Cara Memulai Usaha Percetakan - Sahabat Wirausaha, industri percetakan dan grafika di Indonesia telah berkembang pesat dan memiliki kontribusi signifikan dalam stabilitas ekonomi nasional. Menurut data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dari laman Antaranews, optimisme pelaku usaha di sektor ini tetap stabil pada angka 73,5 persen untuk enam bulan ke depan. 

Potensi ini tidak hanya menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru, tetapi juga meningkatkan omzet perusahaan percetakan di seluruh negeri. Jika Sahabat Wirausaha tertarik untuk memulai usaha percetakan, langkah dan cara  memulai usaha percetakan yang tepat.

1. Tentukan Jenis Bisnis

Langkah pertama dalam cara memulai usaha percetakan adalah menentukan tipe bisnisnya. Pilih jenis usaha percetakan yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita. Contoh jenis usaha percetakan yang populer adalah percetakan cutting sticker, undangan, media promosi, dan printing sablon.

  • Percetakan Cutting Sticker: Jenis percetakan ini menghasilkan stiker yang dapat dipotong sesuai bentuk yang diinginkan. Cutting sticker biasanya digunakan untuk dekorasi mobil, motor, jendela toko, atau sebagai alat promosi. Kita memerlukan mesin cutting plotter dan bahan vinyl untuk memulai jenis bisnis ini.
  • Percetakan Undangan: Bisnis ini fokus pada pembuatan undangan untuk berbagai acara seperti pernikahan, ulang tahun, dan acara perusahaan. Jenis percetakan ini membutuhkan kreativitas dan keterampilan desain grafis untuk menghasilkan desain yang menarik dan sesuai dengan keinginan pelanggan.
  • Media Promosi: Ini mencakup pembuatan brosur, flyer, banner, dan spanduk untuk keperluan promosi bisnis. Jenis percetakan ini cocok untuk mereka yang memiliki kemampuan dalam desain grafis dan pemahaman tentang pemasaran.
  • Printing Sablon: Jenis percetakan ini fokus pada sablon kaos, tas, dan produk tekstil lainnya. Kita memerlukan mesin sablon dan tinta khusus untuk memulai bisnis ini.

Baca Juga: Peluang Bisnis Percetakan, Masih Tinggi Peminat dan Potensi Pasarnya

2. Buatlah Rencana Bisnis

Cara memulai usaha percetakan selanjutnya adalah membuat rencana bisnis tepat guna. Buatlah rencana bisnis yang strategis, termasuk analisis pasar, target konsumen, dan model bisnis yang sesuai. 

  • Analisis Pasar: Lakukan survei untuk memahami kebutuhan pasar di sekitar kita. Misalnya, kita bisa menyebarkan kuesioner atau melakukan wawancara dengan calon pelanggan untuk mengetahui jenis layanan percetakan apa yang paling dibutuhkan. Contoh: Jika kita berada di dekat kampus, mungkin lebih banyak permintaan untuk percetakan brosur, flyer, dan undangan acara kampus. Dari hasil survei ini, kita bisa menentukan fokus layanan yang akan ditawarkan.
  • Target Konsumen: Tentukan siapa target konsumen kita. Apakah kita ingin menyasar bisnis kecil, perusahaan besar, mahasiswa, atau individu yang membutuhkan jasa percetakan. Contoh: Jika kita menargetkan mahasiswa, kita bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau dan promosi khusus untuk tugas akhir, skripsi, atau acara kampus.
  • Model Bisnis: Tentukan model bisnis yang akan kita jalankan. Apakah kita akan fokus pada layanan cetak cepat dengan harga terjangkau, atau kita ingin menawarkan jasa percetakan premium dengan kualitas tinggi dan desain custom.Contoh: Seorang pengusaha percetakan memutuskan untuk menjalankan model bisnis cetak cepat dengan fokus pada volume tinggi dan harga yang kompetitif. Dia menawarkan layanan cetak dalam satu hari dengan harga diskon untuk pesanan dalam jumlah besar, yang berhasil menarik banyak pelanggan bisnis yang membutuhkan cetakan cepat.

