Cara Bertahan di Masa Sulit Ekonomi — Kondisi keuangan bisa berubah kapan saja. Naiknya harga bahan pokok, menurunnya penghasilan, hingga tekanan utang sering kali membuat banyak orang kewalahan. Saat situasi ekonomi sedang tidak bersahabat, kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci.
Dalam kondisi seperti ini, kamu perlu strategi yang tepat agar bisa tetap berjalan, bahkan bertumbuh. Artikel ini akan membahas delapan cara bertahan di masa sulit ekonomi yang bisa kamu terapkan secara nyata dalam keseharian.
1. Menyusun Ulang Prioritas Keuangan Secara Jelas
Langkah paling krusial adalah menyusun ulang apa yang benar-benar penting dalam hidup saat ini. Buat daftar kebutuhan dasar seperti bahan makanan, listrik, air, pulsa, transportasi, dan pendidikan anak jika ada.
Lalu pisahkan dengan jelas mana yang termasuk pengeluaran sekunder atau tersier, seperti langganan aplikasi hiburan, nongkrong, atau belanja lifestyle. Jangan ragu untuk memangkas atau menghentikan sementara yang tidak mendesak.
Selain itu, susun skala prioritas berdasarkan jangka waktu. Mana yang harus dibayar dalam hitungan hari, minggu, dan bulan. Dengan pendekatan ini, kamu bisa mengatur strategi bertahan secara lebih detail dan realistis. Kenapa ini penting dalam cara bertahan di masa sulit ekonomi? Karena saat semua terasa mendesak, kamu harus bisa memilih mana yang harus segera, bukan sekadar ingin.
Baca Juga: 10 Cara Mengatur Keuangan Usaha agar Bisa Bedain Mana Untung Usaha, Mana Gaji Sendiri
2. Catat Semua Pengeluaran, Sekecil Apapun
Banyak orang mengira uang mereka "hilang" begitu saja. Padahal, sering kali pengeluaran kecil seperti parkir, coffee to go, atau jajan sore bisa menggerogoti saldo harian. Mulailah mencatat pengeluaran harian secara rutin. Tidak perlu aplikasi rumit, ukup tulis tangan atau pakai fitur catatan di ponsel. Bagi pengeluaran menjadi beberapa kategori seperti:
- Kebutuhan pokok
- Transportasi
- Cicilan/utang
- Hiburan
- Dana sosial/keluarga
Lakukan evaluasi mingguan. Dari sana kamu bisa melihat pola yang membebani keuangan. Jika kamu disiplin mencatat, maka kamu juga punya kontrol lebih besar terhadap setiap rupiah yang keluar. Mencatat bukan hanya soal angka, tapi soal kesadaran. Dan ini adalah pondasi penting dalam cara bertahan di masa sulit ekonomi.
3. Cari Sumber Penghasilan Tambahan dari Keahlian Sendiri
Mengandalkan satu pemasukan di tengah tekanan ekonomi bisa sangat berisiko. Jika kamu merasa pendapatan utama menurun, saatnya berpikir kreatif dan mulai menggali potensi diri. Tanyakan pada dirimu:
- Apa yang bisa aku kerjakan dari rumah?
- Keahlian apa yang bisa dijadikan jasa?
- Barang atau makanan apa yang bisa dijual dari dapur sendiri?
Beberapa contoh yang sudah banyak dilakukan:
- Menjual makanan rumahan, seperti kue basah, lauk jadi, atau frozen food
- Menawarkan jasa desain, pengetikan, atau copywriting
- Menjadi reseller produk harian
Kunci dari cara bertahan di masa sulit ekonomi adalah menyesuaikan kemampuan dengan kebutuhan pasar yang tetap ada, meski daya beli menurun. Jangan tunggu sempurna untuk memulai. Mulai dulu dengan apa yang kamu punya.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
4. Jual Barang Tidak Terpakai yang Masih Layak
Lemari, gudang, atau rak dapurmu mungkin menyimpan "aset" yang bisa diuangkan. Daripada hanya menumpuk debu, lebih baik dijual dan jadi tambahan modal bertahan. Contoh barang yang sering laku di pasaran:
- Peralatan elektronik bekas namun berfungsi
- Mainan anak yang sudah tidak terpakai
- Pakaian layak pakai
- Buku bacaan, tas, atau dekorasi rumah
Kamu bisa jual lewat grup WhatsApp lokal, marketplace, atau garage sale kecil di rumah sendiri. Langkah ini tidak hanya membantu dari sisi pemasukan, tapi juga menciptakan ruang di rumah dan pikiran. Dalam kondisi krisis, melepaskan bisa jadi salah satu bentuk bertahan yang sehat.
