Sumber : Media Training Centre

Ditengah pandemik saat ini, kesehatan menjadi hal yang diutamakan oleh Sahabat Wirausaha. Eits, kesehatan disini bukan hanya tentang kesehatan fisik kita, tetapi kesehatan dari perusahaan atau organisasi bisnis yang Sahabat Wirausaha jalani. Untuk memeriksakan kesehatan, kita bisa menemui dokter di klinik, rumah sakit, atau telemedicine. Lalu bagaimana cara mengecek kesehatan dari perusahaan bisnis kita?

Untuk memeriksa kesehatan bisnis, maka data keuanganlah yang menjadi jawabannya. Ada banyak sekali hal terkait keuangan yang dapat kita analisis untuk mengetahui apakah bisnis yang kita jalani saat ini sehat atau tidak, dan salah satu analisis yang bisa Sahabat Wirausaha gunakan adalah Debt-To-Equity Ratio.


Apa itu Debt To Equity Ratio?

Sesuai namanya, Debt-To-Equity Ratio atau yang biasa disingkat DER adalah rasio utang terhadap ekuitas. Jika Sahabat UKM belum familiar dengan bahasa ekuitas, ekuitas merupakan hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi dengan jumlah kewajiban yang dimiliki. DER juga sering dikenal sebagai rasio hutang modal dan rasio leverage atau rasio pengungkit, atau rasio yang digunakan untuk melakukan pengukuran dari suatu investasi yang terdapat di perusahaan.

Baca Juga: Pengertian Biaya Administrasi


Cara Menghitung Debt To Equity Ratio

Rumus yang dapat Sahabat Wirausaha gunakan untuk menghitung DER adalah sebagai berikut :

DER = Total Utang : Ekuitas

Sebagai catatan, utang atau liabilitas yang dapat dimasukkan dalam total utang adalah yang memiliki bunga. Secara umum, liabilitas terdiri dari dua jenis utang, yaitu utang lancar dan jangka panjang. Utang lancar merupakan utang yang bersifat jangka pendek atau kurang dari satu tahun, yang biasanya digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan, sedangkan utang jangka panjang merupakan utang yang pembayaran atau pelunasannya diberikan tenggat waktu yang cukup lama atau lebih dari satu tahun, yang biasanya digunakan untuk pengembangan perusahaan.

Baca Juga: Cara Praktis Buat Katalog Produk di WhatsApp

Secara umum, yang menetapkan bunga dalam pinjaman adalah utang jangka panjang. Meskipun, tidak tertutup kemungkinan pulang utang lancar menetapkan bunga pada pinjamannya. Yang perlu Sahabat Wirausaha perhatikan, utang yang dapat dimasukkan dalam total utang ini adalah utang yang memiliki bunga, baik yang berasal dari utang lancar maupun utang jangka panjang.

Selain itu, Sahabat Wirausaha juga perlu memperhatikan besaran dari masing-masing utang lancar dan utang jangka panjang yang dimiliki tersebut. Jika posisi utang lancar lebih besar daripada utang jangka panjang, maka hal ini secara umum masih dapat ditolerir. Namun sebaliknya jika posisi utang jangka panjang lebih besar daripada utang lancar, hal ini perlu Sahabat Wirausaha waspadai. Di kondisi ini, perusahaan bisnis kita terancam akan gangguan likuiditas. Selain itu, laba yang didapat perusahaan juga terancam akan digunakan sebagai biaya untuk membayar utang.

Baca Juga: Mengenal Direct dan Indirect Cost


Contoh Perhitungan Debt To Equity Ratio

PT Bahtera Alif Group memiliki total utang sebesar Rp 2.500.000, serta ekuitas sebesar Rp 10.000.000 di tahun 2020. Berdasarkan contoh ini, dapat kita hitung DER-nya dengan rumus yang telah kita pelajari sebelumnya, yaitu total utang dibagi dengan ekuitas atau 2.500.000 kita bagi dengan 10.000.000. Maka didapatkan nilai DER nya 0.25.

Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis di Sektor Pertanian Lewat Inovasi

Terkait dengan nilai DER, cukup jarang ditemukan perusahaan yang memiliki nilai DER kurang dari 1 seperti contoh di atas, kecuali perusahaan tersebut merupakan perusahaan berskala kecil. Adapun perusahaan berskala menengah ke atas umumnya memiliki nilai DER yang lebih dari 1. Secara umum, nilai DER yang masih dapat ditoleransi adalah berkisar antara 1,5 hingga 5, meskipun hal ini tidak ada aturan bakunya. Namun, toleransi nilai DER tersebut sangatlah bergantung pada sektor industrinya.

Baca Juga: Apa itu Accrued Expense?

Bagaimana Sahabat Wirausaha, semoga bisa memahami dengan baik ya apa itu DER. Jika sudah memiliki data terkait total utang dan ekuitas, yuk kita coba hitung berapa nilai DER dari perusahaan bisnis Sahabat Wirausaha. Selamat mencoba ya!.

Referensi :

media-trainingcenter.com. Training Intermediate Financial Management