3. Siapkan Modal

Salah satu cara memulai usaha percetakan yang paling penting adalah perihal permodalan. Perhitungkan modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha percetakan, termasuk biaya peralatan, bahan, dan biaya operasional. Misalnya, kita bisa membuat daftar peralatan seperti mesin cetak, komputer, dan bahan-bahan seperti kertas dan tinta, serta memperkirakan biayanya. Berikut perkiraan biaya yang dibutuhkan:

  • Mesin cetak : Rp 20.000.000 - Rp 50.000.000
  • Komputer dan software design : Rp 10.000.000 - Rp 15.000.000
  • Bahan cetak (kertas, tinta, dll.) : Rp 5.000.000
  • Biaya operasional bulanan (listrik, sewa tempat, gaji karyawan): Rp 10.000.000 - Rp 15.000.000

Total perkiraan modal awal: Rp 45.000.000 - Rp 85.000.000

Baca Juga: 8 Cara Memulai Usaha Rental Motor yang Sukses dan Bertahan

4. Pahami Proses Produksi

Cara memulai usaha percetakan berikutnya adalah memahami proses kerja dan produksi mesin percetakan sangat penting untuk menghindari pengeluaran berlebih dan memastikan kualitas produk. Kita bisa mengikuti pelatihan atau kursus singkat tentang cara mengoperasikan mesin cetak dan teknik percetakan yang efisien.

  • Pelatihan dan Kursus: Mengikuti pelatihan atau kursus singkat tentang cara mengoperasikan mesin cetak dan teknik percetakan akan sangat bermanfaat. Misalnya, beberapa lembaga pelatihan menawarkan kursus mengenai penggunaan mesin cetak offset, digital, dan sablon. Kursus ini biasanya mencakup cara mengatur mesin, memilih bahan yang tepat, serta teknik pencetakan yang efektif.
  • Pemahaman Mesin: Mengetahui cara kerja mesin cetak yang kita gunakan sangat penting. Hal ini termasuk memahami bagian-bagian mesin, perawatan rutin, dan troubleshooting dasar untuk mengatasi masalah teknis yang mungkin muncul.
  • Efisiensi Produksi: Memahami cara untuk meningkatkan efisiensi produksi dapat membantu mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan. Misalnya, kita bisa belajar tentang manajemen waktu dan alur kerja untuk memastikan setiap tahap produksi berjalan lancar dan tepat waktu.

5. Tentukan Lokasi

Salah satu cara memulai usaha percetakan yang sering dilewatkan adalah pemilihan lokasi bisnis. Pilihlah lokasi usaha yang strategis, seperti dekat kampus atau daerah perkantoran, untuk meningkatkan kemungkinan mendapatkan pelanggan. Misalnya, membuka usaha percetakan di dekat kampus bisa menjadi peluang besar karena banyak mahasiswa yang membutuhkan jasa percetakan untuk tugas dan proyek mereka.

  • Lokasi Dekat Kampus: Membuka usaha percetakan di dekat kampus bisa menjadi peluang besar karena banyak mahasiswa yang membutuhkan jasa percetakan untuk tugas, skripsi, dan proyek mereka. Lokasi yang strategis ini bisa menarik banyak pelanggan dari kalangan mahasiswa.
  • Daerah Perkantoran: Memilih lokasi di daerah perkantoran juga bisa menjadi strategi yang baik. Banyak perusahaan membutuhkan jasa percetakan untuk kebutuhan bisnis mereka seperti brosur, kartu nama, dan materi promosi lainnya.
  • Aksesibilitas dan Visibilitas: Pastikan lokasi usaha mudah diakses dan terlihat oleh calon pelanggan. Lokasi yang strategis akan memudahkan pelanggan untuk menemukan dan mengunjungi usaha kita.

6. Perluas Jaringan

Jalin kerja sama dengan vendor yang berkualitas untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas tentang percetakan dan memperluas jaringan bisnis kita. Kita bisa bergabung dengan komunitas atau asosiasi bisnis percetakan untuk mendapatkan informasi dan kesempatan berkolaborasi.

  • Kerja Sama dengan Vendor: Menjalin hubungan baik dengan vendor yang berkualitas dapat membantu kita mendapatkan bahan baku dengan harga yang kompetitif dan layanan yang handal. Misalnya, kita bisa bekerja sama dengan pemasok kertas, tinta, dan bahan cetak lainnya untuk memastikan ketersediaan dan kualitas bahan baku.
  • Komunitas dan Asosiasi: Bergabung dengan komunitas atau asosiasi bisnis percetakan dapat memberikan banyak manfaat, seperti akses ke informasi terbaru, tren industri, dan kesempatan untuk berkolaborasi dengan pengusaha lain. Ini juga dapat membuka peluang untuk mengikuti pameran dan acara bisnis yang dapat memperluas jaringan kita.

