https://mobitekno.com/wp-content/uploads/2019/10/BenihBaik-02.jpg

Sumber gambar : Mobitekno.com

Kita semua mengenal Andi F. Noya sebagai seorang pencerita ulung. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa hasrat terbesarnya ada di pengembangan bisnis kecil dan menengah, alias UMKM. Bersama Khristiana Anggit Mustikaningrum dan Firdaus Juli, ia menggagas sebuah aplikasi dan sistem elektronik yang bergerak di bidang penggalangan dana serta donasi.

Lewat aplikasi bernama BenihBaik.com ini, para pegiat UMKM dan UMi (Usaha Ultra Mikro), bisa dipertemukan dengan pihak yang mau mendanai kegiatan usaha mereka. Bagaimana sih cara kerjanya? Dan sebesar apa pengaruhnya di pengembangan serta pendampingan usaha mikro?


Mengajak Anak Muda Menjadi Sociopreneur

Sejak lama, Andi F. Noya memang menyimpan kepedulian yang besar pada industri kecil dan menengah, terutama untuk usaha ultra mikro. Sebelumnya, bersama dengan William Tanuwidjaya, CEO Tokopedia dan Rene Suwardono, ia sering mengompori anak muda agar tergerak untuk menjadi sociopreneur. Menurutnya, anak-anak muda harus dicuci otaknya agar tidak hanya memperkaya diri sendiri, namun juga berdampak bagi masyarakat luas. Karena itulah sociopreneur, alias pengusaha dengan misi sosial, merupakan salah satu kunci untuk membangkitkan UMKM dan usaha Ultra Mikro (UMi) saat ini.

Baca juga: Pola Struktur Organisasi bagi UMKM

Andi sempat mengampanyekan hal ini secara halus, melalui program-program televisi seperti Big Circle di Metro TV dan Big Bang di KOMPAS TV, yang kesemua topik acaranya mengangkat cerita anak-anak muda yang dalam bisnisnya berdampak secara sosial. Artinya, berdampak bagi petani, peternak, ibu-ibu wirausaha, rumah tangga, anak putus sekolah, nelayan, dan lain-lain. “Kami begitu yakin bahwa ketimpangan antara masyarakat kaya dan miskin bisa diperkecil dengan pengusaha muda yang punya hati,” tutur Andi. Semua hal ini, mereka pupuk perlahan mulai dari 5 tahun yang lalu.

Beberapa waktu sebelum pandemi melanda, Andi mewawancarai Presiden untuk salah satu acaranya. Dari sinilah ia mulai tertarik dengan bisnis ultra mikro. Setelah wawancara selesai, Andi menyempatkan diri untuk menyampaikan opininya yang sedikit merasa sedih melihat rumah-rumah kreatif BUMN. Di beberapa daerah, rumah kreatif ini tidak ada ruh-nya. Di sana ada banyak barang-barang hasil produksi UMKM, ditata rapi dan dipajang setiap hari, namun tidak ada jiwanya. Tidak mengundang minat siapapun untuk datang. “Bahkan barang-barang yang dipajang ya itu-itu saja, tidak menunjukkan kreatifitas ataupun gerakan baru,” tuturnya.

Baca juga: Visi dan Misi

Presiden Jokowi, yang sendirinya juga menaruh perhatian lebih pada industri UMKM, memberitahu bahwa pemerintah mau menggelontorkan dana besar agar UMKM bisa bekerja sama dengan anak-anak muda kreatif yang melek teknologi. Tujuh tahun sebelumnya, saat Presiden pulang dari China, beliau menyadari bahwa Indonesia tertinggal sangat jauh dalam memanfaatkan e-commerce. “Saat itu kita baru memanfaatkan sekitar 0.8 sekian % sementara China tingkat pemanfaatan nya sudah 26% untuk berdagang,” cerita Andi.

Wajar saja, tujuh tahun yang lalu memang banyak yang masih acuh dengan online platform yang mulai bermunculan. Pemahaman masyarakat tentang berbisnis online masih sangat rendah, dan terkesan ribet, harus mempelajari banyak hal baru. Geliat e-commerce baru benar-benar terlihat di tahun 2015. Hal inilah yang membuat Presiden khawatir “Beliau tidak ingin anak-anak muda sibuk membuat platform online, membuat e-commerce, tapi kemudian isinya yang berdagang adalah produsen luar negeri. Bukan produk-produk hasil kreasi UMKM bangsa kita,” kenang Andi.

