Youtube/TUGAS ENTENG

Sahabat UKM, ketika bisnis yang kita geluti semakin lama berkembang menjanjikan, tentu menambah SDM (Sumber Daya Manusia) adalah suatu keharusan. Sebab, jika Anda ingin penghasilan meningkat, skala produksi pun harus diperbanyak. Artinya, Anda juga harus menambah jumlah karyawan yang menjalankan proses produksi dengan skala lebih besar.

Mengharapkan penghasilan bertambah tapi enggan merekrut karyawan baru tentu adalah sebuah hal yang sia-sia. Karena itulah kalau Anda kini tengah menggeluti sebuah bisnis yang memiliki prospek menjanjikan dan mampu meraih pendapatan melebihi harapan, melakukan penambahan karyawan adalah sebuah keharusan.

Baca Juga: Bumping Karyawan

Namun, jangan sampai Anda kemudian menjadi sembrono dalam merekrut karyawan baru. Ingat, proses pencarian karyawan haruslah dilakukan dengan benar-benar selektif. demi keberlangsungan operasional bisnis.

Jika bisnis yang Anda geluti masih skala kecil, Anda bisa bertindak penuh sebagai pengawas sekaligus pemilih calon pegawai baru. Namun kalau bisnis Anda sudah berupa perusahaan, ada divisi khusus yang bertanggung jawab yakni HRD (Human Resources Development).


Kenapa Harus Selektif Pilih Karyawan?

Meskipun Anda benar-benar ada dalam posisi yang sangat membutuhkan karyawan, ada baiknya proses pencarian ini tidak dianggap remeh. Terlebih lagi, jika Anda memiliki visi bisnis yang jelas dan merupakan perusahaan rintisan yang hendak mencari calon investor, kualitas karyawan jelas akan memberikan pengaruh yang sangat penting ke kinerja perusahaan.

Baca Juga: 8 Kegiatan yang Ampuh Untuk Membangun Kekompakan Karyawan

Kondisi ini mungkin bisa menjadi jawaban kenapa banyak sekali HRD perusahaan-perusahaan berkembang yang begitu selektif saat proses perekrutan karyawan baru. Bahkan mereka sampai rela menciptakan sistem yang benar-benar ketat sejak awal pencarian pegawai, demi memperoleh hasil terbaik dan hanya memilih kandidat yang berkualitas pula.

Tak heran kalau biasanya proses penerimaan karyawan baru sampai melewati beberapa tahapan rumit. Dari 500 calon karyawan yang mendaftar saat lowongan kerja dibuka, bisa jadi hanya dua orang saja yang kemudian lolos dan diterima bekerja.

Sebetulnya, apa sih yang membuat proses perekrutan karyawan ini dilakukan luar biasa selektif? Ulasan dari Varashcareer berikut ini bisa Sahabat UKM pertimbangkan:

1. Butuh SDM Kompeten

Sebagai pemilik bisnis yang mengharapkan usahanya berkembang sesuai harapan, Anda tentu hanya ingin mempekerjakan karyawan-karyawan terbaik. Nah untuk memperoleh SDM yang berkualitas inilah proses perekrutan calon karyawan yang benar-benar selektif diperlukan.

Tak heran untuk perusahaan yang berkembang pesat, sampai menerapkan standar kompetensi tersendiri untuk mendapatkan calon karyawan yang benar-benar mereka butuhkan.

Tenang saja jika bisnis yang Sahabat UKM geluti masih kecil-kecilan, Anda juga berhak untuk memperoleh pegawai yang kompeten. Tak perlu membaca seluruh berkas lamaran pekerjaan yang masuk, Anda bisa melakukan screening awal lewat tampilan visual CV calon karyawan, untuk memperoleh kesan profesionalisme.

Baca Juga: Memberdayakan Karyawan Dengan Berbagai Kepemilikan (Employee Stock Ownership Program)

2. Demi Reputasi Bisnis

Alasan berikutnya yang menyebabkan tahapan penerimaan calon karyawan baru benar-benar ketat adalah lantaran berkaitan dengan reputasi bisnis. Anda tentu tak mau kan memiliki pegawai yang terlibat dalam kasus kriminal serius atau melakukan tindakan asusila?

