Dunia fashion memang tidak pernah kehabisan inovasi. Untungnya, minat seluruh masyarakat Indonesia terhadap inovasi dan perkembangan produk fashion bisa dikatakan cukup tinggi. Tak terkecuali pula dengan aksesoris fashion seperti tas dan dompet yang semakin digandrungi kaum wanita saat ini.

Baca Juga: Tips Memilih Bahan Baku dan Pemasok untuk Mendukung Produktivitas Bisnis

Meskipun persaingan bisnis di bidang ini cukup ketat, namun Emy Rustini, seorang ibu rumah tangga pemilik bisnis tas jahit, tetap semangat menggelutinya. Perempuan berusia 40 tahun ini berhasil mengubah hobinya menjahit menjadi peluang bisnis yang sukses menggaet pelanggan lewat e-commerce dan media sosial. Seperti apa kisah perjalanan bisnis Emy membangun Myrecraft? Dan bagaimana ia bisa menyeimbangkan waktu dan perannya sebagai ibu, istri, sekaligus pengusaha? Simak cerita inspirasinya berikut ini


Berawal dari Hobi

Bisnis yang menyenangkan adalah bisnis di bidang yang kita sukai. Setidaknya itulah mindset yang ada dalam pikiran Emy. Berawal dari hobi menjahit, Emy mulai menghasilkan banyak tas dan akhirnya menjualnya secara online di media sosial.


Kesulitan Di Awal Bisnis

Meski terlihat mudah, namun ternyata kesulitan Emy dalam membangun bisnis juga sama seperti pebisnis pemula pada umumnya. Awalnya, Emy ingin memproduksi pakaian wanita. Namun, keinginan ini tidak dilaksanakan karena tingkat kesulitannya cukup tinggi bagi Emy. Ia lalu memutar otak agar mesin jahit yang sudah dibeli dapat menghasilkan sesuatu. Saat itu, Emy ingin sekali mengambil kursus menjahit tingkat lanjut namun terkendala oleh waktu karena masih bekerja di kantor. Akhirnya, Emy mengikuti grup WhatsApp tentang pembuatan tas dan Emy merasa cocok dengan ide produk tersebut. Pasalnya, proses pembuatan tas lebih mudah dan tidak memakan waktu banyak, sehingga masih bisa ia lakukan sepulang bekerja dari kantor.

Baca Juga: Tips Membuat Foto Konten yang Menarik untuk Produk Fashion

Setelah kualitas tas yang dihasilkan sudah memuaskan dan modal yang selama ini ditabung juga sudah dinilai cukup, akhirnya pada November 2019 Emy nekat memutuskan resign dari kantornya. Bagi Emy yang selama ini mendapatkan penghasilan secara pasti setiap bulan, keputusan untuk meninggalkan pekerjaan kantoran adalah sesuatu yang cukup berat. Namun hal ini sudah dia pertimbangkan matang-matang bersama suaminya.

Kesulitan dan tantangan tidak hanya berhenti disitu. Saat Emy berjualan tas, Emy tak kunjung mendapatkan pembeli hingga 3 bulan lamanya. Namun, Emy pantang menyerah dalam mempromosikan bisnisnya. “Awalnya kesulitan memasarkan karena produk tidak dikenal orang. Saya memulainya dengan membuat produk souvenir untuk sponsorship, bazaar, perkenalan ke dinas umkm wilayah. Sekarang ini saya sedang menanti hasil banding pengajuan merek saya yang kedua kalinya,” terang Emy

Baca Juga: 8 Jenis Promosi Paling Mantap Bagi Bisnis Fashion

Emy meyakini bahwa rezeki bisa datang dari mana saja, termasuk dari kalangan sekitar kita. Ia turut bercerita bahwa pada saat itu, pembeli pertama tidak datang dari platform online, namun dari teman-teman terdekatnya sendiri. Karena produk tas yang dijual Emy memiliki kualitas yang bagus, teman-teman Emy akhirnya merekomendasikannya ke kalangan masing-masing dan dari situlah the power of mouth mulai menyebar.

Setelah hampir 1 tahun berbisnis tas dan dompet, pandemi COVID datang menyapa Emy dan keluarganya. Pandemi ini cukup berdampak pada bisnisnya, sehingga ia dan suami harus memutar otak kembali agar bisa bertahan di masa yang sulit tersebut. Emy belajar banyak hal agar bisa bersaing lebih ketat dengan kompetitornya, mulai dari belajar meningkatkan kualitas produk, teknik menjahit tas dengan model yang baru, serta pemilihan dan perpaduan bahan. Emy bahkan juga meluangkan waktunya untuk memperhatikan bagaimana cara agar bisa mempercantik tampilan sosial media untuk berjualan online.

Baca Juga: Peluang Pasar Fashion Batik

Saat ini, demi menghemat biaya operasional, Emy dan keluarganya belum memiliki toko fisik, sehingga masih berjualan dari rumah dan sebuah komunitas bernama “Ruang Tami” yang berlokasi di Tangerang. Bahkan, operasional bisnis Emy hanya dibantu oleh suaminya. Emy saat ini belum memiliki tim atau karyawan sehingga semuanya serba diurus sendiri. Belum lagi, Emy juga harus membagi waktunya dengan perannya sebagai istri dan ibu. “Anakku masih SD, suamiku kalo pas lagi senggang baru bisa bantu-bantu. Sisanya aku sendiri yang manage,” cerita Emy.

