Sahabat Wirausaha, Tahukah kamu bahwa pertumbuhan e-commerce di Indonesia tidak hanya menciptakan peluang bagi para penjual online, tetapi juga melahirkan ceruk bisnis baru yang sangat menjanjikan? Salah satunya adalah peluang bisnis jasa pengiriman barang.
Dalam dunia yang serba instan dan cepat seperti sekarang ini, kebutuhan untuk mengirimkan barang antarkota, antarprovinsi, bahkan antarpulau meningkat pesat. Ini adalah momen yang tidak boleh kamu lewatkan!
Mengapa Bisnis Jasa Pengiriman Barang Sangat Potensial?
Menurut data dari e-Conomy SEA 2023 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai USD 77 miliar dan diperkirakan akan tumbuh hingga USD 130 miliar pada 2025. Dari angka itu, sektor e-commerce menyumbang porsi terbesar. Lonjakan transaksi online ini secara langsung mendongkrak kebutuhan layanan pengiriman barang.
Tidak hanya marketplace besar seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada yang membutuhkan jasa pengiriman. Ribuan pelaku UMKM juga setiap hari mengandalkan layanan logistik untuk mengirimkan produk ke konsumen. Bahkan, sektor pertanian dan perikanan pun kini mulai bergantung pada pengiriman untuk mendistribusikan hasil panen dan tangkapan secara cepat dan segar.
Contohnya bisa kita lihat dari kisah Logee Express, sebuah startup lokal yang awalnya hanya melayani pengiriman barang antar kota di Jawa Tengah. Setelah berinovasi dengan sistem pelacakan real-time dan layanan khusus UMKM, kini mereka berkembang hingga ke Sumatra dan Bali. Menurut Kompas.com (2023), omzet mereka bisa mencapai Rp500 juta per bulan hanya dari pengiriman skala kecil-menengah.
Baca Juga: 7 Ide Usaha Jasa yang Paling Dibutuhkan di Era Digital
Peluang Bisnis Jasa Pengiriman Barang: Lebih Dari Sekadar Kirim Paket
Peluang bisnis jasa pengiriman barang tidak lagi terbatas pada pengiriman konvensional. Saat ini, ada banyak model bisnis yang bisa kamu tekuni:
1. Kurir Lokal (Same Day Delivery)
Cocok untuk kebutuhan dalam kota, seperti makanan, dokumen, atau belanja online. Contohnya adalah Gojek dan GrabExpress, tapi pasar ini masih terbuka bagi pemain kecil dengan layanan yang lebih personal.
2. Ekspedisi Regional
Melayani pengiriman antarkota atau antarpulau. Bisa fokus pada barang tertentu, misalnya produk segar, furnitur, atau barang pecah belah.
3. Layanan Logistik untuk UMKM
Banyak pelaku UMKM tidak punya sistem pengiriman tetap. Kamu bisa menjadi mitra logistik untuk beberapa UMKM sekaligus.
4. Warehouse & Fulfillment Service
Tidak hanya kirim barang, tapi juga menyediakan tempat penyimpanan dan pengemasan. Model ini sedang naik daun seiring makin banyaknya brand online.
5. Jasa Titipan Kargo Internasional
Kalau modal dan jaringanmu kuat, kamu bisa membuka layanan ekspor-impor, terutama untuk produk kecil seperti fashion, kerajinan tangan, atau makanan ringan.
Dari ragam model itu, kamu bisa memilih mana yang paling sesuai dengan sumber daya dan koneksi yang kamu miliki.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
Analisa Bisnis: Bagaimana Menghitung Potensinya?
Mari kita lihat contoh analisa sederhana dari peluang bisnis jasa pengiriman barang skala kota (same day delivery):
- Target pasar: UMKM dan konsumen individu di dalam kota
- Estimasi permintaan: 50 - 100 pengiriman per hari
- Harga jasa: Rp10.000 - Rp25.000 per pengiriman
- Pendapatan kotor: Rp15.000 x 75 pengiriman x 30 hari = Rp33.750.000/bulan
- Biaya operasional:
- Gaji kurir (2 orang): Rp7.000.000
- Bensin & perawatan motor: Rp2.500.000
- Manajemen & sistem: Rp3.000.000
- Lain-lain: Rp1.500.000
- Total biaya: Rp14.000.000
Estimasi profit bersih per bulan: Rp33.750.000 – Rp14.000.000 = Rp19.750.000
Keuntungan akan meningkat jika kamu memperluas jaringan pelanggan dan melakukan efisiensi operasional.
