Memulai Usaha Warung Bakso – Bakso sudah lama dikenal sebagai salah satu makanan paling populer di Indonesia. Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS tahun 2022, bakso masuk dalam tiga besar jajanan paling sering dikonsumsi masyarakat Indonesia, bersama dengan gorengan dan mie instan.
Artinya, memulai usaha warung bakso bukan sekadar ikut tren, tapi menjawab kebutuhan pasar yang nyata. Rasanya yang akrab, fleksibel dikombinasikan dengan berbagai menu, dan cocok untuk semua kalangan membuat bakso tak pernah kehilangan penggemar. Buat Sahabat Wirausaha yang ingin memulai usaha warung bakso, maka butuh perencanaan matang. Yuk, kupas tuntas di sini!
Mengenal Peluang: Mengapa Memulai Usaha Warung Bakso Layak Dicoba?
Sebagai makanan rakyat yang merakyat, bakso memiliki segmentasi pasar yang luas. Dari anak sekolah, pekerja kantoran, hingga keluarga, hampir semua mengenal dan menyukai bakso. Data dari DataIndonesia.id (2023) menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi makanan siap saji berbasis daging di Indonesia meningkat 8,1% per tahun sejak 2020.
Memulai usaha warung bakso juga fleksibel: bisa dimulai dari gerobak keliling, warung tenda, sampai kedai kekinian. Model usahanya bisa menyesuaikan kemampuan modal. Selain itu, dengan meningkatnya budaya jajan online, warung bakso juga punya peluang besar untuk menjangkau konsumen melalui platform GoFood, GrabFood, atau ShopeeFood.
Baca Juga: Panduan Memulai Usaha Ketoprak: Cita Rasa Tradisional yang Tetap Menjanjikan
Riset Pasar: Pondasi Awal sebelum Menyalakan Kompor
Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah memahami siapa target pelanggan kita dan di mana lokasi terbaik untuk menjual. Pertimbangkan beberapa hal berikut:
- Lokasi strategis: dekat sekolah, kampus, pasar, atau kawasan kos.
- Kompetitor sekitar: amati apa keunggulan dan kelemahan warung bakso lain di area tersebut.
- Preferensi rasa konsumen: beberapa wilayah lebih suka bakso berkuah bening, sementara lainnya suka kuah gurih kental.
Dengan riset pasar yang tepat, kamu bisa menentukan identitas produk: apakah ingin tampil sebagai bakso rumahan nan murah meriah atau bakso premium dengan topping kekinian?
Kenali Karakter Konsumen dan Peta Persaingan
Langkah pertama sebelum memulai usaha warung bakso adalah memahami karakter konsumen yang akan kamu sasar. Apakah kamu ingin membuka warung bakso di area perkantoran, sekolah, kampus, atau perumahan padat penduduk? Setiap lokasi memiliki preferensi rasa, gaya penyajian, dan daya beli yang berbeda. Lakukan observasi kecil-kecilan dan catat hal-hal seperti:
- Berapa banyak warung bakso di sekitar lokasi target?
- Apa keunggulan dan kelemahan mereka?
- Bagaimana harga jualnya?
- Jenis bakso apa yang paling laku? Bakso urat, bakso beranak, bakso gepeng, atau bakso kuah pedas?
Dengan data ini, kamu bisa menentukan posisi unik (unique selling point) dari warungmu, seperti: “Bakso Halus Kuah Rempah yang Cocok untuk Anak-Anak” atau “Bakso Jumbo Pedas dengan Kuah Kaldu Sapi Asli.”
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
Membuat Konsep Warung dan Menu: Sesuaikan Gaya dengan Segmen
Menentukan konsep warung bakso sejak awal akan sangat membantu dalam menyusun strategi pemasaran, menentukan harga, hingga menciptakan pengalaman pelanggan yang sesuai. Berikut beberapa pilihan konsep yang bisa kamu sesuaikan dengaan segmen pasar yang ingin dituju:
- Warung Bakso Tradisional
Cocok untuk menyasar kalangan pekerja, keluarga, hingga masyarakat sekitar yang mencari makan enak dengan harga ramah kantong. Konsep ini biasanya menggunakan desain sederhana, tempat duduk yang fungsional, dan suasana yang santai. Fokus utamanya ada pada rasa bakso yang otentik dan porsi yang mengenyangkan. - Kedai Bakso Modern
Jika ingin menarik perhatian generasi milenial dan Gen Z, konsep ini bisa menjadi pilihan. Hadirkan interior yang estetik dan nyaman, lengkap dengan spot foto yang Instagramable. Dari sisi menu, kamu bisa menambahkan sentuhan kekinian seperti bakso keju, bakso beranak, bakso isi telur asin, atau kuah tomyam. - Bakso Delivery Only
Buat kamu yang punya keterbatasan tempat atau modal, model bisnis berbasis dapur rumahan alias cloud kitchen bisa jadi solusi. Kamu bisa fokus sepenuhnya pada produksi dan distribusi lewat platform daring seperti GoFood, GrabFood, atau ShopeeFood. Meski tanpa tempat fisik, branding, kualitas rasa, dan pelayanan tetap harus diperhatikan agar pelanggan loyal dan merekomendasikan lewat ulasan positif.
