Peluang Ekspor Kapulaga - Tahukah Sahabat Wirausaha bahwa kapulaga adalah rempah yang termasuk paling mahal di dunia? Indonesia sebagai produsen kapulaga memiliki peluang yang begitu besar untuk mendapatkan keuntungan disini. Di artikel ini, kita akan membahas bagaimana transaksi ekspor beserta peluang kedepannya. Mari dibaca artikel ini sampai selesai.
Mengenal Karakteristik Kapulaga
Kapulaga adalah tanaman tropis dari keluarga jahe Zingiberaceae. Rempah-rempah ini mengacu pada berbagai tanaman di Elettaria (kapulaga kecil) dan Amomum (kapulaga besar) genera. Kedua jenis tersebut diimpor ke Eropa. Kapulaga kecil sering disebut sebagai 'Ratu Rempah'. Polongnya berukuran kecil dengan warna hijau muda. Kapulaga hitam atau besar dikenali dari polong yang lebih besar berwarna coklat tua.
Guatemala dan India adalah produsen kapulaga utama di dunia. Guatemala hanya memproduksi kapulaga berukuran kecil, sedangkan India memproduksi kedua jenis tersebut. Negara penghasil lainnya adalah Nepal, Indonesia, Tanzania, Sri Lanka, Laos, Bhutan dan Malaysia, dan ada produsen kecil lainnya.
Kapulaga adalah salah satu rempah termahal di dunia, hanya dilampaui oleh kunyit dan vanila. Hal ini terutama digunakan dalam masakan etnis (India dan Timur Tengah) dan produk kesehatan.
Artikel ini hanya berfokus membahas kapulaga kering, utuh, dan digiling (bukan segar) yang digunakan sebagai bumbu makanan. Data yang digunakan untuk penelitian ini didasarkan pada kode Harmonized System berikut:
- 0908.31 : kapulaga utuh
- 0908.32 : kapulaga yang diremukkan atau digiling
Baca Juga: Peluang Ekspor Bawang Putih Kering, Inilah 5 Negara Potensi Ekspornya
Indonesia Eksportir Terbesar Ketiga Kapulaga Utuh
Indonesia merupakan negara eksportir kapulaga utuh terbesar ke -3 di dunia. Pada 2022, Indonesia berhasil mengekspor hampir 70 juta USD kapulaga utuh. Namun, Indonesia kalah jauh dari Guatemala di peringkat pertama dengan ekspor melebihi 400 juta USD. Lalu, India juga mampu mengekspor sekitar 150 juta USD.
97% Ekspor Kapulaga Utuh Indonesia ke China
Akan tetapi, negara tujuan ekspor kapulaga utuh Indonesia didominasi ke China sebesar 97,7%. Selain Thailand (1,1%), negara-negara tujuan lainnya hanya di bawah 1%. Ini menandakan rendahnya diversifikasi pasar ekspor kapulaga utuh Indonesia. Hal ini berbahaya jika terjadi kondisi tertentu di China sehingga kita tidak boleh mengandalkan hanya satu negara untuk ekspor kapulaga utuh.
Sayangnya, Indonesia Hanya Posisi Ke-20 Untuk Ekspor Kapulaga Bubuk
Berbeda jauh dengan kinerja kapulaga utuh. Untuk urusan kapulaga bubuk (digiling atau ditumbuk), Indonesia menempati posisi ke-20 dengan mengekspor hanya 206 ribu USD. Jika kita lihat India di posisi pertama, mereka bisa mengekspor kapulaga bubuk sebesar 11,5 juta USD. Guatemala juga bisa mengekspor sebesar 6,9 juta USD.
Menariknya, posisi kedua dan keempat ditempati oleh Belanda (7 juta USD) dan Jerman (4 juta USD), padahal mereka bukan negara produsen kapulaga. Mereka hanya melakukan proses penumbukan lalu mengekspor ulang. Kita juga bisa lihat di data ini banyak negara-negara Eropa lainnya yang melakukan ini seperti Swedia, Finlandia, Austria, Spanyol, Inggris, Perancis, dan lainnya yang mengalahkan Indonesia
Baca Juga: Peluang Ekspor Kunyit, Cari Tahu Kemana Saja Negara Tujuan Ekspor Potensialnya
Belanda Mendominasi Pasar Tujuan Ekspor Kapulaga Bubuk Indonesia
Hal menyedihkan terjadi sama seperti kapulaga utuh. Ekspor kapulaga bubuk didominasi ke negara Belanda sebesar 97,5%. Negara kedua tujuan terbesar yaitu Afrika Selatan hanya sebesar 1,4%, sedangkan negara-negara lainnya dibawah 1%.
Itu artinya kita hanya mengandalkan Belanda untuk mengekspor ini, padahal negara-negara lainnya juga berpotensi besar. Kita juga bisa lihat data sebelumnya bahwa Belanda merupakan negara ketiga ekspor terbesar kapulaga bubuk. Berarti, kita mengekspor kesana hanya untuk dijual kembali oleh Belanda. Sayang bukan?
Negara-Negara Berpotensi Yang Belum Dimanfaatkan Ekspor Kapulaga Oleh Indonesia
Data Export Potential Map menunjukkan bahwa sebagian besar negara yang paling potensial untuk diekspor kapulaga berada di benua Asia. Ini memang jelas karena kapulaga dibutuhkan kebanyakan di kuliner Asia. Berikut adalah 5 negara paling potensial yang dilihat dari gap selisih antara besarnya potensial dibandingkan ekspor aktual.
1. Arab Saudi
Kita semua tahu bahwa kuliner Arab memakai kapulaga dalam jumlah banyak. Arab Saudi juga merupakan negara yang memiliki penduduk lumayan banyak. Dari 31 juta USD potensi ekspor kapulaga, Indonesia baru mengekspor 600 ribu USD. Besar bukan peluangnya?
2. Uni Emirat Arab
Sama seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab juga didominasi oleh kuliner Arab yang mengkonsumsi kapulaga. Negara ini diperkirakan memiliki potensi ekspor kapulaga Indonesia sebesar 15 juta USD, namun ekspor aktualnya baru 8 ribu USD. Menyedihkan bukan?
3. Bangladesh
Negara ini memiliki kuliner sama seperti India yang kuat cita rasa rempah-rempah, khususnya kapulaga. Namun, Bangladesh bukan produsen utama kapulaga sehingga membutuhkan impor dari Indonesia. Negara ini dianalisa membutuhkan 6,7 juta USD impor kapulaga Indonesia. Mengagetkannya, Indonesia sama sekali belum mencetak ekspor aktual.
Baca Juga: Peluang Ekspor Lada, Ketahui 10 Negara Tujuan Ekspor Lada dari Indonesia
4. Mesir
Penduduk di Mesir juga mengkonsumsi kuliner mirip dengan Arab. Maka dari itu, terdapat permintaan tinggi untuk kapulaga. Diperkirakan terdapat potensi ekspor kapulaga Indonesia yang belum terealisasikan sebesar 4,3 juta USD.
5. Kuwait
Negara di Kawasan timur Tengah ini juga membutuhkan banyak kapulaga. Indonesia sama sekali belum mencatat ekspor aktual kapulaga kesini, sehingga masih menyisakan potensi ekspor sebesar 3,4 juta USD.
Selain 5 negara tersebut, negara potensial lainnya adalah Jordania, Pakistan, dan Qatar. Lalu, Jerman merupakan satu-satunya negara paling potensial dari Eropa karena merupakan pusat perdagangan di Eropa.
Bagaimana Sahabat Wirausaha? Menarik bukan jika melihat data ekspor kapulaga Indonesia ini. Kita bisa tahu bahwa Indonesia sebagai produsen utama kapulaga belum memanfaatkan peluang ekspor kapulaga. Apalagi, Indonesia masih sangat kecil untuk dapat mengekspor kapulaga bubuk. Kita perlu memprioritaskan barang bervalue-added daripada barang mentah, karena nilai jual ekspornya lebih tinggi. Jangan sampai kita dimanfaatkan oleh negara-negara lainnya untuk mendapatkan keuntungan.
Kita juga bisa melihat disini bahwa Indonesia masih mengandalkan hanya China dan Belanda untuk ekspor kapulaga ini. Padahal kita lihat terdapat beberapa negeri tujuan potensial lainnya yang belum dimanfaaatkan peluang ekspornya. Semangat Go Global!
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- Trademap.org
- Exportpotential.intracen.org
- Cbi.eu