Cara Memulai Bisnis Jasa Pengiriman Barang
Tertarik mencoba peluang bisnis jasa pengiriman barang? Ini langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:
1. Riset Pasar dan Model Bisnis
Kenali kebutuhan pasar di daerahmu. Apakah lebih banyak permintaan untuk pengiriman makanan, barang dagangan, atau logistik berat? Sesuaikan model bisnismu dengan kebutuhan itu.
2. Siapkan Armada dan SDM
Untuk skala kecil, kamu bisa mulai dengan 1–2 motor dan merekrut kurir harian atau borongan. Jangan lupa urus SIM, STNK aktif, dan pastikan motor dalam kondisi prima.
3. Bangun Sistem Manajemen Pengiriman
Gunakan aplikasi tracking, spreadsheet, atau sistem digital sederhana untuk mencatat order, mengatur jadwal, dan memberikan update kepada pelanggan. Ada banyak software murah seperti Google Forms, Notion, hingga aplikasi pengiriman seperti Shipper atau RajaOngkir yang bisa kamu manfaatkan.
Baca Juga: 20 Contoh UMKM Jasa yang Prospektif dan Menguntungkan
4. Bangun Relasi dengan UMKM
Tawarkan kerja sama kepada UMKM yang kesulitan mengatur pengiriman. Berikan harga khusus atau layanan jemput gratis untuk menarik mereka.
5. Promosi dan Branding
Manfaatkan media sosial, brosur, dan kolaborasi dengan warung atau toko lokal untuk memperkenalkan bisnismu.
Estimasi Modal dan Keuntungan
Misalnya kamu ingin memulai bisnis pengiriman barang dalam kota (same day delivery), berikut estimasi modal awalnya:
- 2 unit motor second (Rp9 juta x 2): Rp18.000.000
- Seragam dan perlengkapan kurir: Rp2.000.000
- Aplikasi tracking + software manajemen sederhana: Rp1.500.000
- Modal operasional awal (bensin, gaji awal, promosi): Rp5.000.000
Total modal awal: Sekitar Rp26.500.000
Dengan estimasi profit seperti perhitungan sebelumnya (Rp19 juta per bulan), modal bisa balik dalam waktu 2 bulan saja. Tentu angka ini bisa berubah tergantung lokasi, skala operasional, dan seberapa pintar kamu melakukan efisiensi.
Tantangan dan Cara Mengatasinya
Setiap peluang bisnis jasa pengiriman barang tentu punya tantangan. Beberapa yang umum ditemui antara lain:
1. Persaingan dengan brand besar
Solusinya: tonjolkan layanan personal dan fleksibilitas. Pelanggan UMKM sering mencari kurir yang bisa diandalkan dan komunikasi langsung.
2. Manajemen operasional dan pengiriman
Solusinya gunakan tools digital untuk mengatur rute, waktu tempuh, dan sistem order.
3. Keamanan dan kepercayaan pelanggan
Solusinya yaitu membuat SOP jelas, dokumentasikan setiap pengiriman, dan beri jaminan jika terjadi kerusakan atau kehilangan.
Baca Juga: 12 Usaha Jasa Skala Rumahan Yang Menjanjikan
Saatnya Tancap Gas!
Sahabat Wirausaha, peluang bisnis jasa pengiriman barang ini bukan sekadar tren sesaat. Di tengah perubahan pola konsumsi masyarakat dan pertumbuhan digital yang terus meningkat, layanan logistik akan selalu dicari. Yang penting adalah bagaimana kamu bisa memulai dengan strategi yang tepat, pelayanan yang prima, dan pemanfaatan teknologi yang efisien.
Mulailah dari skala kecil, gali kebutuhan pasar di sekitarmu, dan bangun kepercayaan pelanggan secara bertahap. Siapa tahu, usaha kurir kecilmu hari ini bisa berkembang menjadi jaringan logistik yang lebih besar besok.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- e-Conomy SEA 2023 Report – Google, Temasek, Bain & Co
- Kompas.com. (2023). Startup Logistik Lokal Raup Omzet Ratusan Juta dari UMKM
- Kementerian Perhubungan RI – Statistik Transportasi Darat 2023
- Shipper.id dan RajaOngkir.com – Sumber untuk integrasi sistem tracking