Di sinilah sociopreneur bisa mengambil peran. Diakui Andi, branding sangat penting bagi produk-produk Indonesia. Contohnya saja, ibu-ibu penjual pisang goreng, rasanya enak dan banyak peminat, namun lingkup penjualannya hanya di sekitar rumah. Jika bisnis mikro seperti ini disentuh oleh anak-anak muda yang kreatif, untuk mengolah, mengemasnya secara modern kemudian dipasarkan secara online, bukan tidak mungkin pasarnya bisa menjadi besar dan kualitas produk juga bisa maju.

Baca Juga: Cara UMKM Menetapkan Target Usaha


Hadirnya BenihBaik.com Untuk UMKM dan UMi

Kenapa BenihBaik.com hadir? Awalnya, melalui Kick Andi Foundation, Andi F. Noya berusaha membangkitkan industri di desa-desa kecil. Untuk melaksanakannya, Andi cukup sering pelesir ke berbagai daerah terpencil. Salah satu desa yang dikunjunginya memiliki produksi gula batu dan gula merah.

Namun, jika dibandingkan dengan desa sebelah yang sudah memasuki kancah ekspor, potensi pasar desa ini masih rendah lantaran kemampuan produksinya juga rendah. Dana desa, yang diharapkan bisa membantu memecahkan masalah ini, ternyata habis untuk infrastruktur desa. Akhirnya Andi memutar otak untuk mencarikan bantuan dari pihak lain. Saat ia bertemu dengan pemerintah setempat, mereka ternyata bisa menggelontorkan dana lain untuk desa tersebut, yaitu untuk pengembangan ekonomi. Ternyata, saat diberikan modal, kualitas dan daya produksi langsung mengalami peningkatan secara signifikan. Saat ini, penghasilan yang sebelumnya hanya 58 juta, sudah mencapai 460 juta.

Melalui kasus tersebut, Andi belajar bahwa sebenarnya potensi produksi berkualitas itu ada, dan dananya pun ada. Yang dibutuhkan adalah suatu lembaga atau forum yang bisa menjembatani keduabelah pihak: UMKM dan pemberi dana. Maka akhirnya lahirlah BenihBaik.com, dengan tujuan untuk menggalang dana guna membantu teman-teman UMKM, terutama di kategori Ultra Mikro (UMi).

Baca Juga: Menentukan Unique Selling Proposition


Pandemi Sebagai Momentum

Suka tidak suka, pandemi mengantarkan banyak perubahan rencana dalam segala bidang. Salah satunya adalah rencana pemerintah untuk mendorong UMKM maju. Program ini dilaksanakan jauh lebih cepat dari rencana, karena banyaknya usaha kecil dan menengah yang terkena imbas pandemi. Dana yang disuntikkan pun tidak main-main, mencapai 123,4 trilyun rupiah untuk UMKM. Selain dinas pemerintah, banyak pula perusahaan makro kemudian datang ke BenihBaik dengan maksud untuk membantu UMKM dengan dana CSR mereka. “Ternyata, masih banyak perusahaan yang kebingungan dalam menyalurkan dana CSR mereka. Terutama di masa pandemi,” ujar Andi. Di BenihBaik, UMKM memang difasilitasi untuk bertemu dengan pemberi dana, dan begitu pula sebaliknya.

Misalnya saja dengan Pertamina, di mana mereka menyetorkan dana untuk pelatihan dan pemodalan. Contoh kasus, ada paguyuban petani duren. Mereka sebenarnya sudah mendapat pesanan sekian ratus bibit duren untuk 7 desa. Tujuh desa memanfaatkan dana desa untuk membeli bibit duren. Namun karena pandemi, dana desa dialihkan untuk penanganan COVID. Yang terjadi kemudian, tujuh desa tadi tidak bisa membeli. Padahal, bibit duren diperlukan untuk dimanfaatkan warga. Kasus ini bisa diselesaikan dengan BenihBaik dengan cara menawarkan kepada perusahaan-perusahaan untuk membantu membeli bibit-bibit ini. “Akhirnya, diambil oleh perusahaan BUMN dan desa yang menjual maupun yang mau membeli, sama-sama diuntungkan. Ini contoh kasus yang bisa kita selesaikan dengan BenihBaik.com,” urai Andi.

