantaran dalam berjualan tidak menggunakan karyawan dan tidak sewa tempat sehingga tidak banyak membutuhkan biaya operasional jika membandingkannya dengan kedai kopi premium kebanyakan. Jago Coffee juga tidak pernah memberikan diskon kepada pelanggannya.

Strategi bisnis Jago Coffee berikutnya yaitu menciptakan ekosistem kopi sendiri seperti menjalin kerja sama dengan petani kopi, yakni membeli biji kopi yang benar-benar segar dari para petani, sampai menyangrai biji-biji kopi yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Untuk menjaga kualitas, biji kopi yang disimpan untuk minuman hanya boleh berusia dibawah 4 hari. Dari hal yang sudah disebutkan diatas, Jago Coffee mampu memberikan minuman terbaik, namun tetap dijual dengan harga terjangkau.

Di saat kebanyakan kedai kopi premium di Indonesia mengusung konsep kedai yang asik untuk nongkrong dan berpendingin ruangan, Jago Coffee menawarkan konsep unik untuk kaum urban ibukota yang aktivitasnya tinggi. Tim mereka menata semuanya dengan rapi, mulai dari hulu ke hilir. Barista yang mengoperasikan starling pun punya kualitas tak kalah dengan kedai kopi kekinian. 

Baca Juga: Cara Membangun Bisnis Berdampak Besar ala Kopi Tuku, Ownernya Ungkap Strategi Ini

Lewat kualitas mumpuni dan konsep sederhana, mereka mampu merebut pasar sendiri. Dari Jago Coffee, Sahabat Wirausaha dapat belajar jika inovasi itu penting bagi brand dan target konsumen bisnis kita. Dengan strategi bisnis Jago Coffee yang kreatif dan inovatif, bisnis yang Sahabat Wirausaha jalankan dapat lebih maju lagi. 

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Sumber:

  1. https://www.jagocoffee.com/about-us
  2. https://kumparan.com/teman-kumparan/hadirkan-kopi-kekinian-inilah-strategi-jago-coffee-menjadi-bisnis-berkelanjutan-1zlJII1eXsT
  3. https://mediaindonesia.com/ekonomi/506465/lakukan-rebranding-jago-coffee-perluas-pasar-di-kalangan-muda
  4. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5012668/jurus-pelaku-usaha-kopi-perluas-pasar-di-kalangan-anak-muda
  5. https://entrepreneur.bisnis.com/read/20230619/263/1666992/peluang-kemitraan-jago-coffee-kopi-keliling-yang-sedang-populer-di-jakarta
  6. https://investor.id/lifestyle/300150/lakukan-rebranding-jago-coffee-perluas-pasar-di-kalangan-muda
  7. https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/07/08/rebranding-jadi-strategi-baru-jago-cofee-perluas-segmen-pasar
  8. https://umkm.kompas.com/read/2022/11/16/190000983/mengenal-jago-coffee-kopi-starling-pakai-sepeda-listrik-dan-bebas-ongkir?page=all
  9. https://finance.detik.com/video/201029015/strategi-pemasaran-kreatif-ala-kopi-jago
  10. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/04/03/antara-kopi-arabika-dan-robusta-mana-yang-paling-banyak-diproduksi-di-dunia
  11. https://indonesiabaik.id/infografis/6-kopi-asal-indonesia-yang-mendunia
  12. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200305200848-33-142846/kopi-jago-cara-menikmati-kopi-keliling-zaman-now
  13. https://www.jagocoffee.com/archive/jago-plus-faq
  14. https://entrepreneur.bisnis.com/read/20230619/263/1666992/peluang-kemitraan-jago-coffee-kopi-keliling-yang-sedang-populer-di-jakarta
  15. https://www.youtube.com/watch?v=q3l0tYZG3H8