Sahabat Wirausaha ingin meningkatkan penjualan tapi tak tahu harus memulainya dari mana? Tak perlu khawatir, sebab ada strategi jitu untuk meningkatkan penjualan sekaligus mengurangi pemborosan biaya produksi. Formula yang akan dibahas ini sudah dipakai banyak pengusaha hingga perusahaan-perusahaan ternama. Penasaran dan mau tahu lebih jauh? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Tips Memulai Usaha Dagang atau Toko Online


Apa Itu Lean Management?

Lean management atau manajemen lean merupakan salah satu cara yang dapat sahabat wirausaha lakukan untuk meningkatkan penjualan. Apa pun usaha kita dapat menerapkan konsep lean ini. Mulai dari manufaktur, pemasaran sampai pengembangan perangkat lunak. Dengan manajemen lean kualitas produksi kita juga semakin baik, meningkatkan value produk hingga dapat mengurangi pemborosan. Ibarat pepatah lama: sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Akhir dari metode lean ini dapat menghasilkan produk berkualitas tanpa harus menelan biaya besar. Alhasil, hampir di semua lini pernah memakai cara ini, tentunya berkat nilai inti dan dampak positif yang ditimbulkannya. Agar dapat menerapkan lean manajemen, sahabat wirausaha mengawalinya dengan melakukan pencatatan pada besaran tingkat produksi berdasarkan jumlah permintaan, bukan mendahulukan penawaran.


Apa Saja Sasaran Manajemen Lean?

Seperti yang sudah disebutkan diatas, sasaran manajemen lean pada bisnis yang kita jalankan terbagi menjadi empat yakni dapat meningkatkan kualitas produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, menghemat biaya, hingga meningkatkan penjualan.

Baca Juga: Tips Membangun Bisnis Frozen Food Mulai dari Nol

1. Meningkatkan Kualitas Produk

Pada poin pertama ini, manajemen lean akan membuat kita lebih fokus untuk meningkatkan kualitas produk. Harapannya metode ini mampu membuat usaha kita memiliki waktu dalam peningkatan atribut barang secara terus menerus (kontinu). Agar manajemen lean bekerja maksimal, bantu dengan mendapatkan feedback dari pembeli. Setelah mendapatkan hasilnya upgrade produk secara berkala. Feedback didapatkan dengan aktif menanyakan tentang produk yang kita tawarkan. Bisa bertanya langsung, menggunakan chat, atau broadcast pada fitur chat. Ketika merasa cukup, diskusikan dan pilih masukan yang dapat langsung dipraktikkan pada produk. Setelah fokus ke pembeli, giliran melirik strategi apa yang dipakai kompetitor. Lalu bandingkan dengan produk yang kita hasilkan. Jika tidak bisa mengungguli (kompetitor), minimal kualitas produk kita bisa sejajar dengan pesaing. Tutup dengan meningkatkan pelayanan.

Setelah konsumen dan kompetitor, kita juga dapat memaksimalkan manajemen lean dengan melakukan review pada supplier atau distributor. Alasannya karena segala macam bentuk kualitas produk akan mempengaruhi bisnis, sementara pembeli bukan membeli barang dari supplier. Sering-sering juga mencari perbandingan kualitas, harga dan pelayanan antara suplier satu dengan lain. Setelah konsumen, kompetitor dan supplier yang terakhir pelajari bagaimana caranya melakukan quality control sebelum produk sampai ke tangan konsumen. Masing-masing diantara kita tentunya memiliki cara tersendiri. Yang paling mudah tentunya dengan melakukan tes pribadi dan kembali bertanya apakah kita sudah puas saat menggunakan produk yang kita hasilkan?

Baca Juga: Agar Proposal Bisnis Tembus Investasi, Yuk Simak Saran dari Para Mentor!

2. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Karena kita memiliki produk yang berkualitas, secara tidak langsung pelanggan menjadi puas bahkan tanpa kita sadari sebarannya terus melonjak dan semakin lama tentu usaha yang dijalankan memiliki harapan untuk bertahan lama. Karena pelanggan sudah setia, semakin besar pula potensi mereka untuk belanja lebih. Bahkan mereka lakukan secara terus menerus. Maksimalkan keuntungan manajemen lean dengan melakukan pemasaran secara multichannel.

