Instagram merupakan salah satu kanal media sosial paling populer saat ini. Meskipun tergolong muda dibandingkan Twitter (2006) dan Facebook (2004), namun jumlah pengguna dan efektivitasnya sebagai media promosi bisnis terus menanjak tajam. Bayangkan, dengan bermodal foto, grafis, dan video bikinan sendiri, kita bisa punya banyak kesempatan menarik pengunjung dan pembeli produk. Semakin banyak followers, artinya produk kita juga semakin banyak dilihat orang. Nah, kira-kira strategi apa sih yang harus dilakukan guna meningkatkan basis followers di Instagram? Konten seperti apa saja yang efektif dalam menarik pengunjung dan followers? Mari simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Strategi Mengunggah Konten di Instagram


Apa itu konten?

Pertama-tama, sahabat UKM harus memahami dulu tentang apa itu konten. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “konten” diartikan sebagai suatu informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Pada ranah Instagram, konten-konten yang dapat di-posting antara lain adalah foto beserta caption, video, infografis, teks bergambar, serta InstaStory. Keseluruhan jenis konten ini, jika kita olah dengan baik, tentunya dapat menarik lebih banyak followers sekaligus pembeli produk kita.

Baca Juga: Tips Membuat Jadwal Konten di Media Sosial


Memaksimalkan cakupan konten

Setiap konten di Instagram memiliki kekuatannya masing-masing. Namun sebelumnya, lihat hasil audit keterlibatan pengunjung pada akun Instagram kita. Jika hasil audit menunjukkkan bahwa ketertarikan pengunjung terletak pada konten-konten mengenai produk kita, maka maksimalkan konten tersebut. Pertama, melalui konten foto berkualitas, kita bisa menonjolkan keunggulan produk kita secara visual. Foto produk yang menarik bagi pengunjung biasanya diambil dengan kamera beresolusi tinggi yang memperlihatkan produk secara mendetail. Begitu pula dengan InstaStory, yang bisa ditambahkan dengan teks-teks singkat mengenai keunggulan produk dalam beberapa gambar. Konten video pun tak jauh berbeda, dengan menyoroti keunggulan produk-produk kita, disertai pemilihan musik yang sesuai, pengunjung bisa lebih tertarik untuk menjadi pelanggan tetap kita. Karenanya, jika produk sahabat UKM berupa barang (sandang, pangan, papan), fokuslah dalam membuat ketiga konten ini dalam mempromosikan produk. Contoh dari usaha yang memakai strategi ini, antara lain brand retail pakaian Uniqlo, brand perlengkapan outdoor Eiger, hingga brand makanan seperti Indofood.

Di sisi lain, jika produk yang kita tawarkan berupa jasa, seperti jual-beli data, aplikasi dan website dokter, aplikasi pembelajaran, penulisan artikel, dan media massa, mungkin akan lebih baik jika konten kita berfokus pada infografis dan teks bergambar. Contoh dari model seperti ini adalah aplikasi kesehatan HaloDoc, media massa seperti Tempo dan Tirto, serta aplikasi pembelajaran Ruangguru.

Baca Juga: Tips Memilih Atribut Brand


Lalu, bagaimana cara membangun tema dan jadwal posting?

Untuk menentukan tema yang paling sesuai bagi akun bisnis masing-masing, sahabat UKM bisa berpegang pada statistik dan data keterlibatan pengunjung. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi kita untuk membaca target usia pengunjung, kelas sosial followers, serta jenis konten yang mereka sukai. Hal-hal inilah yang kemudian bisa kita gunakan dalam menentukan tema secara konsisten. Misalnya saja, usaha kita berupa thrift store yang selalu update barang terbaru di tiap minggunya. Berdasarkan statistik dan data audit, pengunjung akun kita kebanyakan berusia 17 – 27 tahun, dengan kelas sosial menengah, dan kesukaan pada produk vintage. Nah, kita bisa gunakan hal ini untuk menentukan jenis produk yang akan kita jual, misalnya baju dan celana yang populer di tahun ’70 hingga ’80-an. Kita bisa pula menentukan harga yang sesuai dengan produk serta tema foto yang dibidik dengan konsep dan model bergaya vintage. Dengan begitu, kita punya sasaran pembeli yang jelas dengan tema akun yang tepat.

Baca Juga: 5 Aplikasi Pembuat Konten Yang Perlu UKM Miliki

Selain menghadirkan konten yang berkualitas dan tepat sasaran, postingan kita juga harus terjadwal dengan rapi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa sahabat UKM terapkan dalam menjadwalkan postingan :

  • Selalu unggah konten dalam ritme yang teratur dan konsisten, misalnya setiap dua hari sekali, setiap hari, seminggu dua kali, dan lain-lain.
  • Jangan lupa untuk mencatat tanggal-tanggal dan event penting, seperti Hari Kemerdekaan, Harbolnas, Hari Bumi, dan lain-lain. Jadwalkan unggahan khusus di hari-hari tersebut dengan tema konten yang disesuaikan.
  • Selalu jadwalkan postingan hingga 30 hari ke depan
  • Sesekali libatkan pengunjung akun Instagram kita dalam memilih waktu mengunggah konten, seperti jam berapa yang sesuai atau memilih antara weekend dan weekday.
  • Selalu cantumkan tagar yang relevan dengan unggahan Instagram seta target pelanggan yang kita bidik.
  • Pisahkan tagar dengan kalimat caption terakhir pada unggahan kita, jangan sampai tercampur.
  • Buatlah tagar yang bisa mengidentifikasi brand kita, bahkan jangan malu-malu untuk menuliskan nama brand sebagai hashtag dalam tiap unggahan.
  • Hindari membuat caption yang hanya terdiri dari kumpulan tagar.
  • To the point, alias jangan terlalu bertele-tele dalam menyampaikan informasi yang ingin diberikan. Jika kita mengunggah foto produk terbaru, pastikan caption memberitahu bahwa itu adalah produk terbaru kita, dengan segala keungggulannya.
  • Jangan berikan caption yang terlalu melebar, pastikan kita fokus membahas foto, gambar, atau infografis yang diunggah.
  • Posisikan informasi paling penting di awal caption. Misalnya, saat kita ingin mengunggah foto dengan caption panjang, maka tempatkan informasi terpenting dan paling menarik di awal caption. Dengan begitu, pengikut dan pengunjung akun kita akan terbujuk meng-klik tombol “..more”.
  • Jangan berikan caption terlalu panjang, dan selalu pertimbangkan jumlah karakter yang kita gunakan. Pasalnya, pengunjung bisa saja merasa risih dengan caption yang terlalu panjang dan bertele-tele. Jadi, usahakan teks yang diunggah sifatnya singkat, padat, dan jelas.
  • Sebelum diunggah, baca kembali caption yang kita tulis, dan jangan ragu untuk mengeditnya saat ada kata-kata yang dirasa aneh atau tak sesuai.
  • Jika informasi yang ingin disampaikan terlalu panjang, maka bagilah caption dalam beberapa unggahan foto yang berbeda. Kita bisa menggunakan foto produk yang sama, dari angle atau pose yang berbeda. Dengan cara ini, pengunjung tak akan cepat bosan.
  • Selalu ajak target pelanggan dan pengunjung akun kita untuk lebih terlibat dalam unggahan kita. Misalnya, sertakan caption foto yang berujung pada pertanyaan terhadap pengunjung, atau meminta mereka meninggalkan komentar dan opini.

Baca juga: Tren dalam Instagram yang Penting Bagi Digital Marketing


Bagaimana cara membangun tagar dan tagline andalan?

Berdasarkan hasil studi dari Simply Measured, diketahui bahwa akun yang menggunakan hashtag alias tagar (#) dalam setiap unggahannya akan memiliki tingkat keterlibatan (engagement) pengunjung yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan tagar. Meski begitu, perlu kita ketahui bahwa batas penggunaan tagar dalam suatu unggahan Instagram adalah 30 buah. Karenanya, kita harus bisa memilah tagar-tagar apa yang paling efektif untuk dipasang. Berikut adalah beberapa saran yang bisa diikuti :

Baca Juga: Membangun Brand Positioning Agar Bisnis Berkembang


Terakhir, tips praktis dalam membuat foto dan caption yang relevan

Meski terkesan sepele, namun caption di tiap unggahan pada akun Instagram memiliki peran besar dalam mencerminkan citra produk dan usaha kita. Untuk itu, admin media sosial disarankan untuk tidak sembarangan menulis caption. Berikut adalah hal-hal yang bisa kita terapkan dalam mengelola foto serta caption Instagram yang relevan :

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. Jagoanhosting.com
  2. Aksato.com