Sahabat Wirausaha, menjalankan bisnis bukan hanya soal mengelola keuangan, memasarkan produk, atau menjaga hubungan dengan pelanggan. Ada hal-hal kecil tapi berdampak besar yang juga harus kamu perhatikan, salah satunya adalah keberadaan tukang parkir liar yang kerap berkeliaran di sekitar tempat usaha.
Memang, tidak semua tukang parkir liar itu mengganggu. Namun, ada kalanya mereka membuat pelanggan merasa tidak nyaman, mematok tarif seenaknya, bahkan menyebabkan kemacetan di sekitar lokasi bisnismu. Lalu, bagaimana cara mengusir tukang parkir yang berkeliaran ini secara halus tapi tetap efektif?
Tenang, kamu tidak perlu menggunakan cara konfrontatif. Berikut ini beberapa strategi cerdas dan halus yang bisa kamu terapkan, lengkap dengan contoh kasus di tiap poinnya. Yuk lanjut!
1. Kenali Dulu Karakter Tukang Parkir di Sekitarmu
Langkah pertama dalam cara mengusir tukang parkir yang berkeliaran adalah memahami siapa mereka, bagaimana sikapnya, dan bagaimana interaksinya dengan pelanggan. Dengan memahami karakter mereka, kamu bisa memilih pendekatan yang paling pas dan tidak menyinggung.
Contoh:
Di sebuah kafe kecil di kawasan Jakarta Selatan, pemilik usaha mulai memperhatikan bahwa ada seorang tukang parkir yang sering memaksa pelanggan membayar lebih mahal, bahkan diancam tidak akan dijaga kendaraannya. Alih-alih marah, pemilik kafe mengajak si tukang parkir ngobrol santai tiap sore, mencoba mengenal latar belakangnya. Setelah tahu bahwa si tukang parkir hanya “ikut-ikutan” karena melihat peluang, ia pun bisa membuat pendekatan lebih manusiawi.
Baca Juga: Modal Terjangkau, Untung Menjanjikan: 10 Franchise Murah untuk Pemula yang Bisa Kamu Coba
2. Libatkan Satpam atau Keamanan Internal
Kalau bisnismu cukup besar, seperti minimarket, restoran, atau kafe, kamu bisa memanfaatkan petugas keamanan yang berjaga untuk mengatur area parkir dan secara perlahan membatasi ruang gerak tukang parkir liar.
Contoh:
Di sebuah restoran padang besar, manajemen menugaskan satpam untuk berdiri di depan toko setiap jam sibuk. Tugasnya bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga menyambut pelanggan dan mengatur parkir. Tukang parkir liar yang awalnya sering mangkal di situ pun merasa tidak punya ruang lagi dan memilih pindah lokasi. Strategi ini menjadi salah satu cara mengusir tukang parkir tanpa harus beradu argumen.
3. Pasang Rambu atau Spanduk Penanda Area Parkir Resmi
Memberikan penanda visual seperti spanduk bertuliskan “Parkir Gratis – Tidak Perlu Bayar” atau “Parkir Khusus Pelanggan” bisa menjadi sinyal bahwa kamu serius mengatur sistem parkir, sekaligus mempersempit ruang gerak tukang parkir liar.
Contoh:
Sebuah toko fotokopi di Yogyakarta memasang rambu besar bertuliskan “Area Parkir Milik Toko – Tidak Dipungut Biaya” dan menambahkan CCTV kecil di sudut atap toko. Tukang parkir yang biasa nongkrong di situ merasa diawasi dan akhirnya enggan datang lagi. Strategi visual ini terbukti menjadi cara mengusir tukang parkir yang elegan.
4. Ajak Tukang Parkir Menjadi Bagian Resmi dari Tim
Jika kamu merasa tukang parkir tersebut sebenarnya bisa diajak bekerja sama, kenapa tidak sekalian dipekerjakan secara resmi? Kamu bisa menggaji mereka dengan sistem harian dan memberikan pelatihan soal etika dan pelayanan pelanggan.
Contoh:
Di kota Bandung, seorang pemilik coffee shop mengajak tukang parkir liar yang sering mangkal di depannya untuk jadi petugas parkir resmi. Ia diberi seragam sederhana dan diajarkan bagaimana menyambut pelanggan dengan ramah. Selain membantu menciptakan pengalaman pelanggan yang positif, ini juga jadi cara mengusir tukang parkir liar lainnya yang ingin masuk wilayah tersebut karena sudah ada “penguasa resmi” atau pihak yang memang berwenang secara legal.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
5. Koordinasi dengan RT/RW atau Kelurahan
Langkah legal dan kolektif bisa kamu lakukan dengan menggandeng aparat setempat. Banyak tukang parkir liar beroperasi tanpa izin, sehingga kamu punya hak untuk melaporkan dan mencari solusi bersama warga atau pengurus lingkungan.
Contoh:
Di sebuah ruko di Surabaya, para pemilik toko sepakat mengajukan surat keberatan ke RT dan kelurahan karena merasa tukang parkir liar meresahkan. Akhirnya, kelurahan menerjunkan petugas untuk melakukan monitoring dan memberi surat peringatan. Ini bisa jadi bentuk cara mengusir tukang parkir yang menggunakan jalur resmi dan kolektif.
6. Edukasi Pelanggan Secara Halus
Pelanggan adalah sekutu pentingmu. Edukasi mereka melalui media sosial, papan informasi, atau bahkan kasir agar mereka tahu bahwa parkir di tempat usahamu tidak dikenakan biaya. Bila perlu, berikan insentif bagi pelanggan yang melapor jika dimintai uang parkir secara paksa.
Contoh:
Sebuah toko baju di Bekasi menempelkan catatan kecil di struk belanja bertuliskan “Parkir di toko kami gratis. Bila ada yang menagih biaya, segera laporkan ke kasir.” Dengan begitu, pelanggan merasa dilindungi dan tukang parkir liar jadi kehilangan celah. Strategi ini efektif sebagai cara mengusir tukang parkir tanpa terlibat bentrok secara langsung.
7. Perluas Area Parkir Usaha Secara Mandiri
Kalau memungkinkan, Sahabat Wirausaha bisa menyewa lahan tambahan di sebelah tempat usaha untuk dijadikan area parkir khusus pelanggan. Dengan begitu, kamu punya kendali penuh atas sistem parkir dan bisa menutup akses bagi tukang parkir liar.
Contoh:
Sebuah toko bangunan di Bogor menyewa lahan kecil di samping toko dan memberi tanda garis kuning sebagai pembatas parkir. Tukang parkir liar yang semula biasa berdiri di depan toko akhirnya tak punya ruang untuk “beroperasi”. Ini adalah salah satu cara mengusir tukang parkir secara tak langsung tapi sangat efektif.
Baca Juga: 7 Ide Bisnis Berkelanjutan yang Menguntungkan, Sekaligus Menjaga Kelestarian Lingkungan
8. Gunakan CCTV Sebagai Alat Pantau dan Pencegah
Teknologi bisa menjadi sekutumu. Pasang CCTV di area parkir dan beri informasi bahwa area tersebut diawasi. Tukang parkir liar biasanya menghindari area yang diawasi kamera karena takut diproses hukum jika terjadi masalah.
Contoh:
Pemilik apotek di Tangerang memasang kamera kecil dan menuliskan peringatan “Area Dipantau CCTV – Laporkan Jika Ada Pemalakan”. Tukang parkir liar yang sebelumnya sering meminta uang dengan paksa pun lenyap dalam beberapa minggu. Ini adalah salah satu bentuk modern dari cara mengusir tukang parkir.
9. Bangun Hubungan dengan Komunitas Sekitar
Terkadang, tukang parkir liar mendapat “izin diam-diam” dari warga sekitar. Dengan membangun hubungan baik dengan tetangga dan komunitas lokal, kamu bisa menggalang dukungan untuk menjaga lingkungan usahamu tetap tertib.
Contoh:
Sebuah bengkel di Semarang rutin ikut kegiatan bersih-bersih RT dan ikut menyumbang saat ada acara warga. Saat ada tukang parkir liar yang coba masuk dan membuat onar, warga sekitar justru yang lebih dulu menegur. Ini menunjukkan bahwa pendekatan sosial bisa menjadi salah satu bentuk cara mengusir tukang parkir yang sangat ampuh.
Baca Juga: 10 Ide Bisnis Simpel yang Bisa Kamu Coba, Bahkan Dari Rumah Sekalipun!
10. Konsisten dan Tidak Kompromi
Konsistensi adalah kunci. Jangan setengah-setengah menerapkan aturan. Kalau kamu sudah menetapkan bahwa parkir gratis, maka jangan sekali pun membiarkan tukang parkir liar beraksi di depan tokomu.
Contoh:
Di sebuah toko mainan di Depok, pemiliknya selalu menyambut pelanggan sendiri di depan toko saat jam ramai. Hal ini membuat pelanggan merasa aman dan tukang parkir liar tidak punya kesempatan untuk mendekati. Konsistensi pemilik toko dalam menjaga area depannya menjadi cara mengusir tukang parkir dengan pendekatan proaktif.
Sahabat Wirausaha, menghadapi tukang parkir liar memang membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat. Namun dengan pendekatan yang halus, konsisten, dan mengutamakan kenyamanan pelanggan, kamu bisa menjaga lingkungan usahamu tetap kondusif. Semoga 10 cara mengusir tukang parkir di atas bisa menjadi solusi praktis yang bisa kamu terapkan mulai hari ini.
Ingat, bisnis yang sukses tidak hanya bicara soal keuntungan semata, tapi juga soal menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua. Tetap semangat, Sahabat!
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.