Kalau terdengar kata donasi mungkin yang terlintas dalam benak kita adalah kotak amal, kotak donasi pinggir jalan, atau nomor rekening pada stasiun televisi. Namun, seiring dengan perkembangan zaman cara memberikan donasi kita masih sama seperti yang disebutkan sebelumnya.

Transparansi juga kadang menjadi kendala apakah donasi akan sampai ke mereka yang membutuhkannya atau tidak. Oleh karenanya diperlukan sebuah terobosan baru untuk berdonasi.

Baca Juga: Tanggung Jawab Sosial dan Dampaknya Bagi UMKM


Teknologi Menjadikan Derma Lebih Mudah

Platform kitabisa.com menjadi salah satu platform pengumpulan dana untuk berdonasi dalam kegiatan sosial yang dilakukan secara digital, ini dikenal juga dengan sebutan platform donation based crowdfunding.

Saat ini, platform kitabisa.com sudah berhasil memberikan donasi sebanyak lebih dari Rp500 miliar kepada pihak yang membutuhkan. Sehingga platform kitabisa.com menjadi platform donasi online terpercaya di Indonesia. Tiap bulannya, kitabisa.com memfasilitasi 1.5 juta transaksi dan lebih dari 100.000 penggalangan dana.

Platform kitabisa.com ini didirikan oleh Alfatih Timur atau yang biasa dipanggil dengan nama panggilan Timmy yang merupakan Co-Founder dan CEO Kitabisa.com. Timmy menyelesaikan sekolahnya di Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi. Saat menjadi mahasiswa, Timmy menjadi salah satu aktivis BEM di UI.

Baca Juga: SOBI: Ketika Alam dan Teknologi Bersatu

Selain itu, Timmy juga bekerja sebagai asisten Prof. Rhenald Kasali di Rumah Perubahan dan aktif di Asosiasi Kewirausahaan Sosial Indonesia. Selama menjadi aktivis kampus, ia selalu berdiskusi mengenai hal sosial dan politik, ia juga sering melakukan aksi demonstrasi. Saat ia melakukan demonstrasi, Timmy menyadari bahwa banyak masyarakat lapisan bawah yang memiliki tekanan hidup.

Dari pengalamannya menjadi aktivis BEM tersebut, Timmy menyadari bahwa dirinya tertarik merintis karier di dunia kewirausahaan. Saat bekerja dengan Rhenald Kasali, Timmy juga mendapatkan ilmu mengenai dunia wirausaha sosial dan dunia inovasi sosial. Berdasarkan hal itu, Timmy berpikir bahwa belum ada aksi penggalangan dana di Indonesia. Hal ini membuat ia terus mencari tahu dan tergerak untuk mendirikan platform kitabisa.com bersama rekan Co-Foundernya, Vikra Ijas.

Dalam mendirikan platform ini, ia juga dibimbing oleh beberapa orang salah satunya Rhenald Kasali yang merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEB UI). Salah satu hal yang membuat Timmy mendirikan platform ini adalah karena terdapat orang-orang yang menginspirasinya.

Timmy terinspirasi oleh ayahnya yang selalu mengajarkan untuk memiliki jiwa sosial yang tinggi. Timmy juga terinspirasi dari Rhenald Kasali yang merupakan seorang akademisi dan praktisi bisnis. Sehingga Timmy mencoba mencari titik tengah dari perbuatan baik dan kreatif, dan terbentuklah platform kitabisa.com pada tahun 2013.

Baca Juga: Bentuk Interaksi Sosial dalam Operasional Bisnis UMKM

Tidak mudah dalam mengembangkan perusahaan platform donation based crowdfunding ini, kitabisa.com harus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk berkembang. Pada waktu itu juga Timmy harus bersaing dengan platform-platform kelas atas, seperti Gojek dan Tokopedia. Namun akhirnya pada tahun 2017 kitabisa.com berhasil meluncurkan aplikasi, yang sebelumnya hanya melalui website.

Timmy membuat konsep berdonasi dari platform kitabisa.com semakin mudah. Kapan saja bisa digunakan dengan tujuan sosial, personal, dan kreatif. Platform kitabisa.com menggunakan teknologi informasi masa kini, sehingga Timmy menggunakan konsep ‘menjemput bola’ bantuan. Karena, platform kitabisa.com dapat digunakan oleh pihak yang membutuhkan bantuan dan pihak yang memberi donasi. Sehingga, platform kitabisa.com dapat menjadi wadah untuk menyatukan kedua belah pihak.

Pertumbuhan perusahaan kitabisa.com membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mencapai peningkatan yang baik seperti saat ini. Perkembangan yang meningkat dan menurun sudah pernah dilewati Timmy dan teman-teman. Dalam dua tahun pertama, perkembangan dari platform kitabisa.com kurang baik sehingga tidak sesuai ekspektasi. Sosialisasi sudah dilakukan oleh Timmy untuk memperluas jaringan namun belum terjadi perkembangan yang baik.

Selama dua tahun tersebut, tidak ada pemasukan donasi yang dapat disalurkan ke pihak yang membutuhkan. Namun, Timmy tidak menyerah dan bangkit kembali. Timmy berusaha dengan melakukan peningkatan terhadap situsnya, menggunakan sisa uang pernikahannya. Hingga akhirnya, ia berhasil mendapatkan investor untuk mengembangkan bisnis sosialnya ini.