Baca Juga: Tips Melakukan Riset Pasar Bagi UMKM

Sumber pendanaan yang diperoleh lewat BenihBaik bisa datang dari mana saja. Jika hal ini terus berlanjut, Andi optimis bahwa BenihBaik bisa memberantas kemiskinan lewat UMKM. “Karena yang kami bantu adalah mereka yang punya dampak sosial terhadap masyarakat,” ujarnya. Meski begitu, diakuinya bahwa BenihBaik memang cukup selektif dalam memilih UMKM yang didanai. Yang diprioritaskan adalah usaha-usaha yang setidaknya haruslah berdampak positif terhadap lingkungan, masyarakat, atau orang-orang di sekitarnya. Pasalnya, kekuatan dari penggalangan dana juga bisa berdampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar.


Cara Mengakses dan Mengajukan Ide/Konsep ke BenihBaik.com

Sejak pandemi melanda Indonesia, pasar bersinergi cepat ke arah online. Mereka yang sebelumnya merasa tidak sanggup, mau tidak mau harus belajar karena pasar sekarang jauh lebih berminat belanja lewat online platform. Di Tokopedia saja, peningkatan pengguna sebanyak 2 juta usaha mikro dan UMKM terjadi.

Ada yang bebas syarat, artinya kita akan melihat pertama-tama yang sudah berjalan dulu, karena kita melihat track record. Kemudian, ada yang tidak bisa berjalan karena pandemi, itu biasanya akan jadi prioritas. Kemudian ada yang programnya punya dampak sosial. BenihBaik.com juga bekerjasama dengan Tokopedia, yang memberikan dana sebesar 2 miliar untuk membantu UMKM terutama yang mikro dan ultra.

Program dengan Tokopedia prosesnya lebih cepat, tidak perlu syarat bermacam-macam. Yang penting adalah produknya layak untuk dijual dan dibantu untuk proses sehingga bisa masuk berjualan di Tokopedia. Ultra Mikro sangat diharapkan untuk berpartisipasi. Itu akan ada dana pelatihan dan dana untuk modal.

Untuk pelaku usaha ultra mikro syaratnya :

  • Melengkapi berkas scan KTP, potret selfie dengan KTP, mengisi formulir dengan nama lengkap sesuai ID, TTL, nomor kontak WhatsApp, alamat lengkap, alamat usaha, dan jenis usaha, serta dampak covid terhadap usahanya.
  • Kemudian jabarkan rencana yang kita bangun dengan modal yang kita berikan, dan penggunaan modal itu dijelaskan lebih rinci. Foto-foto dengan produknya juga boleh dikirimkan. Jika ada video justru lebih bagus lagi.

Baca Juga: Membedah Penggunaan Analisis SWOT pada UKM

Untuk kategori usaha mikro, hampir sama administrasinya, yaitu :

  • Nama lengkap, KTP, selfie dengan KTP, TTL, nomor kontak WhatsApp, alamat akun Facebook dan Instagram usahanya, alamat lengkap, alamat usaha, dan foto kegiatan usahanya minimal 5 buah. Lalu video usaha dan deck proposal.

Jika semuanya sudah lengkap, teman-teman tinggal lampirkan dalam surat elektronik dan mengirim berkas-berkas tersebut ke alamat indra@benihbaik.com.

Program Tokopedia ini tentunya sangat berguna untuk meringankan beban teman-teman UKM selama pandemi. Namun, sebelum mengirimkan berkas serta ide bisnis, jangan lupa untuk memeriksa kembali keseluruhannya, ya! Jangan sampai, karena kesalahan administrasi, kesempatan kita jadi buyar yah.

Artikel ini disadur dari webinar APINDO UMKM Akademi yang bisa ditonton di link ini.

Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha.

Referensi:

  1. https://www.republika.co.id/berita/q18p6n328/andy-f-noya-bangun-platform-emcrowdfundingem-benihbaikcom
  2. https://mediaindonesia.com/humaniora/359165/hut-pertama-benihbaikcom-terus-bertekad-menjadi-jembatan-kebaikan