Strategi Pemasaran Dari Mulut ke Mulut di Era Digital – Dalam dunia bisnis yang semakin ramai, membangun kepercayaan pelanggan menjadi kunci utama. Salah satu cara paling ampuh yang sudah terbukti sejak lama adalah pemasaran dari mulut ke mulut.

Kabar baiknya, era digital saat ini justru membuka lebih banyak pintu bagi strategi pemasaran dari mulut ke mulut di era digital untuk berkembang pesat. Di zaman yang serba terhubung ini, rekomendasi dari orang lain, entah itu teman, keluarga, atau bahkan pengguna internet yang tidak dikenal, memiliki pengaruh besar terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu, mengimplementasikan strategi word of mouth menjadi semakin penting. Yuk, simak bagaimana cara menggunakannya dengan efektif.

1. Mendorong Ulasan dan Testimoni Online

Ulasan dan testimoni pelanggan di berbagai platform online adalah wujud modern dari rekomendasi personal. Ketika calon pelanggan melihat review online yang positif, misalnya di Google My Business, halaman produk di marketplace kesayangan mereka, atau di media sosial, ini bisa membangun kepercayaan secara instan.

Ulasan adalah bukti sosial yang kuat. Untuk menerapkan strategi pemasaran dari mulut ke mulut di era digital ini, kamu bisa mempermudah pelanggan memberikan ulasan, misalnya dengan mengirimkan link formulir ulasan setelah mereka melakukan pembelian atau menggunakan jasamu. Jangan lupa, respons kamu terhadap ulasan, baik itu pujian maupun kritik, juga sangat penting.

Tunjukkan bahwa kamu menghargai setiap masukan dan berkomitmen memberikan yang terbaik. Tampilkan juga testimoni pelanggan terbaik di website atau materi promosimu sebagai bagian dari strategi digital marketing yang jitu.

Baca Juga: 10 Jurus Jitu Strategi Pemasaran Murah tapi Efektif dan Ampuh: Cocok untuk UMKM!

2. Memanfaatkan User-Generated Content (UGC)

User-Generated Content atau UGC adalah semua bentuk konten—seperti foto, video, review, atau postingan blog—yang dibuat oleh pengguna atau pelanggan, bukan oleh brand itu sendiri. Keunggulan UGC terletak pada keasliannya.

Konten semacam ini terasa lebih jujur dan bisa dipercaya karena datang langsung dari pengalaman pengguna. Ini adalah salah satu bentuk strategi pemasaran dari mulut ke mulut di era digital yang sangat efisien dari segi budget dan dampak.

Kamu bisa mendorong terciptanya UGC dengan mengadakan kontes foto atau video yang meminta pelanggan membagikan pengalaman mereka menggunakan produkmu dengan menyertakan hashtag khusus.

Pertimbangkan juga untuk meminta izin dan me-repost konten UGC pilihan di akun media sosial resmi bisnismu, tentunya dengan memberikan kredit kepada pembuat aslinya. Ini tidak hanya mengisi kalender kontenmu tetapi juga membuat pelanggan merasa dihargai.

3. Bekerja Sama dengan Influencer yang Tepat

Influencer marketing sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari banyak strategi pemasaran dari mulut ke mulut di era digital. Influencer adalah individu yang memiliki audiens loyal dan bisa mempengaruhi keputusan pembelian pengikutnya.

Bekerja sama dengan influencer yang niche atau audiensnya sejalan dengan target pasarmu bisa menjadi cara cepat untuk meningkatkan brand awareness dan kredibilitas. Penting untuk melakukan riset mendalam sebelum memilih influencer.

Tidak selalu yang memiliki pengikut terbanyak adalah yang terbaik; micro-influencer atau nano-influencer dengan engagement rate tinggi dan audiens yang sangat tersegmentasi seringkali memberikan hasil yang lebih baik untuk budget yang lebih terjangkau. Bangun hubungan baik dengan mereka, berikan brief yang jelas mengenai produk atau pesan yang ingin disampaikan, namun tetap berikan ruang bagi kreativitas mereka agar konten terasa natural.

4. Membuat Program Referal yang Menarik

Program referal secara langsung mendorong tindakan pemasaran dari mulut ke mulut. Strategi ini memberikan insentif kepada pelanggan setia yang sudah ada untuk merekomendasikan produk atau jasamu kepada jaringan mereka, seperti teman, keluarga, atau rekan kerja.

Ketika seseorang mendapatkan rekomendasi dari orang yang mereka kenal dan percaya, ditambah dengan adanya keuntungan tambahan melalui program referal, kemungkinan mereka untuk mencoba produkmu akan jauh lebih besar.

Kamu bisa menawarkan berbagai bentuk insentif, misalnya diskon untuk pembelian berikutnya, komisi kecil, poin loyalty tambahan, atau bahkan produk gratis untuk setiap pelanggan baru yang berhasil mereka ajak. Pastikan mekanisme program referal yang kamu buat sederhana, mudah dipahami, dan proses klaim insentifnya tidak berbelit-belit. Ini adalah salah satu pilar promosi online yang efektif.

Gabung jadi Member ukmindonesia.id buat update terus info seputar UMKM dan peluang usaha!

5. Membangun dan Mengelola Komunitas Online yang Aktif

Membangun komunitas online yang loyal seputar brand atau industri yang kamu geluti adalah bentuk strategi pemasaran dari mulut ke mulut di era digital jangka panjang yang sangat berharga. Komunitas ini bisa berupa grup di Facebook, WhatsApp, Telegram, forum diskusi di website-mu, atau bahkan server Discord.

Di dalam komunitas ini, pelanggan bisa saling berinteraksi, berbagi tips dan trik terkait produkmu, memberikan masukan, dan tentu saja, saling merekomendasikan. Peranmu sebagai brand adalah menjadi fasilitator dan penyedia nilai.

Kamu bisa secara rutin membagikan konten eksklusif, mengadakan sesi tanya jawab dengan tim, atau menyelenggarakan acara khusus untuk anggota komunitas. Keaktifan dan responsivitas dalam mengelola komunitas akan membuat anggota merasa didengarkan dan menjadi bagian penting dari brand-mu, sehingga memicu advokasi merek secara alami.

6. Memberikan Pelayanan Pelanggan yang Luar Biasa

Dasar dari semua strategi pemasaran dari mulut ke mulut, baik offline maupun online, adalah pengalaman pelanggan yang positif. Pelayanan pelanggan yang luar biasa adalah pemicu utama terciptanya cerita-cerita baik tentang bisnismu.

Sebaliknya, satu pengalaman buruk bisa menyebar dengan cepat di era digital dan merusak reputasi online yang sudah kamu bangun. Jadi, pastikan setiap interaksi pelanggan dengan bisnis, mulai dari pertanyaan awal hingga layanan purna jual, berjalan dengan memuaskan.

Latihlah timmu untuk selalu responsif, ramah, solutif, dan empatik. Sebisa mungkin, personalisasikan interaksi dan jika ada kesempatan, berikan sedikit kejutan atau layanan ekstra yang melampaui ekspektasi mereka. Pelanggan yang merasa sangat puas adalah aset; mereka akan dengan sukarela menjadi duta brand-mu.

Baca Juga: 10 Cara Menggunakan Data untuk Mengukur Efektivitas Pemasaran Digital

7. Menciptakan Konten yang Mudah Dibagikan

Di tengah derasnya arus informasi, konten yang menonjol dan "layak dibagikan" memiliki peran penting dalam strategi pemasaran dari mulut ke mulut di era digital. Konten seperti ini bisa berupa artikel blog yang memberikan solusi mendalam, infografis yang merangkum data rumit secara visual menarik, video tutorial yang bermanfaat, kutipan inspiratif, atau bahkan meme yang relevan dan menghibur (jika sesuai dengan brand voice-mu).

Kunci dari shareable content adalah kemampuannya untuk menyentuh emosi (senang, terkejut, terinspirasi, terhibur) atau memberikan nilai yang sangat praktis sehingga audiens merasa perlu untuk membagikannya kepada jaringan mereka.

Jangan lupa untuk selalu menyertakan tombol berbagi (share buttons) yang jelas dan mudah diakses di setiap konten yang kamu publikasikan. Konten yang viral bisa menjangkau audiens yang jauh lebih luas dari pengikutmu sendiri.

Menerapkan strategi pemasaran dari mulut ke mulut di era digital bukanlah sekadar tren, melainkan pendekatan fundamental yang bisa memberikan dampak penting bagi pertumbuhan bisnismu. Mulailah dengan memilih satu atau dua strategi yang paling sesuai dengan ciri-ciri dan budget bisnismu, lalu terapkan secara konsisten. Semoga berhasil!

Jika tulisan ini bermanfaat , silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.id untuk update terus informasi seputar UMKM.