A male electrician works in a switchboard with an electrical connecting cable

Pemborosan listrik masih sangat banyak kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari, baik dalam skala rumah tangga, bisnis, maupun skala industri. Tahukah Sahabat Wirausaha, bahwa pemborosan listrik di dunia industri menempati urutan pengeluaran terbesar setelah cost pengeluaran bahan baku. Hal ini terjadi karena penggunaan listrik yang berlebihan di sektor bisnis dan industry, serta penggunaan peralatan mesin yang tidak menggunakan teknologi hemat listrik.

Baca Juga: Beberapa Skema Transformasi Untuk Menjadi Bisnis yang Lebih Bertanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Bagaimana dengan Sahabat Wirausaha sendiri? Apakah sudah menerapkan aturan yang ketat untuk menghemat listrik dalam perusahaan, ataukah masih banyak terjadi pemborosan listrik yang mengakibatkan tagihan listrik yang membengkak? Jika Sahabat Wirausaha ingin memperoleh keuntungan, yuk ikuti tips bagaimana menghemat listrik dalam bisnis.


Mengapa Harus Menghemat Pengeluaran Listrik dalam Bisnis?

Kebutuhan listrik bisa dikategorikan menjadi kebutuhan primer yang menjadi kebutuhan hajat hidup orang banyak. Betapa tidak adilnya jika kita melakukan pemborosan listrik untuk sesuatu yang tidak berarti, sementara masih banyak masyarakat yang belum bisa menikmati layanan listrik secara maksimal.

Baca Juga: Berbisnis Dengan Hati dan Berdampak Sosial

Dalam dunia bisnis, baik di sektor industri maupun perkantoran, masih banyak karyawan yang tidak disiplin yang mengakibatkan pemborosan listrik dengan sia-sia, misalnya karyawan tidak mematikan AC dan lampu saat pulang kantor atau saat keluar ruangan sehingga mengakibatkan AC dan lampu tersebut menyala sampai pagi, sehingga terjadilah pemborosan listrik yang berlebihan. Hal ini tidak hanya merugikan hajat hidup orang banyak, tapi juga merugikan perusahaan karena tagihan listrik yang tentu membengkak.

Oleh sebab itu, sudah semestinya kita secara bersama-sama bertanggung jawab untuk menghemat pengeluaran listrik semaksimal mungkin, baik di rumah maupun dilingkungan pekerjaan, agar pemanfaatan listrik bisa lebih maksimal dan merata ke seluruh Indonesia.

Masih banyak lho saudara-saudara kita yang diluar Jawa atau yang di pedalaman yang belum bisa menikmati fasilitas listrik secara maksimal, ada juga yang memang belum ada jaringan listrik di wilayah tersebut, ada juga yang mendapat jatah listrik secara bergilir karena daya listrik yang kurang memadai dan mencukupi di wilayah tersebut.


Apa Manfaat Menghemat Pengeluaran Listrik dalam Bisnis?

Menghemat pengeluaran listrik dalam bisnis adalah langkah yang sangat pandai dan bijak. Mengapa? Karena dengan menghemat pengeluaran listrik dalam bisnis, maka sahabat wirausaha akan mendapatkan manfaat yang banyak sekali yaitu :

Baca Juga: Ragam Bentuk Pelestarian Lingkungan Untuk UMKM

  1. Mengurangi tagihan listrik sehingga menurunkan cost pengeluaran biaya bulanan untuk listrik.
  2. Melatih karyawan untuk disiplin dalam penggunaan listrik, mematikan listrik saat tidak digunakan, sehingga memperkecil resiko-resiko yang bisa ditimbulkan akibat overload listrik, misal resiko mesin rusak dan resiko kebakaran akibat korsleting listrik.
  3. Meningkatkan laba perusahaan akibat penurunan biaya listrik.
  4. Membantu pemerintah untuk mensukseskan program pemerataan listrik dengan penggunaan listrik secara efektif dan efisien.


Bagaimana Cara Menghemat Pengeluaran Listrik Dalam Bisnis?

Ada beberapa cara yang bisa kita tempuh untuk menghemat pengeluaran listrik dalam bisnis, yaitu :

1. Menggunakan sumber listrik hemat energi

Menggunakan sumber listrik hemat energi saat ini menjadi trending yang cukup digemari di dunia industri, seperti sumber energi berbasis hybrid, yaitu sumber energi ramah lingkungan atau Sumber Energi Baru Terbarukan (Renewable Energy).

Baca Juga: 10 Wirausaha Inovatif yang Ramah Lingkungan

Energi ramah lingkungan ini bisa bersumber dari energi listrik Mikrohidro yaitu energi listrik yang diperoleh dari pembangkit listrik mikrohidro, atau energi listrik solar cell yaitu energi listrik yang diperoleh dari teknologi pembangkit listrik tenaga matahari, dan energi listrik yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga angin.

Energi listrik ramah lingkungan saat ini sudah banyak dijual secara masif dan sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar karena sangat banyak manfaatnya dan bisa mengurangi biaya pengeluaran listrik bulanan.

