Jumputan Tahunan Mulai Menggeliat - Portal Jogja

Apakah Sahabat Wirausaha pernah mendengar kerajinan jumputan? Kerajinan jumputan merupakan salah satu produk di bidang fashion. Sebenarnya, batik jumputan sudah ada dari 5000 tahun lalu di Yunani, Mesopotamia, Peru, Mesir dan India. Namun, dewasa ini hanya segelintir orang yang membuat kerajinan dengan teknik jumputan, meskipun di masa lalu jenis batik jumputan cukup populer di Indonesia.

Namun, bukan berarti teknik kerajinan ini sudah benar-benar punah. Beberapa bisnis pakaian lokal tetap melestarikannya dengan baik. Salah satu bisnis yang sukses mengadopsi teknik jumputan adalah Dea Modis Batik dan Jumputan. Tak main-main, usaha ini telah menembus pasar mancanegara. Penasaran dengan cerita perjalanan bisnis jumputan batik ini? Yuk, kita simak kisah lengkapnya!

Baca Juga: Membangun Tim Dengan Budaya Inovasi


Profil Dea Modis Batik dan Jumputan

Dea Modis Batik dan Jumputan merupakan salah satu usaha lokal yang bergerak di bidang fashion. Usaha ini berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di jalan Soga No.64A, kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. Produk yang dijual beragam, mulai dari kain, pakaian jadi, sajadah, selendang, sandal hingga masker. Semuanya dibuat secara handmade. Varian harganya pun beragam, kisaran di harga 50 ribu hingga 400 ribu rupiah.

Dea Modis, Batik Jumput Warna Alam Kreasi Ibu Rumah Tangga Kota Yogyakarta  JOGJA DAILY Among Tani Dagang Layar

Sumber Gambar: Jogja Daily

Saat ini, beberapa izin usaha sudah berhasil dikantongi oleh Dea Modis Batik dan Jumputan. Mulai dari Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK), Nomor Induk Berusaha (NIB), Jogja Mark (Produk Khas Jogja), Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan perizinan usaha lainnya.


Perjalanan Dea Modis Batik dan Jumputan

Dea Modis Batik dan Jumputan sudah didirikan selama 12 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 2010. Pendiri dari usaha ini adalah Tuliswati dengan latar belakang Filsafat Pendidikan. Keseharian Tuliswati adalah seorang Ibu Rumah Tangga dan juga sebagai pengurus dari Dharma Wanita Persatuan SMKN di kota Yogyakarta.

Tahunan Dijadikan Mitra Kampung Toba – KRJOGJA

Sumber Gambar: KR Jogja

Biasanya, pada setiap pertemuan, Dharma Wanita selalu mengadakan kegiatan dan keterampilan. Salah satu keterampilan yang pernah diadakan adalah jumputan. “Saya waktu itu iseng coba ikut, tapi ternyata malah jadi yang terbaik.”, tutur Tuliswati. “ Ya sudah, saya coba untuk kembangkan saja,” sambung Tuliswati. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk mendalami keterampilan jumputan tersebut dan memasarkannya.

Baca Juga: 8 Jenis Promosi Paling Mantap Bagi Bisnis Fashion

Dari waktu ke waktu, Tuliswati terus mengembangkan desain dan varian model yang unik. Ternyata, banyak orang yang tertarik dengan keunikan jumputan yang dibuatnya. Berbagai pelatihan pun ia ikuti untuk bisa mengembangkan usahanya. Saat itu, motivasi nya dalam memulai usaha sangat sederhana, yaitu ingin menambah income tanpa harus meninggalkan keluarga. Akhirnya, usahanya pun membuahkan hasil. Usahanya terus berkembang. Bahkan, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, permaisuri dari Sri Sultan Hamengkubuwana X, mendukung usahanya.

Menurut Ratu Hemas, saat ini keterampilan jumputan sudah mulai ditinggalkan oleh orang-orang dan dirinya sangat mendukung apabila ada yang mau melestarikan. Sebagai hasilnya, Ratu Hemas memesan karya jumputan Tuliswati untuk digunakan sebagai seragam ibu-bu PKK satu Provinsi dan ibu-ibu camat di kota Yogyakarta. Pesanan pun berlanjut dengan adanya kerjasama dengan dinas-dinas setempat.

Baca Juga: Peluang Pasar Fashion Batik


Kenapa Dinamakan Dea Modis Batik dan Jumputan?

Pemberian nama Dea Modis Batik dan Jumputan bukan tanpa alasan. Nama tersebut berasal dari nama anak dari Tuliswati yang bernama Nadea Felisan Arroisi. Tuliswati menganggap bahwa nama tersebut bisa mendatangkan keberuntungan.

