Siapa sangka ternyata menjual bumbu masakan bisa sangat menjanjikan. Bagaimana tidak, bumbu masak sudah jadi, saat ini banyak sekali diminati oleh berbagai kalangan. Terutama ibu rumah tangga yang juga sibuk dengan urusan pekerjaan lainnya. Peluang ini kemudian dilirik juga oleh salah satu UKM asal Jakarta Barat, yaitu Tastery. Bahkan, saat ini Tastery sudah berhasil mengantongi omset mencapai 20 juta dalam satu bulan. Bagaimana kisah selengkapnya? Mari simak artikel berikut ini!


Latar Belakang Tastery


Sumber: ukmjagowan.id

Indonesia kaya akan cita rasa masakannya yang unik dari berbagai daerah. Ciri khas yang paling menonjol dalam masakan nusantara adalah penggunaan berbagai macam jenis rempah-rempah dalam resepnya. Tak heran apabila dalam menyajikan masakan nusantara membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Baca Juga: Jenis-jenis Promosi Paling Pas Untuk Bisnis Kuliner

Oleh karenanya, usaha penyedia bumbu masakan khas nusantara bisa menjadi ide bisnis yang menjanjikan. Berangkat dari hal tersebut inilah kemudian yang membuat Dian Puspasari yakin untuk menjalankan usaha Tastery.

Sebenarnya dari tahun 1980, keluarga Dian sudah memiliki toko bumbu tradisional di bilangan Jakarta Barat. Usaha tersebut awalnya dijalankan oleh Ibunya Dian. Bumbu yang dijual kebanyakan merupakan dari masakan khas Sumatera. Alasannya karena Ibunya Dian merupakan keturunan Sumatera. Sehingga, lebih mudah baginya untuk mengumpulkan berbagai bumbu asal tanah kelahirannya.

Selanjutnya, di tahun 2000-an, usaha tersebut diberikan kepada Dian untuk diteruskan. Saat ini, lokasi usahanya berada di Jl. Kebon Kelapa No 15, Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur. Awalnya, Dian menamai usahanya dengan nama Gudang Bumbu. Dari awal berdiri, produk yang dijual merupakan bumbu basah yang sudah diracik sesuai dengan resep masakan yang diinginkan.

Banyak pembeli berdatangan dari berbagai daerah, seperti dari Bandung, Bogor dan luar kota lainnya. Bahkan, beberapa diantaranya membeli untuk dibawa ke luar negeri. Namun, masa simpan bumbu basah tidak cukup lama dan membutuhkan perlakuan khusus dalam menyimpannya.

Baca Juga: Membangun Bisnis Kuliner dari Whatsapp

Hal tersebut juga yang membuat Dian termotivasi untuk membuat bumbu basah menjadi bumbu masak instan siap pakai. Kemudian, Dian mulai mengikuti berbagai pelatihan, salah satunya program dari UKM Indonesia yaitu “We Learn”.

Dari sana, Dian banyak sekali mendapatkan hal-hal baru. Terutama dalam menemukan bagaimana caranya menjadi entrepreneur dari nol. Setelah pelatihan, Dian semakin bersemangat untuk mengembangkan usahanya dari toko tradisional menjadi usaha pabrikan di masa mendatang.


Keunggulan Tastery

Tastery

Sumber: ukmjagowan.id

Meskipun di luaran sana sudah banyak juga usaha yang menjual bumbu masak, akan tetapi Tastery masih memiliki tempat di hati konsumennya. Ada beberapa keunggulan dari Tastery yang membuat produknya masih menjadi pilihan di masyarakat. Beberapa keunggulannya diantaranya, Tastery tidak menggunakan bahan pengawet, penguat rasa maupun pewarna dalam produknya.

Baca Juga: Mengembangkan Usaha Kuliner Dengan GrabKitchen

Selain itu, rasa yang dihadirkan dalam produk Tastery merupakan dari resep nusantara secara turun temurun. Sehingga, bumbu masak dari Tastery bisa menjaga keaslian cita rasa masakan yang dihasilkan.

Itu juga alasan Dian menamakan usahanya dengan nama Tastery. tastery berasal dari kata “taste” yang berarti selera dan cita rasa. Oleh karenanya, Dian memberikan nama Tastery sebagai identitas usahanya yang mengedepankan keaslian cita rasa yang dihasilkan.

Saat ini produk yang dijual Tastery sudah ada 10 varian bumbu masak instan. Varian tersebut adalah rendang, gulai, kari, semur, sop, balado, rawon, bumbu dasar putih, bumbu dasar kuning, dan bumbu dasar merah.

Di samping itu, produk-produk dari Tastery juga sudah mengantongi izin halal, P-IRT, dan MD BPOM. Dengan memiliki izin tersebut juga bisa menjadi jaminan bahwa produk yang dihasilkan Tastery merupakan produk yang berkualitas dan aman untuk konsumen.


Rangkaian Produksi Tastery

Tastery

Sumber: ukmjagowan.id

Rangkaian proses produksi Tastery dimulai dari pemilihan bahan baku. Bahan baku yang diambil banyak berasal dari petani langsung atau pelaku ukm produsen rempah. Proses ini menjadi sangat penting karena kualitas bahan baku akan mempengaruhi pada cita rasa yang dihasilkan. Oleh karenanya, Tastery banyak menggunakan bahan baku yang masih segar.