Baca Juga: 5 Cara Memulai Bisnis Fotocopy dengan Modal Minim

7. Analisis Pasar dan Kompetitor

Lakukan analisis pasar dan kompetitor untuk memahami kebutuhan pelanggan dan strategi kompetitif yang efektif. Misalnya, kita bisa mempelajari harga dan layanan yang ditawarkan oleh kompetitor untuk menentukan strategi harga dan keunikan layanan yang kita tawarkan.

  • Analisis Pasar: Lakukan survei pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan. Kita bisa menggunakan kuesioner atau wawancara untuk mengumpulkan data tentang jenis layanan percetakan yang paling dibutuhkan.
  • Analisis Kompetitor: Pelajari harga, layanan, dan strategi pemasaran yang digunakan oleh kompetitor. Informasi ini dapat membantu kita menentukan keunggulan kompetitif dan strategi untuk menarik pelanggan. Misalnya, jika kompetitor menawarkan harga yang lebih rendah, kita bisa menawarkan layanan tambahan atau kualitas yang lebih baik untuk menarik pelanggan.

8. Promosi Efektif

Cara memulai usaha percetakan selanjutnya, buatlah strategi promosi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan minat pelanggan terhadap usaha percetakan kita. Misalnya, kita bisa memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan hasil karya dan layanan percetakan kita, serta menawarkan diskon atau paket promosi untuk menarik pelanggan baru.

  • Media Sosial: Gunakan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter untuk mempromosikan layanan percetakan kita. Kita bisa memposting foto hasil karya, testimoni pelanggan, dan informasi tentang promosi atau diskon yang sedang berjalan.
  • Promosi Khusus: Tawarkan diskon atau paket promosi khusus untuk menarik pelanggan baru. Misalnya, kita bisa memberikan diskon 10% untuk pelanggan pertama atau menawarkan paket cetak dengan harga khusus untuk pesanan dalam jumlah besar.

9. Legalitas dan Perizinan

Jelaskan pentingnya mengurus legalitas dan perizinan usaha percetakan sebagai cara memulai usaha percetakan. Misalnya, kita perlu mendaftarkan usaha kita ke Online Single Submission (OSS) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha. 

  • Izin Usaha: Pastikan kita memiliki izin usaha yang diperlukan untuk menjalankan bisnis percetakan, yaitu Nomor Induk Berusaha. 
  • Izin Lingkungan: Beberapa jenis usaha percetakan mungkin memerlukan izin lingkungan, terutama jika menggunakan bahan atau proses yang dapat berdampak pada lingkungan. Pastikan kita mematuhi peraturan yang berlaku untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari.
  • Perpajakan: Jangan lupa untuk mendaftarkan usaha kita di kantor pajak dan mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Mengelola perpajakan dengan baik akan membantu kita menjalankan bisnis dengan lebih lancar dan menghindari masalah dengan pihak berwenang.

Baca Juga: Dibutuhkan Semua Kalangan! Begini 8 Cara Praktis Memulai Bisnis Fotocopy

10. Sumber Daya Manusia

Salah satu cara memulai usaha percetakan yang harus diperhatikan adalah bagaimana kita merekrut dan melatih karyawan yang kompeten untuk membantu operasional usaha. 

  • Rekrutmen Karyawan: Mencari karyawan yang berpengalaman di bidang percetakan dapat membantu operasional bisnis berjalan lebih lancar. Pasang iklan lowongan kerja di platform pencarian kerja atau situs komunitas percetakan untuk menemukan kandidat yang tepat.
  • Pelatihan dan Pengembangan: Berikan pelatihan yang diperlukan kepada karyawan baru untuk memastikan mereka memahami cara mengoperasikan mesin cetak dan teknik percetakan yang efisien. Misalnya, kita bisa mengadakan pelatihan internal atau mengirim karyawan ke kursus eksternal untuk meningkatkan keterampilan mereka.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas sebagai cara memulai usaha percetakan, kita dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam memulai usaha percetakan. Selamat mencoba, Sahabat Wirausaha!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://www.bfi.co.id/id/blog/panduan-memulai-usaha-percetakan-jenis-ide-usaha-dan-tips-jitu
  2. https://www.kitalulus.com/blog/bisnis/cara-memulai-usaha-percetakan/
  3. https://bukuwarung.com/tips-memulai-usaha-percetakan/
  4. https://entrepreneur.bisnis.com/read/20220926/88/1581506/tips-cuan-dari-bisnis-percetakan
  5. https://lokasoka.com/blog/usaha-percetakan-bagi-pemula-tips-penting/
  6. https://www.antaranews.com/berita/3768342/kemenperin-sebut-industri-percetakan-ri-ada-hingga-pelosok-negeri