Secara harfiah, pasar dapat diartikan menjadi tempat bertemunya para penjual dan pembeli, dimana penjual berperan sebagai pemilik hasil produksi barang atau jasa. Sedangkan pembeli menduduki posisi paling atas yang berperan dalam pasar. Karenanya, tak jarang kita mendengar istilah “pembeli adalah raja”.

Nah, sebagai pelaku UMKM, Sahabat Wirausaha perlu mengetahui potensi pasar yang merupakan hal mutlak yang harus dikuasai. Ya, sebelum merealisasikan bisnis ke pasar, pelaku umkm perlu mencari tahu kelayakan bisnis untuk meminimalisir kerugian. Selain itu, studi kelayakan juga bisa dijadikan pedoman atau acuan dalam menjalankan bisnis, karena di dalamnya terdapat banyak informasi. Karenanya, kita wajib melakukan riset pasar terlebih dahulu. Lalu, bagaimana melakukan riset pasar untuk produk yang baik? Simak penjelasan dan tips lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Cara Mengoptimalkan Kinerja Reseller


Mengenali Potensi Pasar

Sumber : unsplash.com

Membuat analisis potensi pasar penting untuk dilakukan demi mendongkrak omset penjualan. Saat ini, pesaing bisnis semakin banyak lantaran era digital membuka kesempatan bagi lebih banyak pihak. Karenanya, dibutuhkan strategi agar omset yang diinginkan tetap tercapai. Berikut ini beberapa cara cara menganalisis potensi pasar yang bisa Sahabat Wirausaha coba:

1. Pendekatan Permintaan

Satu cara terbaik untuk dapat mengetahui kondisi maupun potensi yang dimiliki pasar tertentu adalah dengan melakukan pendekatan permintaan. Metode ini menekankan mengenai kebutuhan manusia yang hingga kini masih belum dapat terpenuhi sepenuhnya atau mungkin ada yang telah terpenuhi tapi hasilnya kurang memuaskan.

Baca Juga: Bagaimana UKM Dapat Memvalidasi Potensi Produk dan Peluang Pasar?

Sebagai contoh, masyarakat yang berada dalam wilayah pedesaan banyak yang pergi ke kota hanya untuk membeli pakaian. Hal yang harus teman-teman umkm lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka adalah dengan mendekatkan akses pemasaran. Dalam bisnis adalah istilah jemput bola. Pelaku umkm harus mengalah untuk memanjakan mereka dengan membuka cabang di wilayah tersebut. Dengan begitu, potensi pasar yang ada di wilayah itu bisa di raih.

2. Pendekatan Penawaran

Pendekatan penawaran ini sebenarnya tergantung dari ketrampilan dari teman-teman umkm. Saat membuat pendekatan penawaran, pelaku umkm perlu mengetahui daya beli masyarakat terhadap produk atau jasa. Teman-teman umkm perlu mengetahui kemampuan demografi calon konsumen, apakah harga yang ditawarkan bisa dijangkau untuk kantong calon konsumen atau sebaliknya. Jika calon konsumen tidak kuat membelinya, maka usaha untuk mengejar omset juga akan sulit.

Baca Juga: Raja Uduk : Menjadi Pemenang Pasar Nasi Uduk Bermodal Observasi

Misalnya tingkat daya beli masyarakat kota dan desa memiliki perbedaan. Untuk mengetahui kemampuan demografi calon pelanggan, teman-teman umkm bisa melakukan survey sederhana. Tanyakan langsung kepada masyarakat yang berada di area target, misalnya berapa tingkat daya beli mereka untuk produk yang akan di tawarkan, atau bisa menanyakan berapa haraga produk sejienis jika sudah ada. Dari situlah bisa mengetahui kebutuhan dan juga minat dari konsumen itu sendiri yang telah diwakilkan dari perolehan survey yang sudah dibagikan sebelumnya. Semakin banyak dan luas survey yang dilakukan, maka akan semakin valid dan meyakinkan hasil yang akan diperoleh nantinya.

3. Melihat Potensi Yang Diinginkan

Cara menganalisis potensi pasar yang ketiga adalah lihat potensi yang diinginkan oleh para konsumen. Setiap daerah memiliki budaya dan kebiasaan yang berbeda. Penting bagi pelaku umkm melakukan kajian dan melakukan pengamatan permintaan pasar bagi orang ada di wilayah tertentu.

Contoh yang paling sederhana, kalau ingin membuka tempat usaha yang dekat dengan lokasi kampus. Jenis usaha yang tepat adalah yang berhubungan dengan kebutuhan mahasiswa. Misalnya, buka usaha fotocopy, toko buku, atau toko ATK.

Baca Juga: Peluang Pasar: Produk dari Recycling Sampah

4. Melihat Animo Permintaan Pasar

Di Indonesia ada banyak sekali budaya yang berlaku. Contoh sederhana adalah ketika musim lebaran idul adha. Maka masyarakat yang mayoritas Islam yang hendak menyembelih hewan qurban yang akan membeli kambing atau sapi. Sedangkan di luar hari tersebut, jumlah pembelian tidak begitu menarik perhatian. Hal-hal semacam inilah yang harus dipelajari. Contoh lainnya saat memiliki produk buku tulis untuk sekolah. Moment yang tepat untuk melakukan penjualan adalah saat mendekati tahun ajaran baru. Di jamin banyak calon pembaca buku pelajaran yang mencari buku tersebut.

5. Menyesuaikan Dengan Keinginan Pelanggan

Seperti yang sudah disinggung sebelum-sebelumnya, sebagai penyedia barang yang mereka inginkan dan mereka butuhkan. Misal, jika lokasi usaha teman-teman umkm berada di kawasan dekat perkantoran, mendirikan usaha makanan cepat saji bisa menjadi pilihan. Setidaknya para karyawan kantor menjadikan bisnis teman-teman umkm menjadi salah satu pilihan saat jam makan siang.

Baca Juga: Tips Memilih Atribut Brand

6. Melakukan Uji Coba Terhadap Pasar

Sebelum resmi meluncurkan produk menuju pasar, sebaiknya pelaku umkm melakukan sedikit uji coba terlebih dahulu di beberapa titik lokasi usaha. Hal ini bertujuan untuk memperoleh tanggapan dari masyarakat yang menjadi target pasar. Sebagai contoh teman-teman umkm bisa menitipkan beberapa produk pada sejumlah toko atau memberikan sampel gratis pada mereka supaya bisa mengetahui respon sekaligus semakin menyempurnakan produk sebelum disebarluaskan untuk menghindari mengecewakan pelanggan. Perhatikan juga dengan adanya persaingan di sekitar dan berikan inovasi ataupun pembaharuan yang tidak dimiliki produk lain.


Menggali Potensi Pasar

Sumber : unsplash.com

Menggali potensi pasar adalah perkiraan jumlah uang yang akan masuk ke bisnis teman-teman umkm dari pelanggan yang membeli produk atau jasa. Langkah-langkah untuk menghitung potensi pasar seperti berikut:

1.Tentukan Segmen Pasar

Target market yang dibidik dikelompokan berdasarkan karakteristik-karakteristik tertentu yang mana pengelompokkan ini disebut dengan segmen pasar. Segmen pasar pada umumnya dikelompokkan berdasarkan demografis, jenis kelamin, usia, pendidikan dan penghasilan. Poinnya adalah untuk mengetahui jumlah masing-masing segmen ini terutama segmen yang di bidik.

Baca Juga: Brand Activation

Misalnya sahabat wirausaha memiliki produk pakaian bayi. Berikut ini adalah contoh segmentasi produk pakaian bayi lokal:

  • Segmentasi demografis dari produk brand ini adalah orang tua ataupun kerabat yang memiliki anak usia 0 sampai 5 tahun, sehingga utamanya ditawarkan kepada wanita atau pria yang sudah menikah dan sudah memiliki bayi atau anak.
  • Segmentasi geografis produk ini menyasar semua konsumen yang membutuhkan, karena menggunakan pemasaran online untuk menjangkau konsumen di berbagai kalangan.
  • Segmentasi psikografis produk ini menyasar orang tua yang aktif di media sosial dan internet, pernah atau sering belanja online, dan mengikuti perkembangan trend fashion bayi dan anak.

2. Tentukan Batas Geografis

Tentukan batasan geografis dari target pelanggan. Secara geografis pada jarak terjauh berapa kilometer, yang masih akan menjadi target pelanggan utama. Evaluasi apakah jarak terjauh tersebut masih memungkinkan dan seberapa banyak kira-kira jumlahnya. Tapi saat basis pelanggannya adalah pengguna internet, tentunya batas geografis menjadi tidak relevan lagi. Semua konsumen di seluruh dunia dapat menjadi pelanggan bisnis pelaku umkm. Untuk menghitung jumlah pelanggan potensial, teman-teman umkm bisa memproyeksikan dari jumlah pengguna internet dengan kata kunci tertentu. Teman-teman umkm bisa memanfaatkan GoogleAds untuk mencarinya.

Baca Juga: Tips Memulai Usaha Dagang atau Toko Online

3. Identifikasi Pesaing

Pelaku umkm perlu mengidentifikasi pesaing-pesaing bisnis. Hal ini penting karena akan berkaitan dengan seberapa besar pasar yang dapat diraih dan seberapa besar pasar yang sudah diambil oleh pesaing. Untuk mendapatkan data pesaing memang tidak mudah. Apalagi mendapatkan berapa jumlah pelanggan pesaing atau omset pesaing. Bagi bisnis yang sudah jelas industrinya, bisa memanfaatkan data BPS atau lembaga sejenis yang sering mempublikasikan data industri. Berdasarkan data pasar pesaing teman-teman umkm bisa menghitung target pasar tersisa dari bisnis tersebut. Persentase pasar itu adalah target pelanggan potensial. Mungkin saja head to head dengan pesaing yang sudah established dan mengambil konsumen mereka. Tapi tentunya hal tersebut membutuhkan effort yang besar.

