Apa Itu Day TradingPernah dengar cerita orang yang beli saham pagi, lalu jual sore harinya dan langsung cuan? Atau malah rugi karena harga tiba-tiba jatuh? Nah, itulah yang dinamakan day trading, yaitu sebuah strategi dagang yang secepat roller coaster, tapi juga bikin penasaran banyak orang, termasuk pelaku UMKM yang mulai melek investasi.

Tapi sebenarnya, apa itu day trading? Bagaimana asal usulnya? Apakah ini cuma untuk anak muda yang suka "main saham" atau bisa juga bermanfaat untuk pelaku bisnis kecil? Yuk, kita kupas tuntas lewat penjelasan berikut ini.


Apa Itu Day Trading?

Secara sederhana, day trading adalah strategi jual-beli saham, kripto, atau instrumen keuangan lainnya dalam waktu sangat singkat — biasanya dalam satu hari. Artinya, semua posisi beli dijual kembali sebelum pasar tutup, sehingga tidak ada posisi "menginap".

Tujuannya? Mengambil untung dari fluktuasi harga jangka pendek. Bisa dari kenaikan harga (buy low, sell high) atau penurunan harga (short selling). Dalam dunia finansial, day trader dikenal sebagai "pedagang harian" yang sangat aktif memantau grafik, berita ekonomi, dan tren harga — bahkan detik demi detik.

Day trading mulai populer di tahun 1990-an, ketika teknologi internet mulai memungkinkan investor ritel (bukan cuma bank besar) untuk mengakses pasar saham secara real-time.

Sebelumnya, jual-beli saham hanya bisa dilakukan melalui telepon dengan perantara broker. Tapi setelah munculnya platform online seperti E*TRADE di AS, banyak orang biasa ikut terjun ke pasar modal dengan cepat dan murah. Sejak saat itu, strategi day trading tumbuh pesat, terutama setelah krisis finansial 2008, lalu makin booming di era pandemi saat banyak orang mencari penghasilan tambahan dari rumah.

Baca Juga: Apa Itu Swing Trading? Strategi Jual Beli Saham Buat yang Nggak Suka Duduk Manis Seharian


Peran Day Trading Dalam Ekonomi

Setelah memahami apa itu Day Trading, kita juga harus tahu bahwa strategi ini tak hanya sekadar "main saham kilat", tapi punya beberapa fungsi spesifik, seperti:

1. Mencari Cuan Harian

Day trading memungkinkan keuntungan cepat — meskipun risikonya juga tinggi. Cocok untuk orang yang paham membaca pasar dan bisa membuat keputusan cepat.

2. Meningkatkan Likuiditas Pasar

Aktivitas jual beli cepat dari para day trader membuat pasar lebih aktif dan likuid, terutama di saham-saham populer.

3. Diversifikasi Pendapatan

Bagi sebagian orang, terutama freelancer atau pelaku UMKM, day trading bisa jadi sumber pendapatan tambahan di luar bisnis utama.


Penerapan Day Trading di Masa Kini

Day trading kini bisa diakses siapa saja berkat aplikasi seperti Ajaib, Stockbit, Bibit, dan Binance. Cukup punya HP, internet, dan akun sekuritas, kamu bisa mulai trading dari rumah. Beberapa instrumen populer untuk day trading:

  • Saham LQ45: Pergerakan harganya cukup aktif.
  • Kripto seperti Bitcoin dan Ethereum: Fluktuatif, tapi potensi cuannya besar.
  • Forex (valas): Sangat likuid dan buka 24 jam.

Hubungan Day Trading dengan Dunia UMKM

Mungkin muncul pertanyaan: "Apa hubungannya day trading dengan usaha kecil kayak jualan kue, cuci motor, atau bisnis fashion lokal?"

1. Sumber Pendanaan Alternatif

Dalam banyak kasus, pelaku UMKM sering mengalami keterbatasan modal. Nah, sebagian pelaku bisnis memanfaatkan day trading sebagai sumber pendanaan tambahan — tentu dengan pendekatan yang terukur.

Contoh kasus:

  • Yusuf, pemilik warung kopi di Bandung, menyisihkan 10% dari omzet bulanannya untuk modal trading saham blue chip seperti BBRI dan TLKM. Hasil day trading selama 3 bulan dipakainya untuk renovasi interior kedai tanpa perlu pinjam bank.

Menurut survei dari IDN Financials (2023), lebih dari 20% investor ritel di Indonesia berasal dari kalangan pelaku UMKM atau pekerja mandiri.

2. Melatih Disiplin dan Manajemen Risiko

Salah satu kunci sukses day trading adalah kemampuan mengelola risiko, membaca pasar, dan disiplin cut loss — skill yang juga sangat penting dalam mengelola bisnis.

Contoh relevan:

  • Seorang pengusaha konveksi kecil di Solo mempraktikkan prinsip “stop loss” dari day trading untuk mengontrol biaya produksi. Jika bahan baku naik lebih dari 5%, ia langsung cari alternatif supplier untuk menjaga margin. Mentalitas ini ia pelajari dari pengalaman rugi saat trading kripto.