Baca Juga: Berbisnis Dengan Hati dan Berdampak Sosial

Dengan kegigihan dan ketekunan Timmy dan teman-teman dalam mengembangkan perusahaan sosialnya, kitabisa.com dapat menjadi perusahaan sosial yang besar. Dari perusahaan ini, Timmy juga pernah menjadi salah satu orang yang masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2016 kategori social-enterpreneur, dan pernah menjadi salah satu peserta yang mengikuti pelatihan bisnis Project Catalyst di Seattle, Washington pada tahun 2014. Berdasarkan hal itu, menunjukkan bahwa Timmy memiliki kegigihan dan ketekunan untuk terus mengembangkan perusahaan sosialnya ini.

Baca Juga: Ragam Cara Mengembangkan Usaha dengan Mengoptimalkan Dampak Sosial dan Pemberdayaan Komunitas

Perusahaan kitabisa.com ini sangat menjaga kepercayaan atau amanah dari para donator untuk menyalurkan donasi yang diberikan kepada pihak yang membutuhkan. Kepercayaan menjadi salah satu hal penting untuk menjaga kualitas dari platform sehingga pihak-pihak yang ingin melakukan donasi tidak ragu dan takut untuk menyumbangkan dana kepada pihak yang membutuhkan.

Nominal donasi online yang ditentukan di platform ini dimulai dari 15 ribu rupiah sampai jutaan rupiah. Sehingga donasi yang dilakukan melalui platform kitabisa.com ini dapat dilakukan oleh semua orang, tidak dibatasi oleh apa pun termasuk umur. Salah satu pihak yang pernah melakukan donasi melalui platform kitabisa.com ini adalah Rifdah Rahmah.

Ia adalah seorang anak siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) yang menyumbangkan uangnya sebesar 15 ribu rupiah untuk membantu pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan saat pandemi Covid-19. Ia adalah salah satu contoh anak yang memiliki jiwa sosial yang tinggi karena memiliki kesadaran yang tinggi untuk membantu sesama manusia. Selain itu, sedekah juga tidak diukur dari nominal uang, namun yang penting adalah keikhlasan dan ketulusan untuk dapat saling membantu.

Baca Juga: Mereka yang Berbisnis Dengan Hati dan Berdampak Sosial

Baca Juga: 10 Wirausaha Sosial Global yang Menginspirasi

Platform kitabisa.com ini membuka penggalangan dana untuk berbagai jenis isu. Penggalangan dana yang ditujukan untuk menangani isu-isu medis seperti pengobatan, menjadi penggalangan dana terbanyak yang ditangani oleh platform kitabisa.com. Selain kesehatan, platform kitabisa.com juga memfasilitasi penggalangan dana untuk pembangunan tempat ibadah (masjid, gereja, wihara, dan lain-lain), membantu hewan-hewan terlantar, beasiswa, dan hal lainnya.

Saat terjadi berbagai musibah di Indonesia, seperti bencana alam dan pandemi Covid-19, peran platform kitabisa.com sangat besar karena memfasilitasi pihak-pihak yang ingin melakukan donasi kepada pihak yang membutuhkan. Contohnya saat pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia, di saat semua orang harus tinggal di rumah.

Semua orang masih bisa tetap membantu satu sama lain walaupun dilakukan secara daring. Total donasi yang berhasil dikumpulkan selama masa pandemi Covid-19 mencapai Rp130 miliar dari jutaan donatur yang berpartisipasi. Penggalangan dana dilakukan oleh ribuan orang dari berbagai jenis latar belakang profesi. Salah satu orang yang melakukan penggalangan dana untuk membantu sesama saat pandemi Covid-19 adalah Raffi Ahmad, Atta Halilintar, dan komunitas Fans Club K-Pop.

Baca Juga: 10 Wirausaha Sosial Global yang Menginspirasi

Menurut Timmy, terdapat satu hal yang dipelajari dalam menjalani bisnis yang bergerak dibidang social enterprise, yaitu kesabaran yang panjang. Hal itu karena perubahan yang terjadi tidak cepat, melainkan butuh proses pada setiap bisnis yang dibangun.

Semangatnya dalam mengembangkan platform kitabisa.com ini membuat ia dikenal sebagai penggerak perubahan sosial ekonomi masyarakat. Ini menjadi salah satu alasan mengapa ia mendapatkan penghargaan sebagai salah satu kategori wirausaha sosial di bawah usia 30 tingkat Asia versi majalah Forbes.

Epilog:

Dengan bantuan teknologi, kitabisa membangun sebuah pengalaman berdonasi yang baru. Kemudahan diciptakan dengan memberikan banyak pilihan dan transparansi dapat diberikan dengan laporan. Semua didapat dari kegigihan bisnis untuk bisa menyalurkan bantuan untuk orang-orang yang membutuhkan. Membantu sesama dengan menggunakan teknologi, siapa takut?

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://money.kompas.com/read/2019/11/09/143800726/kisah-timmy-pendiri-kitabisa.com-terinspirasi-sang-ayah-hingga-raih?page=all
  2. https://blog.kitabisa.com/profil-founder-kitabisa/
  3. https://www.popbela.com/career/inspiration/erfah-nanda/sempat-terpuruk-ini-kisah-inspirasi-pendiri-kitabisacom-harus-tahu/7
  4. https://www.alinea.id/gaya-hidup/ceo-kitabisa-com-cerita-rahasia-keberhasilan-kumpul-donasi-b1ZMZ9uuO
  5. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190816203939-37-92665/inspiratif-kisah-7-anak-milenial-yang-sukses-bangun-startup/3
  6. https://www.suara.com/lifestyle/2018/09/24/120626/kisah-sukses-alfatih-timur-pendiri-kitabisacom?page=all
  7. https://101red.com/prime/motivasi/kisah-inspiratif-pendiri-kitabisa-com