Pameran dagang internasional dipercaya menjadi salah satu strategi untuk memasarkan produk unggulan dalam negeri ke pasar luar negeri, terutama negara yang menjadi tempat penyelenggaraan pameran tersebut. Nah, Indonesia sebagai salah satu negara industri di Asia Tenggara terus berusaha memanfaatkan peluang yang ada untuk memasarkan produk-produk unggulannya ke pasar internasional. Salah satunya adalah Australia.

Indonesia dengan Australia telah memiliki hubungan dagang yang tertuang dalam Indonesia Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA). Perjanjian tersebut merupakan sebuah bentuk kerja sama antara Indonesia dengan Australia di bidang ekonomi yang mencakup ekspor impor, ketenagakerjaan, telekomunikasi, investasi, dan perdagangan elektronik.

Baca Juga: Membedah Pameran Internasional di Asia

Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap berusaha melakukan penetrasi guna membuka peluang-peluang baru agar produk-produk unggulan dalam negeri terutama dari UKM bisa menembus pasar Australia, melalui partisipasi dalam pameran dagang internasional di Negeri Kanguru tersebut.

Sahabat Wirausaha tentu penasaran kan, bagaimana caranya ikut pameran internasional di Australia? Sebelumnya, Sahabat Wirausaha perlu tahu ragam pameran internasional apa saja yang biasa diselenggarakan di Australia. Hal ini dimaksudkan agar Sahabat Wirausaha bisa menilai sendiri apakah produknya bisa ikut dipamerkan dalam ajang bergengsi tersebut.

Selain itu, tentu saja Sahabat Wirausaha bisa mengkalkulasi berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti pameran dagang internasional di Australia. Dengan demikian, Sahabat Wirausaha bisa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan matang, sehingga dapat memperoleh feed back positif dan menguntungkan.


Ragam Pameran Internasional di Australia

Setiap negara pastilah menginginkan perekonomiannya tumbuh secara positif dan mencapai pendapatan nasional yang tinggi. Untuk mewujudkannya tentu otoritas di masing-masing negara telah menyiapkan kebijakan ekonomi yang strategis dan implementatif. Demikian pula dengan Australia.

Baca Juga: Tips Jitu Untuk Sukses di Pameran Internasional

Negara yang sekaligus sebuah benua ini menjadi salah satu pasar ekspor yang potensial bagi produk-produk unggulan Indonesia. Sebab itu, Indonesia berusaha mengenalkan produk-produk unggulnya yang berdaya saing tinggi secara intens dengan mengikuti berbagai pameran internasional yang diselenggarakan di negara tersebut. Berikut ragam pameran internasional di Australia yang diikuti Indonesia berdasarkan kategori produk.

1. Bahan Bangunan

Australia menyelenggarakan pameran internasional produk bahan bangunan bertajuk Sydney Build Expo 2022 di Sydney. Kesempatan ini dimanfaatkan Indonesia dengan mengirimkan delapan perusahaan produsen bahan bangunan sebagai delegasinya untuk berpartisipasi dalam pameran bergengsi tersebut.

  • PT. Bangunperkasa Adhitamasentra dengan produknya berupa papan serat semen.
  • PT. Rama Gombong Sejahtera yang memproduksi kayu lapis.
  • PT. Gunung Raja Paksi dengan produk unggulannya berupa besi dan baja.
  • PT. Pundi Uniwood Industry dengan produknya berupa kayu lapis dan kayu ringan.
  • PT. Hasil Albizia Nusantara yang memproduksi panel kayu.
  • PT. Trias Spunindo Industri yang memproduksi geotekstil.
  • PT. Daya Cipta Karya Sempurna dengan produk unggulannya berupa kayu olahan merbau.
  • PT. Trio Jaya Steel yang memproduksi furnitur, besi, dan baja.

Sydney Build Expo merupakan pamerang berskala internasional yang memamerkan produk-produk di bidang konstruksi, arsitektur, dan infrastruktur. Pameran ini tentu saja menjadi peluang bagi Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar di Australia, khususnya untuk ekspor produk konstruksi dan bahan bangunan.

