Apa Itu Google Analytics Pernah nggak, kamu merasa penasaran tentang siapa saja yang sering mampir ke website tokomu? Mereka datang dari mana? Produk mana yang paling banyak dilihat tapi nggak dibeli? Atau, kenapa traffic naik di hari Senin tapi turun drastis di akhir pekan?

Kalau pertanyaan-pertanyaan itu pernah terlintas di pikiranmu, artinya kamu sudah selangkah lebih dekat dengan data-driven business decision. Alias, Dan jawabannya bisa ditemukan lewat satu alat yang sangat populer, yaitu Google Analytics. Tapi, sebenarnya apa itu Google Analytics? Yuk, kupas tuntas di sini!


Apa Itu Google Analytics?

Google Analytics adalah platform gratis dari Google yang berfungsi untuk melacak dan menganalisis perilaku pengunjung di situs web atau aplikasi. Dengan alat ini, pemilik bisnis bisa tahu dari mana saja pengunjung datang, halaman mana yang paling banyak dikunjungi, berapa lama mereka menghabiskan waktu di situs, sampai pada tindakan apa yang mereka ambil sebelum keluar dari situs.

Singkatnya, Google Analytics seperti CCTV digital yang memantau gerak-gerik pengunjung, tapi dalam bentuk data statistik yang bisa kamu olah jadi strategi pemasaran dan peningkatan penjualan.

Menurut laporan dari W3Techs, pada 2024, lebih dari 84% website yang menggunakan tool analytics memilih Google Analytics. Ini bukan angka kecil, dan ini menunjukkan betapa pentingnya alat ini di dunia digital.

Baca Juga: Apa Itu Payment Gateway? Teknologi Penting yang Menjadi Jembatan Transaksi Digital Bisnismu


Bagaimana Cara Kerja Google Analytics?

Supaya kamu makin paham apa itu Google Analytics, mari kita bahas cara kerjanya secara sederhana:

  1. Kode Pelacakan: Saat kamu mendaftarkan situsmu ke Google Analytics, kamu akan diberi potongan kode JavaScript. Kode ini harus dipasang di setiap halaman website.
  2. Pengumpulan Data: Saat seseorang mengunjungi websitemu, kode tersebut mengumpulkan data tentang perilaku mereka (misal: halaman mana yang mereka buka, berapa lama mereka tinggal, perangkat apa yang digunakan).
  3. Pengolahan Data: Data mentah yang terkumpul kemudian diolah oleh server Google untuk menghasilkan laporan yang mudah dibaca.
  4. Penyajian Laporan: Kamu bisa membuka dashboard Google Analytics dan melihat data tersebut dalam bentuk grafik, tabel, dan diagram yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan.

Dengan pemahaman dasar ini, kamu mulai bisa menjawab banyak pertanyaan strategis. Misalnya: dari mana asal pengunjung yang paling banyak beli? Apakah kampanye iklan Facebook kita berhasil? Produk mana yang membuat orang paling lama bertahan di situs?


Fitur-Fitur Utama Google Analytics

Untuk menjawab pertanyaan “apa itu Google Analytics” secara lebih mendalam, penting juga untuk tahu fitur-fitur utama yang bisa kamu manfaatkan:

1. Real-Time Report

Menampilkan siapa saja yang sedang aktif di situsmu secara langsung. Berguna banget kalau kamu sedang menjalankan acara flash sale atau live shopping.

2. Audience Overview

Kamu bisa melihat data demografis, geografi, perangkat yang digunakan, bahkan minat pengunjung.

3. Acquisition Report

Melacak asal trafik website, apakah dari Google Search, media sosial, email marketing, atau langsung mengetik URL-mu.

4. Behavior Report

Menunjukkan halaman mana yang paling banyak dikunjungi, berapa lama pengunjung bertahan, dan di mana mereka paling sering ‘kabur’.

5. Conversion Tracking

Ini bagian penting! Google Analytics memungkinkanmu melacak konversi, seperti pembelian produk, pengisian formulir, atau klik tombol tertentu.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!


Apa Manfaat Google Analytics untuk UMKM?

Sekarang kita masuk ke bagian yang paling relevan buat kamu, para pelaku UMKM. Apa gunanya pusing-pusing belajar apa itu Google Analytics? Berikut adalah beberapa manfaat dan kegunaannya untuk UMKM :

1. Membantu Mengerti Perilaku Konsumen

Dengan tahu halaman mana yang paling banyak dilihat atau seberapa besar bounce rate suatu produk, kamu bisa memutuskan apakah perlu mengganti foto produk, mengubah copywriting, atau memperbaiki kecepatan loading situs.

Contoh:

Sebuah UMKM fashion muslim bernama Hijabify melihat dari Google Analytics bahwa pengunjung mereka rata-rata hanya menghabiskan waktu 10 detik di halaman produk dan langsung keluar. Ternyata, setelah dicek lebih dalam, ukuran gambar produknya terlalu kecil dan deskripsinya minim. Setelah memperbaiki tampilan dan menambahkan detail seperti bahan, ukuran, dan testimoni, bounce rate turun 40% dan waktu kunjungan meningkat 2 kali lipat.

2. Mengetahui Efektivitas Iklan

Bayangkan kamu menghabiskan Rp1 juta untuk iklan di Instagram dan Rp1 juta untuk Google Ads. Tanpa data, kamu nggak tahu mana yang menghasilkan lebih banyak penjualan. Tapi dengan Google Analytics, kamu bisa langsung lihat sumber mana yang konversinya paling tinggi.

UMKM kuliner Rendang Mak Yati mengeluarkan anggaran iklan Rp1 juta untuk Instagram Ads dan Rp1 juta untuk Google Ads. Setelah 1 minggu, lewat laporan Acquisition di Google Analytics, mereka melihat bahwa 75% pengunjung yang membeli berasal dari Google Ads, sedangkan dari Instagram hanya klik-klik tanpa beli. Maka di minggu berikutnya, mereka alihkan 80% anggaran ke Google Ads dan hasilnya penjualan naik 3 kali lipat.

3. Menyesuaikan Strategi Konten

Kamu punya blog di website? Melalui Google Analytics, kamu bisa tahu artikel mana yang paling banyak dibaca. Ini membantu menentukan topik konten selanjutnya.

UMKM kerajinan tangan Kayu Kreatif punya blog di website mereka. Lewat Google Analytics, mereka menemukan bahwa artikel berjudul “Cara Merawat Furnitur Kayu Agar Awet” punya 5x lebih banyak pengunjung dibanding artikel lainnya. Akhirnya mereka rutin membuat konten seputar perawatan kayu dan menambahkan link ke produk poles kayu buatan mereka. Strategi ini meningkatkan penjualan produk poles sebanyak 60% dalam 2 bulan.

4. Optimasi SEO

Dengan laporan kata kunci dan halaman populer, kamu bisa mengatur strategi SEO yang lebih tepat sasaran dan meningkatkan ranking pencarian.

Contoh:

UMKM skincare lokal Cantika Botanica ingin meningkatkan traffic organik. Dengan Google Analytics dan Google Search Console, mereka menemukan bahwa banyak orang mencari “serum untuk kulit kusam”. Mereka kemudian membuat halaman khusus dengan judul “Serum Alami untuk Kulit Kusam dan Berminyak” dan mengoptimalkan halaman tersebut. Hasilnya? Halaman itu muncul di halaman pertama Google dalam 3 minggu dan membawa 2.000 pengunjung baru per bulan tanpa biaya iklan.

Baca Juga: Apa Itu Auto Debit: Solusi Pembayaran Otomatis yang Bikin Bisnis Lebih Mudah


Perbedaan Google Analytics Versi Lama dan GA4

Sebagai tambahan untuk memahami apa itu Google Analytics, kamu juga perlu tahu bahwa saat ini Google sudah mengganti versi lama (Universal Analytics) dengan yang baru bernama Google Analytics 4 (GA4). Berikut adalah beberapa perbedaannya jika dirangkum dalam bentuk tabel :

Fitur

Universal Analytics

GA4

Model data

Session-based

Event-based

Pelacakan aplikasi

Terbatas

Terintegrasi

Laporan default

Lengkap

Lebih kustom

Durasi cookie

Tidak fleksibel

Lebih pendek, sesuai privasi

Buat kamu yang baru mau mulai, disarankan langsung menggunakan GA4 karena versi lama sudah tidak mendukung pelacakan sejak 1 Juli 2023.


Cara Mengintegrasikan Google Analytics ke Website UMKM

Biar artikel ini makin praktis, ini dia langkah-langkah memasang Google Analytics:

  1. Daftar di analytics.google.com
  2. Buat akun dan properti untuk websitemu.
  3. Salin kode pelacakan yang diberikan.
  4. Tempelkan kode itu di  setiap halaman situsmu (bisa lewat CMS seperti WordPress, Shopify, dll).
  5. Tunggu beberapa jam, lalu mulai lihat datanya di dashboard.

Kalau kamu pakai CMS seperti WordPress, biasanya sudah ada plugin seperti “MonsterInsights” yang bisa bantu proses ini lebih mudah tanpa harus menyentuh kode.

Baca Juga: Apa Itu Virtual Account: Solusi Pembayaran Digital yang Makin Populer di Dunia Bisnis


Tantangan dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Meskipun bermanfaat, ada beberapa tantangan dalam menggunakan Google Analytics:

  • Butuh waktu belajar: Tampilan dashboard bisa membingungkan bagi pemula.
  • Isu privasi: Pastikan kamu memasang notifikasi cookie di website agar tidak melanggar peraturan privasi pengguna.
  • Overthinking data: Terlalu banyak data bisa bikin kamu kebingungan menentukan prioritas. Fokuslah pada metrik yang relevan dengan bisnismu.

Saat ini, memahami apa itu Google Analytics bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Di era digital seperti sekarang, data adalah bahan bakar utama untuk membuat keputusan yang cerdas dan hemat biaya.

Google Analytics memungkinkanmu mengenal konsumenmu lebih dalam tanpa perlu bertanya langsung. Kamu bisa tahu kebutuhan mereka, preferensi mereka, bahkan kendala yang mereka alami di websitemu.

Sebagai pelaku UMKM, ini bisa jadi keunggulan kompetitif yang jarang dimanfaatkan. Saat pesaingmu masih menebak-nebak strategi, kamu sudah punya arah yang jelas berdasarkan data.

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM. 

Referensi:

  1. Google Analytics Help Center: https://support.google.com/analytics
  2. W3Techs - Usage Statistics: https://w3techs.com
  3. Google Marketing Platform Blog: https://blog.google/products/marketingplatform/analytics