Baca Juga: Membangun Diferensiasi Produk Pada Bisnis Kuliner

Selanjutnya, bahan baku yang sudah dipilih dibersihkan dan diolah. Proses pengolahan dilakukan dengan mencampur berbagai bahan baku dan digiling. Setelah diolah, bumbu instan pun siap untuk dikemas dan dipasarkan.

Produk yang dijual Tastery merupakan produk-produk yang berupa bumbu masak siap pakai. Oleh karenanya, bahan-bahan yang dibutuhkan berhubungan dengan berbagai macam bumbu dapur dan rempah. Bahan-bahan tersebut didatangkan dari beberapa daerah terutama dari pulau Jawa dan Sumatera.

Di awal pandemi COVID-19, Tastery pernah mengalami gagal produksi karena keterlambatan bahan baku. Untuk mencegah hal tersebut terulang kembali, sekarang Tastery bekerjasama dengan para petani dan pelaku ukm lainnya sebagai penyedia bahan baku.

Seiring berjalannya waktu, Tastery juga membenahi manajemen produksinya dengan menerapkan SOP (Standard Operating Procedure). Standar yang digunakan berdasarkan standarisasi dari BPOM. Saat ini, tastery sudah memiliki 4 karyawan produksi. Namun, apabila permintaan melebihi kapasitas produksi per hari, maka Tastery akan menggunakan karyawan paruh waktu.


Proses Pemasaran dan Distribusi Tastery

Sumber: Tastery

Sejak awal kehadiran Tastery, usahanya sudah mendapatkan sambutan hangat. Pemasaran dimulai dari promosi sekitar kerabat dekat, teman, hingga komunitas memasak. Di awal masa pandemi, Tastery justru malah mendapatkan respon yang sangat positif.

Baca Juga: Tips Melakukan Pemasaran Dengan Promosi dan Diskon

Pada saat gentingnya wabah COVID-19, semua orang tidak dibolehkan untuk keluar rumah. Oleh karenanya, banyak diantaranya yang mencari kegiatan lain seperti memasak. Ibu rumah tangga maupun anak-anak muda mulai menjajal berbagai resep masakan, salah satu pilihannya dengan menggunakan produk Tastery.

Dalam proses pemasaran, Tastery banyak menggunakan media online seperti website, facebook, instagram maupun e-commerce. Adapun tujuan pengirimannya sudah menjangkau berbagai daerah di nusantara seperti pulau jawa, Sumatera, Bali, Batam, dll.

Bahkan, tak jarang Tastery mendapatkan pesanan ke luar negeri seperti Bangkok, Australia, Amsterdam, London, Jerman, dan Amerika. Untuk memudahkan pengiriman ke luar negeri, Tastery bekerjasama dengan diaspora maupun kerabat yang akan pergi ke luar negeri. Dalam sebulan, Tastery bisa meraup pendapatan sebesar 10-20 juta rupiah.


Tips Usaha dari Tastery

Brilianpreneur UMKM #374's Gallery Image

Sumber: brilianpreneur

Selama perjalanan usaha, banyak suka duka yang sudah dilalui oleh Tastery. “Sukanya adalah ketika produk Tastery sudah dikenal secara luas oleh masyarakat bahkan ke mancanegara”, tutur Dian. “Sedangkan dukanya adalah pada saat naik turun penjualan yang didapatkan. Namun, kami sangat menikmati prosesnya, jadi duka itu dijalankan dengan suka cita.”, Dian menambahkan.

Baca Juga: Menentukan Strategi Pemasaran di Media Sosial Melalui Audit Performa Akun

Dari berbagai macam perjalanan usaha yang sudah dilalui, Tastery membagikan beberapa tips untuk para pelaku usaha maupun yang baru akan memulai usaha. Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan mencari tahu terlebih dahulu passion masing-masing. Dengan memiliki passion yang kuat, maka kendala-kendala yang akan terjadi di masa mendatang akan lebih mudah dilalui karena akan lebih dinikmati.

Setelah menemukan passion yang tepat, selanjutnya tinggal meningkatkan kualitas produk. Kualitas produk yang baik akan berpengaruh pada keberlanjutan usahanya dengan mendatangkan repeat order dari konsumen. Lakukan juga berbagai inovasi dengan mengikuti tren yang berkembang di masyarakat.

Kemudian, sebagai pelaku usaha, sangat dibutuhkan semangat untuk terus belajar. Terus fokus dengan apa yang menjadi tujuan sebelumnya. Naik dan turun dalam usaha sangat wajar, yang terpenting adalah menjaga semangat dan tidak pantang menyerah.

Itulah perjalanan usaha dari Tastery. Dalam menjalankan usaha, jangan mudah puas dengan pencapaian yang sudah diraih. Sebagai pelaku usaha dituntut untuk terus berkreasi dan berinovasi. Seperti yang dilakukan oleh Tastery yang termotivasi untuk membuat produk dari bumbu basah tradisional menjadi bumbu instan kemasan siap pakai. Sehingga, saat ini produk Tastery bisa didistribusikan ke seluruh dunia bahkan mancanegara.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.