2. Kuliner

Indonesia dikenal sebagai surga kuliner. Banyak makanan dan minuman enak hasil racikan khas Indonesia yang pastinya tidak ditemukan di negara lain. Sebut saja rendang, gado-gado, bakso, cendol dawet, aneka jenang, air kelapa, aneka keripik mulai dari singkong hingga tempe, dan masih banyak lagi yang lainnya. Keragaman kuliner Indonesia ini tentu menjadi peluang untuk merambah pasar internasional.

Baca Juga: Seleksi dan Kurasi Pameran Ambiente 2021 di Frankfurt, Jerman

Benar saja. Produk makanan dan minuman dari Indonesia mampu mencuri perhatian pasar internasional dalam pameran Fine Food Australia. Partisipasi Indonesia dalam pameran tersebut tidak lepas dari peran Indonesian Trade Promotion Center yang berada di bawah naungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Sydney. Adapun produk-produk unggulan yang dipamerkan di antaranya sebagai berikut.

  • Makanan dan camilan buah yang diolah dengan metode pengeringan beku (freeze-dried) dari PT. Hijaukan Bumi Lestari.
  • Kemasan dan alat makan yang terbuat dari singkong, kayu, bambu, dan kertas beras dari PT. Evogaia Karya Indonesia.
  • Berbagai produk berbahan kelapa dari PT. Tri Jaya Tangguh.
  • Minuman vodka rasa kopi dan mahito rasa limau dari PT. Mayora Indah Tbk.
  • Biskuit, kacang, dan selai dari PT. Dolphin Food & Beverage Industry.
  • Air kelapa, mie bebas gluten, dan krimer rendah lemak dari Sony Trading Pty Ltd.

Dari banyaknya produk yang dipamerkan, produk makanan buah beku dan kantong dari singkong mampu menyita perhatian pengunjung. Hal ini bisa jadi disebabkan tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat Australia terhadap kesehatan semakin tinggi.

Tak hanya itu, pihak otoritas Australia, khususnya negara bagian New South Wales juga memberlakukan aturan baru yakni larangan penggunaan kantong plasting ringan sekali pakai dan kotak kemasan serta alat makan dari plastik.

Sebagai gelaran bergengsi berskala internasional, Fine Food Australia menjadi ajang para pelaku usaha mempromosikan produknya kepada importir, distributor, pemilih restoran, dan pihak terkait lainnya.

Harapannya tentu saja pelaku usaha bisa meraup potensi transaksi yang bernilai besar. Dengan mengikuti pameran internasional ini, pelaku usaha bisa langsung berinteraksi dengan calon pembeli, sehingga dapat mengetahui tren dan selera pasar luar negeri.

Baca Juga: Membedah Pameran Internasional dari Pemerintah Indonesia

3. Kain Tenun Ikat

Indonesia dapat dianalogikan sebagai surga dunia. Tak hanya memiliki keindahan alam yang luar biasa, tetapi juga sumber daya alam yang melimpah. Belum lagi kearifan lokal masyarakat di setiap daerah didukung kreativitas tanpa batas menghasilkan aneka menu makanan dan barang kerajinan khas. Salah satunya adalah kain tenun ikat.

Kain tenun ikat merupakan kain tradisional dari kawasan Indonesia Timur. Meski belum sepopuler kain batik dan ulos, namun kain tenun ikat ini juga cukup diminati oleh pasar mancanegara. Hal ini tampak dari antusiasme pengunjung pameran tekstil yang bertajuk Weaving an Identity: Wearable Art from Soutr East Indonesia yang diselenggarakan oleh Museum of Indonesia (MIA) Inc. di Melbourne.

Gelaran bergengsi tersebut memamerkan koleksi kain tenun ikat Pulau Sumba, Kepulauan Savu, Flores dan Timor Barat. Selain itu juga dipamerkan perhiasan tradisional, bahkan aksesn interior rumah tradisional Lio, Flores. Meski kain tradisional, namun kain tenun ikat dapat diaplikasikan pada busana modern.

Penyelenggaraan pameran tekstil yang mengusung keunikan dan keunggulan dari kain tenun ikat dan produk kerajinan khas Indonesia Timur lainnya, bertujuan untuk mengenalkan sekaligus mempromosikan keragaman produk unggulan dari Indonesia. Harapannya, pasar luar negeri merespon positif sehingga berpeluang meningkatkan nilai ekspor produk-produk khas dari Indonesia Timur.

4. Startup dan Fintech

Dunia usaha tentu tidak hanya sekadar produk saja, tetapi juga ada jasa yang berbasis teknologi seperti startup dan fintech. Dalam bidang bisnis ini pun, Indonesia berusaha untuk mengembangkan dan mempromosikan dengan mengikuti Centrum fur Buroautomation, Informationstechnologie und Telekomunikation (CeBIT) di Sydney, Australia.

Baca Juga: APINDO FINTECH TALK #BangkitBersamaFintech - Digitalisasi Sistem Pembayaran Bagi Kemajuan UMKM

Pada gelaran konferensi teknologi bertema The Future of Business Technology tersebut, Indonesia mengirimkan delapan peserta, yaitu Squline, Medico, 8Villages Indonesia, Nicslab, Metabuilders, YAVA, Jojonomic, Ukirama, dan Merakyat.co.

Pelaku usaha startup dan fintech yang berkesempatan mengikuti pameran CeBIT diberi pembekalan untuk bisa memasuki pasar Australia. Mereka dipilih berdasarkan penilaian kurator yang terdiri dari Direktur Fasilitas TIK Bekraf, Direktur Pengembangan Pasar Luar Negeri Bekraf, dan Kepala ITPC Sydney. Pemilihan ini juga atas penilaian Founder & Chief Executive DailySocial.id dan Founder Indonesian Android Community.

Keikutsertaan Indonesia pada gelaran teknologi tersebut tak lepas dari peran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang membuka peluang bagi pelaku usaha bertemu dan berdiskusi dengan para profesional di bidang teknologi.

Harapan dari partisipasi ini tentu saja terciptanya transaksi bisnis, di mana terjalin kerja sama atau kolaborasi dengan industri teknologi internasional. Para peserta pameran CeBIT berpeluang melakukan business matching dengan pelaku bisnis Australia yang telah diseleksi oleh otoritas New South Wales.

5. Produk Fashion

Siapa bilang pameran dagang internasional hanya bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan besar? Faktanya UKM pun bisa turut andil dalam memeriahkan gelaran berskala internasional tersebut. Pameran apparel terbesar yang diselenggarakan di Melboune Convention & Exhibition Center, Australia, turut dimeriahkan oleh UKM binaan Smesco Indonesia. Nah, itu buktinya.

Untuk mempromosikan produk-produk UKM yang berdaya saing tinggi, Smesco Indonesia memberi kesempatan kepada UKM binaan guna menampilkan produknya dalam International Soucing Expo Australia dan Footwear & Leather Show Australia. Tentu UKM terbaik yang dipilih dan dikirimkan untuk mengikuti pameran tersebut.

Dari 26 kandidat, hanya 6 UKM yang memenuhi syarat untuk mengikuti pameran tersebut. Adapun ragam produk yang dipamerkan meliputi apparel berupa tas dan sepatu, aksesoris dan tekstil berupa batik, fashion, dan garmen, serta aneka produk menarik lainnya. Keikutsertaan Indonesia dalam pameran apparel di Australia ini tak lepas dari respon atas tingginya permintaan pasar terhadap produk-produk UKM Indonesia.

Baca Juga: Peluang Pasar Fashion Batik

6. Kopi

Memang tak semua orang suka ngopi, namun harus diakui bahwa aroma dan cita rasa kopi Indonesia begitu nikmat. Tak heran jika kopi menjadi salah satu komoditas unggulan Indonesia di pasar mancanegara, termasuk Australia. Potensi pasar kopi di Australia terus dikembangkan pemerintah Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi Indonesia dalam pameran industri kopi terbesar di Australia, yaitu Melbourne International Coffee Exhibition (MICE).