4. Hitung Potensi Pasar

Di tahap ini pelaku umkm akan menentukan apakah pasar yang di tuju akan mendukung bisnis, sehingga menutup biaya-biaya dan mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Umumnya, potensi pasar adalah perkiraan bersih tertinggi pendapatan perusahaan. Rumusan yang dapat digunakan untuk mengukur potensi pasar adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Agar Proposal Bisnis Tembus Investasi, Yuk Simak Saran dari Para Mentor!

MP = N x MS x P x Q

Dimana:

MP : Market potensial

N : Jumlah Potensial Pelanggan

MS : Market Share

P : Rata-rata Harga Penjualan

Q : Quantity konsumsi satu pelanggan pertahun


Manfaat Analisa Pasar

Sumber : unsplash.com

Setelah mengetahui bagaimana cara mengenali pasar dan menggali potensinya. Beberapa manfaat yang bisa teman-teman umkm rasakan setelah mempraktekannya.

1. Memahami Konsumen

Dengan melakukan analisa pasar, pelaku umkm bisa mengetahui siapa saja yang akan tertarik pada produk yang akan di buat. Selain itu pelaku umkm juga bisa mengetahui kualitas produk seperti apa yang diharapkan oleh konsumen. Semua informasi terkait keinginan konsumen ini hanya bisa didapatkan jika melakukan analisa pasar.

Baca Juga : Menjamin Kepuasan Pelanggan dan Kepercayaan Mitra Bisnis Lewat Kontrol Kualitas

2. Membantu Bisnis Berkembang

Analisa pasar dapat membantu pelaku umkm untuk mengembangkan bisnis. Mengapa? Karena dengan mendapatkan informasi tentang konsumen, teman-teman umkm bisa merencanakan strategi pemasaran yang tepat. Selain itu, melalui analisa pasar juga bisa mencari tahu apa yang menjadi kekurangan dari para pesaing.

3. Mengetahui Tren

Apapun bisnisnya, terkadang tren yang sedang berlangsung ditengah masyarakat dapat mempengaruhi pendapatan pada sebuah bisnis. Sebagai seorang pelaku umkm, sudah seharusnya untuk peka terhadap tren-tren yang sedang terjadi di sekitar. Dengan mengetahui tren yang sedang berlangsung, teman-teman umkm bisa mengadaptasikan produk tren tersebut supaya bisa menarik lebih banyak konsumen.

Baca Juga: Google Trend Report, Memahami Trend Pasar Melalui Mesin Pencarian

4. Menguji Produk

Setiap perusahaan pasti menerapkan analisa produk untuk menguji produknya sebelum dilepas ke pasaran. Tidak hanya perusahaan kecil, tapi perusahaan berskala besar pun seperti itu. Teman-teman umkm pasti pernah melihat ada beberapa perusahaan yang terpaksa menarik kembali produk dari pasaran karena ada satu kesalahan pada produk yang mereka luncurkan.Menyadari kekurangan produk ketika produk dilepas ke pasaran tentunya bukan hal yang positif, tapi bukan berarti mereka tidak menerapkan analisa pasar untuk menguji produk sebelumnya.

5. Meminimalisir Kegagalan

Fungsi utama analisa pasar adalah sebagai sumber informasi yang dapat membantu untuk mengetahui seluruh keinginan konsumen dan juga untuk memahami para pesaing. Dengan mengetahui hal-hal tersebut sebelumnya, bisa meminimalisir kemungkinan gagal dengan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan. Mempelajari kegagalan para pesaing merupakan ilmu yang sangat penting, supaya tidak melakukan kesalahan yang sama dengan para pesaing tersebut.

Baca Juga: Pentingnya Ulasan, Bintang, dan Data Laporan

Nah, setelah mengetahui tips dan langkah-langkah dasarnya, diharapkan Sahabat Wirausaha tidak lagi ragu untuk melakukan riset pasar. Sebelum memulai bisnis, sahabat wirausaha tidak boleh sedikitpun mengabaikan proses analisa pasar. Meski membutuhkan waktu yang tidak singkat, tapi hal tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan bisnis yang akan terancam berumur singkat jika tidak mengenal pasar dengan baik. Semoga bermanfaat!

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. ukmsumut.id
  2. surveycenter.co.id
  3. koinworks.com
  4. id.quora.com
  5. hernaldozuniga.com