gray incandescent lamp photography

Sumber : Unsplash

“Ide bisnis saya padahal bagus, lho. Tapi kok belum berhasil juga, ya?”

Pernahkah Sahabat Wirausaha berada di situasi tersebut? Sebagian di antara kita mungkin pernah mengalami situasi yang sama. Situasi di mana ide bisnis kita ternyata belum mendapat respon sesuai yang diharapkan. Di antara berbagai faktor yang mungkin belum dipertimbangkan, ada salah satu istilah dalam dunia wirausaha yang dapat menjawab situasi tersebut. Istilah ini dinamakan validasi ide. Apa itu validasi ide? Bagaimana cara melakukannya? Simak jawabannya, yuk, Sahabat Wirausaha!


Apa Itu Validasi Ide?

Validasi ide seringkali disebut juga validasi bisnis atau validasi pasar (business/market validation). Menurut Harvard Business School, validasi ide adalah proses untuk mengecek apakah ide bisnis kita memiliki target pasar (hbs.edu, 2020). Simpelnya, validasi ide dilakukan untuk menjawab pertanyaan berikut: “Produk saya ini akan ada yang beli, gak, sih?”

Baca Juga: Apa itu Radical Innovation?

Seberapa penting sih validasi ide?

Jawabannya, penting sekali. Hal ini karena validasi ide membuat kita jadi bisa memperkirakan apakah ide bisnis yang dieksekusi akan menghasilkan untung atau tidak. Dengan begitu, kita akan lebih efisien dalam menghabiskan tenaga, waktu, modal, dan sumber daya lainnya dalam menghasilkan produk bisnis.

Bayangkan, jika kita tidak melakukan validasi ide, maka risiko kegagalan akan lebih besar, sebab sudah capek-capek mengeluarkan banyak modal tapi ternyata itu bukan yang dibutuhkan pasar. Nah, gak mau kan nanti ujung-ujungnya bilang, “Sakitnya tuh, disini!”?

Validasi ide inilah membuat kita jadi punya tujuan yang jelas sehingga aktivitas bisnis yang kita lakukan akan lebih terarah serta sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh customer.

Baca Juga: Lima Alasan Kenapa Budaya Inovasi Penting Bagi UMKM


4 Cara Melakukan Validasi Ide

Untuk melakukan validasi ide, Sahabat Wirausaha dapat melakukan 4 langkah sederhana berikut ini :

1. Tulis tujuan, asumsi, dan dugaan seputar ide bisnis yang kita miliki

Langkah pertama ini penting karena di sini kita akan menjabarkan hal-hal yang dibutuhkan untuk nantinya divalidasi. Poin-poin yang dapat Sahabat Wirausaha tuliskan pada langkah ini antara lain adalah :

  • Apa nilai (value) yang ditawarkan produk saya?
  • Untuk siapa target produk saya ini? Apa saja asumsi saya terhadap mereka?
  • Apa yang membedakan produk saya dengan produk lainnya?
  • Apa saja yang saya pikirkan terkait ide bisnis saya ini, mulai dari produk, harga, hingga bisnis modelnya?

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis di Sektor Pertanian Lewat Inovasi

2. Perkirakan besarnya pangsa pasar

Setelah menuliskan poin-poin pada langkah pertama, langkah berikutnya yang dapat Sahabat Wirausaha lakukan adalah melakukan riset pangsa pasar sesuai dengan karakteristik bisnis Sahabat. Lakukan riset sesuai dengan hal-hal yang tercatat pada poin-poin tadi. Hasil riset ini nantinya akan memberi gambaran mengenai pangsa pasar, kebutuhan dan kemauan pelanggan, serta ada atau tidaknya bisnis serupa. Jika digabungkan, data-data tadi akan menjawab apakah ide bisnis kita ini layak dijalankan atau tidak. Berikut salah satu contoh riset pasar yang dilakukan oleh Airbnb, salah satu marketplace untuk memfasilitasi kegiatan sewa-menyewa penginapan.

Airbnb memulai risetnya dengan melihat perusahaan yang memiliki kemiripan dengan ide bisnisnya, seperti Couch Surfing dan NYC Craiglist. Lewat riset yang dilakukan, mereka mengetahui bahwa kebutuhan untuk menyewakan penginapan sebanyak 630.000 tempat di Couch Surfing dan sebanyak 17.000 tempat di NYC Craiglist.

Baca Juga: Semut Nusantara, Membuka Peluang Naik Kelas Untuk Petani dan Komunitas Lokal

Selanjutnya, mereka juga mencari tahu data tentang “Seberapa banyak, sih, transaksi sewa penginapan secara global?” Hasilnya, mereka menemukan bahwa ada total 1,9 triliun transaksi dan 532 juta di antaranya dilakukan secara online. Ini artinya, Airbnb memiliki peluang untuk meraih sejumlah pelanggan dari jumlah transaksi tersebut. Melalui data yang ada, mereka memperkirakan penetrasi pasarnya sekitar 10,6 juta atau sekitar 2%. Data-data inilah yang kemudian meyakinkan penggagas Airbnb untuk mewujudkan ide bisnisnya.

3. Riset kata kunci (keyword) menggunakan mesin pencari (search engine)

Validasi ide dengan cara ini memungkinkan Sahabat Wirausaha untuk mengetahui seberapa besar permintaan (demand) dari calon pelanggan. Contohnya, jika ide bisnis Sahabat Wirausaha adalah menjual baju anak-anak, maka Sahabat Wirausaha dapat melakukan pencarian dengan kata kunci “baju anak” atau “pakaian anak” dengan menggunakan Keyword Planner yang disediakan oleh Google Ads ataupun aplikasi serupa.

Baca Juga: Cara Mendorong Kreativitas Dalam Berbisnis

4. Wawancara calon pelanggan

Tujuan dari wawancara calon pelanggan adalah untuk mengetahui permasalahan yang mereka alami, kebutuhan, kesukaan, motivasi, hingga produk yang saat ini mereka gunakan. Gunakan list asumsi yang sudah Sahabat Wirausaha buat di langkah pertama. Dengan begitu, akan terjawab pertanyaan seperti “Apakah benar yang saya perkirakan adalah yang terjadi di lapangan?”, “Apa saja poin-poin yang penting dan sebelumnya belum terpikirkan oleh saya?”, dan pertanyaan lainnya yang akan membantu Sahabat Wirausaha mendapatkan berbagai pemahaman baru.

Baca Juga: Dagadu, Ikon Silang Budaya dan Pariwisata Jogja

Demikian uraian tentang validasi ide bisnis serta langkah-langkahnya yang bisa Sahabat Wirausaha lakukan. Harapannya, dengan validasi ide bisnis, Sahabat Wirausaha akan lebih mudah untuk menjalankan langkah-langkah bisnis selanjutnya. Validasi bisnis ini bisa diterapkan tidak hanya di awal memulai bisnis, lho, tapi juga jika Sahabat Wirausaha ingin membuat inovasi bisnis yang sudah ada. Semoga bermanfaat dan salam wirausaha!

Referensi:

  1. Cote, C. 2020. 5 Steps To Determine Market Validation. Harvard Business School. https://online.hbs.edu/blog/post/market-validation.
  2. Lee, Aaron. 2021. 30 Legendary Startup Pitch Decks and What You Can Learn From Them. https://piktochart.com/blog/startup-pitch-decks-what-you-can-learn/#Airbnb
  3. Manuwu, JP. 2018. 4 Tahapan Lean Market Validation untuk Melakukan Validasi terhadap Ide Startup. https://id.techinasia.com/validasi-ide-startup