2. Memaksimalkan sistem pencahayaan

Perusahaan yang bergerak di sektor industri dan fabrikasi biasanya memasang lampu yang cukup banyak untuk penerangan proses produksi baik di siang maupun malam hari. Begitu juga penerangan di gedung-gedung perkantoran yang umumnya tetap menyala di siang hari.

Baca Juga: Langkah Mudah Jadikan Bisnis Restoran Lebih Ramah Lingkungan

Penggunaan lampu disiang hari sebenarnya bisa dikurangi jika perusahaan memaksimalkan penerangan matahari dengan memperbanyak ventilasi, jendela, dll yang memungkinkan sistem pencahayaan matahari dapat dimanfaatkan secara maksimal dari pagi hingga sore hari.

Sistem pencahayaan juga bisa dimaksimalkan dengan menggunakan lampu LED, yaitu jenis lampu yang menyerap daya listrik relatif lebih kecil dengan pencahayaan yang lebih terang dan maksimal. Lampu LED ini sudah banyak dijual secara umum dan bisa menghemat penggunaan listrik sampai 50%.

Sahabat wirausaha bisa mengganti seluruh lampu yang digunakan untuk operasional pencahayaan di kantor dan di pabrik dengan menggunakan lampu LED, baik dengan membeli langsung lampu LED dan mengganti seluruh jaringan lampunya, ataupun dengan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa penyewaan lampu LED.

3. Menggunakan mesin yang beroperasional secara efektif dan efisien

Penggunaan mesin yang menyala secara terus menerus baik di lingkungan kantor maupun di lingkungan industri sebaiknya rutin dicek dan digunakan seefektif dan seefisien mungkin.

Mesin yang beroperasional di sektor industri, yang biasanya tidak digunakan secara terus menerus dari pagi hingga malam hari, sebaiknya dimatikan dan hanya di hidupkan lagi saat dibutuhkan. Pengefektifan mesin industri ini tidak hanya dapat menghemat listrik dan menurunkan cost biaya listrik, tapi juga bisa memperpanjang umur mesin itu sendiri dan meminimalisir kerusakan mesin akibat menyala terus menerus sepanjang waktu.

Baca Juga: Ekonomi Sirkular dan Bisnis Sosial

Begitu juga di lingkungan perkantoran, biasanya AC akan dinyalakan nonstop dari pagi hingga sore hari, padahal ruangan tidak sedang digunakan. Nyalakanlah AC hanya di ruangan yang sedang digunakan, dan matikanlah AC di ruangan yang tidak sedang digunakan misal ruang meeting, aula, dll. Begitu juga kebiasaan pekerja yang menyalakan komputer dari pagi hingga sore hari, padahal komputer tersebut hanya digunakan beberapa jam saja.

4. Mengganti mesin operasional yang sudah usang

Mesin industri yang sudah lama dan usang biasanya cenderung menyerap listrik lebih besar karena beberapa komponen yang sudah tidak bisa bekerja secara maksimal, sehingga cenderung boros. Disamping itu mesin industri produk lama biasanya tidak dilengkapi dengan teknologi hemat energi.

Baca Juga: Utilisasi Energi

Oleh sebab itu, sebisa mungkin gantilah mesin-mesin industri yang sudah usang. Meskipun sahabat wirausaha harus menyisihkan dana untuk investasi baru, akan tetapi sahabat tetap akan lebih diuntungkan karena mesin baru cenderung bisa bekerja lebih cepat, maksimal, dan penyerapan listrik pun cenderung lebih kecil.

5. Melatih kedisiplinan para pekerja

Penghematan energi dengan berbagai cara yang diupayakan dari nomor 1-4 tersebut akan menjadi tidak berarti jika para pekerja tidak disiplin dalam menggunakan listrik atau bahkan cenderung seenaknya karena tidak merasa memiliki tanggung jawab pada perusahaan. Jadi mental disiplin pekerja harus terus menerus dilatih dan di cek setiap saat agar upaya penghematan pengeluaran listrik dalam bisnis bisa tercapai.

Pemborosan listrik yang sering dilakukan oleh pekerja baik dengan sengaja maupun tidak sengaja adalah kebiasaan pekerja yang menyalakan mesin secara terus-menerus, menyalakan AC di semua tempat non stop, menyalakan komputer saat sampai kantor dan baru mematikannya saat pulang padahal komputer tersebut belum tentu digunakan dari padi hingga sore hari, menyalakan TV non stop, dll.

Baca Juga: Izin Pemanfaatan Air Laut Selain Energi

Pemborosan listrik juga sering terjadi karena sikap masing-masing karyawan yang kurang peduli sehingga meninggalkan ruangan atau kantor dalam keadaan AC dan lampu menyala sampai pagi, dan mesin-mesin lain yang ada di kantor.

Jika sahabat wirausaha berhasil melatih kedisiplinan pekerja untuk lebih peduli pada penghematan listrik dan bisa menerapkan point 1-5 diatas, maka insyaallah upaya penghematan pengeluaran listrik akan tercapai dengan baik.

Demikianlah sedikit tips untuk sahabat wirausaha untuk dapat menghemat pengeluaran listrik dalam bisnis. Semoga bermanfaat.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.