Sebagai pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), kamu pasti memiliki semangat besar untuk mengembangkan bisnismu. Namun, semangat saja terkadang belum cukup. Kamu juga memerlukan peta jalan yang jelas, dan itulah peran penting dari menyusun rencana bisnis sederhana.
Banyak yang mengira membuat rencana bisnis itu rumit dan hanya untuk perusahaan besar. Kita disini akan menunjukkan bahwa menyusun rencana bisnis bisa dilakukan siapa saja, termasuk kamu, dan manfaatnya sangat penting untuk pertumbuhan usahamu. Artikel ini akan memandumu melalui 8 panduan praktis yang mudah diikuti.
Menyusun Rencana Bisnis, Kenapa Ini Penting untuk UMKM?
Sebelum kita melangkah lebih jauh ke panduan praktis, mari kita pahami sejenak mengapa menyusun rencana bisnis sederhana menjadi begitu penting, khususnya bagi UMKM. Rencana bisnis berfungsi sebagai kompas yang mengarahkan setiap keputusan dan langkah strategis.
Ini membantumu melihat gambaran besar, mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi, dan yang paling utama, menjaga bisnis tetap pada jalurnya menuju kesuksesan. Dengan business plan yang baik, kamu juga akan lebih siap ketika ada peluang pendanaan atau kerjasama.
Jadi, anggaplah ini sebagai investasi waktu yang akan sangat berharga. Berikut adalah 8 panduan praktis yang bisa kamu ikuti dalam menyusun rencana bisnis sederhana untuk UMKM:
1. Pahami Ringkasan Eksekutif yang Menarik
Ringkasan eksekutif adalah etalase dari keseluruhan rencana bisnis. Meskipun posisinya di bagian paling awal, kita sarankan untuk menulisnya di paling akhir. Mengapa? Karena bagian ini merangkum semua poin penting yang sudah kamu susun.
Dalam menyusun rencana bisnis sederhana, ringkasan eksekutif harus bisa menyampaikan secara singkat dan padat mengenai apa bisnismu, visi dan misi (sederhana saja), produk atau jasa unggulan yang ditawarkan, target pasarmu, dan apa yang membuat bisnismu unik. Ini adalah bagian yang akan pertama kali dibaca, jadi buatlah semenarik mungkin untuk memicu rasa ingin tahu lebih lanjut. Usahakan tidak lebih dari satu halaman.
Baca Juga: 11 Alasan Pentingnya Perencanaan Keuangan Bisnis untuk Keberhasilan Jangka Panjang UMKM
2. Deskripsikan Bisnis Secara Jelas dan Padat
Setelah tahu apa itu ringkasan eksekutif, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan bisnismu. Jelaskan secara detail apa jenis usahamu. Apakah Sahabat Wirausaha bergerak di bidang kuliner, fashion, jasa, atau lainnya? Sebutkan nama brand usahamu. Paparkan visi dan misi bisnismu secara lebih rinci namun tetap ringkas.
Apa yang ingin kamu capai dengan bisnis ini? Apa nilai-nilai yang kamu pegang? Jelaskan juga unique selling proposition (USP) atau nilai jual unik dari produk/jasamu. Apa yang membedakanmu dari kompetitor dan mengapa pelanggan harus memilihmu? Informasi mengenai status badan usaha (perorangan, CV, dll.) juga bisa disertakan di sini.
3. Lakukan Analisis Pasar dan Identifikasi Kompetitor
Memahami pasar adalah kunci. Siapa target pelanggan utamamu? Deskripsikan mereka berdasarkan ciri-ciri demografi (usia, jenis kelamin, lokasi, pendapatan) dan psikografi (gaya hidup, minat, kebutuhan). Semakin spesifik, semakin baik kamu bisa merancang strategi yang tepat. Selain itu, dalam menyusun rencana bisnis sederhana, penting untuk mengenali siapa saja kompetitormu.
Apa kelebihan dan kekurangan mereka? Pelajari strategi mereka, namun jangan hanya meniru. Cari celah di mana bisnis bisa menawarkan sesuatu yang lebih baik dan berbeda. Kamu bisa melakukan riset sederhana melalui internet, observasi langsung, atau bertanya kepada beberapa calon pelanggan.
4. Rincikan Produk atau Jasa yang Kamu Tawarkan
Bagian ini adalah tentang apa yang kamu jual. Jelaskan secara detail produk atau jasa yang menjadi andalan bisnis. Apa saja fitur utamanya? Apa manfaat yang bisa dirasakan pelanggan? Jika kamu memiliki beberapa jenis produk atau layanan, sebutkan semuanya.
