Siapa sih yang tidak pernah mendengar kata vegan dan vegetarian? Pasti sahabat wirausaha sudah tidak asing lagi yang dengan kata-kata ini. Di antara banyaknya diet, vegan dan vegetarian merupakan jenis yang cukup popular di masyarakat.
Vegan dan vegetarian ini digunakan sebagai sebutan untuk orang yang tidak mengkonsumsi daging. Selain hanya istilah, vegan dan vegetarian ini ternyata ada sertifikatnya juga teman-teman. Wah, legal tidak ya? Yuk, mari kita bahas!
Baca Juga: Mengenal Sertifikat Merek
Vegan sebenarnya merupakan salah satu tipe vegetarian, tetapi batasan jenis makanan yang dikonsumsi pada pola makan ini lebih ketat. Sebagian orang menganggap pola makan vegan sebagai versi ekstrem dari gaya hidup vegetarian. Vegan sebenarnya merupakan salah satu tipe vegetarian, tetapi batasan jenis makanan yang dikonsumsi pada pola makan ini lebih ketat.
Sebagian orang menganggap pola makan vegan sebagai versi ekstrem dari gaya hidup vegetarian. Oleh karena itu, pola makan vegan tidak hanya menghindari daging hewan, tetapi juga produk susu, telur, dan bahan makanan yang berasal dari hewan. Bahan makanan tersebut adalah gelatin, madu, whey, kafein, dan albumin, serta beberapa jenis suplemen yang terbuat dari atau mengandung minyak ikan maupun hewan lain.
Baca Juga: Siapa Bilang UKM Tidak Memerlukan Sertifikasi Halal?
Sedangkan vegetarian adalah gaya hidup dengan menerapkan pola makan tanpa mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan, seperti daging sapi, daging kambing, daging babi, daging unggas, dan makanan laut, seperti ikan dan kerang-kerangan. Pola makan atau diet vegetarian terdiri dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Orang yang menjalani pola makan ini juga bisa mengonsumsi jamur, seperti jamur portobello.
Sertifikat vegan dan vegetarian adalah dokumen yang diberikan pada produk yang ditemukan memenuhi standar produksi vegetarian vegan sebagai hasil dari audit dan pengujian yang dilakukan oleh organisasi yang tidak memihak, independen dan terakreditasi. Sertifikat vegan dan sertifikat vegetarian memberikan kenyamanan yang diperlukan kepada konsumen bahwa produk yang mereka konsumsi sesuai untuk gaya hidup vegan atau vegetarian, serta menjadi pendekatan bisnis yang lebih transparan.
Baca Juga: Mengenal Sertifikat Merek
Semakin banyak perusahaan yang meningkatkan daya tarik konsumen mereka dengan menghindari bahan-bahan hewani sebanyak mungkin. Semua produsen yang ingin dipilih dalam menghadapi kebiasaan konsumen yang berubah dan berpegang pada pasar dapat menghasilkan pilihan yang sesuai dengan standar vegan dan memperoleh sertifikasi vegan untuk ini, dan menjadi pilihan yang disukai oleh semua konsumen yang sadar, bukan hanya vegan.
Terutama, produsen yang bergerak di bidang makanan harus memenuhi permintaan yang terus meningkat akan pilihan makanan vegan, yang terus meningkat dari hari ke hari, untuk menciptakan persepsi merek yang dapat diandalkan yang menganggap konsumen cocok untuk setiap diet.
Baca Juga: Mengenal Phytosanitary Certificate
Sertifikat vegan dapat diperoleh untuk semua jenis produk yang dianggap sesuai dengan kriteria vegan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, dapat dibeli untuk produk yang memenuhi kriteria vegan dari setiap sektor dari sepatu hingga produk tekstil, dari kosmetik hingga makanan.
Produk bersertifikat vegan menciptakan kepercayaan bagi konsumen vegan tanpa pabrikan harus membuktikan dirinya dengan cara yang berbeda. Dengan demikian, produsen menciptakan persepsi merek yang lebih dapat diandalkan dan menjadi pilihan utama konsumen. Produk bersertifikat vegan tidak hanya menargetkan konsumen vegan, bahkan jika itu bukan vegan, itu disukai oleh konsumen yang sadar yang peduli dengan alam, ekosistem, kehidupan yang hidup dan keberlanjutan.
Untuk mendapatkan sertifikat vegan dan vegetarian ini tidaklah mudah, Sahabat Wirausaha harus melalui beberapa tahap. Berikut ini proses mendapatkan sertifikat vegan dan vegetarian secara umum.
Baca Juga: Apa itu Izin Usaha Mikro Kecil?
Produsen yang memegang sertifikat bertanggung jawab untuk menjaga kesesuaian yang dinyatakan dan diperiksa selama dan setelah aplikasi. Badan sertifikasi yang tidak memihak, independen, berlisensi dan terakreditasi yang memberikan sertifikat kepada produsen tidak dapat dimintai pertanggungjawaban dalam keadaan apapun.
Masa berlaku dokumen biasanya 1 tahun. Dalam fase setelah 1 tahun, pabrikan dapat meminta evaluasi ulang untuk produk yang relevan dan memperpanjang masa sertifikasi.
Sebenarnya peraturan yang khusus mengatur tentang sertifikat ini belum ada. Namun, terdapat peraturan yang mengatur tentang pemberian label pangan olahan yang mana berkaitan dengan sertifikat ini.
Baca Juga: Mengenal Sertifikasi ISO dan
Manfaatnya untuk Bisnis
Peraturan yang dimaksud adalah Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan. Di dalam peraturan ini dikatakan bahwa pemberian label pangan olahan bertujuan untuk memberikan informasi yang benar dan jelas kepada masyarakat tentang setiap produk pangan olahan yang dikemas sebelum membeli dan/atau mengonsumsi pangan olahan. Selain itu, juga terdapat peraturan tentang kriteria-kriteria label pangan olahan yang benar.
Nah, Sahabat Wirausaha sudah paham ya tentang vegan dan vegetarian terutama bagian sertifikatnya. Jadi, bagi sahabat wirausaha yang menyebut dirinya seorang vegan atau seorang vegetarian, sebelum membeli produk atau bahan baku makanan diperhatikan dahulu ya label yang tertera agar tidak menyesal.
Juga pada pelaku usaha yang menjual makanan vegetarian silakan membuat sertifikatnya agar lebih kredibel. Tak hanya itu, bagi teman-teman non vegan boleh juga kok membeli bahan atau produk yang berlabel vegan dan vegetarian sehingga kalian bisa mencobanya!
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA