Bloggers advertising referrals. young people with gadgets and loudspeakers announcing news, attracting target audience. vector illustration for marketing, promotion, communication

Suatu iklan dapat dikatakan efektif apabila tujuan dari pengiklanan tersebut dapat tercapai atau terlaksana. Nah, karenanya Sahabat Wirausaha perlu mengevaluasi secara berkala apakah iklan yang dipasang berjalan efektif atau belum dan apakah berdampak pada bisnis yang dijalankan atau tidak. Namun, ada beberapa indikator keuangan yang penting diketahui untuk mengevaluasi efektivitas iklan. Nah, untuk mengetahui lebih jelas terkait hal tersebut, yuk kita simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Pentingnya Investasi Iklan di Digital Marketing Agar Bisnis Anda Bertumbuh


Tujuan Iklan

Secara umum, iklan memiliki beberapa tujuan, diantaranya membentuk kesadaran terhadap produk, menginformasikan fitur dan keunggulan produk, membentuk persepsi tertentu pada produk, membentuk selera akan produk hingga bertujuan membujuk konsumen untuk membeli produk atau merek yang diiklankan.

Nah, pada intinya tujuan-tujuan tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan respon konsumen terhadap penawaran produk yang pada akhirnya menghasilkan laba penjualan dalam jangka panjang.


Pentingnya Mengukur Efektivitas Iklan

Mungkin Sahabat Wirausaha bertanya, untuk apa sih kita mengukur efektivitas iklan? Nah, sebelumnya Sahabat Wirausaha pasti mengeluarkan biaya untuk memasang iklan berbayar, bukan? Tentunya biaya tersebut juga relatif, ada iklan berbayar yang murah dan ada juga yang mahal.

Baca Juga: Tips Beriklan di Instagram Ads

Tapi apakah iya, Sahabat Wirausaha tidak mau tahu apakah usaha pemasaran melalui iklan yang sudah Sahabat Wirausaha lakukan, berjalan efektif atau tidak? Tentunya Sahabat Wirausaha pasti ingin tahu, bukan?

Ya, mengukur efektivitas iklan menjadi penting agar Sahabat Wirausaha dapat memahami dengan lebih baik seberapa efektif iklan terhadap respon konsumen dan penjualan. Dengan mengetahui efektivitas iklan juga Sahabat Wirausaha dapat melakukan evaluasi terkait perubahan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemasaran produk.


Bagaimana Kita Mengukur Efektivitas Iklan?

Menurut laman republika.co.id, belanja iklan di Indonesia tahun 2022 semester 1 mencapai 135 triliun rupiah. Terlebih di era digital seperti sekarang, yang mana pengguna media sosial semakin banyak dan iklan juga semakin banyak.

Baca Juga: Beriklan di Tokopedia/ Shopee Anti Boncos

Maka dengan banyaknya pesan iklan yang diterima konsumen, efektivitas iklan bisa saja menurun. Nah, biasanya ada hal yang dapat menjadi acuan untuk mengukur efektivitas iklan, yaitu dengan melihat dampak langsung yang dihasilkan dari suatu iklan.

Melansir dari laman Hercodigital, dampak yang dimaksud dapat berupa :

  1. Dampak komunikasi yang mana dapat mempengaruhi kesadaran, pengetahuan dan preferensi audiens.
  2. Dampak terhadap penjualan

Selain dampak langsung seperti di atas, ada beberapa indikator keuangan yang perlu Sahabat Wirausaha tahu untuk mengevaluasi efektivitas iklan, diantaranya :

1. Mengukur Biaya per Segmen

Sahabat Wirausaha dapat memanfaatkan fitur Google Analytics untuk menghitung konversi setiap pengguna dalam setiap segmennya. Sehingga, Sahabat Wirausaha dapat mengetahui perkiraan rata-rata biaya dari setiap konversi yang dilakukan. Sehingga, yang perlu diperhatikan bukan hanya statistik jumlah kunjungan saja.

2. Mengukur Biaya Result Rate

Result rate adalah pengukuran dari hasil akhir sebuah iklan. Pengukuran ini mencakup beberapa matriks, seperti Rasio klik tayang (RKT), Biaya per Klik (BPK), Biaya per Akuisisi (BPA), dan Cost per lead (CPL).

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Paket Iklan Online yang Perlu Diketahui

3. Rasio Klik Tayang (RKT)

Rasio klik-tayang (RKT) dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik performa kata kunci dan iklan, serta listingan gratis Sahabat Wirausaha. Cara Menghitung RKT adalah :

Jumlah klik yang diterima : Jumlah tayangan = RKT

Misalnya, jika Sahabat Wirausaha memiliki 5 klik dan 100 tayangan, maka RKT Sahabat Wirausaha adalah 5%.

