Sahabat Wirausaha pasti sudah sering mendengar istilah UMKM, bukan? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ini memang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Namun, dari ketiga kategori tersebut, usaha menengah seringkali masih kurang mendapat sorotan padahal punya peran besar dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Nah, di artikel ini, kita akan membahas secara naratif dan menyeluruh mengenai contoh usaha menengah, lengkap dengan deskripsi detail dari setiap jenisnya. Siapa tahu, setelah membacanya, kamu jadi terinspirasi untuk naik kelas dari usaha mikro atau kecil menjadi usaha menengah yang lebih mapan dan berdampak besar!


Apa Itu Usaha Menengah?

Sebelum membahas contoh usaha menengah, mari kita pahami dulu definisinya. Menurut PP No.7 Tahun 2021, usaha menengah adalah jenis usaha produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha, yang memiliki modal pendirian Rp5-10 Miliar atau memiliki omzet tahunan antara Rp15-50 Miliar.

Dalam praktiknya, usaha menengah biasanya sudah memiliki struktur organisasi yang lebih rapi, jumlah karyawan bisa mencapai puluhan hingga ratusan orang, serta memiliki kemampuan untuk ekspansi usaha ke wilayah yang lebih luas, bahkan ekspor.

Baca Juga: 7 Ide Bisnis Homemade yang Menjanjikan dengan Modal Terjangkau


Kategori Usaha Menengah dan Contohnya

Berikut ini lima kategori usaha menengah yang umum dijumpai di Indonesia, lengkap dengan contoh usaha menengah yang menggambarkan karakteristik unik dari masing-masing sektor.

1. Usaha Menengah di Bidang Manufaktur

Sektor manufaktur adalah tulang punggung industri, dan banyak usaha menengah tumbuh di sektor ini. Mereka memproduksi barang dalam jumlah besar dan menjualnya ke distributor, pengecer, atau langsung ke konsumen. Contohnya adalah berikut:

a. Pabrik Makanan Ringan Lokal

Usaha menengah ini memproduksi keripik, kue kering, atau camilan khas daerah dalam skala besar. Biasanya sudah memiliki pabrik mini, mesin produksi otomatis, dan jaringan distribusi nasional.

b. Industri Tekstil dan Garmen

Mengelola produksi pakaian dalam jumlah ribuan per bulan, memasok butik hingga supermarket. Beberapa bahkan sudah menerima order ekspor.

c. Produsen Perabot Rumah Tangga

Menggunakan mesin press, pemotong, dan alat produksi lainnya untuk membuat furniture dari kayu atau plastik dalam jumlah besar.

d. Usaha Percetakan dan Packaging

Melayani percetakan kemasan, label produk, dan kebutuhan industri lain. Umumnya memiliki mesin cetak offset dan digital skala besar.

e. Pembuatan Produk Kecantikan Herbal 

Dengan izin BPOM dan sistem produksi semi-industri, produk seperti sabun, serum, dan masker alami diproduksi secara massal dan dipasarkan secara nasional.

Sahabat Wirausaha, dari lima contoh usaha menengah di atas, kamu bisa melihat bahwa skala produksi dan manajemen yang profesional adalah ciri khas usaha menengah di sektor manufaktur.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

2. Usaha Menengah di Bidang Perdagangan

Perdagangan masih menjadi sektor dominan dalam ekosistem UMKM, termasuk usaha menengah. Mereka berperan sebagai distributor besar atau agen utama suatu produk. Contoh usaha menengah di bidang perdagangan:

a. Distributor Bahan Pokok

Menyalurkan beras, gula, minyak, dan kebutuhan pokok ke toko-toko grosir dan ritel. Mereka biasanya memiliki gudang besar dan armada logistik sendiri.

b. Grosir Elektronik

Menjual barang elektronik seperti ponsel, televisi, hingga komputer ke berbagai toko ritel. Usaha ini memerlukan modal besar dan kerja sama dengan brand besar.

c. Perdagangan Bahan Bangunan

Menjual semen, keramik, besi, dan cat dalam jumlah besar ke proyek konstruksi. Biasanya terlibat juga dalam tender proyek pemerintah atau swasta.

d. Eksportir Produk Lokal

Seperti kerajinan tangan, batik, kopi, dan rempah-rempah. Usaha ini fokus pada pasar luar negeri dan membutuhkan kemampuan manajemen ekspor.

e. Agen Farmasi dan Alat Kesehatan

Mengedarkan obat-obatan dan alat kesehatan dari pabrik ke apotek dan rumah sakit. Tentu memerlukan izin khusus dan tata kelola yang ketat.

Dengan lima contoh usaha menengah ini, kamu bisa melihat bagaimana perdagangan dalam skala besar membutuhkan sistem logistik dan jaringan kemitraan yang kuat.

3. Usaha Menengah di Bidang Jasa

Jasa adalah sektor yang fleksibel dan terus tumbuh, terutama seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Contoh usaha menengah di bidang jasa:

a. Layanan Logistik dan Ekspedisi

Menyediakan jasa pengiriman antarkota atau antarprovinsi dengan armada sendiri. Beberapa di antaranya juga terintegrasi dengan aplikasi digital.

b. Perusahaan Konsultan Bisnis

Melayani kebutuhan korporasi dalam hal manajemen, keuangan, hingga teknologi informasi. Biasanya memiliki tim ahli dan klien dari sektor swasta dan pemerintah.

c. Pusat Pelatihan dan Kursus Profesional

Seperti pelatihan IT, bahasa asing, atau keahlian teknis lainnya. Skala usahanya bisa mencakup beberapa cabang di kota-kota besar.

d. Penyedia Layanan Kesehatan Alternatif

Seperti klinik akupuntur, terapi herbal, atau pusat kebugaran yang dikelola secara profesional dan memiliki izin resmi.

e. Jasa Produksi Konten Digital

Studio kreatif yang memproduksi video iklan, animasi, desain grafis, dan media sosial untuk perusahaan besar. Biasanya dilengkapi peralatan produksi canggih dan tim kreatif solid.

Nah, Sahabat Wirausaha, sektor jasa ini menawarkan peluang besar karena modal awalnya relatif fleksibel namun hasilnya bisa maksimal jika dikelola dengan baik.

Baca Juga: Tips dan Trik Manajemen Tim Kecil untuk UMKM Agar Semakin Produktif

4. Usaha Menengah di Bidang Pertanian dan Perikanan

Bidang ini juga tidak kalah menarik. Banyak usaha menengah yang sukses di sektor agribisnis dan menjadi penyuplai utama bahan pangan. Contoh usaha menengah di bidang pertanian dan perikanan:

a. Budidaya Sayuran Organik Skala Besar

Menggunakan sistem pertanian modern seperti hidroponik atau greenhouse. Hasil panennya disuplai ke supermarket atau diekspor.

b. Perkebunan Kopi dan Pengolahan Pasca-Panen

Mengelola kebun kopi dengan tenaga kerja tetap dan mesin pengolahan untuk menghasilkan biji kopi siap jual.

c. Peternakan Ayam Petelur Modern

Memiliki ribuan ekor ayam dengan sistem kandang baterai dan manajemen pakan otomatis. Telurnya didistribusikan secara nasional.

d. Pembudidayaan Ikan Air Tawar

Seperti nila, lele, dan patin dalam kolam terpal atau bioflok skala besar. Produknya dijual ke pasar, restoran, atau industri pengolahan.

e. Pengolahan Hasil Laut

Mengolah ikan, cumi, atau udang menjadi produk beku atau makanan siap saji untuk kebutuhan ekspor.

Contoh usaha menengah ini menunjukkan bahwa sektor agribisnis bisa sangat menjanjikan jika dilakukan dengan teknologi dan manajemen modern.

Baca Juga: 6 Cara Riset dan Pengembangan Produk dengan Budget Terbatas untuk UMKM

5. Usaha Menengah Kreatif dan Digital

Terakhir, ada sektor ekonomi kreatif dan digital yang kini sedang naik daun. Cocok buat kamu yang punya jiwa inovatif dan adaptif terhadap teknologi. Contoh usaha menengah di sektor ini:

a. Start-up Edukasi Digital

Menyediakan platform belajar online dengan ribuan pengguna dan konten berkualitas. Dikelola oleh tim pengembang dan pendidik profesional.

b. Studio Game Developer

Menciptakan game mobile atau desktop yang bisa menembus pasar internasional. Biasanya berawal dari tim kecil yang berkembang menjadi perusahaan.

c. Brand Fashion Lokal

Mengusung desain khas Indonesia dan memproduksi secara massal untuk dijual online dan di butik. Sudah menggunakan sistem e-commerce dan CRM.

d. Usaha Digital Printing dan Merchandise

Melayani desain dan cetak produk custom seperti kaos, mug, dan tote bag untuk event, komunitas, atau perusahaan.

e. Agensi Marketing Digital

Membantu bisnis lain dalam strategi media sosial, SEO, iklan digital, dan kampanye branding. Kliennya bisa dari UMKM hingga perusahaan besar.

Dengan kreativitas dan kemampuan adaptasi, usaha menengah di sektor digital bisa berkembang sangat pesat, Sahabat Wirausaha.

Nah, sekarang kamu sudah mengenal berbagai contoh usaha menengah dari lima sektor utama: manufaktur, perdagangan, jasa, pertanian-perikanan, serta kreatif-digital. Masing-masing memiliki tantangan dan peluang tersendiri, tapi semuanya berpotensi menjadi sumber penghasilan yang stabil dan berkelanjutan jika dikelola dengan baik.

Jadi, apakah kamu sudah menemukan inspirasi dari daftar contoh usaha menengah di atas? Ingat, kunci utama untuk naik kelas dari usaha kecil ke menengah adalah keberanian berinovasi, kemampuan membangun tim, dan pengelolaan keuangan yang rapi.

Semoga artikel ini bisa menjadi bekalmu untuk merancang strategi usaha ke depan. Sampai jumpa di artikel berikutnya, Sahabat Wirausaha!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.