Tantangan Wirausaha Perempuan – Dalam kehidupan masyarakat, Sahabat Wirausaha mungkin pernah melihat seorang perempuan, terutama yang sudah berkeluarga berperan melakukan banyak hal di rumah. 

Bahkan, di tengah kesibukannya, ada perempuan yang masih menyempatkan diri untuk berwirausaha. Namun, terkadang ada pula norma sosial atau aturan-aturan tidak tertulis di masyarakat yang bisa menghambat perempuan untuk berwirausaha. 

Apa saja tantangan wirausaha perempuan yang lazim dihadapi? Dan bagaimana dampaknya terhadap kemandirian ekonomi dan keberlanjutan kehidupan keluarga? Simak selengkapnya berikut ini.


Menjalankan Tugas Domestik dalam Rumah Tangga

Tantangan wirausaha perempuan yang pertama datang dari dalam rumah. Tantangan di sini maksudnya bukan berarti hal negatif, tetapi membutuhkan upaya ekstra untuk menjalankannya. Contohnya, ketika seorang perempuan wirausaha sudah berkeluarga, maka ia memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya dan tanggung jawab menjalankan bisnisnya. 

a. Mengurus Keluarga

Sudah menjadi hal yang umum di masyarakat, tugas seorang perempuan ketika sudah menikah adalah mengurus suami dan anak-anak. Mulai dari menyiapkan makanan, membersihkan rumah, dan merawat orang-orang yang tinggal di rumah, termasuk jika ada orang tua ataupun mertua. Ini menjadi tugas yang sangat penting karena membantu keluarga hidup dengan nyaman dan sehat.

b. Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Selain mengurus keluarga, menjadi ibu rumah tangga juga dituntut untuk pandai mengelola keuangan keluarga. Memastikan bahwa uang yang ada digunakan sebijak mungkin, mulai dari membeli makanan, kebutuhan sehari-hari dan menyimpannya untuk masa depan.

c. Berpartisipasi dalam Ekonomi Informal

Meskipun tugas sebagai perempuan sudah banyak, namun masih ada perempuan yang ingin membantu ekonomi keluarga melalui sektor informal. Mereka bisa bekerja dari rumah, tanpa harus terikat dengan jam kerja. Dengan pekerjaan ini, seorang perempuan tetap bisa berpenghasilan dari rumah. Misalnya dengan membuka usaha kecil-kecilan seperti membuat kue dan menjualnya kepada tetangga.

Sumber foto: pelaku bisnis 


Norma Sosial dan Aturan Masyarakat terhadap Perempuan

Tantangan wirausaha perempuan yang kedua bisa berasal dari lingkungan dan masyarakat sekitar. Meskipun perempuan masih bisa berpenghasilan dengan membuka usaha sendiri, namun ada beberapa norma sosial dan aturan di masyarakat yang bisa menghambat karir perempuan untuk bisa berkembang. Beberapa diantaranya sebagai berikut:

a. Peran Tradisional Perempuan di Rumah

Di banyak tempat, masyarakat kita masih beranggapan bahwa tugas utama perempuan adalah mengurus rumah dan keluarga. Hal ini, sedikit banyak bisa membuat perempuan sulit untuk berkembang dalam karirnya. Banyak orang yang mengharapkan mereka lebih banyak waktu di rumah bukan untuk bekerja.

b. Persepsi tentang Pekerjaan Perempuan

Ada beberapa perempuan yang memilih tetap bekerja di sektor informal seperti berwirausaha agar tetap berpenghasilan. Misalnya dengan menjahit di rumah, membuat kue, ataupun bekerja secara online. Namun, masih saja ada anggapan masyarakat yang menilai bahwa pekerjaan ini kurang “penting”. Pada akhirnya, perempuan dituntut untuk lebih fokus pada perannya di rumah mengurus keluarga. Tentu hal ini membuat perempuan merasa kurang dihargai dan didukung.

c. Kurangnya Dukungan untuk Mengembangkan Diri

Peran dan tanggung jawab perempuan di rumah terutama yang sudah berkeluarga sudah cukup besar. Porsi waktu yang digunakan untuk mengurus rumah dan keluarga pun lebih banyak. Dengan demikian, waktu untuk belajar dan mengembangkan keterampilan menjadi terbatas. Ditambah dengan kurangnya dukungan dari orang sekitar membuat perempuan seolah tidak diberi kesempatan yang sama untuk belajar ataupun mengambil kursus untuk mengembangkan keahlian baru.

d. Pandangan tentang Kesuksesan Perempuan

Meskipun perempuan sudah bekerja keras untuk menyeimbangakan antara tanggung jawabnya di rumah dan karirnya, masih saja ada stigma negatif di masyarakat. Ada pandangan bahwa perempuan yang terlalu fokus pada karirnya dianggap “melupakan” keluarganya. Pada akhirnya, pandangan seperti ini malah berpengaruh pada perkembangan karir seorang perempuan.

e. Kurangnya Pembagian Tugas di Rumah

Banyaknya tugas rumah tangga dan keluarga yang dibebankan ke perempuan membuat perempuan tidak memiliki waktu yang cukup untuk berkarir maupun berpenghasilan lewat sektor informal. Tugas rumah dan keluarga sudah banyak menyita waktu dan tenaga. Maka, peran serta pembagian tugas antara anggota keluarga menjadi sangat penting, terutama suami atau ayah dan anak-anak yang turut ikut membantu.


Cara Menyeimbangkan Peran Perempuan di Rumah dan Bisnis

Tantangan wirausaha perempuan, bagaimanapun sulitnya, tetap bisa diatasi jika kita bisa menyeimbangkannya. Meskipun tugas perempuan di rumah sudah banyak, namun tidak menutup kemungkinan perempuan masih memiliki peluang untuk tetap bekerja dan berpenghasilan. Berikut ada beberapa cara bagaimana caranya agar perempuan tetap bisa berpenghasilan sambil mengurus keluarga:

1. Membuat Jadwal Harian

Seperti halnya orang yang bekerja kantoran, perempuan yang tetap ingin berkarir dari rumah juga perlu membuat jadwal rutin seperti ini:

  • Pagi hari: Mengurus anak-anak dan menyiapkan sarapan
  • Siang hari: Bekerja di rumah, misalnya menjual kue atau bekerja di depan komputer (untuk pekerjaan online)
  • Sore hari: Menghabiskan waktu dengan anak-anak, seperti membantu anak-anak belajar ataupun sekedar main.
  • Malam hari: Persiapan untuk aktivitas di esok hari ataupun sekedar bercerita dengan anak-anak sebelum tidur.

Dengan adanya pembagian jadwal tersebut, diharapkan semua tugas bisa dikerjakan tanpa ada yang terlewat. Misalnya, seorang ibu memilih untuk membuat kue di rumah. Di pagi hari dia bisa menyiapkan sarapan untuk anak-anak terlebih dahulu.

Kemudian, setelah anak-anak berangkat sekolah, dia mulai membuat kue untuk dijual. Selanjutnya, pada saat anak-anak pulang sekolah, dia berhenti sebentar untuk menjemput dan mengurus keperluannya. Pada saat, anak-anak tidur siang, ibu bisa melanjutkan kembali pesanan kuenya.

2. Memilih Pekerjaan yang Fleksibel

Perempuan yang ingin tetap berpenghasilan bisa memilih pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah. Misalnya, seperti menjahit, menjual barang online, ataupun menjadi seorang tutor mata Pelajaran. Jadi, meskipun tetap di rumah, perempuan masih bisa mendapatkan uang dengan tetap sambil mengurus keluarga.

3. Meminta Bantuan Keluarga

Bagi perempuan yang tetap ingin berkarir, meminta bantuan keluarga bisa menjadi salah satu solusi. Dengan adanya pembagian tugas dalam keluarga, waktu perempuan untuk tetap berkarir dan mengembangkan keahliannya menjadi lebih besar. Misalnya, suami atau ayah bisa membantu mengurus anak-anak atau membersihkan rumah. Dengan demikian, para ibu tidak terlalu lelah dan bisa fokus pada pekerjaannya.

4. Memanfaatkan Waktu Luang

Selain membuat jadwal harian, perempuan yang ingin tetap berkarir di rumah juga perlu pintar memanfaatkan waktu luang. Misalnya pada saat anak-anak sedang sekolah, atau tidur siang, waktu senggang ini bisa dimanfaatkan para perempuan untuk bekerja ataupun mengembangkan keterampilannya. Jadi, meskipun waktunya singkat, namun perempuan tetap bisa menghasilkan uang ataupun mengasah keterampilannya.

5. Menjaga Keseimbangan Diri

Selain fokus pada mengurus keluarga dan bekerja, sebagai individu, seorang perempuan juga perlu untuk memperhatikan dirinya. Misalnya dengan mengurus dirinya sendiri dan kesehatannya dengan baik. Mulai dari pola makan dan pola istirahat. Dengan demikian, jika tubuhnya sehat maka aktivitas pun akan lebih mudah untuk dilakukan.

Seorang perempuan bisa tetap menghasilkan tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan memanfaatkan keterampilan, kreativitas dan teknologi, seorang perempuan masih bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga tanpa harus meninggalkan tugasnya mengurus keluarga. Meski begitu, akan ada tantangan wirausaha perempuan yang harus dihadapi sepanjang jalan. Hal terpenting adalah bagaimana cara menyeimbangakan antara keduanya dan adanya dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Jika artikel ini dirasa bermanfaat, jangan lupa share ke yang lain ya!