Bangga! Lee Min Ho Unggah Brand Skincare Lokal Pilihannya di Instagram -  Parapuan

Sumber foto: Parapuan

Cara Memilih Brand Ambassador - Di masa lalu, gelar sebagai brand ambassador kerap diasosiasikan dengan kemewahan. Pasalnya, di masa lalu hanya perusahaan-perusahaan besar dan terkenal saja yang nampaknya bisa memiliki BA. Misalnya saja, produk sabun mandi LUX yang menggaet artis-artis ternama, mulai dari Luna Maya, Mariana Renata, Dian Sastrowardoyo, hingga Bunga Citra Lestari. Wajah mereka menghiasi televisi dan papan billboard di setiap sudut kota.

Namun di era digital saat ini, promosi bukan lagi hanya di TV dan majalah. Media sosial menghadirkan banyak sosok baru yang—meskipun tak menyandang status artis—memiliki kemampuan tinggi dalam melariskan dagangan. Influencer ternama, YouTuber, hingga selebgram lokal pun kini bisa menjadi brand ambassador untuk berbagai bisnis kecil dan menengah. Namun, bagaimana cara tepat memilih brand ambassador untuk UMKM? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Tetapkan Tujuan Pemasaran

Apa kira-kira yang ingin kita capai dengan menyewa seorang brand ambassador? Pilihannya banyak, mulai dari menjangkau pasar yang lebih luas, membangun citra perusahaan yang positif, meningkatkan kesadaran akan merek, hingga menggenjot angka penjualan produk. Hal inilah yang benar-benar harus kita pastikan sebelum memilih seorang BA.

Jika tujuannya ingin meningkatkan brand awareness, kita bisa memilih sosok yang memang berpengaruh di masyarakat. Seseorang yang kata-katanya selalu didengar oleh khalayak ramai. Sementara jika ingin membangun citra brand yang positif, kita bisa memilih seseorang yang tidak banyak diperbincangkan atau dikaitkan dengan hal-hal negatif.

Contohnya adalah saat brand Wardah ingin menampilkan citra positif nan bersahaja pada produknya, mereka memilih Dewi Sandra dan Raline Shah sebagai brand ambassador. Dewi Sandra memiliki konsistensi dalam berhijab dan mengenakannya dengan fashionable, sehingga bisa menjadi role model positif bagi wanita-wanita muda berhijab yang masih mencari jati diri. Sementara Raline Shah memiliki segudang kegiatan aktivisme positif di berbagai organisasi lingkungan dan charity sehingga—meskipun ia tidak berhijab—menghadirkan citra positif yang sama kuatnya.

2. Pastikan Sudah Kenal Baik Brand Kita

Pastikan kita memilih calon brand ambassador yang memang paham betul visi, misi, serta nilai-nilai yang diangkat oleh perusahaan kita. Tak hanya itu, pastikan mereka mengenal identitas produk yang akan dipasarkan. Seorang brand ambassador harus punya gaya hidup dan citra yang selaras dengan brand, produk, dan layanan yang diiklankan.

Contoh terdekat adalah saat merek air minum kemasan AQUA memilih Raisa dan Greysia Polii sebagai brand ambassador mereka. Sebagai penyanyi ternama dan atlet badminton, bukan rahasia lagi bahwa keduanya harus selalu terhidrasi setelah lelah berlatih seharian. Tak hanya itu, keduanya juga pelanggan setia AQUA dan kerap tertangkap kamera tengah menenteng air kemasan ini kemana-mana, jauh sebelum mereka menjadi BA merk tersebut. Artinya, kedua wanita tadi memang punya gaya hidup yang sesuai dengan brand AQUA dan sudah lama mengenal serta menggunakan produknya.

Jika ada kesenjangan antara identitas brand dan ambassador-nya, bisa tercipta kebingungan di kalangan konsumen sehingga merusak reputasi kita. Misalnya saja, kita merupakan UMKM yang mengusung nilai-nilai kesejahteraan hewan dengan menjual pakaian serat alam dan mendonasikan penjualan ke penampungan hewan terlantar. Tentu saja akan aneh jika kita memilih Alshad Ahmad—yang dicap jelek oleh para aktivis karena mempromosikan satwa liar sebagai hewan peliharaan—sebagai brand ambassador.

3. Pertimbangkan Daya Tarik dan Pengaruhnya

Brand ambassador yang baik harus memiliki kekuatan untuk menarik perhatian dan mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk atau layanan kita. Perhatikan jumlah followers, keterlibatan (engagement) mereka dengan penggemar, serta tingkat pengaruh mereka di industri atau komunitas tertentu.