“Saya beberapa kali mendapatkan rezeki dari arah yang terduga, dan selalu bertepatan pada saat anak saya (Dea) berulang tahun,” terang Tuliswati. “Jadi, ya mudah-mudahan dengan memberikan nama tersebut, besar harapan adalah bisa terus mendatangkan keberuntungan dalam usaha batik juga,”. sambungnya kemudian. Adapun nama Modis Batik dan Jumputan diambil dari jenis produk yang dipasarkan.

Mitra SiBakul Dea Modis Batik dan Jumputan

Sumber Gambar: Si Bakul Jogja

Selain itu, pada saat Dea Modis Batik dan Jumputan mendaftarkan nama usahanya di badan Hak Kekayaan dan Intelektual (HAKI), nama tersebut belum digunakan. Oleh karenanya, Tuliswati memutuskan untuk melanjutkan menggunakan nama tersebut.


Keunikan Dea Modis Batik dan Jumputan dibanding dengan Produk Serupa?

Dea Modis Batik dan Jumputan memastikan jika design dan produknya berbeda dari kompetitor yang lain. Dalam satu motif, biasanya hanya membuat sekitar lima desain produk. Kecuali jika motif tersebut akan dijadikan seragam suatu instansi, maka jumlah produksi akan disesuaikan dengan permintaan.

Dea Modis Batik dan Jumputan | Profil KUMKM Mitra SiBAKUL Jogja | SiBakul  Jogja Dinas Koperasi UKM DIY

Sumber Gambar: Si Bakul Jogja

Selain itu, dalam pemilihan warna, produk Dea Modis Batik dan Jumputan banyak menggunakan paduan warna-warna cerah. Adapun design yang dibuat tidak terlihat monoton. Sehingga, produk dari Dea Modis Batik dan Jumputan tidak hanya menyasar kalangan orang tua, tetapi juga bisa digunakan oleh anak-anak muda. Saat ini produk yang sudah berhasil dibuat pun beragam, seperti tas, sandal, topi, dompet, baju, sajadah, dll.

Baca Juga: Tips Membuat Foto Konten yang Menarik untuk Produk Fashion


Proses Produksi

Pada proses produksi, Dea Modis Batik dan Jumputan sedikit berbeda dengan produk fashion kebanyakan. Meskipun lebih mirip dengan proses membatik yang melibatkan proses pewarnaan. Namun, pada proses menjumput, kain akan diikat terlebih dahulu sebelum diwarnai.

Pertama, tahap pembuatan desain menjadi sangat penting sebelum masuk ke tahap produksi. Setelah desain sudah dibuat, kemudian akan dibuat pola. Selanjutnya, pola tersebut akan dijiplak pada kain. Setelah pola sudah ada, kemudian kain akan diikat sesuai pola. Selanjutnya, kain akan diwarnai dengan beberapa teknik, seperti dicelup atau dialiri pewarna pakaian pada beberapa bagian.

Tuliswati Pemilik Usaha Dea Modis Batik dan Jumputan di Kampung Celeban –  HIPPI Sumber Gambar: HIPPI

Langkah selanjutnya kain akan didiamkan selama beberapa waktu hingga dirasa warna kainnya sudah menyatu dengan kain. Kemudian, tali ikatan pun bisa dilepas. Kain yang sudah diberi warna akan dibentangkan dan diangin-angin. Proses ini untuk memastikan bahwa warna kain sudah maksimal meresap pada kain.

Baca Juga: Tips Memilih Atribut Brand

Selanjutnya, kain tersebut akan dicuci dan disetrika. Kain yang sudah rapi akan langsung dijual atau masuk tahap produksi selanjutnya. Misalnya jika kain tersebut akan dibuat baju, maka akan masuk ke tahap pola dan jahit.

Saat ini proses pengerjaan di tahap produksi, Dea Modis Batik dan Jumputan sudah memiliki 10 orang karyawan. Dimana karyawan tersebut terbagi di beberapa bagian, seperti pengrajin kain jumputan, penjahit dan asisten produksi.


Proses Pemasaran

Langkah pemasaran yang sudah dilakukan oleh Dea Modis Batik dan Jumputan adalah secara offline maupun online. Untuk pemasaran offline, Dea Modis Batik dan Jumputan sering beberapa pameran. Pernah dalam satu tahun mengikuti pameran sebanyak 16 kali yang diselenggarakan di dalam kota Yogyakarta dan juga di luar kota.

Sedangkan untuk pemasaran secara online, Dea Modis batik dan Jumputan memanfaatkan platform sosial media, seperti facebook (Dea Modis Batik dan Jumputan) dan Instagram (dea_jumput). Adapun platform ecommerce yang dimiliki adalah shopee (dea_jumput) dan Tokopedia (dea_jumput).

Jual Kain Batik (Jumputan) Dea Modis Bluetiful Series - Kota Yogyakarta -  dea_jumput | Tokopedia

Sumber Gambar: Dea Jumput

Untuk pengirimannya pun sudah ke berbagai kota di Indonesia. Bahkan, produk-produk dari Dea Modis Batik dan Jumputan sudah menembus pasar luar negeri, seperti ke Jepang, Kanada, Perancis, dan India.

Tidak sedikit juga pesanan dari beberapa instansi untuk keperluan seragam. Beberapa instansi tersebut diantaranya; dinas umkm, dinas koperasi, dinas perdagangan, dinas perindustrian, Telkom, pertamina, angkasa pura, BI, dan beberapa instansi lainnya. Sebelum adanya pandemi, Dea Modis Batik dan Jumputan bisa mengumpulkan omset sebesar 15 juta hingga 20 juta rupiah setiap bulannya. Namun, setelah adanya pandemi COVID-19, omset penjualan pun menurun drastis sekitar 5 juta rupiah per bulannya. Kondisi ini dilalui dengan cukup berat oleh Tuliswati dan para stafnya.

Baca Juga: Cara Mengoptimalkan Instagram Untuk Berbisnis, Yuk Simak Tipsnya!


Lika-liku Dea Modis Batik dan Jumputan

Sudah bukan rahasia, bahwa perjalanan usaha tidak bisa selalu mulus. Terkadang, Dea Modis Batik dan Jumputan juga menemukan kerikil hambatan. Tak jarang juga, produk dari Dea Modis Batik dan Jumputan mengalami gagal produksi seperti sobek ataupun salah dalam pewarnaan.

“Pernah waktu warna kainnya tidak sesuai ekspektasi, akhirnya saya celup ulang pakai warna lain untuk modifikasi, eh tapi malah tambah bagus.”, kenang Tuliswati. Di luar dugaan, ternyata kain tersebut justru malah lebih cantik dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Di sisi lain, jika masalah terdapat pada kualitas kainnya seperti sobek atau cacat, maka kain tersebut akan disulap dengan produk turunannya seperti dompet, sendal, masker atau semacamnya. Dengan demikian, tidak ada barang yang terbuang sia-sia. Malah bisa mendatangkan nilai ekonomi tambahan dan mengurangi limbah produksi.

Tuliswati Pemilik Usaha Dea Modis Ikut Kembangkan Batik Jumputan di Kampung  Tahunan - Tribunjogja.com

Sumber Gambar: Tribun Jogja

Baca Juga: Membangun Brand Positioning Agar Bisnis Berkembang


Pencapaian yang Berhasil Diraih Dea Modis Batik dan Jumputan

Setelah melewati lika-liku perjalanan merintis usaha, rasa lelah pun sirna dengan adanya pencapaian yang cukup memuaskan. Adapun beberapa prestasi yang berhasil diraih oleh Dea Modis Batik dan Jumputan adalah sebagai berikut:

  • Tahun 2020, Juara 3 Pemanfaatan Kain Perca Tingkat Provinsi
  • Tahun 2020, Juara 3 Lomba Fashion ShowThe Jumputan Festival” yang diselenggarakan oleh
  • Tahun 2018, Juara Harapan 2, Gelar Potensi Ekonomi Kreatif Kota Yogyakarta
  • Pamella Supermarket
  • Tahun 2018, Juara 2 Lomba Fashion Show “Jumputan” Gelar Potensi Wilayah Kel. Tahunan
  • Tahun 2017, Juara 2 Gelar Potensi Ekonomi Kreatif “Souvenir Khas Jogja”
  • Piagam Pameran Inacraft
  • Piagam Pameran Batik Nusantara
  • Kesempatan Mengajar Batik dan Jumputan di Nabire Papua dan berbagai daerah di Indonesia

Tips untuk Memulai Usaha dari Dea Modis Batik dan Jumputan

Setelah melewati perjalanan dalam merintis usaha, tentu Dea Modis Batik dan Jumputan memiliki tips dan trik yang bisa dibagikan.

Baca Juga: Langkah Aksi Membangun Brand untuk Meningkatkan Nilai dan Citra Positif Produk/Perusahaan

Tuliswati selaku pemilik usaha berpesan kepada semua orang yang ingin memulai usaha maupun yang sudah memiliki usaha untuk terus tekun dan konsisten. Dengan menyukai dan mencintai usaha yang sedang dilakukan, maka akan membuka jalan untuk terus berinovasi. Selain itu, tidak lupa juga untuk menjaga kejujuran, manajemen waktu, menjaga kualitas, dan memiliki etika sopan dan santun.

Nah, itulah sekilas perjalanan dari Dea Modis Batik dan Jumputan. Ternyata ide bisnis bisa berasal dari sekeliling kita termasuk dari hal-hal yang kita senangi. Apabila hal tersebut terus ditekuni dan konsisten untuk dijalani, maka pada akhirnya bisa membuahkan hasil. Semoga Sahabat Wirausaha lainnya bisa terinspirasi dari kisah perjalanan Tuliswati lewat usahanya Dea Modis Batik dan Jumputan. Bagi yang sudah memiliki usaha, semangat terus ya!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.