Artinya, baik offline maupun online kita harus putar otak bagaimana caranya meningkatkan kepuasan pelanggan. Untuk yang online kita dapat memanfaatkan keberadaan digital marketing. Keuntungan menggunakan media ini dapat langsung berinteraksi tanpa mengenal waktu. Isi juga waktu dengan membuat konten interaktif di media sosial sampai marketplace. Jangan lupa juga. berikan loyalty rewards pada pelanggan setia kita.

Baca Juga: 6 Bisnis yang Punya Prospek Cerah di Masa Pandemi

Memanfaatkan dunia digital menjadi salah satu kunci utama untuk terus membangun kepercayaan pelanggan karena berkaitan erat dengan komunikasi. Siapkan juga sarana komunikasi yang cepat, mudah, dan responsif seperti email, SMS, sampai Social Networking Sites. Sedangkan untuk yang offline, sering-sering berinteraksi, tegur sapa secara langsung dengan pelanggan. Kita juga bisa memberikan pelayanan berbelanja mudah dan murah melalui promo khusus saat mereka berada di toko. Dari poin pertama ini dapat kita simpulkan jika manajemen lean adalah ilmu yang membahas bagaimana caranya menghormati pelanggan-pelanggan kita.

3. Menghemat Biaya

Salah satu keunggulan manajemen lean yakni dapat menghemat biaya. Sehingga bisnis dapat fokus membuat anggaran yang lebih sehat baik itu dimulai dari proses produk dan kebutuhan lainnya. Sektor yang mungkin saja mengalami penghematan meliputi biaya listrik, air, dan pulsa, bahkan operasional. Hal ini tentu saja merupakan salah satu pengeluaran yang cukup besar bagi usaha kita. Kadang kala, tagihannya bisa membengkak apabila tidak semuanya menjadi tidak terkontrol. Tak hanya itu, biaya tenaga kerja, pemanfaatan teknologi juga dapat diminimalisir manajemen lean.

Baca Juga: Peluang Usaha Makanan Beku

4. Meningkatkan Penjualan

Pembahasan terakhir ini yang barangkali sudah kita nanti-nantikan. Dengan manajemen lean, kepuasan pelanggan pada akhirnya akan meningkatkan penjualan. Bisnis bakal kecipratan keuntungan dari produk yang kita tawarkan. Harapannya tentu saja dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa dengan cepat mengembangkan bisnis yang sudah ada, atau mendirikan usaha baru.


Prinsip Dasar Manajemen Lean

Manajemen lean baru akan bekerja ketika kita dapat fokus dengan value, menciptakan value stream lalu mengeliminasi sisanya, menciptakan flow tanpa hambatan, menggunakan sistem pull, sampai melakukan improvisasi dan pengembangan.

Baca Juga: Google Trend Report, Memahami Trend Pasar Melalui Mesin Pencarian

1. Fokus dengan Value

Pada tahapan awalan ini kita dituntut untuk selalu berorientasi pada hal yang sifatnya kembali mengutamakan pelanggan. Kita juga diminta fokus pada produksi barang yang sekaligus memberikan dampak pada pelanggan. Dengan hanya fokus pada value, kita dapat mulai mengurangi proses yang tidak perlu sambil melakukan ragam cara lain untuk memikirkan semua konsumen-konsumen kita. Atau jika ada yang bertanya, untuk apa kita susah-susah berbisnis? Tentu saja jawabannya adalah agar produk atau jasa yang kita tawarkan dibayar oleh pelanggan.

Agar hal itu terjadi, kita perlu menambahkan nilai yang sejatinya ditentukan sendiri oleh pelanggan. Dari mana datangnya nilai itu? Nilainya terletak pada masalah pelanggan yang coba kita pecahkan. Atau jadikan bisnis ini sebagai solusi dari semua masalah hingga pelanggan bersedia membayar kita secara penuh. Apa yang bisa kita lakukan pada tahapan awal ini? Lakukan hal-hal seperti meningkatkan kualitas pengemasan, jika memiliki karyawan, tempatkan yang berpengalaman pada posisi yang tepat, meningkatkan kualitas pelayanan, sampai memberikan program-program khusus pada pelanggan.

