Siapa yang tak mengenal rendang atau randang? Saat ini, semua jaringan Rumah Makan Padang yang tersebar hampir di seluruh Indonesia menyajikan kuliner khas Sumatera Barat tersebut. Namun, bagi Novita Wisudawati, pemilik usaha Rendang Pak Ombak, rendang bukan lagi sekadar lauk berbahan dasar daging yang dikenal banyak orang. Ia punya ide unik sendiri yang menjadi ciri khas produk racikannya.

Baca Juga: Mengumpulkan Data Untuk Inovasi Bisnis Kuliner

Rendang yang biasanya dibuat dari bahan utama daging sapi digantinya dengan bahan utama yang tak pernah terpikirkan sebelumnya, yaitu ikan teri dan ikan selais. Setelah kemudian diluncurkan, kreasi itu berhasil menarik perhatian khalayak luas. Rendang Pak Ombak bahkan sempat dianugerahi Penghargaan Produk Inovasi 2019, Penghargaan Gebyar UKM Wow 2018, dan penghargaan Shiddakarya 2020 dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Kira-kira apa yang menjadikan Rendang Pak Ombak begitu berbeda sampai-sampai banyak mendapatkan penghargaan? Untuk menjawab rasa penasaran itu, simak kisah perjalanan bisnis Novita Wisudawati dalam membesarkan usahanya berikut ini.


Cikal Bakal Rendang Ikan

Pendiri Rendang Pak Ombak, Novita Wisudawati memulai usaha tersebut ketika setelah memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai karyawan dan memilih menjadi ibu rumah tangga. Tak lama setelah berhenti bekerja, banyaknya waktu luang membuat Novita jenuh. Ia lalu memutar otak agar dapat mengisi waktu kosong sekaligus memiliki penghasilan tambahan. Saat itulah lahir ide untuk menjadi pengusaha.

Baca Juga: Pelatihan dan Pendampingan Bagi Pengusaha Perempuan

Hal lain yang membuat Novita memilih berjualan rendang ikan adalah rasa cintanya pada makanan tradisional tersebut. Tak hanya dia, beberapa sahabat dan tetangganya juga menggemari rendang ikan yang mulanya merupakan buah tangan dari sang ibu saat dirinya merantau lantaran mengecam bangku perkuliahan.

Berawal dari semua itu, keinginannya untuk menjual rendang berbahan dasar ikan pun semakin besar. Akhirnya, pada 29 April 2017, Novita memutuskan untuk mengenalkan rendang ikan yang dibuat dari dua bahan utama, yakni ikan teri dan ikan selais pada masyarakat luas.


Mengangkat Kuliner Nusantara

Novita cukup beruntung karena dibesarkan oleh seorang ibu yang secara turun temurun mewarisi resep sedap rendang ikan. Seluruh keluarganya juga menggemari kuliner ini lantaran citarasanya yang cukup unik jika dibandingkan rendang berbahan daging sapi yang banyak beredar di pasaran."Yang kami sajikan adalah resep asli dengan cara menjaga rasa otentik dari rendang ikan itu sendiri," ujar Novita.

Uniknya lagi, meskipun keluarga Novita berasal dari daerah Pangkalan Koto Baru, Sumatera Barat, ia memilih ikan selais yang merupakan fauna endemik dari Riau sebagai bahan baku utama. Bahan utama tersebut ia dapatkan melalui nelayan dan pedagang yang ada di Riau.

Baca Juga: Pempek Kamsoli, Kuliner Palembang yang Hidupkan Semarang

Baca Juga: Tang Kitchen: Usaha Kuliner yang Dirintis di Usia Muda

Sayangnya, di daerah asalnya, rendang ikan justru jarang sekali disajikan sebagai santapan sehari-hari. Kuliner ini hanya dapat dijumpai saat perayaan hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri, acara Mandi Balimau, Pesta Rakyat, dan acara megah lainnya.


Ada Apa Dengan Rendang Ikan

Melihat kondisi rendang ikan yang tak banyak diketahui orang, Novita mengaku terpanggil karena dia meyakini lama kelamaan keberadaan kuliner tradisional itu akan tergerus oleh zaman dan kehadiran kuliner modern. Dengan memperkenalkan rendang ikan, semua kalangan masyarakat dapat merasakan sajian ini di mana pun dan kapan pun.

Alasan berikutnya karena rendang merupakan makanan paling lezat di dunia versi CNN Travel (2017). Alasan selanjutnya karena kandungan protein pada ikan. Untuk ikan teri tiap 100 gram mengandung protein: 10,3 gram, lemak: 1.4 gram. Sedangkan selais tiap 100 gram mengandung protein: 14 gram dan lemak 1,2 gram.

Alasan terakhir karena hingga saat ini masih sedikit sekali oleh-oleh khas Riau yang dapat bertahan lama (kuliner). Sedangkan untuk rendang ikan produksi Rendang Pak Ombak, dapat bertahan lama bahkan hingga 3 bulan lamanya karena menggunakan teknologi vacuum. Ketika mulai berbisnis, Novita mengaku tidak memikirkan berapa besar keuntungan yang didapatkan.

Baca Juga: Menjaga Standar Mutu Bisnis Kuliner Waralaba

Namun bagaimana makanan tradisional ini dapat dikenal masyarakat luas. Tak butuh waktu lama, salah satu petugas dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau melihat potensi yang ada pada rendang ikan ini. Dari sana Novita mengaku langsung mendapatkan bimbingan untuk memperbaiki kualitas produk, perizinan (P-IRT dan Halal), mengikuti pelatihan-pelatihan serta pengalaman berharga lainnya.

Seiring berjalannya waktu, jumlah pesanan kian bertambah, bahkan dalam sebulan Novita harus menyiapkan 20-30 kilogram ikan teri dan selais. Dengan tingginya permintaan pasar tersebut dia memutuskan untuk mempekerjakan ibu-ibu tempatan dengan tujuan membantu menambah penghasilan keluarga.

Termasuk menjalin kerjasama dengan nelayan di Riau. Untuk ikan teri, Novita bekerja sama dengan nelayan dari Kabupaten Pelalawan. Sedangkan untuk ikan selais masih mengandalkan jasa para pedagang di beberapa pasar ternama di Pekanbaru.

Baca Juga: Mempersiapkan Ekspansi Bisnis Melalui Franchise Ala Fish Streat


Tidak Merasa Puas dan Terus Belajar

Agar usahanya terus bertumbuh, Novita mengaku bahwa ia tak pernah lelah untuk terus belajar. Biasanya, ia kerap mengikuti pelatihan secara daring maupun offline baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, perusahaan-perusahaan BUMN, perusahaan swasta maupun para pelaku UMKM. Ia pun rajin mengikuti berbagai macam event perlombaan baik dalam maupun luar provinsi.

Baca Juga: Rahida Cookies, Menjadi Binaan Bank Indonesia Hingga Ikut Trade Expo Internasional

Melalui acara-acara tersebut, ia kemudian belajar untuk membuat variasi dalam ukuran dan bahan kemasan. Kemasan berukuran 15 gram/bungkus ia hadirkan untuk pelanggan yang baru mencoba-coba.

Kemasan 100 gram untuk porsi 2-3 orang, lalu kemasan 200 gram untuk stok atau dapat dijadikan sebagai hampers. Kemudian dari segi kemasan yang tidak lagi disimpan menggunakan plastik mika, namun dalam wadah kedap udara yang tentunya aman karena menggunakan mesin-mesin mutakhir seperti mesin vacuum hingga mesin press.


Pentingnya Jalur Distribusi

Sejak awal didirikan hingga saat ini, sebagai pemilik usaha Rendang Pak Ombak, Novita tak pernah melupakan strategi pemasaran offline maupun online. Secara offline, wanita yang pernah bersekolah di Bandung ini memanfaatkan keberadaan pasar-pasar modern hingga pusat oleh-oleh terkemuka.

Ia juga menggunakan jasa reseller (pekerja, mahasiswa Indonesia di luar negeri) untuk menjangkau lebih banyak lagi pelanggan baru. Harapannya, hasil produksi dapat tersalurkan hingga ke mancanegara. Sedangkan di ranah online, Novita memanfaatkan keberadaan marketplace, aplikasi WhatsApp Bisnis, hingga Instagram untuk lebih dekat lagi dengan pelanggan.

Baca Juga: Mengintip Peluang Cuan Bisnis Lestari dengan Mengolah Sampah Ampas Kopi dan Teh

Setelah membaca artikel di atas, Sahabat Wirausaha jadi tahu jika potensi pengembangan kuliner tradisional untuk dijadikan sebagai ladang bisnis masih terbuka lebar. Tinggal kita sendiri yang mau menjadikannya seperti apa. Hal ini berhasil dibuktikan oleh Novita dengan menciptakan dan membangun bisnis Rendang Pak Ombak. Meskipun kuliner ini merupakan makanan khas dari Sumatera Barat, namun bahan utamanya merupakan ikan dari Provinsi Riau.

Jadi tunggu apalagi, Segera dapatkan produk terbaik dari Rendang Pak Ombak yang berada di Jalan Cipta Karya GG. Lumba-lumba No.4 RT 05 RW 04 Kel. Sialang Munggu Kecamatan Tampan, Pekanbaru Riau, atau melalui WhatsApp di nomor 081280482051, Instagram: @rendangpakombak, Shopee: @rendangikanpakombak.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Wawancara langsung melalui sambungan telepon: 081280482051
  2. https://ukmjuwara.id/ukm/rendang-pak-ombak
  3. https://www.youtube.com/watch?v=_fo2ntwUhJQ&t=665s
  4. https://food.detik.com/berita-boga/d-3559835/hebat-rendang-indonesia-kembali-jadi-makanan-terlezat-nomor-1-di-dunia
  5. https://www.youtube.com/watch?v=2qE-QhxRDTU
  6. https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/manfaat-ikan-teri/