4. Cost per lead (CPL)

Cost per lead (CPL) adalah biaya periklanan digital berdasarkan kinerja. Metode pembayaran CPL ini mengharuskan Sahabat Wirausaha membayar iklan berdasarkan pemirsa dan klik yang memang sudah tertarik dan mendaftarkan diri. Untuk Menghitung CPL, Sahabat Wirausaha dapat menggunakan rumus berikut :

Total biaya iklan : Jumlah calon pelanggan yang diperoleh = CPL

Misalnya Sahabat Wirausaha memiliki anggaran iklan bulanan untuk pemasaran digital sebesar Rp5 juta. Dengan menggunakan AdWords, sekitar 500 orang mengunjungi situs Sahabat Wirausaha dan sekitar 50 orang mengisi kuesioner merek. Oleh karena itu, dari contoh ini, kita dapat menghitung CPL, yaitu:

5 juta rupiah (total biaya iklan): 50 (jumlah calon konsumen yang diperoleh) = 100.000. Maka, jumlah CPL saat ini adalah Rp100.000.

5. Biaya per Klik (BPK)

Biaya per Klik (BPK) adalah metode yang digunakan website untuk menagih biaya iklan berdasarkan berapa kali pengunjung mengklik iklan tersebut. BPK dihitung dengan membagi biaya iklan dengan jumlah klik. Rumus penghitungannya adalah sebagai berikut:

Total biaya iklan : Total klik = Biaya per Klik (BPK)

Jadi, apabila Sahabat Wirausaha membayar Rp3 juta untuk iklan yang menerima 500 klik, maka BPK untuk iklan tersebut adalah Rp3 juta dibagi 500 klik = Rp6.000.

Baca Juga: Beriklan Google Ads dengan Efektif Bagi UMKM

6. Biaya per Akuisisi (BPA)

Biaya per akuisisi (BPA) biaya rata-rata pemasaran dan penjualan yang dihabiskan untuk mendapatkan satu pelanggan baru. Rumusnya adalah :

(Biaya pemasaran + biaya penjualan) : Pelanggan baru = BPA

MIsalnya Sahabat Wirausaha menjual suatu produk di situs web dan pada bulan lalu Sahabat Wirausaha menghabiskan Rp350 ribu untuk pemasaran, Rp225 ribu untuk penjualan, dan memperoleh 50 pelanggan baru. Jika Sahabat Wirausaha memasukkan informasi itu ke dalam rumus, akan hasilnya seperti ini:

BPA = (Rp350 ribu + Rp225 ribu) : 50

BPA = Rp575 ribu : 50

BPA = Rp11.500

Lantas, Bagaimana Kita Mengevaluasi Hasil Perhitungan Efektivitas Iklan?

Jika Sahabat Wirausaha sudah mengetahui perhitungan-perhitungan di atas, maka tentunya Sahabat Wirausaha mungkin bertanya-tanya lagi, dengan perhitungan tersebut, bagaimana kita tahu iklan kita sudah efektif atau belum?

Nah, misalnya saja Sahabat Wirausaha sudah memasang iklan di Instagram atau Facebook. Lalu, berapa Biaya per Klik yang bagus itu? Jika di luar negeri, rata-rata biaya per klik adalah sekitar 1 USD. Tetapi di Indonesia, angka ini bisa berbeda, antara 200 hingga 1500. Tergantung dari faktor tertentu. Misalnya tergantung jualan/produk Sahabat Wirausaha, penawaran (special offer), target, campaign objective, copywriting dan materi iklan (video/gambar) Sahabat Wirausaha.

Baca Juga: Tips Iklan Efektif dengan Pemasangan Target Konsumen yang Spesifik

Jadi untuk mengetahui apakah biaya per klik Sahabat Wirausaha cukup rendah atau tinggi, maka saran terbaik adalah Sahabat Wirausaha mencoba menjalankan beberapa ads dulu untuk beberapa waktu dan membandingkan hasil yang ada dengan berbagai targeting/copywriting yang berbeda.

Sementara, jika kita berbicara rasio klik tayang, maka kurang lebih sama dengan biaya per klik. Ini tergantung dari campaign objective-nya, apakah itu video views, link click (traffic), page post engagement atau lainnya, jadi untuk membandingkan rasio klik tayang ini, maka saran terbaik adalah membandingkan dengan campaign objective sejenis dari beberapa campaign Sahabat Wirausaha yang sudah berjalan.

Lain lagi jika berbicara tentang biaya per akuisisi (BPA). Dengan perhitungan yang didapat, Sahabat Wirausaha perlu membandingkan nilai BPA saat ini dengan nilai BPA sebelumnya dalam jangka waktu yang sama untuk melihat apakah BPA Sahabat Wirausaha dalam tren naik atau turun.

Baca Juga: Menjadi Tradepreneur Digital Praktisi Gig Economy

Jadi, pada intinya kita diminta untuk membandingkan dengan hasil perhitungan sebelumnya dan melihat dampak langsung terhadap produk.

Kesimpulan

Mengevaluasi iklan yang kita pasang menjadi penting untuk melihat apakah iklan tersebut berjalan efektif atau tidak. Karena ini berkaitan dengan respon konsumen dan penjualan. Tentunya dalam berbisnis, kita ingin usaha yang kita lakukan memiliki dampak positif terhadap bisnis yang dijalani.

Nah, kini Sahabat Wirausaha juga sudah tahu indikator keuangan yang perlu diketahui untuk mengevaluasi iklan, bukan? Yuk, saatnya mengevaluasi kinerja iklan dan menyusun langkah-langkah terbaik untuk kemajuan bisnis. Semangat selalu ya Sahabat Wirausaha!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini.