Seperti yang sama-sama kita ketahui, Instagram merupakan salah satu sosial media yang paling digandrungi masyarakat saat ini. Hal ini membuatnya menjadi salah satu media yang tepat bagi pelaku usaha UMKM untuk meningkatkan nilai usahanya. Nah, salah satu cara mengukur tingkat keefektifan Instagram dalam membawa pengunjung, pembeli, dan pelanggan ke website atau akun online shop kita, adalah dengan menghitung convertion rate-nya. Apa itu convertion rate? Dan bagaimana cara memanfaatkannya?

Baca juga: Tips Beriklan di Instagram Ads

Convertion rate merupakan persentase dari orang-orang yang tidak hanya mengunjungi akun Instagram kita, namun juga melakukan hal lain, seperti meng-klik link yang akan membawa mereka menuju website penjualan kita, mengisi formulir pembelian produk, atau mengontak nomor penjualan yang tertera. Intinya, convertion rate ini mengukur seberapa efektif sih suatu unggahan di akun Instagram mendorong orang-orang untuk membeli dagangan kita secara online.

Baca Juga: Tips Membuat Konten Reels Instragam Jadi Viral

Selain mengukur covertion rate untuk penjualan online, ada pula pengukuran convertion rate untuk pertumbuhan followers, pengunjung website atau online shop, dan interaksi pengunjung (like dan comment).


Bagaimana cara mengukur convertion rate di Instagram?

Sederhana saja, untuk mengukurnya kita butuh jumlah pengunjung yang membuka satu postingan atau story yang kita buat di Instagram. Sahabat UKM dapat melihat hal ini jika sudah memiliki akun bisnis di Instagram. Akan ada fitur yang mengarahkan kita pada data jumlah pengunjung dan tindakan yang mereka lakukan pada setiap postingan atau story kita. Contohnya bisa dilihat melalui Insights dan Promotion Insights (jika kita menggunakan jasa Promote pada Instagram), seperti pada gambar di bawah ini :

Berdasarkan pada data yang terdapat pada gambar, kita bisa mengukur convertion rate penjualan dari akun kita dengan rumus berikut :

(Jumlah klik Promotion)/(Jumlah Impression) × 100 = 16/2940 x 100 = 0.54%

Jadi, convertion rate dari data pada gambar di atas adalah 0,54%. Rata-rata, convertion rate tiap akun di Instagram adalah 3%. Artinya, jika ada 100 orang yang mengunjungi akun Instagram kita sekaligus mengunjungi website penjualan kita dari link yang ditaruh di bio, maka secara rata-rata kita bisa mengharapkan sekitar 3 orang melakukan online shopping dari sana. Semakin besar persentase ini, tentu artinya semakin baik tingkat penjualan produk secara online.

Baca Juga: Cara Mengoptimalkan Instagram Untuk Berbisnis, Yuk Simak Tipsnya!

Sementara itu, jika kita ingin menghitung convertion rate untuk jumlah followers atau tindakan like dan comment para pengunjung, kita bisa memakai rumus yang sama. Yang perlu dilakukan adalah mengubah angka pada “Jumlah klik Promotion menjadi “Jumlah Like atau “Jumlah Comment atau “Jumlah followers reached. Hasil convertion rate yang diperoleh bisa digunakan untuk mengetahui tingkat efektifitas konten dalam menarik pengunjung dan pembeli

Baca Juga: Membangun Brand Positioning Agar Bisnis Berkembang


Aspek penting dalam meningkatkan convertion rate penjualan

  • Followers
  • Konten
  • Budget

Semakin besar jumlah followers yang akun kita miliki, maka akan makin banyak orang yang dijangkau oleh konten dan promotion kita. Sehingga pada akhirnya, semakin banyak pula calon pelanggan dan pembeli yang bisa kita jangkau. Jadi, sebisa mungkin kita harus meningkatkan jumlah followers dengan memanfaatkan berbagai cara, seperti mengadakan giveaway atau kuisioner menarik yang berkaitan dengan produk kita.

Baca Juga: Menentukan Unique Selling Proposition

Konten yang berkualitas akan lebih efektif dalam menarik followers, pengunjung, pembeli, dan bahkan pelanggan ke akun Instagram kita. Untuk membuat konten yang menarik, perhatikan unggahan yang memiliki convertion rate paling tinggi dan berusahalah konsisten dengan konten yang senada. Usahakan pula untuk selalu konsisten dan terjadwal dalam mengunggah konten, baik di timeline maupun storyline.

Jika memiliki budget tersendiri yang dikhususkan untuk media sosial, kita bisa menggunakannya untuk menggunakan beberapa fitur promosi berbayar di Instagram. Salah satunya adalah fitur Promote yang bisa membuat unggahan kita muncul di timeline lebih banyak akun, bahkan yang bukan merupakan followers kita. Gunakan budget untuk menggunakan fitur-fitur berbayar ini secara berkala, sehingga konten yang kita unggah bisa menjadi dua kali lebih efektif dalam menarik pembeli.

Baca juga: Strategi Mengunggah Konten di Instagram

Nah, itu tadi beberapa hal yang bisa kita pelajari seputar convertion rate di Instagram. Simak artikel-artikel kami lainnya untuk mempelajari aspek-aspek sosial media yang bisa dimanfaatkan dalam bisnis UKM leih jauh. Semoga bermanfaat.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.