Coins with a cost text and down arrows. Premium Photo

Sumber: Freepik

Pernahkah Sahabat Wirausaha mendengar istilah direct dan indirect cost? Istilah ini mungkin sangat sering kita temukan dalam penyusunan laporan keuangan, khususnya laba rugi. Istilah ini juga mungkin dapat membantu Anda dalam menyusun dan mengidentifikasi harga pokok penjualan.


Direct Cost

Direct cost atau biaya langsung adalah biaya yang dapat dibebankan terhadap satuan unit barang atau jasa yang diproduksi. Biaya langsung mencakup beberapa biaya seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Akan tetapi, biaya langsung juga dapat mencakup biaya tetap seperti biaya supervisor yang bertanggung jawab terhadap pembuatan sebuah produk.

Biaya ini cenderung mudah dihitung dimana Sahabat Wirausaha hanya perlu menyesuaikan setiap satuan biaya dengan unit produksi yang sudah ada. Dalam akuntansi biaya, proses perhitungan biaya untuk satuan produk disebut sebagai cost tracing dimana kita mencoba melakukan penelusuran biaya terhadap satu satuan produk.

Baca Juga: Tips Mudah Bikin Laporan Keuangan Dengan Aplikasi Digital

Sebagai contoh, Ibu Rahma adalah seorang penjual jasa catering untuk makan siang di perkantoran. Setiap harinya ia memproduksi 50 unit makan siang yang dikirimkan ke para karyawan di daerah Sudirman. Dalam sehari, Ibu Rahma dapat menghabiskan belanja nasi sejumlah 100 ribu rupiah, sayur sejumlah 100 ribu rupiah dan daging sejumlah 300 ribu rupiah. Beliau juga membayar tenaga kerja per unit dengan harga 3 ribu rupiah.

Selain itu, Ibu Rahma juga membayar seorang kurir untuk mengirimkan catering setiap harinya. Kurir tersebut akan dibayar sebesar 50 ribu rupiah. Apabila Ibu Rahma ingin mengetahui biaya langsungnya, maka ia dapat menjumlahkan seluruh biaya tersebut lalu membaginya dengan jumlah unit yang ia produksi. Apabila dijabarkan maka detail biaya langsung per unit adalah sebesar berikut:

Bahan Baku Langsung

Total Biaya

Biaya per Unit

Belanja Sayur

100,000

2,000

Belanja Nasi

100,000

2,000

Belanja Daging

300,000

6,000

Total Bahan Baku Langsung


10,000

Total Tenaga Kerja Langsung

3,000

Total Tenaga Kerja Overhead

50,000

1,000

Total Biaya Langsung


14,000

Baca Juga: Pentingnya Pencatatan Keuangan Bagi UMKM


Indirect Cost

Indirect cost atau biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dibebankan terhadap satuan unit barang atau jasa yang diproduksi. Biaya tidak langsung mencakup beberapa biaya seperti biaya-biaya operasional dan administrasi. Biaya ini juga dapat mencakup biaya variabel yang tidak dapat dibebankan terhadap satu-satuan produk.

Biaya ini biasanya tidak bisa dibebankan karena penggunaannya karena digunakan untuk proses produksi dari beberapa barang. Biaya ini tidak bisa ditelusuri dengan menggunakan konsep cost tracing. Akan tetapi, Sahabat Wirausaha dapat menggunakan metode cost allocation untuk mengalokasikan biaya yang muncul.

Baca Juga: Apa itu Accrued Expense?

Sebagai contoh, Ibu Rahma saat ini memiliki dua produk, tidak hanya menjual catering untuk perkantoran saja, akan tetapi Ibu Rahma juga menyediakan catering bagi 50 anak-anak sekolah di daerah Bendungan Hilir. Untuk itu Ibu Rahma memberikan tugas bagi adiknya untuk membantu menjadi supervisor bagi kedua pesanan catering ini. Ibu Rahma akan memberikan gaji sebesar 200 ribu untuk satu hari kepada adiknya.

Ibu Rahma juga mulai memperhitungkan biaya listrik yang kini ia habiskan sebesar 100 ribu rupiah. Kedua biaya ini merupakan biaya tidak langsung, karena keduanya merupakan biaya yang dikeluarkan bagi produk. Solusi dari biaya ini adalah dengan menggunakan alokasi biaya sebagai biaya bahan baku dari biaya yang timbul.

Baca Juga: Tips Membaca Laporan Laba Rugi Bagi UMKM

Sebagai contoh, Ibu Rahma dapat mengalokasikan 50% dari biaya tersebut sebagai bagian biaya dari catering kantor sehingga total biaya tidak langsung adalah sebesar 150 ribu rupiah. Apabila kita ingin menghitung biaya HPP dari catering Ibu Rahma, totalnya adalah sebesar biaya direct dan indirect berikut:

Bahan Baku Langsung

Total Biaya

Total Biaya Setelah Alokasi

Belanja Sayur

100,000

100,000

Belanja Nasi

100,000

100,000

Belanja Daging

300,000

300,000

Total Bahan Baku Langsung


500,000

Total Tenaga Kerja Langsung

150000

150,000

Total Tenaga Kerja Overhead

50,000

50,000

Total Biaya Langsung


700,000


Supervisor

200000

100,000

Biaya Listrik

100000

50,000

Total Biaya Tidak Langsung


150,000




HPP

850,000

Dengan menggunakan konsep tersebut, Sahabat Wirausaha dapat lebih memahami komponen-komponen biaya yang muncul dan mampu mengidentifikasi harga yang tepat setelahnya.

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis di Sektor Pertanian Lewat Inovasi