Baca Juga: 3 Langkah Pemanfaatan Data Untuk Mengambil Keputusan Bisnis

2. Menciptakan Value Stream Lalu Mengeliminasi Sisanya

Maksud dari poin ini adalah ketika kita bisa fokus dengan value produk, maka lanjutkan dengan membuat stream produksi. Dalam manajemen lean, proses ini merupakan salah satu yang cukup penting. Karena berawal dari sini kita akan menemukan ragam proses yang memang seharusnya tidak perlu kita lakukan karena banyak membuang waktu. Sedangkan maksud dari value stream adalah kita diminta fokus di semua sektor. Mentang-mentang kita pemilik usaha, hanya berkutat pada kegiatan produksi saja. Hal yang dapat kita lakukan pada poin ini dengan membuat catatan kecil bagaimana suatu proses produksi bisa berjalan dengan baik dan menyeluruh.

3. Menciptakan Flow Tanpa Hambatan

Pada poin ini kita dituntut agar bisa memastikan proses berbasis value yang sebelumnya telah kita bahas sudah berjalan dengan baik. Imbasnya tentu mengarah ke proses produksi. Langkah ini kami akui memang tidak mudah. Alasannya karena kita dituntut harus mengecek satu per satu semua proses yang terjadi di lingkungan luar usaha. Tapi jika ini berhasil kita lakukan, tingkat produktivitas kita bisa meningkat secara pesat.

Baca Juga: Mengidentifikasi Peta Persaingan Supaya Bisnis Tetap Unggul

4. Menggunakan sistem pull

Maksudnya, sebisa mungkin jangan pernah menimbun barang persediaan. Tapi fokus dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Maksud sistem pull disini adalah setiap pelanggan bisa menarik produk atau jasa saat mereka memang sedang membutuhkannya. Itu artinya, bisnis yang kita jalankan hanya bisa memproduksi produk dalam jumlah dan waktu yang benar-benar tepat. Apa tujuannya? tentu saja untuk mengurangi sekaligus menghilangkan sumber daya yang tidak dibutuhkan. Hasilnya bakal mengurangi biaya perawatan yang nilainya cukup menguras kantong.

5. Improvisasi dan Pengembangan

Pada poin yang terakhir ini kita diminta untuk mengembangkan konsep yang sebelumnya telah kita bahas. Ulangi terus prosesnya dan jangan lupa untuk tetap menghambat terjadinya pemborosan atau kegiatan yang dianggap tidak penting. Kunci manajemen lean yakni kita harus mengulangi semua proses yang telah disebutkan diatas. Manajemen lean juga mendorong bentuk tanggung jawab bersama dan kepemimpinan bersama dari suatu bisnis.

Baca Juga: Pengenalan Bentuk SOP Yang Penting Diketahui Bagi UMKM

Tunggu apa lagi. Agar pendapatan kita bisa meningkat, segera berbenah. Salah satu yang bisa kita lakukan adalah fokus menghasilkan produk terbaik dengan tujuan dapat mengatasi masalah yang dialami pelanggan-pelanggan kita. Cukup mudah bukan.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Sumber foto:

https://www.pexels.com/photo/happy-woman-shopping-online-at-home-3769747/

Sumber artikel:

  1. https://seller.shopee.co.id/edu/article/8457\
  2. https://blog.ganttpro.com/en/what-is-lean-project-...
  3. https://www.smartsheet.com/guide-to-lean-project-m...
  4. https://accurate.id/marketing-manajemen/lean-manag...
  5. https://seller.tokopedia.com/edu/tips-meningkatkan...
  6. https://gobiz.co.id/pusat-pengetahuan/meningkatkan...
  7. https://money.kompas.com/read/2021/08/28/101500926...
  8. https://kanbanize.com/lean-management/what-is-lean...