Lusha

Sahabat Wirausaha, untuk bisa memasarkan bisnis. tentunya Anda butuh strategi tepat agar mendapatkan omset yang sesuai dengan ekspektasi. Salah satu strategi yang umum digunakan dalam dunia marketing adalah konsep AIDA. Secara garis besar, AIDA adalah sebuah konsep yang biasa dipakai untuk meningkatkan produk bisnis Anda.

Selain itu, Anda juga tetap membutuhkan komunikasi yang tepat sasaran dengan para pembeli agar penawaran terlihat menarik. Nah, bagaimana cara tepat dalam menerapkan konsep AIDA sebagai strategi pemasaran bisnis? Dan apa saja hal yang bisa kita lakukan untuk menyempurnakannya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Fenomena Conscious Consumption (Kemelekan Konsumsi) yang Perlu Dimanfaatkan UMKM

AIDA yang merupakan singkatan dari Attention, Interest, Desire, and Action sebenarnya tergolong dalam tahapan kognitif saat calon pembeli menjadi pembeli dalam sebuah praktik konten marketing. Konsep yang populer di era 1900-an ini menjelaskan bagaimana suatu proses komunikasi terjalin antara penjual dan calon pembeli sampai pada akhirnya produk barang atau jasa yang ditawarkan laku terjual.

Konsep ini diperkenalkan oleh seorang businessman bernama E.St.Elmo Lewis. Beliau memperkenalkan konsep ini pertama kali pada tahun 1898 dan dijuluki sebagai pelopor konsep baru dalam dunia periklanan. Sejak saat itu, terhitung 100 tahun sudah konsep AIDA berhasil membantu para pemasar untuk meningkatkan penjualan produk, baik itu berupa barang atau jasa.

Setelah membaca gambaran besar konsep AIDA, tentunya Sahabat Wirausaha semakin penasaran bukan? Oleh karena itu, yuk kita intip terlebih dahulu rincian konsep AIDA ini.

Baca Juga: Mengenal Psikologi Konsumen Untuk Mengambil Keputusan Pemasaran


Strategi Konsep AIDA

Sesuai namanya, AIDA terdiri dari 4 konsep (Attention, Interest, Desire, and Action) guna menarik pihak-pihak yang terlibat dalam proses jual beli suatu produk barang dan jasa. Berikut adalah penjelasan rinci dari 4 konsep AIDA.

Baca Juga: Strategi Branding Mendapatkan Konsumen Loyal

1. Attention

Dalam konsep AIDA, tahapan utama dan yang paling penting berawal dari daya tarik pembeli atau biasa disebut dengan “eyecatcher”. Produk bisnis yang Sahabat Wirausaha tawarkan, baik berupa barang atau jasa, haruslah menarik perhatian para pembeli. Tak hanya itu, target pasar juga menjadi faktor penting agar dapat melakukan identifikasi siapa dan kelompok mana saja yang Sahabat Wirausaha ingin undang perhatiannya.

2. Interest

Setelah berhasil menarik perhatian mereka, kini saatnya Sahabat Wirausaha meningkatkan sekaligus mempertahankan minat pembeli terhadap produk bisnis kamu. Tahapan ini terlihat lebih menantang karena minat setiap orang tentunya berbeda-beda.

Oleh karena itu, penting bagi Sahabat Wirausaha untuk mengamati masalah apa saja yang biasa dihadapi oleh target pasar kita. Tentunya, perlu pendekatan yang optimal agar konten mudah dimengerti dan relevan dengan problem mereka sehingga ketertarikan untuk mengenal produk barang atau jasa yang kita tawarkan dapat meningkat lebih jauh lagi.

3. Desire

Ketika minat pembeli akan produk bisnis kita sudah bangkit, mereka baru saja tersadar dengan problem yang biasa hadir di sekitar mereka. Di sinilah moment yang tepat bagi Sahabat Wirausaha untuk menawarkan produk barang atau jasa yang kita punya sebagai solusi. Tapi tidak cukup sampai di situ, karena kamu harus gigih meyakinkan mereka bahwa solusi yang ditawarkan memang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Baca Juga: 7 Strategi Mengelola Hubungan Baik Dengan Konsumen

Tunjukkan keunggulan produk barang atau jasa yang kamu tawarkan agar calon pembeli semakin tertarik dan penasaran untuk bisa memilikinya. Sahabat Wirausaha jangan terlalu fokus pada fitur-fitur produk saja, namun juga sebaiknya dapat memberikan informasi berupa fakta ringan dan manfaat apa saja yang bisa diperoleh dari produk tersebut.

Banyaknya informasi yang diterima oleh target pasar berbanding lurus dengan jumlah pertanyaan yang akan mereka ajukan dan nantinya tahap ini memiliki pengaruh besar dalam keputusan pembelian apakah produk yang kamu tawarkan benar-benar mampu menjadi solusi bagi mereka.

4. Action

Sampailah kita di tahap terakhir dalam konsep AIDA, yakni action. Tahap ini berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian produk bisnis Sahabat Wirausaha sebagai solusi tepat untuk permasalahan yang mereka alami.

Sahabat Wirausaha dapat menggunakan metode call-to-action atau ajakan untuk menuntun mereka melakukan pembelian. Sebagai contoh, Sahabat Wirausaha dapat menambahkan kalimat “Pesan Sekarang Sebelum Kehabisan” pada akhir kalimat penawaran.

Baca Juga: Memperkuat Konten dengan Tagar dan Kata Kunci yang Tepat


Penerapan AIDA dalam Konten di Media Sosial

Sumber: sirclo.com

Konsep AIDA juga dapat diterapkan dalam strategi pemasaran secara digital, misalnya melalui media sosial Instagram, Facebook, maupun TikTok. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:

1. Instagram

Konten di Instagram dapat berupa Reels, Feed, atau Story. Sahabat Wirausaha dapat membuat konten berupa video sebagai tahap awal untuk menarik minat para calon pembeli. Pada tahap ini, kualitas video dan visual yang disajikan menjadi faktor penting yang menentukan apakah kamu berhasil menuntun mereka ke tahap selanjutnya atau tidak. Kemudian, pada bagian caption, kamu dapat menambahkan informasi berupa keunggulan produk bisnis yang kamu tawarkan.

Tak lupa tambahkan desire berupa harga untuk bisa mendapatkan produk tersebut serta penawaran menarik, seperti potongan harga, promo bundling, dan lain sebagainya. Terakhir, bubuhkan call-to-action agar para pembeli semakin terpacu untuk segera membeli produk yang kamu tawarkan sekaligus menyertakan langkah-langkah pembelian.

Baca Juga: Membuat Konten Interaktif Dengan Mengoptimalkan Fitur Instagram dan Facebook

Baca Juga: Tren Dalam Instagram yang Penting Bagi Digital Marketing

2. Facebook

Tipe konten Facebook kurang lebih serupa dengan Instagram, yang membedakan hanyalah tidak ada konten Reels pada Facebook. Jadi, bisa saja Sahabat Wirausaha mengunggah konten yang sama di Instagram dan juga Facebook. Namun, untuk contoh yang berbeda kita coba ulas postingan berupa picture atau image dengan konsep AIDA.

Sahabat Wirausaha dapat mengunggah foto terbaik dari cara kerja produk bisnis kamu yang bisa memberikan manfaat juga menjawab masalah yang dihadapi calon target pasar. Lalu, untuk meningkatkan interest mereka, bubuhkan informasi berupa kerugian jika tidak membeli produk yang Sahabat Wirausaha tawarkan.

Baca Juga: Optimalisasi Facebook Untuk UMKM Melalui Facebook Ads

Setelah itu, sertakan juga informasi promo atau gift menarik untuk mendorong keputusan pembelian calon konsumen. Sebagai langkah terakhir, tentu saja Sahabat Wirausaha harus menyisipkan kalimat ajakan agar mereka semakin terpacu untuk melakukan pembelian saat itu juga.

3. TikTok

Sumber: blog.amartha.com

TikTok adalah tipe media sosial yang paling baru dan hanya menyuguhkan konten berupa video. Karena hanya bisa menyajikan konten video, Sahabat Wirausaha bisa menggunakan cara yang sama dengan contoh konten Instagram di atas. Namun, jika kamu juga bisa mengunggah konten video dengan cara yang berbeda.

Baca Juga: Tren Dalam TikTok yang Penting Bagi Digital Marketing

Pada awal video, Sahabat Wirausaha dapat memberikan edukasi singkat yang berhubungan dengan produk barang atau jasa yang hendak ditawarkan. Kemudian, jika sudah masuk ke tahap solusi, hadirkan produk itu dan jabarkan apa saja manfaatnya. Sebutkan juga keuntungan yang bisa calon konsumen dapatkan jika membeli produk tersebut saat itu juga. Kemudian, video ditutup dengan call-to-action berupa ajakan pembelian.

Bagaimana Sahabat Wirausaha? Ternyata menerapkan konsep AIDA pada pemasaran digital di media sosial tidak sulit bukan? Selain seperti yang dicontohkan, Sahabat Wirausaha juga dapat berkreasi dengan konten-konten lainnya agar target pasar kamu tidak bosan dan melihat penawaranmu sebagai sesuatu yang menarik. Selamat mencoba ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

marketingonline.id