Free photo beautiful vertical shot of taj mahal building in agra india under a clear sky

Indonesia dan India memiliki kesamaan dalam keragaman, baik dari segi budaya, bahasa, agama maupun etnis. Tidak heran kedua negara memiliki hubungan yang baik dan telah terjalin sejak dahulu kala, selama hampir dua ribu tahun lamanya. Terlebih Indonesia dan India merupakan negara demokrasi yang memainkan peran amat penting di dunia internasional.

Baca Juga: Harga Patokan Ekspor

Selain itu, hubungan kedua negara pun diperkuat karena adanya kesamaan sejarah, budaya, adat istiadat, kepercayaan, dan ekonomi. Terkait dengan aktivitas ekspor pada kegiatan ekonomi, India selalu masuk jajaran 10 besar tujuan ekspor Indonesia sejak tahun 2010 hingga saat ini.

Data ini tentu menggembirakan untuk seluruh Sahabat Wirausaha. Langgengnya aktivitas ekspor tersebut menggambarkan besarnya peluang yang terbuka untuk Sahabat Wirausaha. Peluang ekspor apa saja yang dapat Sahabat Wirausaha optimalkan? Yuk kita simak ulasannya berikut ini.


Mengenal Negara India Lebih Dekat

Seperti yang Sahabat Wirausaha ketahui, India adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia yang terletak di Asia Selatan. Negara yang mempunyai nama lengkap Republik India ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 1,29 miliar jiwa. Mayoritas penduduk India beragama Hindu (sekitar 79,8 persen) dan Islam (sekitar 14,2 persen). India juga merupakan negara terbesar ketujuh di dunia dengan luas wilayah sebesar 3,28 juta km2.

Baca Juga: Embargo

Dilansir dari Ilmu Pengetahuan Umum, secara astronomis, India terletak diantara 8° LU – 37° LU dan 68° BT – 97° BT. India berbatasan Nepal, Bhutan, dan Tiongkok di sebelah Utaranya, sedangkan di sebelah selatannya adalah Samudera Hindia dan selat Palk, yaitu selat yang memisahkan India dan Srilanka.

Di sebelah Timur, India berbatasan dengan Myanmar, Bangladesh, dan Teluk Benggala. Di sebelah Barat India adalah Laut Arab dan berbatasan dengan Pakistan. India memiliki beberapa sungai besar seperti Sungai Gangga, Sungai Brahmaputra, Sungai Yamuna, Sungai Godavari dan Sungai Krishna. Sedangkan di bagian utara dan timur laut India adalah pegunungan Himalaya.


Sumber: Ilmu Pengetahuan Umum

Di bidang Perekonomian, India merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, GDP atau pendapatan domestik bruto (PDB) India mencapai USD 9,474 triliun atau setara dengan Rp 137.742.486 triliun di tahun 2017, dan merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Tiga Sektor penyumbang utama PDB di India adalah sektor Agrikultur atau Pertanian sebesar 15,4 persen, Industri sebesar 23 persen, dan Layanan Jasa sebesar 61,5 persen.

Baca Juga: Letter of Credit (L/C)

Beberapa produk utama pertanian atau agrikultur India adalah padi, gandum, teh, kentang, perikanan, kambing, sapi, tebu, dan kapas. India merupakan negara penghasil tebu terbesar besar kedua di dunia yaitu sebanyak 341,2 juta ton pada tahun 2015.

Sedangkan produk utama sektor industri adalah produk-produk tekstil, kimia, pengolahan makanan, alat-alat transportasi, baja, minyak, farmasi, semen, pertambangan, mesin dan perangkat lunak (software). Pendapatan Per Kapita India adalah sebesar USD 7.200 atau setara dengan Rp 104,7 juta di tahun 2017.


Ekspor Indonesia ke India

Pangsa pasar ekspor Indonesia ke negara asal aktor Shah Rukh Khan ini terus bertambah, bahkan tidak terkendala dengan adanya kehadiran pandemi COVID. Berdasarkan data CEIC dan dilaporkan oleh Ministry of Commerce and Industry, meskipun ekspor ke India sempat turun sebesar USD 30.2 miliar atau setara dengan Rp 439 triliun pada April 2021, namun secara umum tren ekspor terus meningkat.

Nilai Ekspor Indonesia tahun 2020 hingga 2021

Sumber: Badan Pusat Statistik dalam CNBC Indonesia

Lebih lanjut, India menempati posisi keempat tujuan ekspor Indonesia di tahun 2019 lalu, setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. Adapun nilai total ekspor Indonesia ke India ketika itu sebesar USD 11,66 miliar atau setara dengan Rp 169 triliun.

Baca Juga: Bill of Exchange

Infografis Perdagangan Luar Negeri Tahun 2019


Sumber: Bappenas


Komoditas Ekspor Indonesia ke India

Berikut adalah ragam komoditas yang banyak diekspor dari Indonesia ke India, antara lain:

1. Rempah-rempah

Secara umum, nilai ekspor rempah Indonesia terus meningkat. Bahkan, kinerja ekspor komoditas ini pun terus meningkat pesat di masa pandemi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), nilai ekspor rempah melonjak 24,3 persen pada 2020. Tercatat, nilai ekspor rempah Indonesia mencapai USD 1,02 miliar atau sekitar Rp 14,65 triliun sepanjang tahun 2020 lalu.

Nilai Ekspor Rempah Indonesia


Sumber: Katadata

Pangsa pasar ekspor rempah nusantara pun dapat mencapai 3,8 persen di tahun 2020 dan berhasil menduduki peringkat ke sembilan di dunia. Sebagai salah satu negara penghasil rempah dunia, Indonesia memiliki beberapa negara ekspor rempah tujuan, salah satunya India. Di tahun 2020, India menempati negara tujuan ekspor keempat setelah Amerika Serikat, Tiongkok, dan Vietnam.

Baca Juga: Potensi Ekspor Rempah-Rempah di Pasar Eropa

Persentase nilai ekspor rempah Indonesia ke India pun mencapai 10,7 persen dari keseluruhan nilai total ekspor. Salah satu produk rempah tanah air yang paling diminati di pasar internasional adalah bunga pala. Pangsa pasar produk ini secara global mencapai 70,6 persen

Pada dasarnya, upaya meningkatkan ekspor komoditas rempah dari UKM Indonesia terus dilakukan, salah satunya melalui kegiatan Webinar Series 'Interactive Session on Enhancing Trade Relations between India & Indonesia in Spices Sector: Opportunity & Challenges' melalui virtual zoom meeting yang diselenggarakan KJRI Mumbai bekerjasama dengan ITPC Chennai dan World Clove Council, Mumbai tahun 2019 lalu.

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka memberikan bimbingan teknis dan pemahaman kepada para pelaku usaha khususnya UKM, baik yang baru memulai usaha maupun yang sudah berkecimpung di perdagangan rempah di Indonesia dalam memanfaatkan peluang pasar India yang sangat besar.

Baca Juga: Potensi Ekspor Minyak Atsiri Indonesia

Kegiatan webinar pertama ini dilanjutkan dengan kegiatan webinar di tahun 2020 yang kembali mengangkat isu rempah-rempah, karena sektor rempah-rempah memiliki peluang ekspor yang cukup menjanjikan selain dua komoditas utama yang memiliki nilai ekspor sangat besar, yakni palm oil dan coal.

Walaupun India merupakan pengekspor terbesar rempah-rempah ke mancanegara, untuk rempah-rempah tertentu India masih mengimpor dari negara lain, salah satunya adalah Indonesia. Sebagai informasi, berdasarkan data yang diperoleh dari Konsul Jenderal RI di Mumbai India, yaitu Agus Saptono, Indonesia merupakan negara eksportir rempah-rempah terbesar kedua setelah Vietnam.

Saat ini, Indonesia mengekspor rempah ke India hanya 15,3 persen senilai USD 111 juta atau setara dengan Rp 1,6 triliun dari total impor rempah India. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa merebut pasar India dengan meningkatkan daya saing dengan negara pengekspor rempah-rempah negara lain ke India, sehingga persentase ekspor rempah-rempah Indonesia ke India dapat meningkat.

Baca Juga: Potensi Ekspor Cokelat Indonesia

Terlebih mengingat meningkatnya pendapatan India, industri makanan cepat saji yang tumbuh pesat di India, urbanisasi, serta perilaku rata-rata orang di India yang mengkonsumsi 3,25 kg rempah-rempah dalam setahun, akan menjadi pasar yang sangat besar untuk dioptimalkan.

Kini, Indonesia dan India terus memperkuat kerja sama dalam perdagangan rempah-rempah. Peningkatan kerja sama ini tertuang dalam nota kesepahaman transaksi antara perusahaan India dan Indonesia senilai USD 6,45 juta atau setara dengan Rp 94 miliar dalam pelaksanaan Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) 2021.

2. Minyak Kelapa Sawit

Dilansir dari Katadata, pangsa pasar ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia ke India merupakan yang terbesar pada 2020, dimana nilainya mencapai USD 2,98 miliar atau Rp 42,45 triliun. Bahkan, di tahun yang sama, volume ekspor minyak kelapa sawit dari Indonesia ke negeri Bollywood tersebut tercatat yang terbesar, dimana volume ekspornya mencapai 4,56 juta ton.

Kesuksesan nilai ekspor ini tidak terlepas dari adanya Nota Kesepahaman antara Indonesia dan India, khususnya oleh Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) atau Indonesian Palm Oil Board (IPOB), The Solvent Extractors’ Association of India (SEA) dan Solidaridad, yang dilaksanakan di tahun 2018/2019.

Nota kesepahaman ini menggambarkan kerja sama yang erat antara organisasi-organisasi terkait untuk bersama-sama mempromosikan ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) and IPOS (Indian Palm Oil Sustainability Framework) di India, untuk menciptakan kesadaran akan manfaat minyak sawit dalam aspek kesehatan konsumen, sehingga memastikan pertumbuhan minyak sawit Indonesia yang berkelanjutan.

Baca Juga: Potensi Ekspor Kain Kerajinan

Peta negara ekspor minyak sawit Indonesia berubah di tahun 2021. India yang awalnya menjadi negara dengan tujuan utama, berubah menjadi urutan kedua Tiongkok. Sebagai informasi, kontribusi Indonesia terhadap permintaan impor minyak sawit ke Tiongkok kontribusi 68,31% dari total impor minyak nabatinya. Luar biasa besar bukan.

Turun posisi India di tahun 2021 tentu berhubungan dengan kebijakan Indonesia di tahun 2020 terkait larangan atas ekspor minyak sawit mentah CPO dan produk-produk turunannya, seperti minyak sawit merah atau Red Palm Oil (RPO), Palm Oil Mill Effluent (POME), serta refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein, dan minyak jelantah (used cooking oil), sehingga membuat 290.000 ton minyak nabati yang seharusnya dikirim ke pelabuhan dan pabrik minyak di India jadi terhambat.

Disaat Indonesia melakukan pelarangan, negara penyedia dan eksportir minyak sawit terbesar kedua, yaitu Malaysia, tengah berjuang untuk memenuhi jumlah permintaan yang lebih tinggi. Bahkan, untuk pengiriman cepat, Malaysia meminta harga mendekati rekor tertinggi.

3. Batubara

Indonesia bukan hanya menerbitkan larangan ekspor minyak, melainkan juga untuk komoditas batubara. Terkait dengan kebijakan tersebut, India menjadi salah satu negara yang paling terdampak. Menurut data pelacakan kapal dari Kepler, India bersama dengan Cina, Jepang, dan Korea Selatan, menerima 73 persen ekspor batu bara Indonesia pada 2021.

Baca Juga: Potensi Ekspor Produk Seafood

Ekspor batu bara Indonesia ke India berkontribusi hingga 15 persen dari total ekspor mineral hitam ini pada 2021. Pembeli di India pun harus mencari pemasok lain jika pemerintah Indonesia tak mencabut kebijakan ini.

Efek dari larangan ekspor batubara tersebut adalah India dilanda krisis listrik. Sejumlah daerah di India dikabarkan tengah mengalami pemadaman listrik. Sebagai solusinya, saat ini India dikabarkan tengah berupaya menghidupkan kembali tambang batu bara yang sempat ditutup sebagai cara mensuplai kebutuhan pembangkit listrik. Namun, Indonesia memang harus mengambil langkah tersebut, akibat turunnya nilai produksi batubara yang cukup signifikan di tahun 2020.

Pada dasarnya, ada banyak kantung cadangan batubara yang kecil terdapat di pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Namun demikian, tiga daerah dengan cadangan batubara terbesar di Indonesia ada di Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Bahkan kedepan, India diproyeksi menjadi pasar ekspor terbesar batubara dari Kalimantan Timur.

4. Karet

Karet, yang dikenal karena kualitas elastisnya, adalah komoditi yang digunakan di banyak produk dan peralatan di seluruh dunia, mulai dari produk-produk industri sampai rumah tangga. Sebagai produsen karet terbesar kedua di dunia, jumlah suplai karet Indonesia penting untuk pasar global. Secara umum, produksi karet Indonesia berasal dari provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.

Penggerak utama untuk pasar karet global adalah kawasan Asia-Pasifik, dimana permintaan komoditas karet alam tumbuh dengan kuat dan dipimpin oleh China. Sementara itu, pertumbuhan yang kuat dalam konsumsi karet juga diperkirakan terjadi di India, Vietnam, dan Thailand karena industri otomotif yang berkembang di negara-negara ini.

Baca Juga: Potensi Ekspor Sambal ke Eropa

Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan senantiasa terus mencari peluang pasar baru dalam memasarkan produk karet domestik ke pasar India. Bahkan, India menempati urutan kedua untuk negara tujuan ekspor karet setelah China.

Sahabat Wirausaha, itulah tadi ragam komoditas yang dibutuhkan India dari Indonesia. Apakah Sahabat Wirausaha memiliki usaha yang berkaitan dengan komoditas-komoditas tersebut? Jika iya, maka Sahabat Wirausaha memiliki peluang yang besar yang harus dioptimalkan untuk menambah nilai ekspor Indonesia ke India.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Bappenas. Infografis PErdagangan Luar Negeri Indonesia.
  2. Ilmu Pengetahuan Umum. Profil Negara India.
  3. Katadata. Ekspor Rempah RI Moncer dikala Pandemi.
  4. Katadata. India jadi Pasar Utama Ekspor Utama Minyak Sawit RI.
  5. Katadata. RI Stop Ekspor Batubara, India berburu Pasokan ke Australia.