Bagaimana kualitas produk atau jasamu? Apakah ada proses produksi khusus atau bahan baku unggulan yang digunakan? Jika kamu memiliki rencana untuk mengembangkan produk atau layanan baru di masa depan, kamu bisa menyampaikannya secara singkat di sini. Ini menunjukkan bahwa bisnismu memiliki potensi untuk terus berkembang, sebuah aspek penting dalam menyusun rencana bisnis sederhana.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
5. Susun Strategi Pemasaran dan Penjualan yang Tepat
Produk hebat tidak akan berarti jika tidak ada yang tahu atau membelinya. Oleh karena itu, strategi pemasaran dan penjualan adalah elemen penting dalam menyusun rencana bisnis. Bagaimana kamu akan mempromosikan produk atau jasamu?
Pilihlah saluran pemasaran yang paling efisien untuk menjangkau target pasar. Apakah melalui media sosial seperti Instagram atau TikTok? Apakah kamu akan memanfaatkan marketplace? Mungkin juga strategi pemasaran dari mulut ke mulut atau melalui jaringan komunitas.
Tentukan juga strategi harga. Bagaimana kamu menetapkan harga yang terjangkau bagi pelanggan namun tetap memberikan keuntungan bagi bisnis? Pikirkan juga tentang bagaimana proses penjualan akan berlangsung, dari pemesanan hingga produk sampai ke tangan pelanggan.
6. Buat Rencana Operasional Bisnis yang Efisien
Rencana operasional menjelaskan bagaimana bisnis akan berjalan sehari-hari. Ini mencakup semua proses inti, mulai dari bagaimana kamu mendapatkan bahan baku (jika produk), proses produksi, pengelolaan inventaris atau stok barang, hingga bagaimana kamu melayani pelanggan.
Jika bisnismu berbasis layanan, jelaskan alur pemberian layanan tersebut. Pikirkan juga tentang lokasi usaha, apakah kamu memerlukan tempat fisik atau bisa dijalankan dari rumah? Peralatan apa saja yang dibutuhkan?
Siapa saja pemasok utamamu? Jika kamu memiliki tim, bagaimana pembagian tugasnya? Menyusun rencana bisnis sederhana pada aspek operasional ini akan membantu memastikan semua berjalan lancar dan efisien.
7. Kembangkan Proyeksi Keuangan Sederhana dan Realistis
Mungkin ini bagian yang paling dihindari sebagian orang, tapi keuangan adalah darah bagi bisnis. Dalam menyusun rencana bisnis sederhana, kamu tidak perlu membuat laporan keuangan serumit perusahaan besar.
Mulailah dengan menghitung berapa modal awal yang kamu butuhkan dan dari mana sumbernya. Buat perkiraan pendapatan dan pengeluaran untuk 6 bulan hingga satu tahun ke depan. Catat semua potensi biaya, mulai dari bahan baku, pemasaran, hingga biaya operasional lainnya.
Yang terpenting, proyeksi keuangan harus realistis dan didasarkan pada analisis pasar yang sudah kamu lakukan. Ini akan membantumu mengelola budget dengan lebih baik dan mengetahui kapan bisnismu diperkirakan akan mencapai titik impas (break-even point).
Baca Juga: 19 Panduan Lengkap Promosi Produk Baru: Dari Perencanaan hingga Eksekusi
8. Tentukan Metrik Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Rencana bisnis bukanlah dokumen yang dibuat sekali lalu dilupakan. Kamu perlu cara untuk mengukur apakah bisnis berjalan sesuai rencana atau tidak. Tentukan beberapa Key Performance Indicators (KPI) atau indikator kinerja utama yang sederhana dan relevan.
Contohnya, target penjualan bulanan, jumlah pelanggan baru, atau tingkat kepuasan pelanggan. Menyusun rencana bisnis juga berarti menyiapkan diri untuk berbagai kemungkinan. Jadi, siapkan rencana tindak lanjut. Apa yang akan kamu lakukan jika target tidak tercapai?
Bagaimana jika ada peluang baru yang muncul? Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi adalah kunci penting bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang. Evaluasi rencanamu secara berkala, misalnya setiap 3 atau 6 bulan sekali, dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Kini kamu sudah memiliki panduan lengkap mengenai 8 langkah praktis dalam menyusun rencana bisnis sederhana. Ingatlah, rencana bisnis terbaik adalah rencana yang benar-benar dibuat dan digunakan, bukan yang hanya tersimpan rapi di laci. Tidak perlu menunggu semuanya sempurna untuk memulai. Mulailah dari yang sederhana, dan terus perbaiki seiring berjalannya waktu.
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.