Cara Menilai Risiko Usaha – Memulai bisnis itu memang seru dan penuh tantangan. Tapi, jangan cuma terpaku pada mimpi dan semangat saja, ya. Ada satu hal penting yang sering dilupakan oleh banyak pelaku usaha, terutama pemula, yaitu risk management alias manajemen risiko. Nah, salah satu bagian terpenting dari manajemen risiko adalah tahu cara menilai risiko usaha.
Menilai risiko bukan berarti kamu jadi takut untuk melangkah, tapi justru sebaliknya—dengan mengenali potensi risiko, kamu bisa lebih siap dan bisnis kamu bisa bertahan lebih lama. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 poin penting seputar cara menilai risiko usaha, lengkap dengan contoh nyata agar mudah kamu pahami dan terapkan. Yuk kita bahas!
Menilai Risiko: Tahapan Kritis dalam Mengelola Suatu Bisnis
Sebelum masuk ke 10 (sepuluh) poin utama, secara garis besar cara menilai risiko usaha terdapat dalam 3 (tiga) tahap berikut ini:
1. Identifikasi Risiko
Ketika memulai evaluasi risiko, perusahaan harus menentukan risiko yang mungkin dihadapinya. Faktor-faktor di luar perusahaan, perubahan dalam peraturan, atau bahkan ketidakpastian pasar adalah beberapa sumber risiko yang berpotensi terjadi dalam usaha. Maka, perusahaan dapat mempelajari lingkup risiko yang dihadapi melalui identifikasi risiko secara komprehensif atau mendalam.
2. Evaluasi dan Analisis Risiko
Setelah identifikasi, risiko harus segera dievaluasi dan dianalisis untuk mengetahui bagaimana hal tersebut dapat berdampak pada bisnis. Hal tersebut memerlukan penilaian kerentanan organisasi terhadap risiko tertentu, serta risiko yang mungkin terjadi. Analisis risiko yang baik memungkinkan manajemen memprioritaskan risiko sesuai dengan tingkat urgensi dan konsekuensi.
3. Mitigasi Risiko
Setelah risiko dinilai, langkah selanjutnya adalah membuat rencana untuk mengurangi risiko. Hal ini termasuk dalam pembuatan rencana tindakan yang efektif untuk meminimalisir atau menghindari dampak risiko. Mitigasi risiko dapat mencakup perubahan pada operasi perusahaan, layanan asuransi, diversifikasi portofolio, serta tindakan lainnya yang sesuai dengan fitur risiko yang diidentifikasi.
Baca Juga: 8 Panduan Mengevaluasi Strategi Bisnis untuk Meningkatkan Hasil Penjualan
10 Langkah Menilai Risiko Usaha yang Bisa Dilakukan
Dari 3 (tiga) tahap di atas, selanjutnya kita akan mempelajari secara detail cakupan dari setiap tahapnya dalam 10 langkah menilai risiko usaha dalam pembahasan berikut:
1. Pahami Jenis Risiko yang Bisa Terjadi
Langkah pertama dalam cara menilai risiko usaha adalah mengenali berbagai jenis risiko yang mungkin muncul. Secara umum, risiko usaha bisa dikategorikan menjadi:
- Risiko operasional;
- Risiko finansial;
- Risiko hukum;
- Risiko pasar; serta
- Risiko teknologi.
Contoh:
Kamu punya bisnis kuliner. Risiko operasionalnya bisa berupa kerusakan alat masak, risiko finansialnya bisa berupa cash flow yang terganggu, dan risiko hukum bisa terjadi jika kamu tidak memiliki izin usaha atau melanggar regulasi kesehatan makanan.
2. Lakukan Identifikasi Risiko Secara Menyeluruh
Sahabat Wirausaha, setelah tahu jenis-jenis risiko, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi risiko-risiko spesifik dalam bisnis kamu. Buat daftar risiko berdasarkan aktivitas harian, pemasok, pelanggan, hingga pihak ketiga yang terlibat.
Contoh:
Dalam bisnis online shop, risiko bisa muncul dari pengiriman yang terlambat, barang rusak saat pengiriman, hingga sistem website yang down saat promo besar-besaran. Identifikasi ini menjadi bagian penting dari cara menilai risiko usaha karena kamu akan tahu apa saja yang perlu diantisipasi.
3. Analisis Kemungkinan dan Dampak Risiko
Setelah risiko diidentifikasi, kamu perlu menganalisis seberapa besar kemungkinan risiko itu terjadi dan seberapa besar dampaknya terhadap bisnis kamu.
Contoh:
Misalnya, risiko “supplier telat kirim barang” bisa saja memiliki kemungkinan risiko tingkat sedang, tapi dampaknya besar karena bisa menghentikan produksi. Dengan menganalisis ini, kamu bisa tahu mana risiko yang paling perlu ditangani lebih dulu.
Perlu diketahui, hal ini merupakan tahap kritis dalam cara menilai risiko usaha karena akan memengaruhi prioritas dalam penanganannya.
Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!
4. Buat Matriks Risiko
Matriks risiko atau risk matrix membantu kamu memetakan risiko berdasarkan tingkat kemungkinan dan dampaknya. Matriks ini bisa berbentuk tabel sederhana berisi kategori seperti:
- Tinggi;
- Sedang; hingga
- Rendah.
Contoh:
Kamu menempatkan risiko “kerusakan mesin produksi” di kategori tinggi karena kemungkinan terjadinya sering dan dampaknya besar. Sementara risiko “komplain pelanggan karena kemasan” mungkin di kategori sedang. Dengan cara ini, cara menilai risiko usaha jadi lebih terstruktur dan mudah dipahami.
5. Gunakan Data Historis
Sahabat Wirausaha, pengalaman masa lalu bisa jadi guru terbaik. Jika kamu sudah pernah mengalami kendala atau punya data dari bisnis serupa, gunakan itu sebagai dasar untuk menilai risiko.
Contoh:
Dalam tiga bulan terakhir, toko kamu mengalami penurunan omzet saat musim hujan karena pelanggan malas datang. Ini bisa kamu masukkan ke dalam risiko musiman. Jadi, cara menilai risiko usaha juga melibatkan analisis tren atau pola dari masa lalu.
6. Lakukan Benchmarking dengan Bisnis Sejenis
Kamu juga bisa melihat risiko-risiko yang sering terjadi di industri sejenis untuk memperkaya daftar risiko yang mungkin muncul di bisnis kamu.
Contoh:
Jika kamu bergerak di bidang logistik, kamu bisa mempelajari risiko yang dihadapi oleh jasa pengiriman lainnya seperti keterlambatan karena cuaca ekstrem atau kecelakaan di jalan. Ini membantu memperluas perspektif kamu dalam cara menilai risiko usaha.
7. Libatkan Tim dalam Proses Penilaian Risiko
Kalau kamu sudah punya tim, jangan ragu untuk melibatkan mereka dalam proses ini. Setiap divisi biasanya punya pandangan berbeda tentang risiko yang mereka hadapi.
Contoh:
Tim keuangan mungkin melihat risiko keterlambatan pembayaran dari klien, sementara tim operasional lebih fokus pada stok bahan baku. Melibatkan tim akan membuat cara menilai risiko usaha jadi lebih menyeluruh dan efektif.
Baca Juga: 15 Panduan Lengkap Memulai Bisnis Modal Kecil Dengan Risiko Rendah
8. Prioritaskan Risiko Berdasarkan Skor
Dari semua risiko yang sudah diidentifikasi dan dianalisis, kamu bisa memberi skor dan memprioritaskan penanganan. Ini akan membantu dalam penyusunan rencana mitigasi.
Contoh:
Jika skor risiko kebakaran gudang adalah 9 (dari skala 1–10) dan risiko kerusakan alat produksi adalah 7, maka kamu harus lebih dulu menyiapkan sistem keamanan gudang dan asuransi. Proses ini sangat penting dalam cara menilai risiko usaha agar kamu tidak membuang sumber daya secara sembarangan.
9. Evaluasi dan Review Secara Berkala
Risiko tidak bersifat statis. Bisnis berkembang, kondisi pasar berubah, dan teknologi terus berkembang. Oleh karena itu, proses penilaian risiko harus dilakukan secara berkala.
Contoh:
Tiga bulan lalu, kamu tidak menganggap serius risiko cyber attack. Tapi setelah terjadi gangguan di website kompetitor akibat peretasan, kamu mulai meninjau ulang sistem keamanan siber bisnis kamu. Proses evaluasi ini adalah bagian integral atau tidak terpisahkan dari cara menilai risiko usaha.
Baca Juga: 10 Cara Menilai Apakah Strategi Bisnis Sudah Sesuai Target
10. Siapkan Rencana Mitigasi dan Kontinjensi
Setelah menilai risiko, jangan lupa menyiapkan rencana mitigasi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko dan rencana penangannya jika risiko yang dimaksud benar-benar terjadi.
Contoh:
Untuk mengantisipasi risiko kehilangan data pelanggan, kamu bisa menyiapkan cloud backup. Untuk risiko kehabisan stok karena supplier bermasalah, kamu bisa siapkan alternatif supplier. Semua ini adalah wujud nyata dari penerapan cara menilai risiko usaha secara proaktif.
Sahabat Wirausaha, menjalankan bisnis tanpa risiko itu mustahil. Tapi menjalankan bisnis tanpa menilai risiko? Nah, justru hal itu yang bahaya! Dengan memahami cara menilai risiko usaha, kamu tidak hanya bisa menghindari kerugian besar, tapi juga menciptakan bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
Ingat, tidak semua risiko bisa dicegah, tapi semua risiko bisa dipersiapkan dan dikelola. Jadi, yuk mulai terapkan langkah-langkah di atas sekarang juga pada bisnis yang kamu jalankan. Sukses selalu, ya!
Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM