Tinggal di desa bukan berarti harus pasrah dengan keterbatasan. Justru, desa adalah tempat yang penuh potensi bagi kamu yang jeli melihat peluang. Alam yang subur, komunitas yang erat, dan kekayaan budaya lokal membuat desa menjadi ladang subur untuk menanam benih bisnis yang menjanjikan.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas berbagai usaha yang menjanjikan di desa. Kamu akan menemukan ide usaha yang bisa dimulai dengan modal terjangkau namun punya peluang omzet yang menggiurkan. Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Budidaya Sayuran Organik

Salah satu usaha yang menjanjikan di desa adalah budidaya sayuran organik. Gaya hidup sehat yang kian populer di kota-kota besar membuka peluang besar bagi petani desa untuk memenuhi permintaan pasar.

Dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah, kamu bisa menanam sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, selada, dan tomat secara organik—tanpa pestisida. Di Desa Batu, Malang, petani-petani muda berhasil menjual hasil tanam organik mereka ke supermarket modern dan restoran khusus makanan sehat.

Modal awal yang dibutuhkan tergolong ringan, sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta untuk benih, pupuk organik, dan sistem irigasi sederhana. Jika dikelola dengan konsisten, kamu bisa memperoleh omzet antara Rp3 juta sampai Rp7 juta setiap bulannya. Tak hanya menjanjikan secara ekonomi, usaha ini juga ramah lingkungan.

Baca Juga: Usaha UMKM di Kampung, 10 Peluang Bisnis yang Tumbuh dari Desa

2. Ternak Kambing

Peternakan merupakan salah satu bentuk usaha yang menjanjikan di desa yang sejak dulu terbukti tahan krisis. Ternak kambing, khususnya, sangat cocok dilakukan di desa karena ketersediaan hijauan yang melimpah dan udara yang sejuk.

Contoh sukses datang dari Garut, Jawa Barat, di mana sekelompok peternak membentuk komunitas “Kampung Ternak Nusantara” dan mengembangkan sistem peternakan kolektif yang efisien. Mereka tidak hanya menjual kambing hidup, tapi juga pupuk kompos dari kotoran ternak.

Untuk memulai usaha ini, kamu perlu modal sekitar Rp10 juta untuk membeli beberapa ekor kambing dan membangun kandang sederhana. Dalam waktu 5 sampai 6 bulan, seekor kambing bisa dijual dengan harga Rp3 juta hingga Rp4 juta. Dengan skala kecil saja, omzet yang dihasilkan bisa mencapai Rp15 juta hingga Rp20 juta dalam satu siklus ternak.

3. Kerajinan Tangan

Kalau kamu tinggal di desa yang kaya akan budaya dan tradisi, menjadikan kerajinan tangan sebagai produk komersial bisa menjadi usaha yang menjanjikan di desa. Banyak desa di Indonesia memiliki keahlian membuat anyaman, gerabah, ukiran kayu, atau batik tulis.

Lihat saja Desa Kasongan di Yogyakarta yang dikenal sebagai sentra gerabah. Berkat pelatihan dan pemasaran yang tepat, produk mereka kini menembus pasar internasional. Kamu bisa mengikuti jejak serupa dengan memulai dari skala kecil.

Modal awal sekitar Rp3 juta hingga Rp7 juta cukup untuk membeli alat dan bahan. Jika kamu konsisten dan memanfaatkan media sosial untuk promosi, omzet bulanan bisa berkisar antara Rp5 juta hingga Rp15 juta, apalagi jika produkmu masuk ke toko oleh-oleh atau e-commerce.

4. Kuliner Tradisional

Jangan remehkan potensi makanan tradisional sebagai usaha yang menjanjikan di desaKuliner seperti getuk, tape, nasi jagung, atau pecel punya tempat khusus di hati masyarakat Indonesia, terutama yang rindu kampung halaman.

Contohnya, di Magelang, ada produsen getuk lindri yang memasarkan produknya secara online dengan sistem pre-order. Usaha tersebut dimulai dari dapur rumah dan kini sudah rutin kirim ke kota-kota besar.

Modal awal hanya sekitar Rp2 juta hingga Rp5 juta untuk bahan baku, peralatan memasak, dan kemasan. Jika kamu menjual dalam bentuk paket atau frozen food, omzet bulanan bisa mencapai Rp5 juta sampai Rp12 juta. Cita rasa lokal memang tak lekang oleh waktu, Sahabat Wirausaha!

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

5. Agrowisata

Agrowisata bukan hanya tren, tapi juga usaha yang menjanjikan di desa yang melibatkan banyak aspek: pertanian, edukasi, dan pariwisata. Desa dengan panorama indah dan udara segar bisa kamu sulap menjadi destinasi wisata keluarga.

Contoh terbaik bisa kamu lihat di Agrowisata Bhumi Merapi, Sleman. Mereka menawarkan pengalaman berkebun, beternak, dan belajar masak makanan tradisional. Bahkan anak-anak sekolah pun rutin datang untuk kegiatan edukatif.

Modal awal berkisar antara Rp20 juta hingga Rp50 juta tergantung skala dan fasilitas. Tapi omzet bulanan bisa sangat menjanjikan, mulai dari Rp15 juta sampai Rp30 juta, apalagi saat musim liburan tiba. Selain bisnis, kamu juga berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan budaya.

6. Olahan Pertanian

Banyak petani desa menjual hasil panen dalam bentuk mentah. Padahal, mengolah hasil tersebut bisa menjadi usaha yang menjanjikan di desa dengan nilai tambah yang tinggi. Misalnya, singkong bisa diolah jadi keripik, pisang jadi sale, atau jagung jadi emping.

Di Lumajang, UMKM Kripik Hidayat sukses menjadikan keripik pisang sebagai produk unggulan daerah yang dikenal hingga luar kota. Awalnya hanya dari dapur rumah, kini produksinya melibatkan warga sekitar.

Kamu hanya butuh modal Rp3 juta hingga Rp8 juta untuk peralatan sederhana dan bahan baku. Dengan pemasaran yang tepat, omzet bulanan bisa mencapai Rp20 juta. Apalagi jika kamu mampu menjualnya secara online ke luar daerah.

7. Warung Kopi

Siapa bilang usaha kedai kopi hanya cocok di kota? Saat ini, warung kopi sederhana justru menjadi usaha yang menjanjikan di desa karena menyediakan ruang interaksi warga.

Contohnya Kedai Pojok Kampung di Purbalingga yang menjadi pusat kumpul pemuda desa. Konsepnya sederhana, tapi mampu menciptakan komunitas dan penghasilan tetap.

Dengan modal sekitar Rp10 juta – Rp20 juta, kamu bisa membuka warung kopi dengan konsep outdoor atau lesehan. Harga menu yang terjangkau dan lokasi strategis bisa mendatangkan omzet harian Rp300 ribu hingga Rp1 juta. Kuncinya adalah suasana yang nyaman dan pelayanan yang ramah.

Baca Juga: Investasi Masa Depan dari Desa: 10 Usaha Jangka Panjang yang Menjanjikan

8. Jasa Digital

Dengan internet yang makin merata, membuka jasa digital menjadi usaha yang menjanjikan di desa yang fleksibel dan berorientasi global. Jika kamu punya keahlian desain grafis, editing, atau penulisan, kamu bisa bekerja sebagai freelancer dari rumah.

Banyak anak muda desa kini sukses menjadi content creator, admin media sosial, atau editor video. Bahkan beberapa di antaranya mendapat klien dari luar negeri melalui platform seperti Fiverr dan Upwork.

Modalnya sangat terjangkau, sekitar Rp5 juta hingga Rp10 juta untuk membeli laptop dan memperkuat koneksi internet. Jika kamu konsisten, penghasilan bulanan bisa menembus Rp20 juta. Ini bukti bahwa desa juga bisa menembus pasar global.

9. Homestay

Desa yang berada dekat objek wisata memiliki potensi besar untuk membuka homestay. Ini menjadi usaha yang menjanjikan di desa yang berbasis pada pengalaman dan keramahan lokal.

Seperti di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, warga membuka homestay di rumah mereka dan melayani wisatawan dengan sajian khas desa. Tidak perlu mewah, yang penting bersih, nyaman, dan ramah.

Modal untuk renovasi rumah dan perlengkapan tamu berkisar Rp10 juta sampai Rp50 juta. Dari satu kamar, kamu bisa mendapatkan penghasilan Rp200 ribu – Rp500 ribu per malam. Apalagi jika kamu mendaftarkan penginapanmu di platform seperti Airbnb atau Traveloka.

10. Daur Ulang dan Kompos

Kesadaran akan lingkungan membuka peluang untuk usaha yang menjanjikan di desa di bidang pengelolaan sampah organik. Kamu bisa mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos atau eco-brick yang punya nilai jual.

Di Klaten, komunitas “Resik Desa” berhasil membangun sistem bank sampah yang terintegrasi. Mereka tak hanya mengelola sampah, tapi juga memberi pelatihan ke desa lain.

Untuk memulai, kamu hanya butuh modal sekitar Rp2 juta – Rp5 juta untuk peralatan dasar. Penjualan kompos dan kegiatan edukasi bisa mendatangkan omzet Rp3 juta hingga Rp7 juta per bulan. Selain untung, kamu juga membantu menjaga bumi tetap lestari.

Baca Juga: 10+ Peluang Usaha 2025 Di Desa, Terbukti Cuan!


Saatnya Kamu Memulai dari Desa

Sahabat Wirausaha, dari berbagai contoh di atas, kamu bisa melihat bahwa usaha yang menjanjikan di desa itu bukan isapan jempol. Dengan kreativitas, kemauan belajar, dan semangat pantang menyerah, kamu bisa membangun bisnis berkelanjutan tanpa harus pergi ke kota.

Desa bukan lagi tempat menunggu kiriman uang, tapi bisa jadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas. Sekarang, tinggal kamu mau ambil peran atau tidak.

Ayo, pilih salah satu usaha yang menjanjikan di desa, siapkan rencana usahamu, dan mulai langkah pertamamu hari ini!

Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.