Misalnya, jika kita menjual produk makanan bayi sehat, maka kita bisa memilih seorang ibu rumah tangga dengan balita yang rajin mengunggah konten-konten masakan MPASI di akun media sosial mereka. Influencer seperti ini sekarang banyak bertebaran di dunia maya dan kita bisa seleksi sendiri mana yang selalu aktif berkomunikasi dengan followers. Selain ibu rumah tangga, mereka yang berprofesi sebagai dokter anak dan bidan pun bisa kita pertimbangkan untuk menjadi BA karena pendapat mereka cenderung didengarkan oleh target pasar industri makanan bayi.

4. Sesuai dengan Image Produk

Jangan lupa untuk memilih brand ambassador yang relevan dengan industri atau niche market kita. Pastikan calon BA kita memiliki kredibilitas tinggi di bidang yang terkait dengan produk atau layanan kita. Pertimbangkan juga target pasar kita, apakah mereka menganggap sosok ini sebagai sumber yang terpercaya.

Contoh paling dekat adalah yang dilakukan brand minuman kesehatan herbal Rahsa Nusantara, yang menjual produk berupa ramuan herbal dari rempah-rempah yang dipercaya meningkatkan kesehatan dan imunitas secara tradisional . Belakangan, mereka memilih sosok Kushandari Arfanidewi (@kelincitertidur) yang merupakan seorang influencer gaya hidup sehat untuk mempromosikan beragam produk mereka. Arfanidewi kerap mengunggah konten berisi kegiatan yoga, masakan sehat, dan pakaian tradisional nusantara. Konten dan kepribadian semacam ini selaras dengan nilai-nilai yang diusung Rahsa Nusantara, yaitu pelestarian kearifan lokal, promosi gaya hidup sehat, dan serta hidup yang lebih sadar akan kebaikan lingkungan.

5. Telusuri Reputasi dan Keandalan Calon Brand Ambassador

Sebelum menentukan BA yang tepat, kita harus periksa reputasi dan keandalan si calon brand ambassador. Lakukan riset singkat tentang jejak digital mereka, serta pengalaman professional dan hubungan kerjasama mereka dengan merk lain sebelum kita. Pastikan calon BA memiliki rekam jejak yang baik, tidak pernah terlibat kontroversi negatif, dan bisa dipercaya.

Misalnya, jika kita menjual produk makanan dan bumbu MPASI bayi dan ingin memilih seorang dokter anak sebagai brand ambassador, maka perhatikan terlebih dulu reputasi digital mereka. Apakah mereka pernah mengeluarkan klaim yang salah terkait fakta kesehatan? Apakah mereka pernah bekerja sama dengan brand kompetitor? Jika dari hasil riset ternyata mereka punya reputasi buruk di dunia kesehatan, maka lebih baik kita pertimbangkan sosok lain.

6. Pastikan Sesuai Dengan Anggaran

Terakhir, kita wajib mempertimbangkan budget promosi yang tersedia untuk menyewa seorang BA. Jika masih berstatus bisnis kecil dan menengah, ada baiknya kita tidak mematok biaya yang terlalu tinggi. Tidak perlu pula menyasar selebriti populer skala nasional yang notabene lebih mahal dari influencer atau selebgram lokal. Hal yang paling penting adalah BA lokal yang dipilih memiliki konten dan pengikut yang relevan dengan target pasar produk kita.

Salah satu contohnya adalah yang dilakukan ONIX Fragrance, sebuah merk parfum asal Jakarta. Mereka lebih memilih bekerja sama dengan YouTuber lokal, Bimo Putra Dwitya (@bimopd) yang memiliki kepribadian dan demografi followers yang sesuai dengan target pasar mereka, yaitu para anak muda metropolitan. Biaya yang digelontorkan tak sebesar artis ibukota, namun pengaruh yang diberikan sosok ini mampu membuat penjualan mereka memecahkan rekor MURI. Hebat, bukan?

Setelah mengetahui berbagai kriteria kunci yang harus dicari dalam seorang brand ambassador, maka buatlah daftar calon BA yang kira-kira sudah sesuai dengan brand kita. Selanjutnya, kita tinggal melakukan wawancara dengan para calon BA agar bisa memastikan adanya kecocokkan antara kedua belah pihak.

Ingat, seorang selebriti dengan jumlah followers banyak di medsos belum tentu dapat memberikan kita penjualan yang bagus. Kita harus pandai mencari tahu mengapa seseorang terkenal. Jika lebih karena terkait hal negatif, tentu ia tak akan banyak membantu penjualan kita karena tak ada rasa percaya dari masyarakat terhadap sosok ini. Jadi, jangan sampai salah pilih, ya!

Referensi :

  1. https://shop.rahsa.id/pages/tentang-mimpi-kami#
  2. https://www.hashmicro.com/blog/6-ways-to-choose-th...
  3. https://planable.io/blog/brand-ambassadors/
  4. https://news.republika.co.id/berita/qgh28t330/penyanyi-raisa-jadi-duta-hidrasi-keluarga-sehat#:~:text=Aqua%20menggandeng%20Raisa%20karena%20keduanya,terus%20berkarya%20dan%20melangkah%20maju.