Indonesia menampilkan tiga perusahaan yang bergerak di bidang usaha kopi, yakni PT. Gayo Bedetak, Q Coffee, dan Opal Coffee. PT. Gayo Bedetak menampilkan green beans dari beberapa wilayah Sumatera. Sementara Q Coffee dan Opal Coffee, yang merupakan perusahaan Australia yang dimiliki oleh diaspora Indonesia, mengimpor biji kopi dari berbagai wilayah Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Flores, Sulawesi, dan Papua.

Tak hanya sekadar memamerkan, delegasi Indonesia juga menyuguhkan kopi yang bisa dicicipi oleh setiap pengunjung pameran, sehingga mereka bisa merasakan langsung nikmatnya cita rasa kopi Indonesia. Usaha yang dilakukan tak sia-sia. Dari pameran ini, Indonesia mampu meningkatkan nilai ekspor kopi ke Australia, yang mana pada akhir 2021 mencapai US$ 3,99 miliar atau sekitar Rp 57 triliun.

Baca Juga: Membangkitkan Bisnis Kopi Lewat Jaringan Warkop Nusantara


Cara Mengikuti Pameran Internasional dengan Fasilitas Subsidi

Tak bisa dipungkiri bahwa pameran dagang bisa menjadi strategi marketing yang efektif untuk memasarkan produk dan menjangkau pasar lebih luas. Namun, mengikuti pameran dagang apalagi yang berskala internasional tidaklah mudah. Sahabat Wirausaha harus lolos kurasi produknya lebih dulu.

Kurasi produk ini merupakan proses penyeleksian terhadap produk UKM yang telah didaftarkan sebelum dipasarkan ke mancanegara. Tentunya kurasi didasarkan pada kualitas produk yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar global.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (Kemenperindag) biasanya memiliki program tersendiri untuk memberikan fasilitas subsidi kepada pelaku bisnis, termasuk UKM. Pemberian fasilitas tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk manufaktur Indonesia di pasar internasional.

Dukungan ini sering kali diberikan dengan mengikutsertakan perusahaan manufaktur nasional, termasuk UKM pada kegiatan pameran yang berskala internasional. Biasanya fasilitas diberikan dalam bentuk penyediaan booth sekaligus desainnya, di mana biayanya telah dianggarkan Kemenperindag.

Baca Juga: Fasilitasi Stand UKM Untuk Pameran Dalam dan Luar Negeri

Lantas, bagaimana caranya bisa mengikuti pameran internasional dengan fasilitas dari pemerintah? Berikut tips yang dapat Sahabat Wirausaha terapkan.

1. Pastikan bisnis sudah berjalan

Syarat mutlak untuk mendapatkan fasilitas mengikuti pameran internasional adalah Sahabat Wirausaha memiliki bisnis yang sudah berjalan minimal dua tahun, bukan sedang dalam perencanaan. Waktu dua tahun untuk menjalankan usaha dianggap cukup dalam menilai tingkat penghasilan dan aliran arus kas bisnisnya.

2. Daftarkan usaha dan produk UKM ke instansi pemerintah

UKM yang telah melakukan registrasi di Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat cenderung lebih mudah mendapatkan informasi dan kesempatan untuk mengikuti program-program promosi termasuk gelaran pameran dagang internasional di luar negeri. Sebab itu, pastikan usaha dan produk Sahabat Wirausaha telah terdaftar di instansi terkait.

3. Bergabung dalam program kemitraan

UKM diakui mampu menggerakkan perekonomian nasional. Sebab itu, tak sedikit lembaga baik pemerintah maupun swasta yang menjalin program kemitraan dengan UKM. Artinya bisa dalam lingkup binaan, di mana lembaga tersebut memberikan pembinaan kepada pelaku UKM baik dalam hal peningkatan kualitas produk, pengembangan dan inovasi produk, serta pemasaran produk.

UKM binaan ini biasanya akan lebih mudah mendapatkan fasilitas gratis dalam keikutsertaan di pameran baik nasional maupun internasional. Namun perlu dicatat bahwa UKM binaan lembaga pemerintah atau swasta biasanya berbasis produksi sendiri, bukan perdagangan.