Karena hal itu akan mempengaruhi reputasi perusahaan dan bahkan memberikan dampak serius terhadap omzet. Untuk itulah demi menghindari tercorengnya reputasi, calon karyawan harus diseleksi.

3. Proses Perekrutan Singkat

Dan inilah hal terakhir yang menjadi alasan kenapa dalam setiap pembukaan lowongan calon karyawan baru harus selektif, yakni supaya prosesnya tidak bertele-tele. Bayangkan jika Anda menerima calon pegawai tanpa adanya syarat tertentu sesuai kebutuhan perusahaan, akan ada banyak sekali orang yang melamar lowongan kerja tersebut. Proses perekrutan justru akan berlangsung lama yang berimbas ke biaya operasional dan merugikan bisnis.


Tips Ampuh Merekrut Karyawan yang Berkualitas

Lantaran ada banyak sekali pengaruh yang diberikan oleh karyawan dalam sebuah perusahaan, tak ada yang menyalahkan jika Anda ingin melakukannya secara selektif.

Bahkan banyak HRD perusahaan yang sepakat bahwa proses perekrutan karyawan baru bukanlah sekadar mencari dan memilih, tapi dibutuhkan tahapan yang benar-benar serius agar memperoleh SDM yang benar-benar berkualitas sesuai kebutuhan perusahaan.

Baca Juga: Cara Tepat Menerima Kritik dan Saran Karyawan

Lantas, bagaimana caranya agar melakukan pencarian pegawai baru yang benar-benar efektif dan berkualitas?

Sahabat UKM bisa mencoba mempelajari beberapa tips merekrut karyawan baru berikut ini seperti dilansir HR NOTE dan Studilmu:

1. Informasi Jobdesk Lengkap

Tips pertama dalam merekrut karyawan baru adalah Anda wajib memberikan informasi yang jelas terhadap deskripsi pekerjaan dalam lowongan. Misalnya, Anda membutuhkan desain grafis, maka berikan uraian pekerjaan yang bakal menjadi tanggung jawab si calon pengisi lowongan. Tentu informasi job desk ini tidak bisa sembrono karena bakal mempengaruhi reputasi perusahaan.

Dengan adanya informasi deskripsi pekerjaan yang jelas, maka hanya orang-orang yang mampu menjalankan tugas itu saja yang bakal mengajukan lowongan. Sehingga Anda tidak akan buang-buang waktu dan tenaga untuk memilih calon kandidat yang tidak memenuhi syarat.

2. Konsep Iklan Lowongan Kerja Jelas dan Tepat

Tips berikutnya yang bisa Sahabat UKM terapkan saat memilih calon karyawan baru adalah menerapkan konsep iklan lowongan kerja yang tepat. Misalkan saja Anda berminat mencari pegawai muda dari kalangan milenial junior atau generasi Z, maka konsep iklannya jangan yang membosankan. Buat konsep iklan lowongan kerja yang dinamis dan cocok untuk diunggah di media sosial sehingga memperbesar peluang mendapat kandidat potensial.

Baca Juga: Cara Membuat Standard Operating System (SOP) yang Baik Sehingga Mudah Diikuti oleh Karyawan

3. Cari Lewat Jalur Internal

Apakah mencari karyawan baru haruslah berstatus fresh graduate? Tentu tidak. Anda bisa memanfaatkan jalur internal untuk mencari calon pegawai berkualitas. Misalkan saja memberi kesempatan pada pegawai lama yang sudah resign beberapa tahun lalu, tapi punya performa kerja positif. Atau mungkin Anda bisa bertanya kepada pegawai yang sudah ada mengenai kerabat mereka yang bisa saja sesuai dengan kriteria calon karyawan, sehingga lebih efektif.

4. Manfaatkan Hire Pool Terbaik

Dalam perkembangannya, keberadaan hire pool yang menjadi platform pengumpul pencari kerja bisa dimanfaatkan dalam proses perekrutan karyawan baru. Hanya saja jika memang benar-benar mendamba SDM berkualitas, pastikan pula hire pool yang Anda pilih benar-benar berisi para pencari kerja profesional. Meskipun mungkin jasa hire pool ini akan membutuhkan biaya khusus, tapi Anda bisa dijamin mendapat calon pegawai terbaik.

5. Reputasi Bisnis Positif

Mendambakan calon-calon pegawai yang kompeten? Maka Anda haruslah membangun bisnis kompeten pula. Karena perusahaan yang punya reputasi bagus di masyarakat, tentu akan menjadi pilihan utama para calon-calon pekerja profesional. Sehingga ketika Anda mencari karyawan baru, akan mudah mencari calon pegawai sesuai kriteria.

Baca Juga: Cara Tepat Menerima Kritik dan Saran Karyawan

6. Tetapkan Tahapan Perekrutan

Tips perekrutan berikutnya yang bisa dipertimbangkan adalah memilahnya jadi beberapa tahap. Mulai dari tahap screening CV, pengecekan portoflio, tes kemampuan tulis hingga wawancara. Kenapa harus dibedakan jadi beberapa tahap perekrutan? Agar hanya orang-orang terbaik yang mampu melewati serangkaian tes, bakal bisnis Anda dapatkan.

7. Gunakan Tes/Alat Penilaian

Untuk mempermudah pencarian karyawan baru berikutnya juga bisa menggunakan sejumlah metode tes hingga alat penilaian. Biasanya salah satu tes yang sering digunakan dalam tahapan perekrutan pegawai adalah tes kepribadian.

Anda bisa menggunakan metode DISC, 16 Personalities, Big Five, MBTI hingga lainnya. Anda juga dapat mempertimbangkan sejumlah alat psikotes seperti Analog Verbal, Psikotes Spasial hingga Kraepelin.

8. Wawancara Kandidat Terbaik

Apakah calon pegawai yang sudah lolos sejumlah tes sebelumnya bisa dipastikan bakal diterima sebagai karyawan baru? Tentu saja belum pasti. Supaya bisnis yang Anda geluti bisa benar-benar mendapat pekerja terbaik, lakukan wawancara untuk sejumlah calon kandidat terpilih. Proses wawancara ini akan membuat Anda lebih mengenali kepribadian mereka.

Baca Juga: Sajjad Muslim Apparel: Dari Karyawan Swasta Hingga Jadi Pengusaha

9. Verifikasi Referensi

Hampir mendekati proses terakhir sebelum memperoleh kontrak kerja, ada baiknya Anda meakukan verifikasi referensi pada kandidat karyawan baru. Maksudnya adalah melakukan pengecekan ke perusahaan tempat mereka bekerja terdahulu, hingga memantau akun media sosial, untuk mengetahui seperti apa perilaku mereka baik saat bekerja maupun dalam keseharian, lantaran ini bakal berimbas ke profesionalisme diri.

10. Kepastian Sebelum Bekerja

Nah, tips terakhir saat hendak mencari karyawan baru yang bisa Anda lakukan adalah benar-benar memastikan semua hal sudah clear sebelum mengizinkan mereka bekerja. Kenapa begitu?

Supaya si calon pegawai bisa bekerja dengan maksimal dalam memenuhi kewajibannya dan memperoleh haknya. Beberapa hal yang wajib dipastikan bersama antara pemilik bisnis dan calon karyawan adalah perihal hari libur, jenjang kerja, asuransi pekerjaan sampai gaji.

Baca Juga: Komunikasikan Target Usaha Pada Karyawan Dengan Cara Ini

Tentunya jika sejumlah tips di atas dilakukan dengan tepat, Anda bisa memperoleh calon karyawan berkualitas. Bukan hanya SDM yang mampu memenuhi kebutuhan perusahaan, tapi juga kriteria diri yang memuaskan. Sehingga dengan demikian, bisnis yang Anda kelola bisa berjalan lancar memenuhi tujuan ke depannya.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.