5. Berhemat dengan Cara yang Tidak Menyiksa
Bertahan bukan berarti hidup dalam tekanan terus-menerus. Justru, kamu bisa mulai membiasakan hidup hemat yang mudah dan tetap memberi kenyamanan. Beberapa kebiasaan kecil yang bisa kamu terapkan:
- Masak dalam jumlah cukup untuk dua kali makan
- Membawa botol minum sendiri ke luar rumah
- Gunakan transportasi umum atau carpool
- Belanja bulanan saat ada promo
Jangan malu menjadi hemat. Justru ini menunjukkan Sahabat Wirausaha punya kontrol dan arah yang jelas dalam menjalani hidup. Yang penting, tetap lakukan dengan bijak dan jangan sampai berhemat berlebihan sampai mengorbankan kesehatan atau relasi sosial. Sebab, cara bertahan di masa sulit ekonomi juga butuh keseimbangan.
Baca Juga: 11 Cara Bijak Mengelola Utang Usaha agar Tidak Menjerat Keuangan Bisnis
6. Hindari Hutang Konsumtif, Fokus ke Kebutuhan Produktif
Utang bisa menjadi alat bantu, tapi juga bisa menjadi beban. Apalagi jika digunakan hanya untuk memenuhi gaya hidup atau membeli barang yang sebenarnya tidak kamu perlukan. Jika kamu harus berhutang, pastikan:
- Bunganya masuk akal
- Tenornya sesuai dengan kemampuan bayar
- Dipakai untuk hal produktif, seperti stok usaha kecil
Contohnya, meminjam untuk membeli bahan pokok usaha kue rumahan masih bisa ditoleransi. Tapi meminjam untuk liburan atau membeli gadget baru sangat tidak disarankan. Cara bertahan di masa sulit ekonomi bukan soal tidak pernah berhutang, tapi tahu kapan dan untuk apa kamu melakukannya.
7. Bangun Dana Darurat, Mulai dari Nominal Kecil
Banyak orang merasa membangun dana darurat harus dimulai dengan angka besar. Padahal, yang terpenting adalah konsistensinya. Sisihkan uang secara rutin, meski hanya Rp10.000 per hari. Tujuan dana darurat bukan untuk kebutuhan harian, tapi sebagai cadangan untuk kondisi tidak terduga, seperti:
- Sakit atau kecelakaan
- Peralatan rumah tangga rusak
- Pemutusan kerja mendadak
Kamu bisa simpan di rekening berbeda, atau gunakan fitur e-wallet yang tidak kamu pakai untuk transaksi harian. Dengan dana darurat, kamu punya ruang napas ketika hal di luar rencana terjadi. Ini bagian penting dalam strategi jangka menengah dalam cara bertahan di masa sulit ekonomi.
Baca Juga: 8 Cara Mengatasi Masalah Keuangan yang Sering Dihadapi UMKM
8. Perkuat Mental dan Dukungan Sosial
Tekanan ekonomi bukan cuma soal angka di rekening, tapi juga soal tekanan mental yang bisa muncul. Rasa cemas, malu, atau kehilangan arah bisa muncul kapan saja. Apa yang bisa kamu lakukan?
- Ceritakan perasaanmu ke orang terdekat
- Ikut komunitas produktif seperti komunitas wirausaha, UMKM, atau forum diskusi
- Jangan ragu meminta bantuan jika memang benar-benar perlu
Selain itu, jaga rutinitas sehat seperti tidur cukup, makan bergizi, dan beribadah. Mental yang kuat akan mempengaruhi keputusan keuanganmu. Ingat, Sahabat Wirausaha tidak sendiri. Banyak orang juga sedang mencari cara bertahan di masa sulit ekonomi, dan kamu bisa saling menguatkan.
Bertahan di tengah ekonomi yang tidak stabil bukan tugas mudah, tapi sangat mungkin dilakukan jika kamu punya arah yang jelas. Delapan langkah di atas bisa menjadi pijakan awal. Mulai dari menyusun ulang kebutuhan, mencatat pengeluaran, mencari pemasukan tambahan, hingga menjaga kesehatan mental. Semua bisa kamu terapkan secara bertahap sesuai kondisi masing-masing.
Cara bertahan di masa sulit ekonomi bukan soal siapa yang paling kuat, tapi siapa yang mau beradaptasi dengan bijak. Semoga langkah-langkah ini membantu kamu bertahan, bahkan berkembang.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.