Sumber: Elegant Themes
Sahabat Wirausaha, pernahkah kamu mendengar istilah social capital? Apa sih yang dimaksud dengan social capital dan bagaimana contohnya? Simak pembahasan selengkapnya berikut ini.
Definisi Social Capital
Social capital atau yang juga biasa disebut dengan modal sosial merupakan sebuah rangkaian norma-norma informal atau nilai tertentu yang dimiliki suatu kelompok atau anggota masyarakat secara bersama dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Rangkaian ini didasari oleh nilai-nilai sosial, norma, serta kepercayaan yang disetujui bersama.
Singkatnya, social capital atau modal sosial adalah kepercayaan di dalam kelompok masyarakat umum yang menghasilkan sebuah kapabilitas atau kemampuan tertentu. Istilah social capital ini pertama kali diperkenalkan dalam tulisan L.J. Hainfan (1916) dengan konteks terhadap peningkatan kualitas hidup yang ditempuh dengan cara keterlibatan suatu kelompok masyarakat. Harapannya, dengan adanya social capital ini dapat memberikan dampak positif baik secara eksternal maupun internal.
Baca Juga: Apa itu Sociopreneur?
Istilah modal sosial juga dapat mengacu pada produk positif dari interaksi manusia. Hasil positif yang mungkin berwujud atau tidak berwujud, termasuk di dalamnya memuat informasi yang berguna, ide-ide inovatif, dan peluang masa depan. Social capital dapat digunakan untuk menggambarkan kontribusi terhadap keberhasilan organisasi yang dapat dikaitkan dengan hubungan dan jaringan pribadi, baik di dalam maupun di luar organisasi.
Social capital juga dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan pribadi dalam perusahaan yang membantu membangun kepercayaan dan rasa hormat di antara karyawan, yang mengarah pada peningkatan kinerja perusahaan.
Baca Juga: Tipe-tipe Struktur Kepemilikan pada
Social Enterprise
Jenis Social Capital
Peneliti melihat dua bentuk utama social capital. Pertama mengacu pada modal sosial yang diciptakan dalam kelompok dengan minat dan tujuan bersama. Asosiasi lingkungan adalah contoh yang baik tentang bagaimana sebuah modal sosial bekerja. Di sisi lain, hal tersebut menciptakan social capital lintas kelompok. Ketika kedua hal tersebut berhasil, individu dalam dua kelompok menemukan minat dan tujuan bersama dan bekerja sama untuk mencapainya.
Internet telah merevolusi social capital yang secara efektif menciptakan koneksi sosial dalam jumlah tak terbatas yang cocok untuk setiap kesempatan. Contohnya sebagai berikut.
Baca Juga: 5 Karakteristik Social Enterprise
Pengguna Airbnb, Uber, dan eBay dapat menggunakan social capital untuk membuat pilihan berdasarkan ulasan pengguna sebelumnya. Nantinya, orang yang sama berkontribusi pada social capital dengan meninggalkan ulasan mereka sendiri. Perusahaan yang memiliki situs tersebut menggunakan ulasan sebagai komponen penting dari program kontrol kualitas mereka.
Situs jejaring sosial seperti Meta (sebelumnya Facebook), memperkuat ikatan berdasarkan minat pribadi, seperti hobi, pengalaman masa lalu, kampung halaman bersama, atau majikan sebelumnya.
Media sosial juga merupakan sumber utama social capital bagi pemilik usaha kecil yang dapat memasarkan produk dan layanan mereka secara online secara efektif, jika lebih murah, daripada perusahaan besar.
Kekurangan Social Capital
Banyak orang percaya bahwa keberhasilan sebuah organisasi—apakah itu masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu—bergantung pada tingkat social capital yang tersedia. Inilah sebabnya mengapa social capital selalu dikaitkan dengan perubahan positif. Tapi pada kenyataannya, hal itu tidak selalu benar. Meskipun ada keuntungan yang berbeda dari social capital, social capital dapat digunakan untuk tujuan manipulatif atau destruktif.
Baca Juga: 7 Model Bisnis Social Enterprise
Kelompok-kelompok jahat, seperti geng dan kartel narkoba, sering menggunakan social capital untuk memperkuat ikatan di dalam kelompok dan untuk merekrut anggota baru. Demikian pula, sekelompok eksekutif perusahaan dapat berkolusi untuk memanipulasi harga pasar untuk mengusir persaingan.
Munculnya kelompok-kelompok semacam ini dapat menurunkan social capital suatu lingkungan atau kota secara keseluruhan. Penduduk dan bisnis lokal menderita, dan pelanggan potensial menghindari daerah tersebut.
Sahabat Wirausaha, sekarang sudah jelas paham kan konsep social capital? Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat untukmu ya.
Referensi: