Daftar Pemberi KUR 2025 – Pemerintah Indonesia terus memperkuat dukungannya terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahun 2025, sebanyak 46 lembaga keuangan, termasuk bank nasional, bank pembangunan daerah (BPD), koperasi, dan perusahaan pembiayaan, telah ditunjuk sebagai penyalur KUR. Langkah ini bertujuan untuk memperluas akses pembiayaan bagi UMKM di seluruh pelosok negeri.
Terkadang dibingungkan dengan pemberitaan yang simpang siur, Sahabat Wirausaha tentu perlu info terpercaya tentang lembaga apa saja telah resmi masuk daftar pemberi KUR 2025. Berikut adalah daftar lengkapnya :
Daftar Pemberi KUR 2025
Berikut adalah 46 lembaga yang masuk ke daftar pemberi KUR 2025 lengkap :
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Bank Mandiri
- Bank Negara Indonesia (BNI)
- Bank Tabungan Negara (BTN)
- Bank Central Asia (BCA)
- Bank Bukopin
- Bank Maybank Indonesia
- Bank Sinarmas
- Bank Permata
- Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
- OCBC NISP
- Bank Artha Graha Internasional
- BRI Syariah
- BRI Agroniaga
- Bank Nationalnobu
- Bank Mandiri Taspen
- BNI Syariah
- Bank Mandiri Syariah
- Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali
- BPD Kalimantan Barat
- BPD Nusa Tenggara Timur
- BPD Daerah Istimewa Yogyakarta
- BPD Sulawesi Selatan dan Barat
- BPD Sumatera Utara
- BPD Sumatera Barat (Bank Nagari)
- BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung
- Bank Jawa Barat dan Banten (BJB)
- BPD Kalimantan Selatan
- BPD Riau dan Kepulauan Riau
- Bank NTB Syariah
- BPD Lampung
- BPD Papua
- BPD Bengkulu
- BPD Kalimantan Timur dan Utara
- BPD Jambi
- BPD Jawa Tengah
- BPD Sulawesi Tenggara
- BPD Kalimantan Tengah
- BPD Sulawesi Utara dan Gorontalo
- BPD Jawa Timur
- Internusa Tribuana Citra Multi Finance
- Indosurya Inti Finance
- First Indo American Leasing
- Koperasi Obor Mas
- Kospin Jasa
- KSP Guna Prima Dana
Baca Juga: Cara Mengajukan KUR untuk UMKM: Syarat, Proses, dan Tips Agar Disetujui
Target Penyaluran KUR 2025
Setelah mengetahui daftar pemberi KUR 2025 secara lengkap, Sahabat Wirausaha juga harus mengetahui peran mereka. Pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp300 triliun pada tahun 2025, dengan fokus utama pada sektor produksi. Sektor-sektor prioritas meliputi pertanian, perikanan, industri pengolahan, konstruksi, pariwisata, dan jasa produksi lainnya. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di berbagai daerah.
Peran Bank Penyalur KUR
Sepanjang tahun 2024, bank-bank penyalur seperti BRI, BNI, Mandiri, dan Bank Syariah Indonesia menjadi ujung tombak dalam menyalurkan lebih dari Rp280 triliun dana KUR ke hampir 5 juta debitur. Tak hanya berperan sebagai lembaga pembiayaan, bank-bank ini juga aktif dalam proses edukasi, pendampingan usaha, hingga digitalisasi layanan KUR guna menjangkau pelaku usaha di daerah terpencil.
Dengan target penyaluran KUR tahun 2025 yang meningkat menjadi Rp300 triliun, bank penyalur kini dituntut tidak hanya fokus pada volume, tetapi juga pada kualitas pembiayaan. Pemerintah mendorong penyaluran KUR ke sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan agar menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
Syarat Umum Pengajuan KUR
Untuk mengajukan KUR, pelaku UMKM umumnya perlu menyiapkan dokumen-dokumen berikut:
- Fotokopi KTP elektronik
- Kartu Keluarga
- NPWP (jika pinjaman di atas Rp50 juta)
- Surat Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK) atau surat keterangan usaha lainnya
- Laporan keuangan usaha
- Rekening tabungan usaha
- Mutasi rekening
- Pas foto terbaru
- Proposal usaha
Penyaluran KUR di Tahun 2024 : Menutup Tahun dengan Catatan Positif
Tahun 2024 menjadi momentum penting bagi pelaku UMKM karena pemerintah berhasil menyalurkan KUR senilai Rp280,28 triliun kepada hampir 5 juta debitur. Angka ini bukan hanya mencerminkan pencapaian 100,10% dari target tahunan, tetapi juga menandakan kepercayaan yang terus tumbuh dari sektor perbankan dan lembaga penyalur KUR terhadap UMKM.
Lebih dari separuh dana yang disalurkan—sekitar 57,8%—berhasil masuk ke sektor produksi seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan. Ini penting, karena selama ini penyaluran kredit cenderung didominasi sektor perdagangan, sementara sektor produksi adalah motor utama penciptaan nilai tambah dan lapangan kerja.
Tak hanya itu, keberhasilan "graduasi" sebanyak 1,3 juta debitur dari skema KUR ke pembiayaan komersial menandakan bahwa banyak pelaku UMKM sudah cukup kuat untuk naik kelas dan tidak lagi bergantung pada subsidi bunga pemerintah. Ini adalah indikator sehatnya perkembangan UMKM dalam ekosistem pembiayaan nasional.
Distribusi sektor pada 2024 masih menunjukkan dominasi:
- Perdagangan: 42,7%
- Pertanian: 33,2%
- Jasa dan lainnya: 15,5%
Sementara dari sisi skema, KUR Mikro masih menjadi primadona dengan porsi 68,95%, menegaskan bahwa mayoritas pelaku usaha yang dibantu adalah usaha kecil yang sangat awal (early stage).
Baca Juga: Bukan Mimpi Lagi ! Inilah Cara Dapatkan Modal Usaha untuk Bisnis Kecil Tanpa Harus Bingung
Penyaluran KUR Hingga April 2025 : Mengejar Target
Memasuki 2025, pemerintah langsung menggebrak dengan target KUR sebesar Rp300 triliun, naik dari target tahun sebelumnya. Optimisme ini didasarkan pada tren peningkatan demand dan keberhasilan digitalisasi proses pengajuan KUR melalui platform-platform perbankan.
Namun, pada kuartal I 2025, realisasi masih menyentuh angka Rp57,51 triliun atau sekitar 19,2% dari target. Jumlah ini disalurkan kepada 1,01 juta debitur, dengan 58,9% di antaranya masuk sektor produksi—sebuah komitmen kuat untuk mendorong sektor riil dan ekonomi lokal.
Distribusi berdasarkan skema KUR hingga Maret 2025 terlihat sebagai berikut:
- KUR Mikro: Rp29 triliun (tersebar ke lebih dari 722 ribu debitur)
- KUR Kecil: Rp15 triliun (61.625 debitur)
- KUR Super Mikro: Rp36 miliar
- KUR PMI: Rp13 miliar
Meskipun penyaluran kuartal pertama terlihat lebih lambat dibanding tahun sebelumnya, namun pola ini umum terjadi di awal tahun fiskal karena proses administratif dan penyesuaian plafon subsidi. Pemerintah sendiri menyatakan akan mengakselerasi penyaluran mulai kuartal II melalui integrasi data UMKM dan program pendampingan kredit.
Dengan adanya 46 lembaga di daftar pemberi KUR 2025, pelaku UMKM memiliki lebih banyak pilihan untuk mengakses pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pemerintah berharap, melalui program ini, UMKM dapat berkembang lebih pesat dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi :
- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI (ekon.go.id )
- Bisnis.com
- Antara