Potensi Bisnis Nail Art Industri kreatif memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), di tahun 2022, terdapat 8.2 juta usaha kreatif dimana diantaranya merupakan bisnis perawatan kuku atau nail art. Sebelum produk modern, masyarakat Indonesia menggunakan pacar kuku dan kunyit untuk mewarnai kuku. Pada tahun 1980-an, salon kuku mulai muncul di kota besar, menawarkan perawatan sederhana.

Tren French Manicure masuk pada tahun 1990-an, diikuti oleh perkembangan nail art pada tahun 2000-an dengan gel polish  aksesoris. Meskipun mengalami kemajuan, bisnis nail art di Indonesia masih belum sebesar salon kecantikan dan Make-up artist (MUA). Ini menunjukkan bahwa peluang bisnis nail art masih sangat terbuka bagi Sahabat Wirausaha. Tidak percaya? Berikut adalah potensi bisnis nail art yang akan membuat Sahabat Wirausaha tertarik untuk mencobanya.


Menawarkan Keindahan dari Kuku

Bagi wanita, melihat keindahan, kebersihan, dan kecantikan adalah hal yang menyenangkan, tidak terkecuali jika melihat kuku yang cantik terutama saat menghadiri acara penting. Bisnis nail art merupakan peluang yang sangat menjanjikan terutama jika Sahabat Wirausaha memiliki minat dan kreativitas tinggi dalam seni menghias kuku.

Tidak hanya itu, keindahan hiasan kuku tentunya membuat bisnis nail art menjadi kesempatan untuk membuat orang lain merasa bahagia. Bahkan menurut psikolog, melihat kuku yang indah dapat meningkatkan rasa bahagia karena beberapa alasan, seperti peningkatan self-esteem dan kepuasan visual. Penampilan kuku yang rapi membuat seseorang merasa lebih percaya diri memicu perasaan positif.

Memberikan pelayanan yang berkualitas dari jasa kita tentunya akan memberikan pengalaman yang menyenangkan juga untuk pelanggan. Rasa bahagia dan percaya diri yang dirasakan dari pelanggan setelah dihias kukunya dari bisnis kita nantinya juga akan membuat kita bahagia.

Dengan keahlian yang tepat, potensi bisnis nail art tidak hanya menjadi usaha yang menawarkan keunikan dalam desain yang menarik perhatian pelanggan, tetapi juga akan mendapatkan banyak keuntungan materiil dan non materiil.

Baca Juga: Ingin Jadi MUA? Simak 10 Cara Memulai Usaha Makeup Artist Bagi Pemula


Permintaaan yang Tinggi

Salah satu potensi bisnis nail art  adalah tingginya permintaan dari konsumen. Menurut BPS, penduduk Indonesia pada tahun 2023 mencapai 257,7 juta jiwa terdiri dari 139,3 juta laki-laki dan 136,3 juta perempuan. Meningkatnya jumlah perempuan di Indonesia dan meningkatnya kepedulian wanita terhadap penampilan mereka, termasuk dalam hal perawatan kuku, menjadikan bisnis nail art sebagai peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

Sekarang, para perempuan tidak hanya terfokus pada riasan wajah saat menghadiri acara-acara penting seperti pernikahan, wisuda, atau bahkan sekadar nongkrong di kafe. Kecantikan kuku juga telah menjadi bagian penting dari penampilan mereka. Oleh karena itu, permintaan akan jasa nail art akan terus meningkat.

Semakin banyak wanita yang menginginkan penampilan sempurna dari ujung rambut hingga ujung kuku, menciptakan peluang besar bagi Sahabat Wirausaha yang ingin mencoba dalam bisnis ini. Tentunya, menawarkan layanan berkualitas, inovatif, dan memahami tren menjadi kunci bisnis nail art terus tumbuh dan berkembang.


Modal yang Terjangkau

Berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis nail art?  Bisnis nail art memiliki modal awal yang cukup terjangkau. Sahabat Wirausaha hanya perlu berinvetasi pada beberapa peralatan seperti lampu UV, cat kuku, berbagai jenis kuas, dan produk kecantikan lainnya yang diperlukan. 

Selain itu, untuk mengurangi biaya operasional, Sahabat Wirausaha bisa melakukan bisnis ini di rumah maupun home service sehingga tidak memerlukan biaya untuk menyewa tempat. Bahkan Sahabat Wirausaha bisa bekerja sama dengan mitra, seperti wedding organizer, coffee shop, salon kecantikan, dan lainnya. Untuk memberikan gambaran modal awal dan keuntungan yang akan diperoleh, Sahabat Wirausaha bisa melihat tabel di bawah. 

Sumber: thecronutproject

Dengan modal sekitar Rp1.257.900, kita hitung perkiraan keuntungan berdasarkan harga dan promo. Biasanya bagi pemula, memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk menyelesaikan Nail Gel polos atau Glitter tangan.

Sumber: thecronutproject

Jika dalam sehari melayani enam pelanggan dengan tarif sebesar Rp50.000 per pelanggan, maka omzet harian sekitar Rp300.000. Dalam 20 hari kerja, omzet bulanan mencapai Rp6.000.000. Hanya dengan pendapatan satu bulan, modal awal sudah bisa kembali. Potensi bisnis nail art menjanjikan, bukan

Namun, estimasi di atas belum termasuk untuk fasilitas dan furniture seperti kursi dan meja, sewa tempat jika lokasi bukan di rumah, dekorasi tempat, karyawan jika diperlukan , serta biaya pelatihan bagi nailist bersertifikat.

Baca Juga: Smooch Beauty Bar: Nyaris Rugi Saat Pandemi, Kini Sudah Miliki 17 Outlet Salon dan Ekspansi ke Bangkok


Fleksibilitas Waktu dan Potensi Bisnis untuk Berkembang

Keunggulan lain dari bisnis nail art adalah fleksibilitas waktu yang ditawarkan. Dengan menjalankan bisnis ini, Sahabat Wirausaha memiliki penuh atas jadwal kerja, sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan aktivitas pribadi. 

Bisnis nail art sangat cocok bagi mereka yang mencari usaha sampingan juga, loh. Sahabat Wirausaha dapat menjalankannya tanpa harus terikat dengan jam kerja yang kaku sehingga memungkinkan untuk tetap menyeimbangkan pekerjaan utama atau aktivitas lain. Oleh karenanya, jika Sahabat Wirausaha merupakan mahasiswa ataupun ibu rumah tangga, tentu tidak menjadi masalah karena fleksibilitas dari bisnis ini. Fleksibilitas ini menjadikan potensi bisnis nail art semakin besar karena menjadi pilihan bagi siapa saja yang ingin merintis usaha namun tetap memiliki kebebasan waktu.

Siapa bilang bisnis nail art hanya berkarir menghias kuku? Perkembangan yang pesat menjadikan potensi bisnis nail art menciptakan berbagai peluang bisnis dan karir yang menarik. Baik bagi pemula yang ingin memulai karir baru, maupun profesional yang ingin memperluas peluang. Untuk Sahabat Wirausaha, ada beberapa pilihan karir dalam bisnis nail art:

  • Nail Technician Profesional: Biasanya Nail Technician atau Nail Artist bekerja di salon kecantikan, spa, ataupun secara freelance. Profesi ini berpotensi memiliki pendapatan yang menggiurkan mulai dari jutaan rupiah per bulan di awal karir hingga puluhan juta rupiah.
  • Pemilik Salon Nail Art: Sebagai pemilik, tentunya bertanggungjawab terhadap operasional bisnis. Potensi pendapatan sebagai pemilik salon cukup besar, namun tergantung pada karyawan yang kompeten, lokasi, dan jenis layanan.
  • Nail Art Educator: Memiliki pengalaman dan ahli di bidang nail art, serta menyukai membagi ilmu mengenai nail art seperti teknik dan teorinya, tentu menyenangkan bagi Sahabat Wirausaha yang menyukai menjadi pengajar atau pelatih. Pendapatan menjadi pelatih nail art tergantung pada tingkat keahlian yang dimiliki dan lokasi.
  • Nail Art Influencer: Menggunakan platform media sosial untuk membagikan kreasi seni kuku, membangun komunitas penggemar, dan berkolaborasi dengan brand kecantikan. Pendapatan seorang Nail Art Influencer bervariasi, tergantung pada jumlah pengikut, tingkat interaksi, jenis kolaborasi, dan strategi monetisasi. 

Baca Juga: 9 Cara Memasarkan Salon Kecantikan, Undang Banyak Pelanggan!


Bebel Nails, Bisnis Nail Art Sukses yang Berawal dari Hobi

Sahabat Wirausaha, banyak pelaku bisnis nail art memulai dengan modal kecil namun mengalami pertumbuhan pesat dan membangun jaringan bisnis terkait. Salah satu contoh inspiratif adalah Andita Putri Barnades, seorang wanita muda yang kini dikenal sebagai pemilik salon kuku terkemuka di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Andita telah memiliki minat besar dalam seni nail art sejak kecil. Meskipun awalnya hanya sebagai hobi, dengan tekad dan kerja keras, ia berhasil mengubahnya menjadi bisnis yang sukses. Selama 2014-2018, Andita belajar mandiri tanpa pendidikan formal karena keterbatasan finansial. Ia memulai bisnis dengan melayani pelanggan di rumah. 

Pada 2019, Andita berhasil mengumpulkan dana untuk melanjutkan pelatihan di berbagai kota, meskipun ia menghadapi banyak rintangan dan kritik terhadap salon rumahnya yang sederhana. Dukungan dari suami dan keluarga membantunya tetap berjuang.

Kini, Andita telah sukses dengan Bebel Nails, salon kuku yang dinamai dari anak perempuannya, Abelle, dan memiliki dua cabang yang sukses. Andita dan timnya dikenal karena kreativitas dan pelayanan mereka yang ramah. 

Kisah Andita adalah contoh nyata bahwa dengan tekad dan kerja keras, kesuksesan dapat dicapai meskipun dimulai dari awal yang sederhana. Ia membuktikan bahwa hobi serta modal terjangkau, dan kerja keras dapat menjadi sumber kesuksesan yang luar biasa. Nah, Sahabat Wirausaha, dari kisah di atas ternyata potensi bisnis nail art sangatlah menjanjikan. Tertarik menjadi pemilik bisnis nail art yang sukses berikutnya?

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. https://www.voxyouths.com/kecantikan/51301343/perjalanan-trend-kuku-indonesia-dari-warisan-budaya-hingga-era-digital
  2. https://majoo.id/solusi/detail/usaha-nail-art
  3. https://www.thecronutproject.com/usaha-salon-kuku-nail-art/
  4. https://feta.beauty/peluang-bisnis-nail-art-pilihan-karier-dan-caranya/
  5. https://www.kompasiana.com/indonesiapos4735/64f94ed2e2c0f95d8b5af832/sukses-dari-hobi-hingga-menjadi-pemilik-salon-kuku-terbaik-di-balik-papan-kisah-andita-putri-barnad
  6. https://www.instagram.com/bebel_nail/