Tips Menabung Untuk Pergi Haji – Menunaikan ibadah haji tentu merupakan impian bagi Sahabat Wirausaha yang beragama muslim. Selain dari segi kesehatan hingga faktor usia, salah satu hal yang harus dipersiapkan dengan baik adalah keperluan biaya ibadah haji. Dilansir dari laman Indonesia Baik, besar biaya haji di tahun 2024 sendiri adalah sebesar Rp58,498,334,- per jamaah haji reguler wilayah Jakarta dan bervariasi untuk wilayah lainnya. Biaya ini tentu bukan nilai yang kecil, terlebih jika kita sedang merintis dan mengembangkan UMKM.
Namun tenang saja, Sahabat Wirausaha dapat memulainya dengan perencanaan keuangan yang baik dan menetapkan niat baik dari tujuan akhir tabungan haji yang ingin dicapai. Yuk, terapkan 5 tips menabung untuk pergi haji ini bagi UMKM!
1. Menghitung Biaya Yang Diperlukan
Langkah pertama dalam tips menabung untuk pergi haji adalah dengan menghitung estimasi biaya yang kita butuhkan. Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) nomor 6 tahun 2024, biaya penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H telah ditentukan berdasarkan embarkasi atau kota yang menjadi pusat penyelenggara ibadah haji. Sebagai gambaran, berikut adalah biaya haji 1445 H:
- Embarkasi Aceh = Rp49,995,870,-
- Embarkasi Medan = Rp51,145,139,-
- Embarkasi Batam = Rp53,833,934,-
- Embarkasi Padang = Rp51,739,357,-
- Embarkasi Palembang = Rp53,943,134,-
- Embarkasi Jakarta (Pondok Gede dan Bekasi) = Rp58,498,334,-
- Embarkasi Solo = Rp58,562,008,-
- Embarkasi Surabaya = Rp60,526,334,-
- Embarkasi Balikpapan = Rp56,510,444,-
- Embarkasi Banjarmasin = Rp56,471,105,-
- Embarkasi Makassar = Rp60,245,355,-
- Embarkasi Lombok = Rp58,630,888,-
- Embarkasi Kertajati = Rp58,498,334,-
Biaya ini meliputi biaya penerbangan haji, akomodasi Makkah, sebagian biaya akomodasi Madinah, biaya hidup, dan visa, serta biaya tambahan lainnya yang akan berubah seiring tahunnya. Selain biaya ini, tentu Sahabat Wirausaha juga perlu menyisihkan dana untuk kebutuhan lain seperti pakaian ihram dan dana darurat untuk proteksi diri dari risiko yang tidak diinginkan saat berhaji. Sahabat Wirausaha dapat menghitung dengan memperkirakan kenaikan biaya sebesar 10% di setiap tahunnya.
Baca Juga: Tips Penting! Cara Ibu Rumah Tangga Mengatur Keuangan Usaha dan Keluarga
2. Menentukan Target Waktu dan Rencana Menabung
Langkah selanjutnya dalam tips menabung untuk pergi haji adalah menyusun rencana menabung. Tetapkanlah target waktu kapan Sahabat Wirausaha ingin menunaikan ibadah haji. Lalu, buatlah perhitungan berapa lama waktu yang dibutuhkan dari hari ini menuju ke waktu yang ditargetkan tersebut. Ukurlah pendapatan dan kemampuan menabung Sahabat Wirausaha tanpa mengorbankan kebutuhan sehari-hari.
Untuk itu, buatlah pengaturan anggaran keuangan yang baik. Hal ini dapat dimulai dengan melacak semua pengeluaran dan mengatur kebutuhan yang dibutuhkan oleh Sahabat Wirausaha menjadi beberapa kategori, seperti belanja bulanan, liburan, atau membayar kredit rumah. Kemudian, buatlah proporsi pengeluaran dari pendapatan menjadi sepertiga untuk konsumsi harian, sepertiga untuk cadangan, dana darurat, maupun kebutuhan tidak rutin lainnya, dan sepertiga untuk tabungan (termasuk haji dan tabungan lainnya jika ada).
Dari jangka waktu dan kemampuan menabung, Sahabat Wirausaha dapat menentukan jumlah dana yang harus disisihkan per bulannya. Alokasikan biaya yang akan ditabung pada awal bulan agar tidak tergoda menghabiskan uang.
3. Membuka Rekening Tabungan Khusus Untuk Haji
Untuk mengalokasikan dana biaya haji dengan baik, Sahabat Wirausaha dapat membuka rekening tabungan haji. Beberapa produk tabungan haji memiliki manfaat akad mudharabah dan wadi'ah, bebas biaya administrasi, fasilitas auto debet yang kita secara sistematis dan disiplin menyisihkan dana untuk ibadah haji pada tanggal tertentu di setiap bulannya, dan terhubung dengan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) KEMENAG.
Tips menabung untuk pergi haji yang satu ini bisa dilakukan lewat beberapa bank Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 pasal 46 tentang Pengelolaan Keuangan Haji, pengelolaan tabungan haji wajib dilakukan melalui bank umum atau unit usaha Syariah, seperti:
- Mandiri Tabungan Haji dan Umroh (MTHU) milik Bank Mandiri.
- Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) milik Bank Danamon.
- Tabungan BNI Haji milik Bank BNI.
- Tabungan Haji PaS iB milik Bank Panin Dubai Syariah.
- Tabungan Haji Indonesia milik Bank BSI.
- Tabungan iB Hijrah Haji milik Bank Muamalat.
- Tabungan iB Pahala milik CIMB Niaga.
- Tahapan Mabrur iB milik BCA Syariah.
- Tabungan Haji milik BRI.
Baca Juga: Tips Melakukan Financial Check Up, Sudah Sehatkah Keuangan Bisnismu?
4. Investasikan Sebagian Dana Sesuai Prinsip Syariah
Pilihan lain yang dapat dilakukan sebagai tips menabung untuk pergi haji adalah menginvestasikan sebagian dana ke dalam instrumen investasi yang stabil. Ini adalah langkah preventif menghadapi inflasi dan kenaikan biaya haji setiap tahun. Berikut adalah instrumen investasi yang dapat menjadi opsi, yaitu:
a. Investasi Logam Mulia Emas
Instrumen investasi ini juga mempunyai risiko yang relatif rendah, sehingga cocok dijadikan investasi jangka panjang yang nantinya digunakan sebagai dana ibadah haji. Logam mulia dapat dibeli di gerai resmi Antam, Pegadaian, UBS Gold, maupun di gerai toko perhiasan. Tak perlu terburu-buru, Sahabat Wirausaha dapat membeli emas dari nominal terkecil dahulu. Jika jumlah emas sudah banyak, Sahabat Wirausaha dapat menyimpan emas di safe deposit box yang juga disediakan di lembaga penjual emas tersebut lho!
b. Investasi Reksadana Syariah
Reksadana syariah merupakan sebuah “wadah” untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh Manajer Investasi dan kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga milik perusahaan halal yang sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah islam. Transaksi investasi reksa dana syariah dapat dilakukan di Agen Penjual Efek Reksa Dana.
Namun sebelum berinvestasi di reksadana, Sahabat Wirausaha perlu mengenali profil risiko masing-masing. Apakah profil risikonya agresif, moderat, atau konservatif? Setelah itu, pilihlah investasi di reksadana syariah yang sesuai dengan profil risiko Sahabat Wirausaha. Terdapat 4 jenis reksadana syariah dengan risiko berbeda-beda yang dapat kita pilih, yaitu:
- Reksadana Pasar Uang Syariah, seperti:
-
- Reksa Dana Syariah Capital Sharia Money Market
- Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia
- Syailendra Sharia Money Market Fund
- Trimegah Kas Syariah
- Reksadana Pendapatan Tetap Syariah, seperti:
-
- I-Hajj Syariah Fund
- Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara
- Trimegah Dana Tetap Syariah
- Sucorinvest Sharia Sukuk Fund
- Reksadana Saham, Campuran, dan Indeks Syariah, seperti:
-
- TRIM Syariah Saham
- BNP Paribas Pesona Syariah
- Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A
- Schroder Syariah Balanced Fund
c. Investasi Obligasi Syariah
Opsi lain sebagai tips menabung untuk pergi haji adalah berinvestasi ke obligasi syariah. Obligasi syariah merupakan surat berharga jangka panjang yang dikeluarkan Emiten atau negara dengan mengacu pada prinsip syariah. Obligasi menjadi pilihan investasi tabungan haji yang tepat karena returnya yang lebih tinggi daripada deposito bank, namun resikonya rendah. Jenis-jenis obligasi syariah adalah sebagai berikut:
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), merupakan surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah.
- Sukuk Mudharabah, merupakan obligasi dengan landasan akad mudharabah, sehingga penanaman dana dari investor akan dikelola penuh sesuai dengan prinsip syariah oleh penerbit obligasi.
- Sukuk Ijarah, merupakan obligasi dengan landasan akad ijarah atau sewa menyewa secara syariah antara investor dan penerbit obligasi.
- Sukuk Musyarakah, merupakan obligasi yang diterbitkan berdasarkan kontrak atau perjanjian dari pihak penerbit obligasi dan investor atas dasar akad musyarakah.
- Sukuk Wakalah, merupakan obligasi dengan akad wakalah, dimana investor memberikan kepercayaan kepada pihak perwakilan yang mempunyai tanggung jawab untuk mengelola berbagai kegiatan investasi bisnis atas nama para pemegang sukuk.
- Sukuk Korporasi, merupakan obligasi yang diterbitkan dari lembaga yang menjalankan usaha dengan dasar prinsip syariah.
- Sukuk Muzara’ah, merupakan obligasi yang diterbitkan sesuai dengan akad muzara’ah untuk membiayai kegiatan pertanian yang didasarkan kontrak.
Baca Juga: Waspada Resesi! Ini 7 Cara Bikin Bisnis Tahan Banting Saat Ekonomi Melemah
5. Biasakan Diri Untuk Hidup Hemat
Tips menabung untuk pergi haji yang terakhir adalah membiasakan diri untuk hidup hemat. Jika Sahabat Wirausaha merasa belum bisa menabung sebanyak yang diinginkan, maka sekarang adalah waktunya untuk mengurangi pengeluaran yang sekiranya tak perlu atau bersifat konsumtif.
Sahabat Wirausaha dapat memulainya dengan membuat prioritas terhadap kebutuhan pengeluaran dan mengidentifikasi pengeluaran yang tak perlu, seperti pergi ke mal dan makan di restoran bintang 5. Mulailah membeli bahan di pasar dan memasak makanan sendiri untuk mengurangi pengeluaran. Sahabat Wirausaha juga dapat mencari kegiatan gratis, seperti pergi ke taman atau bersama komunitas, untuk menghindari pergi ke mal. Jika ingin menonton film, Sahabat Wirausaha dapat berlangganan ke platform streaming. Hindari menonton film di bioskop secara rutin untuk mengurangi biaya.
Nah itu dia Sahabat Wirausaha, 5 tips menabung untuk pergi haji yang dapat diimplementasikan agar dapat pergi haji ala UMKM. Yuk bersama-sama kita implementasikan 5 tips ini hingga impian pergi ibadah haji tak menjadi angan lagi!
Jika tulisan ini bermanfaat, silahkan di share ke rekan-rekan Sahabat Wirausaha. Follow juga Instagram @ukmindonesia.iduntuk update terus informasi seputar UMKM.
Referensi:
- ojk.go.id
- shafiq.id
- shariaknowledgecentre.id