3. Diversifikasi Penghasilan di Era Digital

Pandemi COVID-19 jadi pemicu banyak pelaku UMKM beradaptasi ke digital. Salah satunya dengan mencari pendapatan tambahan dari online trading.

Menurut laporan Tokocrypto x Katadata Insight Center (2023), sekitar 15% pengguna platform kripto di Indonesia adalah pelaku UMKM dan pedagang online. Mereka menjadikan day trading sebagai cara untuk mendiversifikasi penghasilan harian.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!


Kelebihan Day Trading

1. Potensi Keuntungan Tinggi dalam Waktu Singkat

Day trading bisa menghasilkan return harian antara 1–5% tergantung strategi dan kondisi pasar. Dalam seminggu, akumulasi keuntungannya bisa sangat signifikan.

2. Modal Awal Bisa Kecil

Banyak platform sekarang mengizinkan kamu mulai trading dengan Rp100.000 – Rp1 juta. Cocok untuk pemula atau pelaku UMKM yang ingin coba dulu.

3. Fleksibilitas Waktu

Kamu bisa memilih jam trading sendiri — pagi, siang, atau sore. Sangat cocok untuk orang dengan bisnis atau pekerjaan utama lain.

4. Tidak Terikat Jangka Panjang

Berbeda dengan investasi saham yang bisa berlangsung tahunan, day trading memberi fleksibilitas tinggi untuk keluar masuk pasar dalam waktu singkat.


Kekurangan dan Risiko Day Trading

1. Sangat Fluktuatif dan Berisiko

Karena mengandalkan pergerakan harga jangka pendek, peluang rugi besar juga tinggi. Salah ambil posisi bisa bikin dana ludes dalam hitungan menit.

2. Butuh Fokus dan Disiplin Tinggi

Day trader harus bisa membaca grafik (chart), analisis teknikal, dan berita pasar. Gak bisa asal tebak-tebakan.

3. Biaya Transaksi Menumpuk

Setiap transaksi kena biaya (fee broker). Jika terlalu sering, keuntungan bisa tergerus biaya ini.

4. Dapat Mengganggu Fokus Bisnis Utama

Untuk pelaku UMKM, terlalu sibuk day trading bisa mengganggu fokus dalam mengelola bisnis inti, apalagi kalau belum punya tim.


Data dan Fakta Menarik Tentang Day Trading

  • Menurut Statista, 60% trader ritel aktif adalah pria berusia 25–40 tahun, dan semakin banyak yang berasal dari Asia Tenggara.
  • Laporan dari CME Group menunjukkan bahwa rata-rata trader profesional hanya menghasilkan 1–3% per bulan secara konsisten. Artinya, day trading bukan jalan cepat jadi kaya, tapi butuh strategi matang.
  • Di Indonesia, lonjakan pembukaan akun saham melonjak dari 1,6 juta (2019) ke lebih dari 11 juta akun (2023) menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) — sebagian besar digunakan untuk transaksi jangka pendek.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Instrumen Investasi Untuk UMKM: Emas, Saham, Tanah, dan Kripto


Tips Praktis Bagi UMKM yang Tertarik Mencoba Day Trading

  1. Mulai dari Akun Simulasi – Banyak platform punya akun demo yang hanya memberikan simulasi tanpa harus menyetor modal. Artinya, kita bisa latihan terlebih dulu tanpa risiko.
  2. Gunakan Dana Dingin – Jangan gunakan uang modal bisnis atau kebutuhan pokok.
  3. Buat Jadwal Trading Terpisah – Hal ini dilakukan agar kegiatan trading tidak bentrok dengan operasional bisnis.
  4. Tetapkan Target Harian & Stop Loss – Disiplin batas untung-rugi biar gak kalap.
  5. Terus Belajar – Ikuti edukasi gratis dari sekuritas, komunitas trader, atau baca e-book yang berkaitan.

Day trading itu seperti berdagang di pasar super cepat — risiko tinggi, tapi peluangnya juga nyata. Untuk pelaku UMKM, ini bisa jadi alat tambahan untuk mendiversifikasi penghasilan, melatih kejelian pasar, dan membangun mental bisnis yang lebih tangguh.

Hanya saja, harus diingat bahwa day trading bukan jalan pintas jadi kaya, melainkan ladang belajar buat yang siap terjun dengan ilmu dan disiplin.Jika kamu merasa cocok dan tertarik belajar, maka kenapa tidak dicoba? Yang penting, jangan taruh semua telur di satu keranjang dan  tetap utamakan bisnismu, ya!

Referensi :

  1. Investopedia – What Is Day Trading?
    https://www.investopedia.com/terms/d/daytrading.asp
  2. CNBC – How Day Trading Works
    https://www.cnbc.com/select/what-is-day-trading
  3. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) – Data Investor Saham Indonesia https://www.ksei.co.id
  4. CME Group – Retail Trading Statistics https://www.cmegroup.com
  5. Bloomberg – The Rise of Retail Traders in Asia
    https://www.bloomberg.com