Meskipun fasilitas masih terbatas, namun nyatanya bisnis Emy mampu bertahan selama 5 tahun hingga kini, lho. Hal ini mungkin bisa menepis anggapan bahwa bisnis harus punya peralatan ini itu yang lengkap dan canggih. Dengan peralatan seadanya, jika dibarengi dengan kreativitas dan ketekunan, siapapun bisa mempertahankan bisnisnya seperti Emy.


Mengedepankan Kualitas sebagai Nilai Plus Produk

Berdasarkan data penjualan, Emy menjelaskan bahwa produknya yang paling best seller di myrecraft adalah tempat tisu, waist bag, dan juga tas selempang (sling bag). Sebagai pengusaha, sangat penting untuk peka terhadap apa yang sedang trend akhir-akhir ini agar bisa menyesuaikan model produk dengan apa yang sedang dibutuhkan masyarakat. Menurut Emy, selain model produk, hal yang perlu diperhatikan oleh pengusaha adalah kualitas bahan. Hal inilah yang membuat produk akan bertahan lebih lama dan dapat meningkatkan kepercayaan pembeli pada bisnis kita.

Baca Juga: Iqleem : Gerakan Sustainable Fashion Untuk Para Wanita Muslim

Bahan yang digunakan untuk produk tas di Myrecraft terdiri dari 2 jenis, yaitu bahan waterproof (tahan air) dan non-waterproof. Emy sengaja memberikan jenis bahan dan harga yang berbeda, agar pembeli bisa menentukan pilihannya sendiri berdasarkan kebutuhan dan budget yang dimiliki.

Emy juga menyediakan fasilitas made by request, seperti pada saat pemesanan tas untuk souvenir pernikahan dan event besar lainnya. Biasanya, si pemesan akan membeli dalam jumlah banyak dan menyebutkan anggaran yang dimiliki. Lalu, Emy akan memproduksi tas tersebut dengan menyesuaikan anggaran si pemesan. Dengan cara seperti ini, Emy bisa mengurangi jumlah stok produk yang menganggur, lebih hemat biaya dan waktu.

Umumnya, pembeli melihat etalase produk tas yang sudah ready to use. Namun, Myrecraft memiliki keunikan dan keunggulan yang mungkin jarang dimiliki oleh kompetitornya, yaitu pembeli bisa request motif apa yang diinginkan pada tasnya. Dengan begitu, tas yang sudah dibeli akan terkesan lebih special dan lebih personal. Motif disini bisa berupa batik, modern, etnik, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Bagaimana UKM Dapat Memvalidasi Potensi Produk dan Peluang Pasar?


Memaksimalkan Fitur Sosial Media sebagai Strategi Penjualan Bisnis

Menurut Emy, pebisnis harus menguasai banyak strategi untuk menyesuaikan dengan lokasi dan juga perkembangan zaman. Selain itu, terkadang selera atau kebiasaan pembeli juga berbeda. Ada yang lebih menyukai membeli dengan cara melihat langsung, namun ada pula yang lebih suka membeli dari rumah tanpa perlu repot-repot keluar. Dengan strategi yang berbeda, peluang untuk mendapatkan penjualan juga lebih luas jangkauannya.

Dalam hal ini, Emy menjalankan bisnisnya secara online dan offline. Untuk yang offline, karena Emy tidak punya toko fisik, seluruh produk tas dititipkan ke Gramedia World BSD Tangerang. Sedangkan untuk yang online, Emy berjualan di sosial media Instagram, Tokopedia dan Blibli. Khusus marketplace, Emy memanfaatkan fitur gratis ongkir dan cashback yang telah disediakan untuk menarik minat pembeli.

Baca Juga: Tips Memilih Atribut Brand

Dalam berbisnis, Emy tidak lupa untuk memperluas networkingnya dengan para pebisnis yang lain. Terkadang, jika Emy memiliki waktu senggang, Emy secara sukarela meng-endorse jajanan teman-teman sesama UMKM-nya. Emy kebetulan saat ini juga tengah menjadi Koordinator UMKM untuk Kelurahan Pedurenan Kecamatan Karang Tengah dan membantu menaikkan bisnis mereka.

Emy memiliki pesan untuk Sahabat Wirausaha di seluruh Indonesia, agar tetap semangat dalam menjalankan bisnis. “Baiknya jika memiliki rencana usaha, agar dapat dilaksanakan dengan cepat dan tepat, agar kita tidak ketinggalan kereta dari teman pebisnis yang lain.” Jelasnya

Baca Juga: Brand Activation

Tidak perlu memaksakan diri dengan modal awal yang besar, dan tetap konsisten mengenalkan produk ke sekitar wilayah tempat tinggal dulu. Baiknya selalu memiliki rencana usaha, agar bisnis bisa tumbuh dengan cepat dan tepat.

Nah, itu tadi cerita inspirasi dari bisnis Emy. Semoga dengan membaca artikel ini, Sahabat Wirausaha bisa kembali termotivasi dan terinspirasi dengan inovasi bisnis Anda, ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.