Setelah menentukan konsep, menu juga harus dirancang sebaik mungkin agar bisa memenuhi ekspektasi pelanggan dari berbagai kalangan. Beberapa elemen menu yang bisa kamu tawarkan antara lain:
- Jenis Bakso
Sediakan variasi seperti bakso halus, bakso urat, bakso isi telur, atau bahkan bakso mini untuk anak-anak. Variasi ini membantu pelanggan memilih sesuai selera mereka. - Topping Tambahan
Jangan ragu memperkaya isi mangkuk bakso dengan tambahan seperti tahu, siomay, tetelan, hingga sambal dengan level pedas yang berbeda. - Minuman Pendamping
Minuman sederhana seperti es teh manis dan jeruk peras tetap jadi favorit, namun kamu juga bisa mencoba tren baru seperti es kopi susu, teh tarik, atau minuman berbasis susu.
Terakhir, apapun konsep dan menu yang kamu pilih, pastikan kualitas tetap konsisten. Rasa kuah yang kuat, bakso yang kenyal, serta pelayanan yang ramah adalah kombinasi yang akan membuat pelanggan tak segan untuk datang kembali.
Baca Juga: Proses Bisnis Kuliner yang Perlu Pengusaha UMKM Ketahui, Apa Saja?
Mengurus Perizinan dan Standarisasi Produk
Legalitas usaha bukan hanya soal formalitas. Jika kamu serius ingin mengembangkan warung bakso ke arah yang lebih besar, kepemilikan dokumen legal seperti:
- NIB (Nomor Induk Berusaha) melalui OSS
- Sertifikasi Halal dari BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal)
- Izin PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) jika memproduksi sendiri
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2021, UMKM diwajibkan memiliki NIB sebagai identitas dasar usaha. Sementara sertifikat halal menjadi syarat penting dalam persaingan kuliner, terutama untuk menjangkau pelanggan yang semakin sadar akan kehalalan produk. Legalitas yang apik akan membuka jalan untuk masuk ke pasar modern, menjalin kemitraan, hingga mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan.
Peralatan dan Kebutuhan Produksi
Untuk memulai usaha warung bakso skala kecil-menengah, berikut kebutuhan dasarnya:
Peralatan utama:
- Kompor gas + tabung
- Panci kuah besar (30-40 liter)
- Blender/food processor untuk adonan bakso
- Lemari pendingin
- Meja-kursi (untuk warung offline)
- Alat makan (mangkuk, sendok, gelas)
Bahan baku:
- Daging sapi/ayam (segarkan setiap hari)
- Tepung tapioka
- Bumbu dan rempah (bawang, garam, lada, kaldu tulang)
- Mie kuning, bihun, daun bawang, seledri
Baca Juga: Bongkar 10 Peluang Usaha Kuliner 2025 Paling Potensial & Inovatif
Hitung Cuan dari Warung Bakso: Potensi Balik Modal dalam 1,2 Bulan!
Agar lebih konkret, yuk kita coba simulasikan proyeksi keuntungan dari usaha warung bakso skala kecil.Bayangkan kamu membuka warung bakso sederhana di dekat sekolah atau area kos-kosan. Target penjualanmu adalah 60 porsi per hari, dengan harga jual Rp15.000 per porsi. Dari sinilah potensi cuan mulai kelihatan.
Modal Awal Yang Dibutuhkan :
Untuk memulai usaha warung bakso, kamu perlu investasi awal sekitar Rp16.000.000 yang akan mencakup pembelian peralatan dasar seperti :
- Peralatan dapur dan produksi: Rp4.500.000
- Meja, kursi,
- dan peralatan makan: Rp3.000.000
- Sewa tempat selama 3 bulan: Rp6.000.000
- Bahan baku awal: Rp2.000.000
- Promosi dan cetak banner: Rp500.000
Kemudian, setelah usaha berjalan, tentu akan ada biaya operasional bulanan yang perlu kamu keluarkan. Estimasinya:
- Bahan baku: Rp4.500.000
- Gaji pegawai (1 orang): Rp2.000.000
- Gas dan listrik: Rp700.000
- Sewa tempat bulanan: Rp2.000.000
Total biaya operasional per bulan: Rp9.200.000
Nah, jika dalam sehari kamu bisa menjual 60 porsi, maka sekarang mari kita hitung pendapatan bulananmu:
- Per hari : Rp15.000 x 60 porsi = Rp900.000
- Per bulan : Rp900.000 x 26 hari operasional = Rp23.400.000
Setelah dikurangi biaya operasional, kamu berpotensi mendapatkan laba bersih sebesar Rp14.200.000 per bulan. Dengan angka ini, modal awal Rp16.000.000 bisa kembali dalam waktu sekitar 1,2 bulan saja.
Bayangkan, dalam waktu kurang dari dua bulan, kamu sudah bisa menutup seluruh biaya awal dan mulai meraup keuntungan bersih. Dan tentu saja, kalau jumlah porsi yang terjual meningkat atau kamu menambahkan variasi menu dan layanan, maka keuntungan bisa lebih besar lagi.
Sahabat Wirausaha, memulai usaha warung bakso bukan hanya membuka pintu dapur, tapi juga membuka pintu peluang. Dengan perencanaan matang, strategi tepat, dan komitmen menjaga kualitas, kamu bisa menjadikan warung bakso sebagai sumber penghasilan yang stabil dan berkelanjutan. Mulailah dengan uji coba resep, survei lokasi potensial, dan jangan tunda untuk memulai dari skala kecil. Dari mangkuk pertama, rezeki bisa mengalir deras!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- Badan Pusat Statistik. (2023). Statistik UMKM dan Sektor Kuliner di Indonesia
- DataIndonesia.id. (2023). Konsumsi Makanan Siap Saji Naik 8,1% per Tahun Sejak 2020
- Kementerian Investasi/BKPM. (2024). Petunjuk Teknis OSS dan Pendaftaran NIB
- BPJPH Kemenag RI. (2023). Data Sertifikasi Halal UMKM