Baca Juga: Menjamin Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Mitra Bisnis Lewat Kontrol Kualitas

4. Kontak perwakilan dagang RI di luar negeri

Sahabat Wirausaha harus tahu bahwa Indonesia memiliki sejumlah kantor perwakilan pemerintah di luar negeri, yang memiliki program promosi ekspor. Sebut saja Kedutaan Besar (KBRI), Konsulat Jenderal (KJRI), Konsulat (KRI), Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC), Atase Perdagangan, serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI). Sahabat Wirausaha tentu berkesempatan untuk menghubungi langsung perwakilan dagang Indonesia di luar negeri tersebut guna meminta informasi tentang program promosi UKM.

Setiap lembaga perwakilan memiliki program yang berbeda di tiap-tiap pameran yang diikuti. Ada yang hanya menyediakan fasilitas booth gratis, akomodasi gratis, transportasi gratis, atau logistik gratis. Namun, jika Sahabat Wirausaha beruntung, maka bisa mendapatkan semua fasilitas secara gratis.

5. Memiliki produk unik dan berdaya saing

Produk yang diikutsertakan dalam pameran berskala internasional tentu bukanlah ecek-ecek, tetapi berkualitas dan berdaya saing tinggi. Artinya, produk yang dipamerkan telah memenuhi syarat sebagai produk yang layak ekspor.

Tak hanya itu, produk yang memiliki keunikan bisa memberi poin plus saat dipamerkan karena berpotensi menarik minat beli dari pengunjung, yang bisa jadi merupakan importir atau distributor yang menjadi pintu gerbang pengembangan bisnis Sahabat Wirausaha.

Baca Juga: Mengenal Ragam Standar Global Produk Ekspor

6. Ajukan proposal

Berpartisipasi dalam pameran internasional tidak hanya siap secara fisik produk saja, tetapi juga administrasinya. Lembaga pemerintah yang memfasilitasi keikutsertaan Sahabat Wirausaha ke pameran internasional, biasanya meminta persyaratan pengajuan proposal, yang menggambarkan secara jelas tentang produk yang akan dipamerkan.


Hal-Hal yang Perlu Disiapkan untuk Mengikuti Pameran Internasional

Terlibat sebagai peserta pameran dagang tidaklah mudah, apalagi yang berskala internasional. Tentu banyak hal yang harus dipersiapkan. Mulai dari administrasi perjalanan ke luar negeri hingga logistik produk. Meski repot dengan segala keribetannya, namun mengikuti pameran internasional menjadi impian bagi para pelaku usaha, termasuk Sahabat Wirausaha bukan?

Sebab pameran internasional tidak hanya dapat meningkatkan eksistensi bisnis saja, tetapi juga memperluas jangkauan pasar hingga ke mancanegara. Feed back dari pameran internasional bukan hanya potensi pencapaian keuntungan yang berlipat, tetapi peluang kerja sama dengan buyer asing yang cenderung memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produk-produk berkualitas.

Baca Juga: Kerajinan, Komoditas Unggulan Indonesia yang Berpotensi Ekspor

Sahabat Wirausaha tentu ingin agar produknya dapat menjangkau pasar internasional. Untuk itu, lakukan persiapan yang matang segala sesuatunya yang mencakup beberapa hal sebagai berikut.

1. Siapkan kartu nama, leaflet dan brosur

Produk yang unggul dan berkualitas serta didukung dengan branding yang kuat merupakan kombinasi sempurna dari suatu produk. Keunggulan produk yang demikian akan lebih mudah dipromosikan.

Sayangnya, pasar luar negeri belum tentu mengenal keunggulan dari produk tersebut. Maka dari itu, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk menyiapkan kartu nama, leaflet, dan juga brosur sebagai media promosi selama mengikuti pameran internasional.

Penyediaan kartu nama, leaflet, dan brosur dapat membantu Sahabat Wirausaha dalam menjelaskan kualitas produk kepada pengunjung, akibat terkendala oleh waktu yang terbatas. Namun pastikan bahwa beragam media promosi tersebut tercetak dalam bahasa Inggris, agar pengunjung bisa memahami informasi tentang keunggulan produk yang disampaikan.

2. Siapkan contoh produk

Jauh-jauh mengikuti pameran internasional tapi tidak ada produk yang dipamerkan, jelas akan kehilangan kesempatan untuk menjangkau pasar lebih luas. Bagaimana pasar bisa dijangkau jika kita tidak menunjukkan produknya secara langsung kepada konsumen? Jelas konsumen tidak akan percaya.

Baca Juga: Tips Menentukan Produk yang Tepat Untuk Ekspor

Nah sebab itu, pastikan Sahabat Wirausaha menyiapkan contoh produk yang bisa dilihat calon buyer secara langsung. Jika produk Sabahat Wirausaha berupa makanan atau minuman, maka sediakan pula testernya sehingga pengunjung yang menjadi konsumen potensial bisa mencicipi dan merasakan langsung cita rasa produk, sehingga bisa menilai kualitas produk tersebut.

3. Bekali diri dengan kemampuan berbahasa Inggris

Produk memang menjadi instrumen utama yang menentukan berhasil tidaknya promosi yang dilakukan melalui pameran internasional. Namun, ada faktor lain yang sebenarnya tidak kalah penting yang harus Sahabat Wirausaha siapkan juga, yaitu kemampuan berkomunikasi dalam berbahasa Inggris.

Keluwesan berkomunikasi dalam bahasa Inggris ini tentu akan lebih memudahkan Sahabat Wirausaha dalam berinteraksi dengan pengunjung yang tertarik dengan produk yang dipamerkan.

4. Perhatikan penampilan dan gaya busana

Berpartisipasi pada pameran internasional berarti bahwa Sahabat Wirausaha merupakan delegasi atau perwakilan resmi dari Indonesia. Maka dari itu, tunjukkanlah sikap dan penampilan yang mencerminkan budaya Indonesia. Perhatikan penampilan dan gaya busana yang dikenakan selama berlangsungnya pameran.

Di sini, Sahabat Wirausaha membawa nama Indonesia. Gunakan busana yang sopan dan elegan, misalnya pakaian batik atau setelan jas. Busana yang dikenakan tidak hanya mencerminkan jati diri sebagai seorang pengusaha, tetapi juga menghormati setiap pengunjung yang tertarik untuk mengunjungi booth Sahabat Wirausaha.

Baca Juga: Pesona dan Potensi Busana Muslim Indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian dan Perdagangan bekerjasama dengan perwakilan RI di Australia baik KBRI, KJRI, ITPC, maupun Atase Perdagangan sering kali mengikuti program-program promosi dalam bentuk pameran internasional.

Keikutsertaan Indonesia dalam setiap pameran dagang internasional tak lepas dari tujuan utamanya yaitu memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di pasar Australia.

Dengan menggandeng para pelaku UKM binaan, pemerintah memfasilitasi agar produk-produk UKM dapat menembus pasar Negeri Kanguru tersebut. Tentu bukan sembarang produk yang diikutsertakan, tetapi produk yang telah melalui kurasi dan dinyatakan layak ekspor. Tertarik untuk mengikuti pameran internasional di Australia? Siapkan segala sesuatunya mulai dari sekarang.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. RI Bukukan Potensi Transaksi 3,1 Juta Dolar AS di Pameran Australia. Antara News.
  2. Produk Indonesia Tebar Pesona di Pameran Fine Food Australia. MetroTV News.
  3. IA-CEPA Pacu Kerja Sama Ekonomi Indonesia dan Australia. BKPM.
  4. Saat Tenun Ikat Melenggang di Melbourne. Republika.
  5. Bekraf Kirim Delegasi ke Pameran Teknologi di Australia. Swa.
  6. UKM Binaan Smesco Tampil di Pameran Apparel Terbesar Australia. Antara News.
  7. Australia Beli Kopi Instan dan Kertas Rp 646 Miliar dari Indonesia. Katadata.
  8. Kopi Indonesia Ramaikan Pameran Kopi Terbesar di Australia. Fajar.