Hartono Soekwanto, seorang pengusaha ikan koi sekaligus juara dunia dalam event Champion Nishikigoi of the World tahun 2011 dan 2013, menolak tawaran Rp 5 miliar untuk ikan koi miliknya. Adapun ikan koi tersebut berjenis kohaku dengan nama Mu-Lan Legend.
“Waktu itu, ikan koi saya yang dua kali juara dunia sudah ditawar orang, mau dibeli Rp 5 miliar,” ungkap Hartono pada Jumat (18/7/2025), seperti dilansir dari Kompas.com.
Genetik ikan koi jenis kohaku tersebut memang sedang berkembang di kalangan pembudidaya dan peternak ikan di Pulau Jawa. Kini, ikan koi kohaku telah dipastikan mencapai standar juara dunia.
Menolak Tawaran Harga Tinggi Ikan Koi Kohaku Miliknya
Meskipun mendapat tawaran tinggi tersebut, Hartono menolak untuk menjual ikan koi kohaku miliknya. Ia justru lebih memilih untuk membagikan genetik serta anakan/bibit ikan koi kohakunya kepada sejumlah petani pembudidaya ikan koi.
Tidak tanggung-tanggung, Hartono membagikan bibit ikan tersebut untuk petani ikan di daerah yang relatif besar, yaitu Jawa Barat hingga Jawa Timur. Tujuannya tidak lain untuk memperkuat kualitas ikan koi Indonesia di pasar dunia.
"Saya nggak pernah jual ikan. Saya ngasih indukan sama bibit saja ke ratusan petani binaan. Supaya teman-teman ini punya bibit, bloodline yang bagus. Ada kepuasan tersendiri memang, tapi dasarnya supaya ikan koi Indonesia dihargai di dunia," tambahnya.
Mengangkat Potensi Petani Ikan Koi di Indonesia
Sejak lima tahun terakhir, Hartono Soekwanto tercatat telah berhasil meningkatkan kualitas petani ikan koi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa ikan koi impor asal Jepang tidak pernah menang dalam kejuaraan di tanah air, karena dimenangkan oleh peserta dari Indonesia.
"Lima tahun terakhir ini (ikan koi impor) yang dari Jepang tidak pernah bisa menang di Indonesia. Perlombaan di Jakarta tahun ini, petani dari Kediri bisa menang. Jadi sudah bagus, sudah hebat, petani kita sudah nggak bingung," ungkap Hartono.
Selain itu, Hartono juga mengungkap terkait petani dan pembudidaya ikan koi binaannya kini sedang mengejar pengembangan ikan koi raksasa. Ikan koi tersebut akan diternakkan dengan ukuran di atas satu meter.
"Sekarang waktunya untuk membantu petani untuk mengejar ukuran yang lebih panjang lagi. Makanya kita lakukan dengan breeding (mengembangbiakkan) yang semeteran," jelasnya.
Terakhir, Hartono berpesan kepada para peternak pemula agar jangan mudah menyerah. Jangan terlalu terpaku pada cara dari negeri “aslinya” yaitu Jepang. Ia menyarankan agar mereka menemukan jalannya sendiri, dengan cara “Indonesia way”.
“Terus lanjutkan, terus improvisasi. Jangan ikuti Jepang mentah-mentah. Kita punya cara sendiri, dan hasilnya bisa sama bagusnya,” tegasnya, seperti dilansir dari Fokusjabar.id.
Referensi : Kompas.com, Fokusjabar.id
Sumber Gambar : Kompas.com